PENGOBATAN TRADISIONAL
Disusun oleh :
Jihan Nurul Fadhillah
Nanda Nur Asmiyati
Sintalia Dewi Zulaikha
Sri Rahmania
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala limpahan & kasih
sayang-Nya. Karena atas izin-Nya lah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang Pengobatan Herbal ini dengan baik. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan, juga menambah pengetahuan kami dan
rekan-rekan agar lebih mengetahui dan memahami pengobatan Herbal. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya.`
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih
aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko.
Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang sewaktu
mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional? Sebelum membahas
mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa resep obat tradisional
dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk
mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak kita
dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif yang
banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
B. Masalah
1. Apa itu Pengobatan Herbal ?
2. Bagaimana Sejarah Pengobatan Herbal ?
3. Apa Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal ?
4. Apa saja Macam-macam Pengobatan Herbal ?
4
5. Bagaimana Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/Keperawatan
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pengobatan Herbal.
2. Mengetahui Sejarah Pengobatan Herbal.
3. Mengetahui Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal.
4. Mengetahui Macam-macam Pengobatan Herbal.
5. Mengetahui Hubungan Pengobatan Herbal dengan kesehatan/Keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
PENGOBATAN HERBAL
2.1. Pengertian
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak
kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif
yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
6
herbal, termasuk tanaman mandrak (beracun), vetch, sejenis tanaman pewangi,
gandum, jewawut, dan gandum hitam.
Bangsa Yunani dan bangsa Roma kuno melakukan penggunaan tanaman herbal
untuk penyembuhan. Sebagaimana tertulis dalam catatan Hipocrates, terutama Galen
praktek bangsa Yunani dan Roma dalam pengobatan herbal menjadi acuan dalam
pelaksanaan pengobatan di barat pada kemudian hari. Yunani dan praktek-praktek
Roma yang berhubung dengan obat, seperti yang dipelihara di dalam tulisan
Hippocrates dan - terutama -Kekasih, yang dengan syarat pola-pola untuk
pengobatan barat yang kemudiannya. Hippocrates menganjurkan pemakaian herbal
yang sederhana, seperti udara yang sehat,segar dan bersih, istirahat dan diet yang
wajar.
Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal, penggunaan
tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal sebenarnya sudah
dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan karena pengaruh
perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan menjadikan herbal sebagai
alternatif pilihan saja.
Padahal sejak zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah banyak
terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah meriah dan
efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu masih banyak
masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.
7
Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses penyembuhan
penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan membunuh kandungan racun dalam
tubuh manusia. Selain itu obat- obatan herbal juga dapat membentuk zat kekebalan
tubuh (antibodi) yang tidak dimiliki tubuh manusia, dengan tujuan melindungi dari
unsur yang merusak organ tubuh.
2. Efek Samping
Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang sama
dengan obat-obatan sintetis atau konvensional.Tubuh kita tidak bisa membedakan
antara pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan sintetis. Produk obat
herbal merupakan bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya akar, daun, kulit, dll) dan
mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain mempunyai khasiat
penyembuhan juga dapat memiliki efek samping yang dapat merugikan.
Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,
kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan obat- obat herbal antara lain:
8
1) Keamanan obat herbal pada umumnya
2) Kandungan racun yang mungkin dikandung tanaman herbal yang
digunakan
3) Efek yang merugikan pada organ tertentu, seperti sistem kardiovaskuler,
sistem saraf, hati, ginjal dan kulit
4) Keamanan obat-obatan herbal untuk pengguna yang rentan, misalnya:
anak-anak dan remaja, lansia, wanita selama kehamilan dan menyusui,
pasien dengan kanker dan pasien bedah;
5) Interaksi yang mungkin terjadi di antara komponen obat herbal;
6) Waktu penggunaan yang tepat. Contoh penggunaan obat herbal yang perlu
diperhatikan:
Tanaman ini telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada
penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih (over dosis) dapat
menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan
dapat menyebabkan shock. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan
mengkonsumsi lebih dari satu gelas perasan seledri untuk sekali minum.
Seledri
Gambir
9
Indikasi ; dapat menghentikan diare
Minyak ini biasa digunakan untuk mengobati urus- urus. Akan tetapi jika
penggunaannya tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan.
Tanaman ini digunakan untuk mengobati batu ginjal. Akan tetapi jika pemakaian
melebihi 2 gram serbuk sekali minum, bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.
Selain itu, pada beberapa pasien yang mengonsumsi keji beling untuk mengobati
sakit batu ginjal, ternyata ditemukan adanya sel- sel darah merah dengan jumlah
melebihi batas normal pada inenya. Kemungkinan hal ini disebabkan daun
kejibeling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada
saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun kumis
kucing (Ortosiphon aristatus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi
dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik
kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.
Kontra indikasi : bisa menimbulkan iritasi pada saluran kemih jika penggunaan
berlebihan
5. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah penyakit peradangan yang
menyerang organ di tenggurukan. Obal herbal yang digunakan untuk
penyakit ini adalah yang berkhasiat sebagai anto inflamasi ( peradangan ), anti
biotik, anti piretik ( penurun panas, demam ) dan analgesik ( pereda rasa sakit. Obat
herbal yang biasa digunakan adalah : rumput mutiara, sambiloto, kumis kucing.
12
Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan penyembuhannya bersifat
permanen.
Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan pengobatan
altematif menunjukkan dua pertiganya menyatakan bahwa pengobatan tersebut bermanfaat.
Secara umum pasien mengatakan bahwa tingkat energi meningkat dan merasa lebih sehat
fisik dan mental. Pada sepertiga pasien mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan
alternatif ini mampu mengecilkan dan menghilangka tumornya
Penelitian Emaldi bahar dkk, terhadap gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja
di Palembang menunjukkan bahwa orang tua penderita percaya bahwa pengobatan tradisional
lebih kompeten dan mampu mengobati kesehatan jiwa anaknya.
13
Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi didapatkan
data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif sama berguna dengan
pengobatan konvensional.
Dalam suatu diskusi panel National Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri oleh 23 ahli
di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu saraf dan psikologi
ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik relaksasi dan terapi perilaku dapat
mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia akibat berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi
Panel NIH pernah juga memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi
nyeri gigi, mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah
14
Pengobatan yang tercampur dengan praktek syirik hukumnya haram. Seperti
yang mensyaratkan menyembah kuburan, atau memberikan sesajen kepada makhkuk
tertentu.
Juga termasuk diharamkan manakala pengobatan itu mensyaratkan
penyembelihan hewan sebagai sebuah ritual tertentu. Sebab tujuan penyembelihan itu
merupakan sebuah persemabahan kepada selain Allah.
ير َو َمآ ُأ ِه َّل ِل َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه ِ ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َو ْال َّد َم َولَحْ َم ْالخ
ِ َنز
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi dan
apa yang disembelih untuk selain Allah. (QS. An-Nahl : 116)
3. Tidak Menggunakan Sesaji
Tidak jarang dukun meminta syarat atau imbalan berupa sesajen, misalnya
meminta agar yang berobat menyembelih ayam putih atau hitam, membawa telur
ayam, menaburkan bunga dan keanehan-keanehan lainnya serta berbagai pantangan
dan petuah sakral yang hukumnya jelas-jelas haram.
Rasulullah SAW bersabda :
“Bukanlah dari golongan kami, seorang yang menggunakan petunjuk setan atau
burung dan sebagainya, atau praktek sihir untuk menerka nasib, jodoh, penyakit dan
obatnya. Maka barangsiapa mendatangi seorang dukun yang melakukan praktek-
praktek demikian lalu ia percaya akan keterangannya, orang ini adalah orang yang
telah mendustakan, dan tidak percaya dengan apa-apa yang diwahyukan kepada
Muhammad saw”.
Ibnu Abbas mengomentari tentang orang-orang yang menggunakan ilmu huruf
(rajah) dan ilmu nujum untuk mengetahui ilmu ghaib bahwa mereka itu tidak akan
menemui nasib yang baik kelak di sisi Allah. Hal itu biasanya para ‘orang pintar’
yang mentahbiskan dirinya (secara lisan maupun perbuatan) mampu menyembuhkan
segala penyakit menganggap seakan dirinya suci dan kuasa meskipun diembel-embeli
dengan izin Allah.
“Janganlah kamu melagak-lagakkan dirimu orang suci. Dialah yang paling
mengetahui siapa yang lebih bertaqwa. (QS. An-Najm:32).”
4. Tidak Menggunakan Jampi-jampi, Mantera atau Jimat
Banyak hadits yang melarang kaum muslimin melakukan pengobatan dengan
tamaim (tamimah), yaitu suatu jimat, isim, atau benda apapun yang digantungkan
15
pada seseorang untuk mengusir jin, penyakit mata, gangguan ghaib, sawan dan lain-
lain.
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah (guna-guna, susuk atau pelet) adalah
syirik. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Hakim)”
Pengobatan yang sering dilakukan paranormal dengan rapalan, bacaan,
mantera, dan komat-kamit lainnya sambil kadangkala memegang bagian tertentu
pasien ataupun juga kadang dilakukan dari jarak jauh, maka jampi-jampi dan bacaan-
bacaan semacam ini terlarang hukumnya terutama yang tidak dimengerti artinya.
Ketika sebuah rombongan yang terdiri dari sepuluh orang menghadap Nabi
saw untuk berbaiat kepada beliau dan menyatakan masuk Islam, lalu beliau membaiat
yang sembilan orang dan menahan yang seorang. Ketika ditanya mengapa menahan
yang seorang, beliau menjawab, “di pundaknya terdapat jimat.” Kemudian laki-laki
itu memasukkan tangannya ke dalam bajunya dan memotong jimatnya. Setelah itu
baru Rasulullah mau membaiatnya, seraya bersabda:
“Siapa yang menggantungkan jimat berarti ia telah melakukan perbuatan syirik. (HR.
Ahmad dan Hakim)."
Artinya, menggantungkan jimat dan hatinya bergantung kepadanya berarti berbuat
syirik.
5. Pengobatan Itu Bisa Diterima Nalar dan Akal Sehat
Meski belum atau tidak diakui oleh ilmu kedokteran modern, belum tentu
sebuah metode penyembuhan itu tidak masuk akal. Tusuk jarum (akupunktur)
awalnya tidak diakui kedokteran modern. Tetapi karena metode tusuk jarum itu punya
penjelasan ilmiyah yang bisa dibuktikan secara profesional, maka pada akhirnya
beberapa rumah sakit di Jakarta membuka program pengobatan dengan menggunakan
metode ini.
Tetapi ketika pengobatan menggunakan khasiat sebuah batu tertentu, atau
benda tertentu, yang setelah dibedah lebih jauh, tidak bisa dijelaskan secara nalar dan
akal sehat, maka akan semakin menguak tabir bahwa di balik semua itu ada sesuatu
yang disembunyikan.
6. Tidak Menggunakan Obat Yang Haram
Salah seorang dukun di Jakarta mengaku mensyaratkan ‘mahar’ atau
pembayaran kepada jin, yaitu berupa narkoba yang harus dibeli dengan harga berjuta.
16
Sesuai pengakuan si dukun, narkoba itu bukan buat pasien atau buat dirinya,
melainkan itu permintaan sang jin.
Tentu cara ini tidak bisa diterima syariah Islam. Sebab jin pun terkena
ketentuan syariah untuk tidak mengkonsumsi barang haram. Kalau pengobatan itu
mensyaratkan membeli barang haram, maka pengobatan itu sendiri adalah pengobatan
yang diharamkan syariah. Sebab Allah SWT tidak menurunkan obat atas suatu
penyakit lewat hal-hal yang diharamkan-Nya.
7. Tidak Menjanjikan Jaminan Kesembuhan
Seringkali karena ketatnya persaingan antara sesama pemain di bidang
pengobatan alternatif, akhirnya sampai keluar juga promosi yang tidak masuk akal
dan berlebihan. Diantaranya menjanjikan kepastian kesembuhan lewat mulut manis.
Padahal banyak pasien yang gagal berobat di tempat itu, namun kasusnya
ditutup-tutupi sedemikian rupa, sehingga orang banyak yang tidak tahu.
Sayangnya kasus sesumbarnya mereka nyaris sulit dibendung lagi. Seolah-
olah kalau menawarkan produk pengobatan alternatif memang harus pakai janji-janji
jaminan kesembuhan.
8. Tidak Boleh Menipu Pasien
Sebenarnya keluhan dari pasien amat banyak yang ditujukan kepada berbagai
jenis praktek pengobatan alternatif. Sayangnya tidak atau belum ada lembaga tempat
untuk mengadukan kecurangan dan praktek penipuan, sehingga belum ada data resmi.
Biasanya pasien yang tertipu memang malu untuk melaporkan kasus yang
menimpa diri mereka. Sudah uang hilang karena harus bayar di muka, penyakit tidak
sembuh-sembuh juga.
Bahkan kadang bukannya sembuh malah tambah parah. Sehingga ketika
menyerah dan dimasukkan ke rumah sakit, pasein nyaris sudah tidak bisa tertolong
lagi.
2.7. Undang undang yang berkaitan dengan pengobatan tradisional
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13, Pasal 20 ayat (3), Pasal 26
ayat (3), dan Pasal 65 Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional, perlu menetapkan Peraturan Menteri
17
Kesehatan tentang Penyelenggaraan PelayananKesehatan Tradisional
Komplementer;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5643);
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab diatas dapat kami simpulkan bahwa Pengobatan Herbal adalah
pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada
pemakaian tumbuhan-tumbuhan dancekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman
atau bagian dari tanaman yangcdigunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk
pengobatan. Obat herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan
digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan
secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Pengobatan
Herbal telah banyak digunakan masyarakat maupun medis Sebagai terapi pengobatan
dalam kesehatan/keperawatan guna untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam
mengobati pasien.
3.2. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan atau pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang Pengobatan herbal. Dimana kita yang berada
dibidang kesehatan dan merawat pasien harus mengetahui pengobatan lain selain
pengobatan medis yang diberikan salah satunya yaitu pengobatan herbal yang
menggunakan bahan-bahan alami yang dapat menunjang dalam pengobatan pasien itu
sendiri.
19
DAFTAR PUSTAKA
20