Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGOBATAN TRADISIONAL

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas

Disusun oleh :
Jihan Nurul Fadhillah
Nanda Nur Asmiyati
Sintalia Dewi Zulaikha
Sri Rahmania

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MADANI


YOGYAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala limpahan & kasih
sayang-Nya. Karena atas izin-Nya lah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang Pengobatan Herbal ini dengan baik. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan, juga menambah pengetahuan kami dan
rekan-rekan agar lebih mengetahui dan memahami pengobatan Herbal. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya.`

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sejarah pengobatan herbal


2.2. Sejarah pengobatan herbal
2.3. Manfaat dan efek samping pengobatan herbal
2.4. Macam-macam pengobatan herbal berdasarkan penyakit
2.5. Hubungan pengobatan herbal dengan kesehatan / keperawatan
2.6. Panduan Halal Haram dalam Pengobatan Alternatif
2.7. Undang undang yang berkaitan dengan pengobatan tradisional

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia


untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional
yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk mengobati penyakit.
Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM, memuat
ratusan obat rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi, pengobatan herbal biasanya
diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.

Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih
aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko.
Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang sewaktu
mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional? Sebelum membahas
mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa resep obat tradisional
dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk
mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak kita
dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif yang
banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.

B. Masalah
1. Apa itu Pengobatan Herbal ?
2. Bagaimana Sejarah Pengobatan Herbal ?
3. Apa Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal ?
4. Apa saja Macam-macam Pengobatan Herbal ?

4
5. Bagaimana Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/Keperawatan

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pengobatan Herbal.
2. Mengetahui Sejarah Pengobatan Herbal.
3. Mengetahui Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal.
4. Mengetahui Macam-macam Pengobatan Herbal.
5. Mengetahui Hubungan Pengobatan Herbal dengan kesehatan/Keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

PENGOBATAN HERBAL

2.1. Pengertian

Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau pengobatan


rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan
ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal sebagai pengobatan berkenaan
dengan penggunaan tumbuhan pengobatan, medis secara herbal, obat herbal,
herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan
yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk jamur dan lebah, mineral-
mineral, kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang tertentu.

Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak
kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif
yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.

2.2. Sejarah Pengobatan Herbal

Di catatan sejarah, studi mengenai tumbuh-tumbuhan herbal menggunakan


tumbuh-tumbuhan herbal untuk kepentingan pengobatan, seperti itu seperti pohon
salam, sejenis tanaman pewangi, dan semacam tumbuhan. Orang-orang Mesir dari
1000 BC. dikenal untuk memiliki digunakan bawang putih, candu, minyak jarak,
ketumbar, permen, warna/tanaman nila, dan tumbuh-tumbuhan herbal lain untuk
pengobatan. Dalam dokumen Kuno juga menyebutkan penggunaan tanaman/jamu

6
herbal, termasuk tanaman mandrak (beracun), vetch, sejenis tanaman pewangi,
gandum, jewawut, dan gandum hitam.

Bangsa Yunani dan bangsa Roma kuno melakukan penggunaan tanaman herbal
untuk penyembuhan. Sebagaimana tertulis dalam catatan Hipocrates, terutama Galen
praktek bangsa Yunani dan Roma dalam pengobatan herbal menjadi acuan dalam
pelaksanaan pengobatan di barat pada kemudian hari. Yunani dan praktek-praktek
Roma yang berhubung dengan obat, seperti yang dipelihara di dalam tulisan
Hippocrates dan - terutama -Kekasih, yang dengan syarat pola-pola untuk
pengobatan barat yang kemudiannya. Hippocrates menganjurkan pemakaian herbal
yang sederhana, seperti udara yang sehat,segar dan bersih, istirahat dan diet yang
wajar.

Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal, penggunaan
tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal sebenarnya sudah
dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan karena pengaruh
perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan menjadikan herbal sebagai
alternatif pilihan saja.

Padahal sejak zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah banyak
terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah meriah dan
efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu masih banyak
masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.

2.3. Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal


1. Manfaat

7
Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses penyembuhan
penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan membunuh kandungan racun dalam
tubuh manusia. Selain itu obat- obatan herbal juga dapat membentuk zat kekebalan
tubuh (antibodi) yang tidak dimiliki tubuh manusia, dengan tujuan melindungi dari
unsur yang merusak organ tubuh.

Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak,sebagai


contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa dapat menyembuhkan
penyakit kanker, tumor dan jantung. Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan
berkhasiat) bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat
radang dengan penyembuhannya bersifat permanen.

2. Efek Samping

Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang sama
dengan obat-obatan sintetis atau konvensional.Tubuh kita tidak bisa membedakan
antara pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan sintetis. Produk obat
herbal merupakan bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya akar, daun, kulit, dll) dan
mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain mempunyai khasiat
penyembuhan juga dapat memiliki efek samping yang dapat merugikan.

Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi ekstrak


tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding dengan hanya
menggunakan satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini
memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan menambah daya
khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek samping yang tidak
diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan dibanding hanya dengan
menggunakan satu jenis herbal. Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif
dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal
menjadi lebih beracun daripada menggunakan satu jenis herbal.

Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,
kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan obat- obat herbal antara lain:
8
1) Keamanan obat herbal pada umumnya
2) Kandungan racun yang mungkin dikandung tanaman herbal yang
digunakan
3) Efek yang merugikan pada organ tertentu, seperti sistem kardiovaskuler,
sistem saraf, hati, ginjal dan kulit
4) Keamanan obat-obatan herbal untuk pengguna yang rentan, misalnya:
anak-anak dan remaja, lansia, wanita selama kehamilan dan menyusui,
pasien dengan kanker dan pasien bedah;
5) Interaksi yang mungkin terjadi di antara komponen obat herbal;
6) Waktu penggunaan yang tepat. Contoh penggunaan obat herbal yang perlu
diperhatikan:

Daun Seledri (Apium graveolens)

Tanaman ini telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada
penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih (over dosis) dapat
menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan
dapat menyebabkan shock. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan
mengkonsumsi lebih dari satu gelas perasan seledri untuk sekali minum.

Indikasi : dapat menurunkan tekanan darah (hipertensi)

Seledri

Mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri sehingga


menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga mengurangi
produksi hormon stres. Kontra indikasi : dapat menyebabkan shock jika
penggunaan berlebihan

Gambir

Gambir umum digunakan untuk menghentikan diare. Akan tetapi penggunaan


lebih dari ukuran satu ibu jari justru bukan hanya menghentikan diare tetapi akan
menimbulkan kesulitan buang air besar selama berhari-hari.

9
Indikasi ; dapat menghentikan diare

Kontra indikasi : dapat menimbulkan kesulitan BAB jika penggunaan berlebiban

Minyak Jarak (Oleum recini)

Minyak ini biasa digunakan untuk mengobati urus- urus. Akan tetapi jika
penggunaannya tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan.

Indikasi : Dapat Mengobati urus-urus

Kontra indikasi menyebabkan iritasi saluran pencernaan Jika penggunaan


Berlebihan.

Keji beling atau pecah beling (Strobilantus crispus)

Tanaman ini digunakan untuk mengobati batu ginjal. Akan tetapi jika pemakaian
melebihi 2 gram serbuk sekali minum, bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.
Selain itu, pada beberapa pasien yang mengonsumsi keji beling untuk mengobati
sakit batu ginjal, ternyata ditemukan adanya sel- sel darah merah dengan jumlah
melebihi batas normal pada inenya. Kemungkinan hal ini disebabkan daun
kejibeling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada
saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun kumis
kucing (Ortosiphon aristatus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi
dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik
kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.

Indikasi : Dapat mengobati batu ginjal

Kontra indikasi : bisa menimbulkan iritasi pada saluran kemih jika penggunaan
berlebihan

2.4. Macam-macam pengobatan herbal berdasarkan penyakit


1. Hipertensi / Darah Tinggi
Obat Herbal yang diberikan untuk orang yang memiliki penyakit Hipertensi adalah
yang memiliki efek farmakologi hipotensif.artinya obat tersebut mampu
menurunkan tekanan darah. Demikian juga tanaman tersebut memiliki efek diuretik
yaitu merangsang pengeluaran air seni. Air seni yang sering keluar akan
10
menyebabkan ketegangan pembuluh darah rileks dan mengendur. Disamping itu
digunakan juga obat herbal yang memiliki fungsi memperbaiki sistem metabolisme
tubuh. Agar proses metabolisme lebih baik hingga pengobatan lebih sempurna.
Untuk Hipertensi yang tidak diiringi dengan adanya komplikasi maka bisa
menggunakan tanaman herbal sambiloto dan Pegagan. jika hipertensi tergolong berat
maka ditambah dengan tanaman sambung nyawa. Disamping itu hendaknya
Mengurangi / menghindari konsumsi garam yang berlebihan, minum kopi, alkohol,
daging kambing, durian, merokok, sayuran yang mengandung purin tinggi jika
komplikasi dengan asam urat.
2. Kencing Manis (Diabetes Militus )
Penyakit Diabets militus dicirikan dengan tingginya kadar gula
darah melebihi batas normal. Hal ini disebabkan rusaknya sel-sel beta
pada pulau-pulau langerhans . Oleh karena itu obat herbal yang
diberikan menggunakan herbal yang memiliki efek famakologi
hipoglikemik ( mampu menurunkan kadar gula darah ). Disamping itu
obat tersebut juga berguna memperbaiki sel-sel yang telah rusak.
Tanaman obat yang digunakan untuk penyakit kencing manis yang
tidak di iringi komplikasi adalah : Daun Mimba, Brotowali, Tapak
Dara, dan sambiloto.
Hendaknya mengurangi atau berpantangan makan makanan
manis / bergula, makanan yang banyak karbohidrat, dan makanan
berlemak tinggi
3. Batu ginjal / Batu Kandung kemih
Batu ginjal biasanya terjadi karena adanya Proses pengendapan
senyawa- senyawa kimia tertentu yang mengkristal hingga mirip batu.
Ia bisa terletak di ginjal sehingga disebut batu ginjal atau di kandung kemih
sehingga disebut batu kandung kemih. dalam mengobati penyakit batu ginjal /
kandung kemih digunakan obat herbal yang berfungsi meluruhkan batu. Demikian
juga digunakan obat yang berefek diuretik, atau memperlancar pengeluaran air seni.
Ini dimaksudkan agar batu yang telah diluruhkan itu dapat keluar dengan mudah
lewat air seni . Untuk mengatasi peradangan yang mungkin terjadi pada proses
pengeluaran batu ginjal dan batu kandung kemih . maka ditambahkan tanaman obat
yang berfungsi menghilangkan dan mengobati peradangan. Obat / tanaman herbal
11
yang biasa digunakan untuk mengobati batu ginjal / batu kandung kemih adalah
Tempuyung, tapak liman, dan sambiloto.Dianjurkan untuk minum banyak air jika
belum terjadi gaga ginjal kronis. hendaknya mengurangi atau menghindari teh, kopi,
softdrink, coklat, arbei, jeruk, dan bayam.

4. Radang Kelenjar Prostat ( Prostatitis)


Obat herbal untuk penyakit ini adalah herbal yang berfungsi
sebagai anti peradangan ( anti inflamasi) , anti biotik, anti racun, dan
menghilangkan rasa sakit. diantaranya adalah Sambiloto, meniran dan
kumis kucing.

5. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah penyakit peradangan yang
menyerang organ di tenggurukan. Obal herbal yang digunakan untuk
penyakit ini adalah yang berkhasiat sebagai anto inflamasi ( peradangan ), anti
biotik, anti piretik ( penurun panas, demam ) dan analgesik ( pereda rasa sakit. Obat
herbal yang biasa digunakan adalah : rumput mutiara, sambiloto, kumis kucing.

2.5. Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan


Pcngobatan sccara mcdis dan dengan hcrbal apabila dibandingkan, masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika satu jenis obat medis secara
spesifik menyembuhkan satu penyakit, namun obal-obalan herbal mampu menjadi
penawar rasa sakit berbagai jenis penyakit. Obat-obatan herbal juga dapat
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari
ramuan mahkota dewa dapat menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung.
Pengobatan secara medis dapat lebih mengoptimalkan darah sebagai indikator dan
menjaga agar darah normal secara klinis (pcmcriksaan laboratorium), namun tanpa
mempcdulikan dampaknya tcrhadap kcrusakan organ tubuh lainnya.
Sebagai contoh suntikan cairan insulin untuk penderita diabetes ternyala memiliki
putensi mengakibatkan rusakoya kelenjar lubuh yang biasanya memproduksi insulin.

12
Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan penyembuhannya bersifat
permanen.

Hubungannya dalam kesehatan/keperawatan, pengobatan herbal dapat menjadi


kombinasi dalam pemberian asuhan keperawatan, apa lagi banyak masyarakat sekarang mulai
mencari alternatif lain untuk mencega penyakit dan kesehatannya. Pengobatan herbal pun
semakin mendapat tempat dimasyarakat. Pengobatan herbal dapat menjadi terapi pengobatan
dalam kesehatan/keperawatan guna untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam
mengobati pasien.

Penelitian meta-analisis terhadap tanggapan dokter mengenai pengobatan alternatif


menunjukkan bahwa dari 12 penelitian yang berbeda dokter memberikan jawaban yang
positif terhadap keberadaan pengobatan alternatif, terutama terhadap akupuntur, osteopati,
homeopati dan chiropractic. Pada 5 penelitian diantaranya ditanyakan mengena bermanfaat
atau tidaknya pengobatan alternatif tersebut. Tanggapan dokter yang menjawab bahwa
pengobatan alternatif bermanfaat berkisar dari 5 % sampai 86 %. Dapat dikatakan di sini
bahwa sebagian besar dokter setuju bahwa pengobatan alternatif bermanfaat pada
penyembuhan penyakit.

Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan pengobatan
altematif menunjukkan dua pertiganya menyatakan bahwa pengobatan tersebut bermanfaat.
Secara umum pasien mengatakan bahwa tingkat energi meningkat dan merasa lebih sehat
fisik dan mental. Pada sepertiga pasien mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan
alternatif ini mampu mengecilkan dan menghilangka tumornya

Penelitian Emaldi bahar dkk, terhadap gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja
di Palembang menunjukkan bahwa orang tua penderita percaya bahwa pengobatan tradisional
lebih kompeten dan mampu mengobati kesehatan jiwa anaknya.

13
Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi didapatkan
data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif sama berguna dengan
pengobatan konvensional.

Dalam suatu diskusi panel National Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri oleh 23 ahli
di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu saraf dan psikologi
ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik relaksasi dan terapi perilaku dapat
mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia akibat berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi
Panel NIH pernah juga memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi
nyeri gigi, mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah

2.6. Panduan Halal Haram dalam Pengobatan Alternatif


Kalau dilihat dari sisi halal-haramnya, ada beberapa ketentuan yang tidak boleh dilanggar
dalam suatu praktek pengobatan alternatif. Di antaranya adalah :
1. Tidak Meminta Bantuan Makhluk Ghaib dan Sejenisnya
Pengobatan dengan memanfaatkan jasa dari makhluk ghaib termasuk
pengobatan yang diharamkan dalam syariah Islam. Sebab seorang muslim tidak
diizinkan meminta bantuan jin, apalagi untuk pengobatan.
Dan Allah berfirman dalam Al qur’an yang artinya:
(Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi
mereka dosa dan kesalahan.(QS. Al-Jin : 6))
Meski jin itu mengaku sebagai jin muslim, tetapi bukan berarti semua yang
beragama Islam itu pasti shalih dan tidak melanggar ketentuan Allah. Di kalangan
manusia, berapa banyak orang yang mengaku muslim, tetapi kelakukannya kadang
lebih bejat dari orang kafir.
Maka pengakuan atas keislaman diri seorang (seekor?) jin, tidak menjadi
alasan yang membolehkan kita meminta pertolongan dari mereka. Termasuk juga
haram meminta pertolongan dalam bentuk pengobatan alternatif.
2. Tidak Menyembelih Untuk Selain Allah

14
Pengobatan yang tercampur dengan praktek syirik hukumnya haram. Seperti
yang mensyaratkan menyembah kuburan, atau memberikan sesajen kepada makhkuk
tertentu.
Juga termasuk diharamkan manakala pengobatan itu mensyaratkan
penyembelihan hewan sebagai sebuah ritual tertentu. Sebab tujuan penyembelihan itu
merupakan sebuah persemabahan kepada selain Allah.
‫ير َو َمآ ُأ ِه َّل ِل َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه‬ ِ ‫ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َو ْال َّد َم َولَحْ َم ْالخ‬
ِ ‫َنز‬
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi dan
apa yang disembelih untuk selain Allah. (QS. An-Nahl : 116)
3. Tidak Menggunakan Sesaji
Tidak jarang dukun meminta syarat atau imbalan berupa sesajen, misalnya
meminta agar yang berobat menyembelih ayam putih atau hitam, membawa telur
ayam, menaburkan bunga dan keanehan-keanehan lainnya serta berbagai pantangan
dan petuah sakral yang hukumnya jelas-jelas haram.
Rasulullah SAW bersabda :
“Bukanlah dari golongan kami, seorang yang menggunakan petunjuk setan atau
burung dan sebagainya, atau praktek sihir untuk menerka nasib, jodoh, penyakit dan
obatnya. Maka barangsiapa mendatangi seorang dukun yang melakukan praktek-
praktek demikian lalu ia percaya akan keterangannya, orang ini adalah orang yang
telah mendustakan, dan tidak percaya dengan apa-apa yang diwahyukan kepada
Muhammad saw”.
Ibnu Abbas mengomentari tentang orang-orang yang menggunakan ilmu huruf
(rajah) dan ilmu nujum untuk mengetahui ilmu ghaib bahwa mereka itu tidak akan
menemui nasib yang baik kelak di sisi Allah. Hal itu biasanya para ‘orang pintar’
yang mentahbiskan dirinya (secara lisan maupun perbuatan) mampu menyembuhkan
segala penyakit menganggap seakan dirinya suci dan kuasa meskipun diembel-embeli
dengan izin Allah.
“Janganlah kamu melagak-lagakkan dirimu orang suci. Dialah yang paling
mengetahui siapa yang lebih bertaqwa. (QS. An-Najm:32).”
4. Tidak Menggunakan Jampi-jampi, Mantera atau Jimat
Banyak hadits yang melarang kaum muslimin melakukan pengobatan dengan
tamaim (tamimah), yaitu suatu jimat, isim, atau benda apapun yang digantungkan

15
pada seseorang untuk mengusir jin, penyakit mata, gangguan ghaib, sawan dan lain-
lain.
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah (guna-guna, susuk atau pelet) adalah
syirik. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Hakim)”
Pengobatan yang sering dilakukan paranormal dengan rapalan, bacaan,
mantera, dan komat-kamit lainnya sambil kadangkala memegang bagian tertentu
pasien ataupun juga kadang dilakukan dari jarak jauh, maka jampi-jampi dan bacaan-
bacaan semacam ini terlarang hukumnya terutama yang tidak dimengerti artinya.
Ketika sebuah rombongan yang terdiri dari sepuluh orang menghadap Nabi
saw untuk berbaiat kepada beliau dan menyatakan masuk Islam, lalu beliau membaiat
yang sembilan orang dan menahan yang seorang. Ketika ditanya mengapa menahan
yang seorang, beliau menjawab, “di pundaknya terdapat jimat.” Kemudian laki-laki
itu memasukkan tangannya ke dalam bajunya dan memotong jimatnya. Setelah itu
baru Rasulullah mau membaiatnya, seraya bersabda:
“Siapa yang menggantungkan jimat berarti ia telah melakukan perbuatan syirik. (HR.
Ahmad dan Hakim)."
Artinya, menggantungkan jimat dan hatinya bergantung kepadanya berarti berbuat
syirik.
5. Pengobatan Itu Bisa Diterima Nalar dan Akal Sehat
Meski belum atau tidak diakui oleh ilmu kedokteran modern, belum tentu
sebuah metode penyembuhan itu tidak masuk akal. Tusuk jarum (akupunktur)
awalnya tidak diakui kedokteran modern. Tetapi karena metode tusuk jarum itu punya
penjelasan ilmiyah yang bisa dibuktikan secara profesional, maka pada akhirnya
beberapa rumah sakit di Jakarta membuka program pengobatan dengan menggunakan
metode ini.
Tetapi ketika pengobatan menggunakan khasiat sebuah batu tertentu, atau
benda tertentu, yang setelah dibedah lebih jauh, tidak bisa dijelaskan secara nalar dan
akal sehat, maka akan semakin menguak tabir bahwa di balik semua itu ada sesuatu
yang disembunyikan.
6. Tidak Menggunakan Obat Yang Haram
Salah seorang dukun di Jakarta mengaku mensyaratkan ‘mahar’ atau
pembayaran kepada jin, yaitu berupa narkoba yang harus dibeli dengan harga berjuta.

16
Sesuai pengakuan si dukun, narkoba itu bukan buat pasien atau buat dirinya,
melainkan itu permintaan sang jin.
Tentu cara ini tidak bisa diterima syariah Islam. Sebab jin pun terkena
ketentuan syariah untuk tidak mengkonsumsi barang haram. Kalau pengobatan itu
mensyaratkan membeli barang haram, maka pengobatan itu sendiri adalah pengobatan
yang diharamkan syariah. Sebab Allah SWT tidak menurunkan obat atas suatu
penyakit lewat hal-hal yang diharamkan-Nya.
7. Tidak Menjanjikan Jaminan Kesembuhan
Seringkali karena ketatnya persaingan antara sesama pemain di bidang
pengobatan alternatif, akhirnya sampai keluar juga promosi yang tidak masuk akal
dan berlebihan. Diantaranya menjanjikan kepastian kesembuhan lewat mulut manis.
Padahal banyak pasien yang gagal berobat di tempat itu, namun kasusnya
ditutup-tutupi sedemikian rupa, sehingga orang banyak yang tidak tahu.
Sayangnya kasus sesumbarnya mereka nyaris sulit dibendung lagi. Seolah-
olah kalau menawarkan produk pengobatan alternatif memang harus pakai janji-janji
jaminan kesembuhan.
8. Tidak Boleh Menipu Pasien
Sebenarnya keluhan dari pasien amat banyak yang ditujukan kepada berbagai
jenis praktek pengobatan alternatif. Sayangnya tidak atau belum ada lembaga tempat
untuk mengadukan kecurangan dan praktek penipuan, sehingga belum ada data resmi.
Biasanya pasien yang tertipu memang malu untuk melaporkan kasus yang
menimpa diri mereka. Sudah uang hilang karena harus bayar di muka, penyakit tidak
sembuh-sembuh juga.
Bahkan kadang bukannya sembuh malah tambah parah. Sehingga ketika
menyerah dan dimasukkan ke rumah sakit, pasein nyaris sudah tidak bisa tertolong
lagi.
2.7. Undang undang yang berkaitan dengan pengobatan tradisional

Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13, Pasal 20 ayat (3), Pasal 26
ayat (3), dan Pasal 65 Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional, perlu menetapkan Peraturan Menteri

17
Kesehatan tentang Penyelenggaraan PelayananKesehatan Tradisional
Komplementer;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5643);

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab diatas dapat kami simpulkan bahwa Pengobatan Herbal adalah
pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada
pemakaian tumbuhan-tumbuhan dancekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman
atau bagian dari tanaman yangcdigunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk
pengobatan. Obat herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan
digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan
secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Pengobatan
Herbal telah banyak digunakan masyarakat maupun medis Sebagai terapi pengobatan
dalam kesehatan/keperawatan guna untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam
mengobati pasien.

3.2. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan atau pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang Pengobatan herbal. Dimana kita yang berada
dibidang kesehatan dan merawat pasien harus mengetahui pengobatan lain selain
pengobatan medis yang diberikan salah satunya yaitu pengobatan herbal yang
menggunakan bahan-bahan alami yang dapat menunjang dalam pengobatan pasien itu
sendiri.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan


kesehatan. Dexa media 2001 ; 14
Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think
of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405
Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia.
Medical Progress 1998 ; June : 5-7
Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA
2001 ;286 ; 208

20

Anda mungkin juga menyukai