Anda di halaman 1dari 8

Nama : Maria Fitriani Ewo

NIM : 193030208037

UTS KETERAMPILAN LABORATORIUM

SEMESTER GANJIL TAHUN 2021/2022

Petunjuk:

1. UAS berlangsung pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB – Kamis, 14
Oktober 2021 pukul 15.00 WIB, setelah itu link UAS akan ditutup.
2. Jawaban diketik dan dikumpulkan dalam file word. Tuliskan nama dan NIM yang
jelas di atas jawaban.
3. Soal UTS terdiri dari 5 (lima) butir soal esay. Kerjakan dengan cermat dan teliti
menggunakan referensi yang valid.
4. Hindari plagiasi (copy paste) antar teman atau dengan sumber lain. Jika terjadi
plagiasi lebih dari 25% maka UAS harus diulang dengan nilai maksimal 70.
5. Rubrik penilaian setiap butir soal:
Skor Keterangan
0 Tidak menjawab
Menjawab salah dan tidak disertai bukti, prinsip, penjelasan, berdasarkan fakta, data,
5
atau literatur yang valid, jawaban tidak berkaitan dengan soal, plagiasi 25%>
Menjawab salah dan disertai contoh, bukti, prinsip, penjelasan berdasarkan fakta, data,
10
atau literatur tetapi tidak valid, jawaban tidak berkaitan dengan soal, plagiasi 25%>
Menjawab benar dan disertai bukti, prinsip, penjelasan berdasarkan fakta, data, atau
15
literatur tetapi tidak valid, jawaban berkaitan dengan soal, plagiasi (ada sumber) 25%>
Menjawab benar dan disertai bukti, prinsip, penjelasan dari fakta, data, atau literatur
20
yang valid jawaban berkaitan dengan soal, plagiasi 25%< (ada sumber)

SOAL

1. Jelaskan pengelolaan bahan kimia yang tepat dan administrasi serta SOP yang sesuai
dengan keadaan lab pada gambar 1 berikut.
2. Jelaskan pengelolaan peralatan laboratorium kimia yang tepat dan administrasi
serta SOP yang sesuai dengan keadaan lab pada gambar berikut.

3. Jelaskan kecelakaan yang mungkin terjadi dari kedua gambar pada soal nomor satu
dan dua serta bagaimana pertolongan pertama jika terjadi kecelakan tersebut.
4. Mahasiswa tidak sengaja menumpahkan bahan kimia dengan lambang hazard
seperti pada gambar berikut. Jelaskan bagaimana pengelolaan limbah bahan kimia
tersebut.

5. Jelaskan hal-hal yang ada di laboratorium kimia yang perlu dilakukan pengelolaan.

JAWABAN :

1. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi meliputi :


 Bangunan/Ruangan laboratorium
 Fasilitas umum laboratoriu
 Peralatan dan bahan
 Ketenagaan laboratorium

Kegiatan laboratorium Administrasi ini selanjutnya akan dilakukan


menggunakan format administrasi tiap komponen meliputi :

 Format A : Data ruangan laboratorium


 Format B1 : Kartu barang
 Format B2 : Daftar barang
 Format B3 : Daftar penerimaan/pengeluaran barang
 Format B4 : Daftar usulan/permintaan barang
 Format D1 : Kartu bahan

 Format D2 : Daftar bahan


 Format D3 : Daftar penerimaan/pengeluaran bahan kimia

 Format D4 : Daftar usulan/permintaan bahan

 Format D5 : Daftar usulan/permintaan bahan dari acara praktikum

 Format D6 : Daftar usulan/permintaan bahan dari tiap lab

 Format E : Data ketenagaan

 Format F : Agenda kegiatan lab

Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai


berikut :

1. Perencanaan

2. Penataan

3. Pengadministrasian

4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan.


 Standar Operasional Prosedur Bahan kimia Pottasium antimony (iii) Oxide :
a. Identifikasi Bahan
1) Identifikasi bahan : Antimony(III) oxide
2) Nomor barang : 7348
3) No indeks : 051-005-00-X
4) Nomor EC : 215-175-0
b. Penanggung Jawab
1) Ketua Program Studi Agroteknologi
2) Kepala Laboratorium Agrohorti
3) Dosen Pembimbing/Penaggung Jawab Agrohorti
4) Asisten Praktikum Agrohorti
5) Mahasiswa/Praktikan
c. Uraian SOP Keselamatan
1) Sebelum penggunaan bahan
2) Saat Penggunaan Bahan
3) Sesudah penggunaan bahan
4) Tempat Penyimpanan Bahan
5) Pengolahan limbah
 Standar operasional Prosedur Bahan kimia Safranine O
a. identifikasi Bahan
Nama produk Safranine O (C.I. 50240) untuk mikroskopi Certistain
No katalog : 115948
Rumus : C₂₀H₁₉ClN (Hill)
No-EC : 207-518-8
b. penanggung jawab
c. Uraian SOP Bahan Safrine O

2. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi meliputi :


 Bangunan/Ruangan laboratorium
 Fasilitas umum laboratoriu
 Peralatan dan bahan
 Ketenagaan laboratorium

Kegiatan laboratorium Administrasi ini selanjutnya akan dilakukan


menggunakan format administrasi tiap komponen meliputi :

 Format A : Data ruangan laboratorium


 Format B1 : Kartu barang
 Format B2 : Daftar barang
 Format B3 : Daftar penerimaan/pengeluaran barang
 Format B4 : Daftar usulan/permintaan barang
 Format C1 : Kartu alat

 Format C2 : Daftar alat

 Format C3 : Daftar penerimaan/pengeluaran alat

 Format C4 : Daftar usulan/permintaan alat

 Format C5 : Daftar usulan/permintaan alat dari acara praktikum

 Format C6 : Daftar usulan/permintaan alat dari tiap lab

 Format E : Data ketenagaan

 Format F : Agenda kegiatan lab

SOP alat lab :

 Standar Operasional prosedur (SOP) Labu kjeldahl


a. Prinsip kerja Labu kjeldahl
b. Penanggung jawab
c. Uraian prosedur kerja
 Standar Operasional prosedur (SOP) Sprayer  semi Otomati
a. Definisi Sprayer semi otomatis
b. Prinsip kerja Sprayer otomatis
c. Penanggung jawab
d. Uraian prosedur kerja
 Standar Prosedur Operasional (SOP) Destilator

3. tindakan P3K untuk berbagai jenis kecelakaan di laboratorium kimia :


a. Luka kecil
Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena
dapat berakibat fatal. Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan terlebih
dahulu sebelum diberi obat-obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau
dibalut dengan kain atau sejenisnya.

b. Lukabesar
Untuk luka besar seperti luka bakar atau luka yang disebabkan oleh
material rusak harus diberikan pertolongan medis dengan cepat, dengan cara
memberikan pertolongan dengan menggunakan obat-obatan yang ada di kotak
P3K, jika obat yang diperlukan tidak ada korban harus segera diantarkan ke
rumah sakit terdekat dan pasien tidak boleh banyak bergerak. Untuk mengatasi
agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian
harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri
terlalu dekat dengan tempat kejadian. Berikut ini ada beberapa penangan luka
berdasarkan penyebabnya :
 Luka bakar akibat zat kimia Terkena larutan asam

1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus


2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
4. kemudian cuci lagi dengan air
5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
 Terkena logam natrium atau kalium

1. Logam yang nempel segera diambil

2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit

3. Netralkan dengan larutan 1% asam asetat


4. Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan
kapas steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat
 Terkena bromine

1. Segera dicuci dengan larutan amonia encer

2. Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3


 Terkena phospor
1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
2. Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
 Luka bakar akibat benda panas
1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai
rasa nyeri agak berkurang
 Luka pada mata Terkena percikan larutan asam
1. Jika terkena percikan asam encer,
2. Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
3. Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
 Terkena percikan larutan basa
1. Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
2. Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata

c. Shock yang disebabkan listrik


Apabila ada kecelakaan yang disebabkan karena aliran listrik, maka
matikan arus listrik sebelum berusaha menolong korban yang terkontak
dengan arus listrik. Jika tidak memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung
tangan karet atau material atau wol kering sebelum menyentuh korban untuk
penangan selanjutnya.
d. Gas Beracun
Dalam kasus keracunan, tindakkan yang harus dilakukan adalah
mengirip korban ke pertolongan medis, dan menjaga agar korban tetap dalam
keadaan hangat dan tenang. Biasanya pertolongan pertama yang sering
dilakukan adalah memberikan susu dalam jumlah yang banyak dan pindahkan
korban ke tempat yang berudara segar. Untuk zat-zat yang beracun, antitode
haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat beracun tersebut, tetapi
antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak sadarkan diri.
e. Penyebab keracunan yang tidak diketahui
Ada tiga prinsip yang dapat diikuti, yaitu:
1. Berikan air dalam jumlah yang banyak, beri susu atau barley water untuk
diminum.
2. Berikan obat muntah (hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan
bibir, hal ini bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak (korosif).
3. Secara biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan
korban, buka pakaian dari pinggang ke hingga leher. Jangan berikan obat
lain selain kopi panas, berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat
pernafasan buatan jika nyata-nyata pernafasan terhenti.

4. Pengelolaan limbah bahan kimia adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,
penyimpanan, pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan, pengelolaan dan penimbu
nan limbah bahan kimia.
Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 harus mendapatkan perizinan dari
KementerianLingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan
limbah B3 harusdilaporkan ke KLH.Untuk aktivitas pengelolaan limbah B3 di
daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan
ke Bapedalda setempat.
5.

Anda mungkin juga menyukai