KELOMPOK 5 :
NURFITRA (F201901034)
RISDA (F201901035)
IRMAYANA (F201901036)
INAYAH PUTRI. S (F201901037)
DEA KOMALA RAHIM (F201901038)
ADRIATMAN PRADANA PUTRA (F201901039)
MUH.CHEZAR (F201901040)
TERAPI KOMPLEMENTER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan
usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit,
pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah
bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut WHO (World
Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer di Negara Singapura. Di Indonesia
sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional. Terapi
Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya
berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang
mengandalkan obat kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
MACAM TERAPI KOMPLEMENTER
Pada level nasional, perhatian pemerintah sesungguhnya juga cukup besar, ini
bisa dilihat telah disusunnya Kotranas (Kebijakan Obat Tradisional Nasional) (Depkes
RI, 2007), roadmap pengembangan jamu dalam koordinasi Menko Kesra,
terbentuknya Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dan
Alternatif di Kementerian Kesehatan RI, dan program Saintifikasi Jamu (Permenkes
003/2010) (Kemkes RI, 2010).Pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia
(Kestrindo), terdapat tiga pilar, yakni produk (jamu), praktik (metoda/ keilmuan) dan
praktisi (penyembuh / provider) yang disebut “3P”, yakni product, practice dan
practioners.
Kelemahan pengembangan Kesehatan Tradisional
Indonesia selama ini, terjebak hanya pada pengembangan
produk saja, ujung-ujungnya produk yang dikembangkan
“dipaksakan” masuk dalam paradigma kedokteran konvensional,
yang akhirnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan
pengakuan dari profesi kedokteran konvensional. Hal ini bisa
dimaklumi karena adanya perbedaan filosofis antara kedokteran
konvensional dan pengobatan tradisional. Kedokteran
konvensional berfilosofi materialistik dan reduksionistik,
sementara pengobatan tradisional berfilosofi holistik dan
sibernetik.
SUPLEMEN MAKANAN
vitamin
kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme. Beberapa
vitamin tertentu bila diberikan dalm dosis tinggi mempunyai efek
antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan
racun yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit.
Herbal
rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian
tumbuh-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan.