❑ Adhesion Promotion
- Adhesi antara 2 fasa immiscible tergentung pada kekuatan interaksi
antara dua molekul berbeda yang berhadapan saling berseberangan
antarmuka antara dua molekul tersebut.
- Makin kuat interaksi antara dua molekul tersebut, makin besar gaya
adhesi antara dua fasa tersebut.
❑ Solubilisasi pelarut yang bersifat tak larut (solvent-insoluble material)
- Diperlukan untuk melarutkan air dengan pelarut yang tidak dapat larut
dengan air.
- Solubilisasi pelarut yang bersifat tidak larut dalam air tergantung pada
kehadiran micelle surfaktan dalam fasa pelarut, dengan bagian hidrofobik
dari micelle surfaktan berada di bagian dalam.
- Contohnya : melarutkan air ke bahan bakar pesawat terbang untuk
mencegah terbentuknya formasi kristal es di saluran bahan bakar pada
suhu di bawah titik beku air.
❑ Hydrotropy
- Karakteristik yang sama atau menyerupai molekul surfaktan yang mampu
meningkatkan kelarutan berbagai zat terlarut dalam suatu pelarut.
❑ Peningkatan viskositas
- Viskositas fase larutan ditingkatkan dengan meningkatkan fraksi volume
bahan terlarut (solute) dalam larutan
- Merupakan fungsi dari micelle dalam sistem, bahkan lebih bergantung pada
struktur micelles surfaktan yang terbentuk.
❑ Hydrotrope
- Hydrotrope yaitu sejenis bahan yang digunakan untuk meningkatkan
kelarutan surfaktan dalam air, khususnya pada lingkungan yang
mengandung builder atau alkali dalam jumlah besar.
- Keberadaan builder atau elektrolit lainnya akan menurunkan suhu cloud
point dan kelarutan surfaktan dalam suatu larutan, sehingga
hydrotrope digunakan untuk menyesuaikan cloud point suatu formula.
- Makin tinggi konsentrasi hydrotrope berdampak pada makin tingginya
cloud point.
- Hydrotrope tidak berkontribusi ataupun mengurangi kinerja surfaktan
ataupun builder.
Udara
Air Surfaktan
Air
Air Lemak/
Air
Minyak
Surfaktan
Air Air
Struktur molekul surfaktan dalam suatu sistem emulsi
COO-
COO- COO-
Hidrofilik -OOC
Hidrofilik
COO-
-OOC
COO-
-OOC
Hidrofobik
COO-
-OOC
COO-
COO-
COO-
COO- COO-
Hidrofilik
Makroemulsi
• Minyak dan air tidak dapat bercampur, namun proses
pencampuran dapat dilakukan dengan emulsifikasi
• Emulsi adalah dispersi dari dua liquid immiscible (tidak
bercampur)
• Emulsi sangat penting dalam aplikasi seperti oil
recovery, produksi krim dan pharmaceutical serta
kosmetik. Juga dalam cooking dan food industry seperti
margarin, soups, sauces, minuman coklat dll.
• Secara termodinamika ada 2 tipe emulsi : emulsi yang
stabil secara termodinamika disebut mikroemulsi dan
emulsi yang metastabil (tidak stabil) dinamakan
makroemulsi
• Mikroemulsi melibatkan ukuran panjang yang lebih kecil
dibanding makroemulsi
• Tetes mikroemulsi berukuran diameter 5-100 nm
sedangkan makroemulsi berukuran pada besaran
panjang gelombang sinar tampak 0,5 – 10 m
• Makroemulsi biasanya buram (tak tembus cahaya)
karena tetes2nya cukup besar untuk menghamburkan
(scatter) sinar, ini menjadi alasan kenapa susu berwarna
putih. Susu tersusun atas air dimana tetes minyak
terdispersi didalamnya
• Sementara mikroemulsi transparan, tetesnya terlalu kecil
untuk dapat menghamburkan sinar
• Makroemulsi punya kecenderungan memisah menjadi 2
fase ini disebut demulsifikasi
• Demulsifikasi bisa sangat lambat sehingga seolah-olah
makromulsi bersifat stabil
• (Makro) Emulsi terpenting adalah emulsi air dalam
minyak (W/O) dan emulsi minyak dalam air (O/W)
• Pada emulsi minyak dalam air (O/W) air membentuk
fase kontinyu yang mendispersikan tetes minyak misal
susu
• Dalam hal minyak sebagai fase kontinyu maka emulsi air
dalam minyak
• Parameter penting makroelmulsi adalah fraksi volume
fase terdispersi d (fraksi volume fase inner)
• Secara intuitif dapat diasumsikan fraksi volume
seharusnya dibawah 50%, tapi dalam kenyataan fraksi
volume lebih besar dari itu dapat dijumpai
• Fase inner tersusun atas tetes spheris dengan ukuran
sama sehingga fraksi volume maksimal closed packed
sphere (d = 0,74)