Anda di halaman 1dari 93

Modul Herbal Medicine

Silabus Perkuliahan
“Herbal Medicine”
1. Ruang Lingkup Herbal Medicine
2. Pengobatan herbal untuk Demam
3. Pengobatan herbal untuk Batuk dan Asma
4. Pengobatan herbal untuk Penyakit Perut dan Saluran Cerna
5. Pengobatan herbal untuk Luka
6. Pengobatan herbal untuk Penyakit Mulut
7. Pengobatan herbal untuk Penyakit Gigi
8. UTS
9. Sejarah herbal medicine
10. pengobatan herbal untuk sakit kepala dan nyeri otot
11. Pengobatan herbal untuk infeksi (infeksi kulit, kuku dan kaki)
12. Pengobatan herbal untuk cacingan (cacing gelang, cacing pipih, dll)
13. Pengobatan herbal untuk disminorhea, anemia, keputihan, pascanatal;
14. Pengobatan herbal untuk tekanan darah tinggi, insomnia, kesulitan buang
air kecil
15. Review Soal
16. UAS

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 2


Modul Herbal Medicine

BAB
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP HERBAL
MEDICINE
I

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari BAB ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang ruang
lingkup herbal medicine dan mengetahui peran herbal medicine dalam bidang farmasi.

B. Definisi herbal medicine

Herbal berasal dari bahasa yunani yaitu ”herba” yang berarti tumbuhan. Herbal
dalam pengertian luas adalah segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat
(therapeutic). Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat
aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang-
kadang disebut juga sebagai tanaman obat, sehingga dalam perkembangannya
dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.

Pengobatan Herbal masih banyak yang harus di teliti lebih lanjut, dikarenankan
kebanyakan dari penelitian herbal secara medis belum banyak yang melibatkan
percobaan terhadap tubuh manusia.

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti tubuh kita.
Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk
pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuran
hewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak,
kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Jika suatu obat telah mengandung unsur
hewani maka ia tidak dapat disebut sebagai herbal lagi, melainkan masuk dalam katagori
obat tradisional/jamu yang masih dapat bercampur dengan bahan-bahan yang berasal
dari hewan seperti telur atau tripang.

Pada jaman sekarang, dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang semakin


pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka semakin
membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alami telah menyediakan obat yang
berkhasiat untuk berbagai penyakit (sesuai dengan khasiat tanaman obat yang dikenal
secara empiris atau secara penelitian). Di Indonesia yang kekayaan hayatinya berlimpah
ruah, obat-obatan herbal tidaklah sulit dicari. Walaupun umumnya obat berbahan dasar
herbal tidak menimbulkan efek samping negatif, tetapi ada beberapa bahan yang
menimbulkan efek samping negatif. Pengobatan herbal lebih dipercaya oleh kebanyakan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 3


Modul Herbal Medicine

orang Indonesia karena penggunaan obat kimia sintetis, lambat laun dapat menimbulkan
efek samping pada tubuh manusia.

Banyak jenis obat herbal, mulai dari herbal untuk perawatan kecantikan,
perawatan kesehatan, herbal untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, hingga herbal
untuk pengobatan penyakit-penyakit khusus.

C. Pentingnya tumbuhan dalam farmasi dan pengobatan modern

Tanaman obat sangat bermanfaat dalam dunia farmasi khususnya sebagai sumber
bahan baku obat tradisional. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi obat
tradisional yang diakibatkan oleh isu gaya hidup back to nature dan mahalnya obat-obat
modern membuat permintaan tanaman obat semakin meningkat.

Tanaman obat tidak hanya dapat digunakan sebagai obat tradisional dan konsumsi
rumah tangga, namun juga dapat dikembangkan dan diolah untuk berbagai macam
kebutuhan, seperti industri makanan/minuman, sebagai bahan pembuatan kosmetik dan
juga digunakan dalam industri spa tradisonal. Pemanfaatan tanaman obat ini semakin
berkembang seiring dengan mulai berkembangnya produk herbal di tengah-tengah
masyarakat modern dan juga peran media dalam meningkatkan citra produk herbal ke
masyarakat.

Tanaman obat mempunyai berbagai efek pada sistem metabolisme tubuh


manusia, ada yang mempunyai efek analgesik, antioksidan hingga anti inflamasi. Oleh
karena itu, banyak dari masyarakat menggunakan tanaman obat untuk mengobati
beberapa masalah kesehatan, seperti demam, batuk, flu, sakit kepala, sakit perut,
pencernaan, insomnia dan masalah kulit. Khasiat tanaman obat dapat berasal dari akar
maupun daun, sehingga dari satu macam tanaman obat dapat memiliki khasiat yang
berbeda-beda.

D. sejarah singkat perkembangan penggunaan obat herbal

Hippocrates adalah seorang dokter berkebangsaan yunani yang berperan penting


dalam perkembangan herbal di dunia. Hippocrates mendirikan sekolah kedokteran dan
menulis beberapa tulisan mengenai filosopinya tentang kesehatan dan diakui sebgai
pendukung era perkembangan herbal saat itu.

Obat herbal muncul di indonesia saat penjajahan jepang(romusha). Saat itu kebutuhan
obat sangat menipis sehingga para dokter melakukan riset atau penelitian bermacam-macam
tumbuhan yang memiliki kandungan dan khasiat untuk mengobati penyakit. Di india obat herbal
muncul sekitar 3000 ribu SM, awalnya mereka mengumpulkan berbgai macam tanaman untuk di
teliti apakah memiliki kandungan sebagai obat penyembuh. Sampai akhirnya terkumpulah sekitar
1500 jenis bahan obat-obatan untuk obat herbal yang memiliki kandungan khasiatnya, dan
dengan cara penyembuhannya.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 4


Modul Herbal Medicine

Soal Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai topik di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1. Jelaskan apa yang dimaksud herbal medicine dan pentingnya tumbuhan dalam farmasi
dan pengobatan modern!
2. Jelaskan bagaimana sejarah singkat perkembangan obat herbal!

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang:
1. Pengertian herbal medicine dan pentingnya tumbuhan dalam bidang farmasi serta
pengobatan modern.
2. Sejarah singkat pengembangat obat herbal.

Ringkasan

Herbal berasal dari bahasa yunani yaitu ”herba” yang berarti tumbuhan. Herbal
dalam pengertian luas adalah segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat
(therapeutic). Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti
tubuh kita. Tanaman obat sangat bermanfaat dalam dunia farmasi khususnya sebagai
sumber bahan baku obat tradisional. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi
obat tradisional yang diakibatkan oleh isu gaya hidup back to nature dan mahalnya obat-
obat modern membuat permintaan tanaman obat semakin meningkat. Obat herbal muncul
di indonesia saat penjajahan jepang(romusha). Saat itu kebutuhan obat sangat menipis sehingga
para dokter melakukan riset atau penelitian bermacam-macam tumbuhan yang memiliki
kandungan dan khasiat untuk mengobati penyakit.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 5


Modul Herbal Medicine

BAB
II PENGOBATAN HERBAL UNTUK
PENYAKIT DEMAM

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari BAB ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang konsep
obat herbal dan mengetahui obat herbal yang digunakan untuk penyakit demam.

B. Definisi Demam
Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello & Gelfand,
2005). Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. Derajat suhu yang dapat dikatakan
demam adalah rectal temperature ≥38,0°C atau oral temperature ≥37,5°C atau axillary
temperature ≥37,2°C (Kaneshiro & Zieve, 2010). Istilah lain yang berhubungan dengan
demam adalah hiperpireksia. Hiperpireksia adalah suatu keadaan demam dengan suhu
>41,5°C yang dapat terjadi pada pasien dengan infeksi yang parah tetapi paling sering
terjadi pada pasien dengan perdarahan sistem saraf pusat (Dinarello & Gelfand, 2005).
Klasifikasi Demam Menurut Nelwan (2007), terdapat beberapa tipe demam yang mungkin
dijumpai, antara lain:
a. Demam septic
Pada tipe demam septik, suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
Demam sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang
tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
b. Demam remiten
Pada tipe demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
c. Demam intermiten

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 6


Modul Herbal Medicine

Pada demam intermiten, suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan
demam disebut kuartana.
d. Demam kontinyu
Pada demam tipe kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari
satu derajat.
e. Demam siklik
Pada Tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari yang
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula.
C. Konsep obat herbal
Istilah herbal biasanya diidentikan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau
dengan kata lain perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal berkenaan dengan segala
jenis tumbuhan dan atau seluruh bagian-bagiannya yang mengandung satu atau lebih
bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat (therapeutic). Contohnya adalah
mengkudu hutan atau Morinda citrifolia dengan kandungan moridin (berguna sebagai
bahan aktif anti kanker) dan pegagan atau Centela asiatica dengan kandungan
asiaticosidem (berguna untuk mengatasi permasalahan kulit dan meningkatkan IQ).
Pengertian obat herbal adalah obat dari tumbuhan yang diproses atau diekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil, atau cairan. Dalam proses pembuatannya,
obat herbal tidak menggunakan zat kimia sintetik.
Berdasarkan sudut pandang farmakognosi, obat herbal dapat dibagi menjadi tiga.
Kelompok pertama adalah jamu. Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak dan
dijadikan sebagai obat, namun belum teruji secara klinis maupun pra-klinis. Pada
umumnya jamu dipilih karena resep tradisional turun-temurun untuk kesehatan ataupun
pengobatan. Yang kedua adalah obat herbal terstandar. Kelompok ini sudah
terspesifikasi, maksudnya yang terdapat di dalam obat tersebut adalah senyawa penting
untuk penyakit tertentu saja sehingga lebih efektif untuk pengobatan. Selain itu, obat ini
sudah teruji secara pra-klinis atau dengan kata lain sudah diuji di dalam sel makhluk hidup
lain (hewan). Yang ketiga adalah fitofarmaka. Kelompok ini paling baik kualitasnya karena

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 7


Modul Herbal Medicine

dibuat dengan pengolahan senyawa tertentu untuk pengobatan tertentu pula sehingga
zat-zat yang tidak perlu tidak akan ikut terkonsumsi. Obat ini telah teruji secara klinis,
yakni sudah pernah diujicobakan pada manusia sehingga kualitasnya terjamin .
Pada dasarnya, pengobatan dengan obat herbal dilakukan melalui pendekatan yang
bersifat holistik, yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu sistem harmoni yang
selalu seimbang . Apabila ada salah satu bagian tubuh bermasalah, akan timbul pula
masalah pada bagian tubuh yang lain. Obat herbal di sini bekerja dengan cara memberi
energi pada organ tubuh dan kelenjar tertentu serta menyeimbangkan kondisi tubuh
sehingga membantu mengembalikan keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara
keseluruhan. Dalam aplikasinya, pengobatan dengan obat herbal diarahkan untuk
menjaga dan mempertahankan sistem imun tubuh untuk melawan patogen (bibit
penyakit) dari luar.
D. Obat Herbal yang Digunakan untuk Demam
1. Jahe
Obat tradisional pertama yang bisa meredakan demam adalah jahe. Obat herba
tradisional ini mengandung zat yang dapat membasmi bakteri, virus, dan jamur, serta
memiliki efek antiradang yang baik untuk meredakan demam dan nyeri.
Selain bisa digunakan sebagai obat demam tradisional, jahe juga dapat membantu
meringankan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan mual.
2. Kunyit
Selain digunakan sebagai bumbu masakan, rempah asli Indonesia ini juga bermanfaat
untuk menurunkan demam secara alami. Ini berkat kandungan antiradang dan
antibakteri yang terdapat di dalam kunyit.
3. Daun pegagan
Pegagan (Centella asiatica) ini banyak digunakan sebagai obat herba untuk mengatasi
beberapa gangguan pada kulit, seperti eksim dan psoriasis, membantu penyembuhan
luka, serta menyamarkan bekas luka.Karena kandungan antiradang dan
antibakterinyanya, daun pegagan juga dianggap baik digunakan sebagai obat demam
tradisional.
4. Sambiloto

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 8


Modul Herbal Medicine

Meski rasanya sangat pahit, kandungan antiradang yang terdapat pada sambiloto
dinilai bermanfaat untuk mengatasi demam. Selain itu, tanaman herbal ini juga secara
tradisional dikenal dapat menangani batuk, pilek, gangguan pencernaan, sakit
tenggorokan, dan sinusitis.
5. Ginseng
Ginseng merupakan tanaman herba asal Korea yang sudah mendunia. Tanaman yang
memiliki efek antiradang dan antibakteri serta antivirus ini baik untuk meredakan
demam. Selain itu, ginseng juga secara tradisional digunakan untuk mengatasi nyeri
dan ejakulasi dini.
E. Soal Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai topik di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1. Jelaskan definisi demam!
2. Uraikan secara ringkas tentang konsep obat herbal!
3. Sebutkan obat herbal yang digunakan untuk obat demam dan senyawa yang terdapat
didalamnya!
F. Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari
kembali
materi tentang:
1. Pengertian demam
2. Konsep obat herbal
3. Obat herbal yang digunakan untuk penyakit demam

G. Ringkasan

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh normal
berkisar antara 36,5-37,2°C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah rectal
temperature ≥38,0°C atau oral temperature ≥37,5°C atau axillary temperature ≥37,2°C.

obat herbal adalah obat dari tumbuhan yang diproses atau diekstrak sedemikian rupa
sehingga menjadi serbuk, pil, atau cairan. Dalam proses pembuatannya, obat herbal tidak
menggunakan zat kimia sintetik. Berdasarkan sudut pandang farmakognosi, obat herbal

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 9


Modul Herbal Medicine

dapat dibagi menjadi tiga. Kelompok pertama adalah jamu. Jamu merupakan tumbuhan
yang diekstrak dan dijadikan sebagai obat, namun belum teruji secara klinis maupun pra-
klinis. Pada umumnya jamu dipilih karena resep tradisional turun-temurun untuk
kesehatan ataupun pengobatan. Yang kedua adalah obat herbal terstandar. Kelompok ini
sudah terspesifikasi, maksudnya yang terdapat di dalam obat tersebut adalah senyawa
penting untuk penyakit tertentu saja sehingga lebih efektif untuk pengobatan. Selain itu,
obat ini sudah teruji secara pra-klinis atau dengan kata lain sudah diuji di dalam sel
makhluk hidup lain (hewan). Yang ketiga adalah fitofarmaka. Kelompok ini paling baik
kualitasnya karena dibuat dengan pengolahan senyawa tertentu untuk pengobatan
tertentu pula sehingga zat-zat yang tidak perlu tidak akan ikut terkonsumsi. Obat ini telah
teruji secara klinis, yakni sudah pernah diujicobakan pada manusia sehingga kualitasnya
terjamin.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 10


Modul Herbal Medicine

BAB
III PENGOBATAN HERBAL UNTUK
PENYAKIT BATUK DAN ASTMA

H. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang
pengobatan untuk penyakit batuk dan astma dengan menggunakan obat-obat herbal.
I. Materi Pembelajaran
 Batuk
Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada
dan refleks fisiologis yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk
menjadi patologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk seperti itu sering merupakan
tanda suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang berupa gejala awal dari suatu
penyakit. Batuk merupakan gejala tersering penyakit pernapasan dan masalah yang sering
kali dihadapi dokter dalam praktik sehari-hari.
Batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk
membersihkan saluran napas atas. Batuk yang berlangsung selama lebih dari 8 minggu
disebut batuk kronis. Penyebab batuk bisa berasal dari kebiasaan merokok, paparan asap
rokok, dan paparan polusi lingkungan. Refleks batuk terjadi akibat terangsangnya
reseptor batuk yang terdapat di saluran nafas ataupun di luar saluran nafas,oleh
rangsangan yang bersifat kimiawi maupun mekanis. Reseptor batuk yang merupakan
ujung nervus vagus terdapat diantara sel-sel telinga dan selaput gendang, pleura,
lambung, pericard dan diafragma
Metode penanganan batuk kronis dapat dilakukan dengan pemberian terapi herbal dan
akupunktur. Akupunktur merupakan jenis pengobatan tradisional cina dengan cara
menusukkan jarum ke “titik-titik meridian”. Titik meridian adalah jalur yang sangat
penting dalam tubuh manusa sebagai tempat mengalirnya Qi. Oleh karena itu, batuk bisa
diatasi menggunakan akupunktur menurut teori meridian.
Selain terapi dengan menggunakan akupunktur, digunakan terapi herbal dengan
kombinasi kunyit dan akar manis. Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan
salah satu herbal yang berkhasiat sebagai immunomodulator. Kandungan bahan aktif
yang berkhasiat sebagai imunnomodulator yaitu kurkumin yang merupakan komponen
berwarna kuning dalam kunyit. Didapatkan hasil penelitian kurkumin pada dosis rendah
juga dapat meningkatkan respon antibodi. Tanaman akar anis dalam bahasa latin disebut
Glycyrrhiza glabra L., sedangkan dalam bahasa inggris disebut liquorice. Akar manis
berkhasiat untuk mengatasi batuk, sakit tenggorokan dan masalah pada pernafasan.
Kandungan bahan aktif yang berkhasiat untuk meringankan gejala batuk adalah
kandungan glycyrrhizin dan glycyrrhetenic acid.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 11


Modul Herbal Medicine

Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya


bersifat menghangatkan dan mempunyai efek/khasiat meredakan batuk (antitussive),
peluruh dahak (expectorant), penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang (anti-
inflamasi), dan merangsang imunitas/daya tahan tubuh (imunostimulator).
Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakanuntuk mengatasi batuk .
1. Daun sirih (Piper betle L.)
Khasiat : menghentikan batuk (anti-tussive), mengurangi peradangan, antiseptik,
antijamur, menghilangkan gatal.
2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : menghangatkan pernafasan, peluruh dahak, antiradang. Untuk batuk karena
flu, pilek dan masuk angin.
3. Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : peluruh dahak, meredakan batuk.
4. Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : peluruh dahak, antiasma
5. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi, menurunkan panas, analgetik, menetralkan material
toksik/racun, merangsang imunitas tubuh. untuk batuk flu, bronkhitis, TBC paru,
radang paru, batuk rejan
6. Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : anti-infeksi, antibakteri, menurunkan panas, menetralkanmateral toksik.
untuk batuk flu, bronkhitis, flek paru, radang paru, batuk rejan
7. Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Khasiat : antiradang, menurunkan panas.
8. Umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.)
Khasiat : meredakan batuk, antihistamin, meredakan asma, batuk darah.
9. Daun Mentha (Mentha sp)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak.
10. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antioksidan.
Berikut beberapa contoh ramuan herbal untuk membantu mengatasi batuk.
• 10 gram jahe + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 10 gram daun mentha +
20 gram kencur, dicuci bersih dan diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200
cc, setelah hangat disaring, tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu, diminum.
(untuk batuk berdahak, batuk pilek, flu, masuk angin, melegakan tenggorokan)
• 30 gram pegagan segar + 15 gram daun saga segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gulabatu secukupnya, diminum 2 kali
sehari, masing-masing 150 cc. (untuk batuk kering, batuk darah, bronkhitis akut,
demam, sakit tenggorokan)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 12


Modul Herbal Medicine

• 7-10 lembar daun sirih dan 2 siung bawang putih, direbus dengan 500 cc air hingga
tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, diminum 2 kali sehari.
(untuk batuk disertai gatal tenggorokan, bronkhitis akut)
• 10-15 gam sambiloto kering + 30 gram umbi bunga lili/pahap + 15 gram pegagan kering,
direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya,
diminum 2-3 kali sehari. (untuk TBC paru disertai batuk dan batuk darah, bronkhitis, batuk
rejan, radang paru).
 Astma
Asma adalah gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan ditandai episode
berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk. Berbagai sel inflamasi berperan
terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel. Resiko
kematian akibat asma jarang terjadi, tetapi resiko kematian meningkat seiring
dengan peningkatan usia, terutama pada pasien lanjut usia dengan 4,4 kematian per
100.000 pasien. Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), tujuan dari
pengobatan asma yaitu mencegah serangan dan mengontrol atau mengubah
perjalanan penyakit (PDPI, 2003). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mencapai kedua tujuan tersebut yaitu menggunakan terapi komplementer dengan
menggunakan bahan alam.
Pencetus serangan astma dapat disebabkan oleh sejumlah factor antara lain alergen,
virus dan iritan yang dapat menginduksi respon inflamasi akut yang terdiri atas reaksi
astma dini (early asthma reaction = EAR) dan reaksi astma lambat (late asthma reaction =
LAR). Setelah seaksi astma awal dan reaksi astma lambat, proses dapat terus berlanjut
menjadi reaksi inflamasi sub-akut atau kronik. Pada keadaan ini terjadi inflamsi dibronkus
dan sekitarnya, berupa infiltrasi sel-sel inflamasi terutama eosinophil dan monosit dalam
jumlah bsar dan kedinding dan lumen bronkus.
Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakanuntuk mengatasi astma:
1. Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.)
Identifikasi fitokimia ekstrak etanol daun putri malu (Mimosa pudica Linn.)
menunjukkan terdapat kandungan gula, kumarin, alkaloid, sterol dan glikosida.
Ekstrak mampu menghambat efek kontraksi dari histamin. Ekstrak juga mampu
memberikan perlidungan 74% dari degranulasi sel mast dibandingkan control.
2. Kelor (Moringa oleifera)
Skrining fitokimia dari ekstrak biji Moringa oleifera mengandung senyawa tanin,
triterpenoid, ntrkauinon, steroid, saponin, alkaloid, flavonoid dan glikosida. Ekstrak
alkohol biji kelorbersifat spasmolotik terhadap asetilkolin, histamin, BaCl2 dan
induksi bronkospasme 5HT. Ekstrak alkohol biji kelor dapat melindungi albumin
telur dan 48/80 komponen yang memicu sel mast mengalami degranulasi sehingga
terjadi penururnan karagenin yang memicu edema. Kelor memiliki aktivitas
spasmolitik spesifik pada otot polos. Selain kegiatan bronkodilatasi, antagonisme
mediator tertentu dilepaskan dari sel mast. Sebuah perlindungan yang signifikan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 13


Modul Herbal Medicine

dari sel mast peritoneum tikus dari gangguan oleh antigen dan ekstrak dari kelor
mampu mengganggu pelepasan dan/atau sintesis mediator peradangan,
menunjukkan aktivitas menstabilkan sel mastnya.
3. Jintan Hitam (Nigella sativa L.)
Jintan hitam dapat mengurangi pemasukan ion kalsium ke dalam sel, sehingga
mengurangi proses degranulasi sel mast dan memiliki aktivitas immunomodulator
yang berperan penting dalam stabilisasi Th 1 dan Th 2 yang erat kaitannya dengan
reaksi inflamasi. Jintan hitam memiliki kandungan utama yang dinilai memiliki
berbagai aktifitas farmakologis yaitu thymoquinon (TQ) dan nigellon. Asam linoleat
yang terkandung dalam jinten hitam mempunyai efek antialergi, dengan
kemampuannya antara lain menurunkan TNF17 yang merupakan sitokin pro-
inflamasi, penurunan produksi histamin sehingga mencegah proses inflamasi lebih
lanjut dan penurunan pembentukan IgE, sehingga menghambat terjadinya
degranulasi sel mast.
4. Rumput Fatimah (Labisia pumila)
Tanaman Labisia pumila memiliki nama lain rumput Fatimah. Daun dari Labisia
pumila mengandung senyawa fenol, flavonoid, karotenoid, asam askorbat, saponin
dan turuanan benzoquinone. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak diklorometan
daun Labisia pumila memiliki kemampuan dalam menurunkan aktivitas mediator
inflamasi yang dimediasi histamine, serotonin, dan bradikinin. Ekstrak menghambat
kontraksi pembuluh darah di jalur pernafasan sehingga menghambat mediator
inflamasi yang menyebabkan terjadinya asma.
5. Ciplukan (Physalis minima L)
Kandungan kimia yang terdapat pada ciplukan diantaranya saponin, flavonoid,
polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaic acid dan fisalin. Ekstrak daun ciplukan
menimbulkan efek relaksasi otot polos trakea yang bermakna pada dosis 0,5 % dan
dosis 0,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pada dua dosis tersebut mulai menimbulkan
respon relaksasi trakea. Diduga daun ciplukan bekerja sebagai antikholinergik setelah
stimulasi oleh histamin, juga dapat melalui efek antihistamin atau sebagai agonis
pada beta adrenergic.
6. Senggugu (Clerodendrum serratumat).
Tanaman ini mengandung golongan senyawa fenolik, flavonoid, terpenoid, dan
steroid. Ekstrak etanol akar senggugu diujikan pada mencit yang diinduksi
ovalbumin. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak mampu menghambat pelepasan
mediator inflamasi. Hasil pengamatan histologi menunjukkan bahwa pemberian
ekstrak mampu menurunkan kejadian peradangan dan penyempitan bronkus
dibandingkan yang tidak diberikan ekstrak.
7. Jeringau (Acorus gramineus)
Tanaman jeringau mengandung bahan kimia aktif pada bagian rimpang yang dikenal
sebagai minyak atsiri. Komposisi minyak atsiri rimpang jeringau terdiri dari 82%

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 14


Modul Herbal Medicine

asaron, 5% kalamenol, 4% kalamin, 1% kalameon, 1% metileugenol, dan 0,3%


eugenol. Asaron sebagai komponen utama penyusun minyak atsiri terdiri dari 67
hidrokarbon, 35 senyawa karbonil, 56 alkohol, 8 fenol, dan 2 furan. Ekstrak etanol
rimpang jeringau diujikan pada babi yang diinduksi mengalami asma. Hasil pengujian
menunjukkan ekstrak memiliki aktivitas antiasma yang besar karena secara
signifikan menghambat histamin dengan memblok reseptor histamin-1.
8. Sirih (Piper betle Linn.)
Kandungan senyawa daun sirih adalah alkaloid, flavonoid, katekin. tanin, sterol
dan fenol.Daun sirih memiliki kemampuan dalam mengatasi asma. Daun sirih
diketahui mengandung senyawa fenol yang sangat tinggi sehingga mempunyai
aktivitas antioksidan yang kuat dan beberapa aktivitas lainnya. Aktivitas
antiinflamasi dari daun sirihsebagai antiinflamasi dapat menurunkan asma
bronkial yang disebabkan oleh inflamasi pada saluran nafas. Selain itu radikal
bebas dan superoksida yang dapat menyebabkan asma bronkial dapat dicegah
dengan aktivitas antioksidan dari kulit batang sirih. Aktivitas antiinflamasi dari
kulit batang sirih dapat mencegah terjadinya bronkokonstriksi yang disebabkan
oleh pelepasan histamin oleh tubuh sehingga dapat menurunkan beberapa kasus
penyakit asma bronkial.
Soal Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai topik di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
3. Apa saja pengobatan herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan batuk ? jelaskan!
4. Apa saja pengobata yang dapat digunakna i=untuk pengobatan asma? Jelaskan!

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang:
1. Tumbuhan herbal yang dapat digunakan untuk batuk.
2. Tumbuhan herbal yang dapat digunakan untuk prnyakut astma.
Ringkasan
Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya
Daun sirih (Piper betle L.) , Jahe (Zingiber officinale Rosc.),Kencur (Kaempferia galanga L.)
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.),Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.),
Pegagan (Centella asiatica Urb.), Daun Saga (Abrus precatorius L.), Umbi bunga lili/pahap
(Lilium sp.), Daun Mentha (Mentha sp), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Asma dapat diatasi dengan menggunakan bahan alam diantaranya Putri Malu
(Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.),
Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum
serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), Sirih (Piper betle Linn.).

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 15


Modul Herbal Medicine

BAB
PENGOBATAN HERBAL UNTUK
IV PENYAKIT PERUT DAN SALURAN
CERNA

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini di harapkan anda dapat menjelaskan apa itu
pengobatan herbal dan tumbuhan/tanaman yang dapat digunakan untuk penyakit
perut dan saluran cerna .

B. Materi Pembelajaran

Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau


nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang
mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan
sebagai herbal. Herbal kadang-kadang disebut juga sebagai tanaman obat, sehingga
dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan
alternatif. Pengobatan Herbal masih banyak yang harus di teliti lebih lanjut,
dikarenankan kebanyakan dari penelitian herbal secara medis belum banyak yang
melibatkan percobaan terhadap tubuh manusia.

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti tubuh
kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai manfaat
untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa
campuran hewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe,
temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Jika suatu obat telah
mengandung unsur hewani maka ia tidak dapat disebut sebagai herbal lagi,
melainkan masuk dalam katagori obat tradisional/jamu yang masih dapat
bercampur dengan bahan-bahan yang berasal dari hewan seperti telur atau tripang.
Pada jaman sekarang, dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang
semakin pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka
semakin membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alami telah menyediakan
obat yang berkhasiat untuk berbagai penyakit (sesuai dengan khasiat tanaman obat
yang dikenal secara empiris atau secara penelitian). Di Indonesia yang kekayaan
hayatinya berlimpah ruah, obat-obatan herbal tidaklah sulit dicari. Walaupun
umumnya obat berbahan dasar herbal tidak menimbulkan efek samping negatif,
tetapi ada beberapa bahan yang menimbulkan efek samping negatif. Pengobatan
herbal lebih dipercaya oleh kebanyakan orang Indonesia karena penggunaan obat
kimia sintetis, lambat laun dapat menimbulkan efek samping pada tubuh manusia.
Banyak jenis obat herbal, mulai dari herbal untuk perawatan kecantikan, perawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 16


Modul Herbal Medicine

kesehatan, herbal untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, hingga herbal untuk
pengobatan penyakit-penyakit khusus.

C. Penyakit perut

Sakit perut adalah hal yang wajar terjadi sehari-hari. Anda mungkin mengalami
sakit perut saat bangun tidur, setelah makan makanan tertentu, atau saat sedang
stres. Ada dua jenis sakit perut yaitu sakit perut akut dan kronis. Jenis sakit perut
akut adalah rasa sakit yang muncul tiba-tiba dan intens. Sakit perut akut biasanya
membuat seseorang membutuhkan pertolongan segera baik penanganan dengan
obat maupun operasi. Sementara sakit perut kronis biasanya tidak separah sakit
perut akut, durasi rasa sakit terjadi lebih lama dan bisa hilang lalu muncul kembali.
Sakit perut akut biasanya disebabkan oleh pankreatitis akut, usus buntu, batu
empedu, atau luka pada lambung dan usus. Sementara sakit perut kronis biasanya
disebabkan oleh sembelit, diare, divertikulosis, gastritis, atau refluks asam
lambung.

Herbal untuk Penyakit Perut

1. Jahe

Sejak dahulu, orang-orang telah beralih


menggunakan jahe sebagai obat sakit perut
alami, yang juga bisa mengatasi rasa mual.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jahe
dapat menjadi pengobatan yang sangat efektif
untuk beberapa jenis sakit perut.

Anti-inflamasi alami, jahe tersedia dalam berbagai bentuk, yang semuanya


dapat membantu. Jahe dapat dikonsumsi dengan cara mengunyah sebagai
suplemen, sementara orang lain lebih menyukai jahe dalam bentuk minuman.
Cobalah membuat rebusan jahe segar dengan menambahkan sedikit gula merah
sebagai minuman.

2. Teh chamomile

Obat sakit perut alami berikutnya


dengan meminum secangkir teh
chamomile, yang dapat membantu
meringankan rasa sakit karena sakit perut
yang berkhasiat sebagai anti-inflamasi.
Sifat anti-inflamasi ini membantu otot
perut rileks, yang dapat mengurangi rasa

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 17


Modul Herbal Medicine

sakit kram dan kejang.

3. Cuka sari apel

Jika Anda dapat mencernanya, cobalah minum obat alami sakit perut ini
sebanyak satu sendok makan untuk menetralkan sakit perut. Jika terlalu kuat,
campur satu sendok makan cuka sari apel dengan secangkir air dan satu sendok teh
madu, kemudian teguk secara perlahan.

Asam dalam cuka sari apel dapat membantu mengurangi pencernaan pati,
memungkinkan pati untuk sampai ke usus dan menjaga bakteri di usus sehat.
Beberapa orang menggunakan sesendok setiap hari sebagai tindakan pencegahan.

5. Wortel

Buru-buru minum obat nyeri perut atau


maag yang belum tentu efektif mengatasi sakit
perut, ada baiknya mengonsumsi obat sakit
perut alami berupa sayuran, seperti wortel.

Untuk mendapatkan khasiat terbaik


dari wortel, kita hanya perlu mencampurkan
secangkir jus wortel segar dengan 3 atau 4
lembar daun mint. Setelah semua bahan ini
diaduk hingga merata, kita tinggal meminumnya setelah makan untuk mengatasi
perut yang tidak nyaman atau sakit.

Bagaimana mengonsumsi campuran jus wortel bisa menyembuhkan sakit perut?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa wortel kaya akan kandungan


antioksidan, serat, dan vitamin A. Berbagai kandungan ini bisa menurunkan
produksi asam lambung atau asam pencernaan lainnya yang berlebihan pada perut.
Hal ini tentu akan membuat masalah sakit perut seperti gastritis akan semakin
mereda.

6. Daun mint

Sementara itu, obat herbal sakit perut ini juga memiliki kemampuan dalam
menetralkan keasaman pada perut. Efek dingin dari daun ini juga akan menenangkan perut
sehingga sakit perut pun segera mereda.

Jadi, tak usah terburu-buru untuk minum obat maag atau obat sakit perut
lainnya, dengan minum jus wortel dan daun mint ini, kita bisa mengatasi sakit perut
dengan lebih aman dan lebih efektif.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 18


Modul Herbal Medicine

7. Air jeruk nipis atau lemon, soda kue, dan air

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mencampurkan obat herbal sakit perut,


yang terdiri dari jeruk nipis atau air jeruk nipis dalam air dengan sedikit soda kue dapat
membantu meredakan berbagai keluhan pencernaan, seperti sakit perut.

Campuran menghasilkan asam karbonat, yang dapat membantu mengurangi


gas dan gangguan pencernaan. Ini juga dapat meningkatkan sekresi hati dan
mobilitas usus. Keasaman dan nutrisi lain dalam jeruk nipis atau jus lemon dapat
membantu mencerna dan menyerap lemak dan alkohol sambil menetralisir asam
empedu dan mengurangi keasaman di lambung.

Sebagian besar resep tradisional merekomendasikan pencampuran dengan jumlah


berikut:

 1 sendok makan jus lemon atau jeruk nipis segar


 1 sendok teh soda kue
 8 ons air bersih

8. Kayu manis

Obat untuk sakit perut ini mengandung


beberapa antioksidan yang dapat membantu
meringankan pencernaan dan mengurangi
risiko iritasi dan kerusakan pada saluran
pencernaan. Beberapa antioksidan dalam
kayu manis meliputi:

 Eugenol
 Cinnamaldehyde
 Linalool
 Kamper

Zat lain dalam kayu manis dapat membantu mengurangi gas, kembung,
kram, dan bersendawa. Obat herbal sakit perut ini juga dapat membantu
menetralkan keasaman lambung untuk mengurangi mulas dan gangguan
pencernaan.

Orang yang menderita sakit perut dapat mencoba menambahkan 1 sendok


makan bubuk kayu manis berkualitas baik, atau satu inci batang kayu manis, ke
makanan mereka. Atau, mereka bisa mencoba mencampur kayu manis dengan air

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 19


Modul Herbal Medicine

panas untuk membuat teh. Lakukan cara ini dua atau tiga kali sehari dapat
membantu meredakan gangguan pencernaan.

9. Cengkeh

Cengkeh mengandung zat yang dapat membantu mengurangi gas di lambung dan
meningkatkan sekresi lambung. Ini dapat mempercepat pencernaan yang lambat,
yang dapat mengurangi tekanan dan kram. Obat untuk sakit perut dari bahan
rempah ini juga dapat membantu mengurangi mual dan muntah.

Penderita sakit perut dapat mencoba mencampur 1 atau 2 sendok teh bubuk
cengkeh dengan 1 sendok teh madu satu kali sehari sebelum tidur. Untuk mual dan
mulas, mereka bisa menggabungkan cengkeh dengan 8 ons air mendidih, bukan untuk
membuat teh cengkeh, yang harus mereka minum perlahan-lahan sekali atau dua kali
sehari.

D . Gangguan Saluran Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ
system pencernaan, atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.

Sistem pencernaan terdiri dari sejumlah organ, mulai dari mulut,


kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Organ hati, pankreas, dan
kantung empedu juga berperan dalam mencerna makan, namun tidak dilewati oleh
makanan atau terletak di luar saluran pencernaan.

1. Maag ialah penyakit pada sistem pencernaan yang menyerang lambung. Maag
disebabkan oleh meningkatnya produksi asam lambung (HCL) sehingga akan
mengikis dinding lambung dan menimbulkan rasa perih dan nyeri pada lambung.
Maag juga disebut dengan tukak lambung dan gastritis. Maag juga dipicu oleh pola
makan yang tidak teratur dan pikiran yang suntuk sehingga menyebabkan stess.

2. Diare ialah penyakit pada sistempencernaan yang menyerang usus besar (kolon).
disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri E.coli, V.cholerae,
dan Aeromonas yang menyebabkan penyerapan air di dalam usus besar berlangsung
sangat cepat. Penderita diare mengalami perut mulas dan terus menerus buang air
besar yang masih encer. Diare yang terus menerus dapat mnyebabkan penyakit tifus.
Kolera dan kanker usus.

3. Sembelit ialah penyakit pada sistem pencernaan yang mengakibatkan penderitanya


susah buang air besar karena penyerapan air di dalam usus besar terlalu banyak.
Sembelit juga disebut konstipasi. Sembelit disebabkan kurangnya mengkonsumsi
makanan berserat seperti buah dan sayur.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 20


Modul Herbal Medicine

4. Radang usus buntu ialah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri sehingga terjadi penyumbatan pada usus buntu. Selain disebabkan oleh bakteri
tersumbatnya usus buntu juga disebabkan oleh biji-bijian yang masuk bersama
makanan.

5. Hepatitis ialah penyakit pada sistem pencernaan yang menyerang hati. Hepatitis
disebabkan oleh virus hepatitis yang akan merusak hati. Selain itu hepatitis juga
disebabkan oleh zat kimia, obat-obatan dan alkohol yang masuk ke dalam tubuh.

6. Batu empedu ialah penyakit pada sistem pencernaan yang mengakibatkan


tersumbatnya saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh adanya endapan pada
sluran empedu.

7. Wasir atau hemaroid ialah penyakit pada sistem pencernaan yang menyebabkan
penderitanya mengeluarkan feces bercampur darah. Wasir disebabkan oleh
melebranya pembuluh balik (vena).

8. Desentri ialah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh bakteri atau
amuba. Penderita desentri mengeluarkan feces disertai dengan darah bercampur nanah.

Tanaman Herbal untuk Gangguan Pencernaan

Adas

Adas bermanfaat untuk membantu mengatasi gas berlebih dan menjaga kestabilan
asam lambung, serta meringankan kram usus. Daun adas juga dapat digunakan sebagai
teh dengan manfaat yang sangat banyak.

Jeruk Limau

Jeruk limau adalah salah satu varietas tumbuhan mint yang bermanfaatuntuk
mengurangi stress, rasa cemas, gangguan tidur, menambah nafsu makan, dan
mengurangi gangguan pencernaan. Jeruk limau biasanya dicampur bersama bahan lain
yang memiliki efek relaksasi untuk membantu proses pemulihan.

Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang dikenal memiliki rasa pedas dan warna emas yang
khas. Kunyit memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, selain sebagai bumbu masak.
Dalam pengobatan tradisional, kunyit biasa dicampur dengan madu dan asam jawa
untuk membantu mengurangi sakit perut. Manfaat lainnya adalah mengatasi gangguan
fungsi hati, arthritis, dan mengatur menstruasi.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 21


Modul Herbal Medicine

Jahe

Jahe telah lama digunakan sebagai obat herbal di Asia, India, dan Arab. Di Indonesia,
jahe diolah menjadi minuman berkhasiat seperti wedang jahe, sekoteng dan bandrek
yang dipercaya untuk menghangatkan tubuh danmelancarkan pencernaan. Di era
modern sekarang ini, para ahli kesehatan masih merekomendasikan jahe sebagai obat
alternatif untuk keluhan mual dan muntah. Jahe merupakan obat anti mual yang unik
dibanding dengan yang lainnya, karena bereaksi secara langsung pada perut,
sedangkan obat lain bekerja melalui otak terlebih dahulu.

Peppermint

Peppermint digunakan untuk meringankan sakit perut dan melancarkan pencernaan.


Peppermint juga dapat membantu Anda mengatasisakit kepala, iritasi kulit, rasa mual
akibat cemas, diare, kram saat menstruasi, dan perut kembung. Selain itu, peppermint
mampu melemaskan otot-otot yang berkontraksi melawan gas pencernaan dan
meningkatkan aliran empedu untuk pencernaan lemak. Namun, untuk penderita
gastroesophageal reflux disease atau GERD, hindari pengunaan peppermint.

Daun wungu (Graptophyllum pictum (L). Griff)

Daun wungu (atau pada beberapa literatur disebut dengan daun ungu) mengandung
alkaloid non toksik, glikosod, steroid, saponin, tanin dan lendir. Saponin inilah yang
mempunyai efek sebagai pencahar ringan (mild laxative). Cara memanfaatkannya :
Daun wungu segar tujuh lembar, rebus dengan dua gelas air hingga jadi satu gelas.
Saring kemudian minum.

Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)

Kejibeling mengandung berbagai bahan kimia seperti kalium, asam silikat, natrium,
kalsium, serta beberapa senyawa lain. Di samping itu, kejibeling mempunyai efek
pencahar dan diuretik, sehingga baik untuk penderita sembelit.
Cara memanfaatkannya : Setengah genggam daun keji beling segar dicuci hingga
bersih. Kemudian rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Saring dan
minum.

Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

Daun ketepeng cina mengandung zat samak serta bersifat sebagai laksatif. Selain itu,
tanaman ini juga memiliki rasa pedas, hangat, insektisidal, obat cacing, obat kelainan
kulit yang disebabkan oleh parasit kulit. Efek farmakologi terutama didapat dari
daunnya. Cara memanfaatkannya : Daun ketepeng cina muda dan segar sebanyak
tujuh lembar dididihkan dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Angkat, saring,
dan minum.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 22


Modul Herbal Medicine

Lidah buaya (Aloe vera)

Selain bermanfaat untuk rambut dan mengobati luka, lidah buaya juga berfungsi
sebagai pencahar. Getah daun lidah buaya merupakan perantara pembersih yang cukup
kuat. Namun, kandungan pencahar yang cukup kuat pada lidah buaya, anthraquinone,
terkadang dapat menimbulkan diare dan kram usus. Itu sebabnya, harus digunakan
dengan hati-hati. Ada baiknya melakukan konsultasi dengan ahli herbal atau
naturopati.

Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Buah mengkudu disebut sebagai buah ajaib. Sebab, banyak khasiat yang bisa didapat
dari mengkudu atau buah pace ini. Buah mengkudu mengandung alkaloid triterpenoid.
Selain itu. mengkudu juga mengandung morindon yang merupakan zat warna merah
dan berkhasiat sebagai pencahar.

Temulawak (Curcuma xanthorriza)

Tanaman yang termasuk dalam


keluarga Zingiberaceae ini
mempunyai sifat agak pahit,
antisembelit, antiradang, tonikum,
diuretik, dan bakteriostatik. Efek
tersebut didapat dari penggunaan
rimpang, baik segar maupun
dikeringkan

Soal Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai topik diatas, kerjakanlah latihan


berikut!

1. Apa yang di maksud herbal?


2. Apa yang di maksud dengan pengobatan herbal?
3. Tanaman apa yang biasa di gunakan untuk gangguan pada pencernaan diare?
4. Tanaman apa yang bisa digunakan untuk gangguan pada penyakit perut ?
Petunjuk jawaban latihan

1. Materi Pembelajaran awal


2. Materi pembelajaran awal
3. Materi Herbal untuk gangguan pencernaan
4. Materi Herbal untuk penyakit perut

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 23


Modul Herbal Medicine

Ringkasan

Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai
lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung
bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai
herbal. Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti
tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai
manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan
tanpa campuran hewan. Banyak tanaman herbal yang dapat digunakan untuk
pengobatan penyakit perut dan pencernaan seperti jahe, kunyit, apel (cuka), lidah
buaya, dan masih banyak lagi. Di harapkan setelah mempelajari materi ini,
mahasiswa dapat mengetahui tentang pengobatan herbal dan tumbuhan/tanaman
yang dapat digunakan untuk penyakit perut dan saluran cerna

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 24


Modul Herbal Medicine

BAB
V PENGOBATAN HERBAL UNTUK LUKA

J. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari BAB ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang


pengobatan herbal untuk luka

K. Materi Pembelajaran

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,


berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,
baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-
obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar,
rimpang, batang, buah, daun dan bunga.

Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu yang
berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, di sebut empiris. Empiris
berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-
temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau Pengobatan
Tradisional.

Kekurangan obat tradisional :

 Efek farmakologinya lemah


 Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
 Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
 Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis
mikroorganisme

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 25


Modul Herbal Medicine

Kelebihan obat tradisional :

 Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
 Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
 Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai
untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneral

Luka adalah hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
sengatan listrik atau gigitan hewan. Proses penyembuhan luka terjadi pada jaringan yang
rusak dapat dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase
maturasiyang merupakan pemulihankembali (remodelling) jaringan. Masyarakat
Indonesia banyak menggunakan tanaman obat dalam pengobatan tradisional. Tanaman
merupakan salah satu sumber bahan baku dalam sistem pengobatan tradisional maupun
modern. Lebih dari 60% produk farmasi berasal dari tanaman.

Penggunaan obat pada luka bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan.


Obat yang digunakan dapat berupa obat modern atau obat alami yang dibuat secara
tradisional dari tanaman dan rempah – rempah. Tanaman yang paling banyak digunakan
untuk pengobatan luka adalah kunyit (Curcuma domestica Val), jambu biji
(PsidiumGuajava Linn), daun bandotan (Ageratum conyzoides L.), dan lidah buaya (Aloe
vera).

1. Kunyit (Curcuma domestika Val)

Kunyit digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, kuliner dan kosmetik.
Pada pengobatan tradisional, kunyit digunakan sebagai antiinflamasi, antiseptic,
antiiritansia, anoreksia, obat lukadan gangguan hati. Kunyit (Curcuma domestica Val)
mengandung 2 senyawa kurkumin yang dapat mempercepat re–epitelisasi, proliferasi
sel, dan sintesis kolagen. Sehingga kunyit dapat digunakan dalam pengobatan luka.

Gambar 1. Kunyit (Curcuma domestika Val)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 26


Modul Herbal Medicine

2. Jambu biji (PsidiumGuajava Linn)

Salah satu senyawa aktif yang terkandung pada daun jambu biji adalah tanin sebesar
9-12% yang memiliki daya anti septik yaitu mencegah kerusakan yang disebabkan bakteri
atau jamur. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti quersentin
yaitu senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon, yang berkhasiat anti bakteri
dan anti inflamasi. Kedua zat tersebut berperan dalam menghambat siklusradang yaitu
siklooksigenase dan lipoksigenase. Protein dalam daun jambu biji berupa asam
aminomethionin yang nantinya akan menginduksi cystein. Cystein adalah faktor
pertumbuhan yang berperan dalam sintesis kolagen. Adanya zat-zat diatas dapat
memungkinkan daun jambu biji dapat digunakan sebagai obatherbal yang dapat
meningkatkan kecepatan regenerasi epitel pada penyembuhan luka. Cara penggunaannya
Cuci bersih daun jambu biji, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah
akan berhenti segera.

Gambar 2. Jambu biji (PsidiumGuajava Linn)

3. Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.)

Manfaat daun Babadotan juga merupakan obat untuk luka pendarahan, bisul dan eksim.
Ketiga penyakit ini adalah penyakit yang berhubungan dengan kulit manusia. Cuci daun bandotan
segar sampai bersih, lalu tumbuk hingga halus. Kemudian tambahkan olahan daun Babadotan ke
bagian tubuh yang sakit. Kemudian bungkus dengan perban. Ganti perban 3 hingga 4 kali sehari.
Lakukan kebiasaan ini setiap hari sampai luka sembuh.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 27


Modul Herbal Medicine

Gambar 3. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)

4. Lidah buaya (Aloe vera)

Meski lidah buaya telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk
menyembuhkan luka bakar, tapi bukti klinisnya masih belum jelas. Hanya saja,
kepercayaan bahwa lidah buaya dapat mengatasi luka bakar sudah terjadi sejak abad
pertama masehi. Pada tahun itu, dokter Yunani, Dioscorides, menjadikan tanaman
berwarna hijau dan sedikit berduri sebagai obat perawatan kulit, terutama untuk luka
bakar. Cara menggunakannya adalah oleskan daging daun lidah buaya pada seluruh
permukaan kulit yang menderita luka bakar.

Gambar 4. Lidah buaya (Aloe vera)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 28


Modul Herbal Medicine

Soal Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai topik di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan obat tradisional ?
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan obat tradisional.
3. Sebutkan tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan luka.
4. Sebutkan kandungan kimia dalam daun jambu biji untuk pengobatan luka
5. Jelaskan cara pakai daun bandotan untuk penyembuhan luka

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang:
1. Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-
temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau
kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.

2. Kekurangan obat tradisional :


- Efek farmakologinya lemah
- Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
- Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
- Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis
mikroorganisme
Kelebihan obat tradisional :
- Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
- Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang
mendukung
- Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai
untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneral

3. Tanaman yang paling banyak digunakan untuk pengobatan luka adalah kunyit
(Curcuma domestica Val), jambu biji (PsidiumGuajava Linn), daun bandotan
(Ageratum conyzoides L.), dan lidah buaya (Aloe vera).

4. Senyawa aktif yang terkandung pada daun jambu biji adalah tanin sebesar 9-12%
yang memiliki daya anti septik. Quersentin yaitu senyawa golongan flavonoid jenis
flavonol dan flavon, yang berkhasiat anti bakteri dan anti inflamasi. Protein dalam
daun jambu biji berupa asam aminomethionin yang nantinya akan menginduksi
cystein. Cystein adalah faktor pertumbuhan yang berperan dalam sintesis kolagen.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 29


Modul Herbal Medicine

5. Cuci daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk hingga halus. Kemudian tambahkan
olahan daun Babadotan ke bagian tubuh yang sakit. Kemudian bungkus dengan perban.
Ganti perban 3 hingga 4 kali sehari. Lakukan kebiasaan ini setiap hari sampai luka sembuh.

Ringkasan

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,


berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,
baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Kekurangan obat tradisional : Efek
farmakologinya lemah, dada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar,
belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar) dan untuk bahan yang
belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme. Kelebihan obat
tradisional : Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat, ramuan
dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung, pada satu
tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-
penyakit metabolic dan degeneral.

Penggunaan obat pada luka bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan.


Obat yang digunakan dapat berupa obat modern atau obat alami yang dibuat secara
tradisional dari tanaman dan rempah – rempah. Tanaman yang paling banyak digunakan
untuk pengobatan luka adalah kunyit (Curcuma domestica Val), jambu biji
(PsidiumGuajava Linn), daun bandotan (Ageratum conyzoides L.), dan lidah buaya (Aloe
vera).

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 30


Modul Herbal Medicine

BAB
VI PENGOBATAN HERBAL UNTUK
PENYAKIT MULUT DAN GIGI

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang
pengobatan herbal untuk penyakit mulut dan gigi.
B. Materi Pembelajaran
Kesehatan gigi dan mulut merupakan dasar untuk kesehatan umum seseorang. Gigi
dan mulut yang sehat memungkinkan individu untuk berbicara, makan dan bersosialisasi
tanpa mengalami ketidaknyamanan, penyakit atau rasa malu. Untuk itu diperlukan upaya
demi memelihara kesehatan gigi dan mulut, salah satunya adalah dengan mencegah dan
menghilangkan akumulasi plak. Plak merupakan agen utama yang berperan dalam
perkembangan dan proses terjadinya karies, gingivitis dan penyakit periodontal. Upaya
untuk menyingkirkan plak gigi ini dapat dilakukan secara mekanis yang bertujuan untuk
membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel atau tertinggal di sela-sela gigi ,
misalnya dengan menyikat gigi, makan-makanan berserat dan menggunakan benang,
maupun secara kimiawi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan
menggunakan obat kumur.
Obat kumur adalah suatu larutan atau cairan yang digunakan untuk membantu
memberikan kesegaran pada rongga mulut serta membersihkan mulut dari plak dan
organisme yang menyebabkan penyakit di rongga mulut. Obat kumur termasuk dalam
golongan obat bebas yang tersedia dipasaran sehingga mudah didapatkan tanpa resep dari
dokter. Meskipun masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan gigi, tetapi tidak diimbangi
dengan pengetahuan yang cukup dalam pemeliharaanya. Selain itu, penggunaan 2 obat
kumur biasanya didasarkan pada bukti anekdot daripada bukti ilmiah terutama untuk
produk over the counter (OTC). Hal ini mungkin sering mengarah ke penggunaan produk
yang tidak layak serta aplikasi yang salah yang mengarah ke kegagalan hasil pengobatan.
Hal tersebut akan memicu terjadinya efek samping yang tidak diharapkan.
Menurut Gagari (1995), penggunaan obat kumur seharusnya bukan untuk
penggunaan jangka panjang dan dijadikan sebagai pengganti pembersihan gigi secara
mekanis. Semakin lama obat kumur yang mengandung alkohol tinggi berkontak dengan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 31


Modul Herbal Medicine

mukosa, maka semakin besar potensi terjadinyanya lesi atau kelainan dalam rongga mulut.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa obat kumur dengan konsentrasi alkohol di atas
20% dapat menyebabkan efek merugikan pada rongga mulut seperti keratosis, ulserasi
pada mukosa, petekie dan rasa sakit. Kandungan alkohol juga mampu memicu kanker
mulut dan kerusakan lambung jika tertelan. Sedangkan klorheksdin sebagai bahan
antimikrobial dalam obat kumur dapat menimbulkan diskolorasi pada gigi, restorasi dan
lidah; perubahan pengecapan; erosi mukosa pada penggunaan konsentrasi tinggi; pada
kasus tertentu terdapat pembengkakan kelenjar parotis; dan peningkatan kalkulus
supragingiva. Oleh sebab itu, obat kumur dengan dari tanaman herbal bisa menjadi solusi
sebagai obat kumur dengan efek samping minimal sehingga lebih aman digunakan.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial. Walaupun
obat modern berkembang cukup pesat, namun potensi 3 pemanfaatan tanaman obat tetap
tinggi karena dapat diperoleh tanpa resep dokter dan dapat diramu sendiri. Di samping itu,
tanaman obat juga dapat ditanam sendiri oleh pemakainya. Masyarakat Indonesia telah
lama mengenal berbagai bahan alam untuk menjaga kesehatan gigi. Salah satu tumbuhan
Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kelapa memiliki nama latin Cocos nucifera dan merupakan anggota tunggal dari
marga Cocos yang berasal dari suku aren-arenan atau Arecacea. Buah yang di hasilkan
oleh tumbuhan kelapa juga di sebut dengan nama yang sama, yaitu kelapa. Pohon Kelapa
berasal dari Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina) dan pulau-pulau antara Samudra
Hindia dan Pasifik. Dari daerah itu, buah kelapa diyakini telah dibawa ke India dan
kemudian ke Afrika Timur. Setelah Penemuan Tanjung Harapan, tanaman ini adalah
diperkenalkan ke Afrika Barat dan, dari sana, tersebar ke benua Amerika dan daerah tropis
lainnya dari dunia Batang kelapa memiliki kayu yang kurang baik dipakai untuk bangunan,
sehingga batang pohon kelapa banyak digunakan untuk meubel. Daun muda atau sering
disebut Janur dapat digunakan untuk anyaman ketupat, beragam kerajinan janur, tangkai
daunnya pun bila dikumpulkan menajdi satu dapat dibuat untuk menyapu (sapu lidi).
Tandan bunga kelapa yang muda, atau yang biasa disebut mayang dapat digunakan untuk
hiasan di dalam upacara perkawinan dengan lambang spesifik. Buah kelapa yang masih
mudanya bisa dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, dimaksud (air) nira
atau legèn (dalam bahasa Jawa), bisa diminum sebagai penyegar atau difermentasi jadi
tuak. Gula kelapa juga bisa dibuat dari nira ini. Sabut, dari bagian mesokarp yang
berbentuk seratserat kasar bisa untuk dijual dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar tungku

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 32


Modul Herbal Medicine

api, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, ataupun bisa digunakan sebagai media tanam
untuk bunga anggrek. Tempurung atau batok, yang sebenarnya yaitu bagian endokarp,
digunakan sebagai bahan bakar tungku (dalam bahasa jawa disebut pawon), pengganti
gayung, wadah minuman, serta bahan baku beragam kerajinan tangan.
Kulit batang pohon kelapa yang direbus dalam air dan air rebusannya digunakan
berkumur untuk mengobati sakit gigi, seperti karena gigi berlubang, gusi bengkak,
sariawan, bau mulut, dan sebagainya. formulasi obat kumur ini juga mengandung Ekstrak
rumput teki yang memiliki efek analgetik karena kandungan flavonoid. Flavonoid berperan
sebagai analgetik yang mekanisme kerjanya menghambat kerja enzim siklooksigenase.
Dengan demikian akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidonat sehingga
mengurangi rasa nyeri dan daun sirih sebagai pengawet alami. Secara turun temurun,
masyarakat di Tanah Air pada umumnya mengenalnya sebagai obat batuk, sakit gigi,
penyegar mulut dan sebagainya. Pemanfaatan sirih dalam pengobatan tradisional ini
disebabkan adanya sejumlah zat kimia atau bahan alami yang mempunyai aktivitas sebagai
senyawa antimikroba.

A B C

Gambar 1. Pohon Kelapa (A); Rumput Teki (B); Daun Sirih (C).
Ada pun tahap formulasi pembuatan obat kumur, kami lakukan dengan langka-
langkah berikut ini :
1. Kulit batang pohon kelapa dibersihkan lalu direbus hingga airnya tersisa 1/3.
2. Daun sirih dibersihkan lalu direbus hingga airnya tersisa 1/3.
3. Umbi rumput teki dibersihkan lalu direbus hingga airnya tersisa 1/3.
4. Kemudian dilakukan formulasi antaraekstrak kulit batang pohon kelapa dengan daun
sirih dan umbi rumput teki lalu saring dengan menggunakan kertas saring.
5. Masukkan ke dalam wadah kemasan obat kumur.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 33


Modul Herbal Medicine

Soal Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai topik di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1. Jelaskan tentang apa yang dimaksud obat kumur herbal !
2. Tulisan formulasi pembuatan kumur diatas !
3. Apa yang Anda ketahui tentang kelapa ?
4. Jelaskan tentang proses pembuatan obat kumur diatas !

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang:
1. Pengertian obat kumur.
2. Formulasi Obat kumur
3. Pengetahuan tentang kelapa sebagai obat kumur.
4. Penjelasan proses pembuatan obat kumur.

Ringkasan

Pembuatan obat kumur pereda sakit gigi dilakukan dengan proses maserasi dengan
perebusan terhadap kulit batang pohon kelapa kemudian disinergikan dengan ekstrak umbi
rumput teki dan ekstrak daun sirih. Hasil uji responden menunjukkan bahwa obat kumur
pereda sakit gigi efektif meredakan rasa nyeri akibat sakit gigi, gigi berlobang, terselip
makanan di sela-sela gigi sariawan dan gangguan bau mulut.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 34


Modul Herbal Medicine

Sejarah herbal medicine


Pertemuan
9

Capaian Pembelajaran :

Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu dan dapat


menjelaskan tentang ruang lingkup herbal medicine dan mengetahui jenis herbal yang
dapat digunakan dalam bidang farmasi.

Hampir 33% populasi di dunia menggunakan beberapa bentuk terapi tak


konvensional (obat resep dokter). Menurut World Health Organization (WHO),
pengobatan komplementer-alternatif (complementary and alternative therapies) adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. WHO
menerima pengobatan komplementer-alternatif sebagai suatu cara pengobatan yang
diintegrasikan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO),
pada tahun 2005, terdapat sekitar 75 hingga 80 persen dari seluruh penduduk dunia
pernah menjalani pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, sejak turun
temurun sudah dikenal pengobatan tradisional yang tergolong non konvensional tetapi
tidak termasuk pengobatan komplementer seperti jamu, dan praktek pijit tradisional untuk
memulihkan dari penyakit.

Secara substansi, pengobatan komplementer-alternatif dapat dibagi atas tiga


jenis tindakan: pertama, tindakan medis berupa pemeriksaan/diagnosa oleh dokter
disebut pengobatan konvensional; kedua, pemeriksaan konvensional ditambah pelayanan
kesehatan tradisional; ketiga, murni pelayanan kesehatan tradisional. Ketiga pengobatan
komplementer-alternatif tersebut dapat pula diintegrasikan menjadi satu jenis layanan
kesehatan.

Pengobatan komplementer dalam prakteknya bisa berupa penggabungan


cara pengobatan medis konvensional dengan non konvensional. Ada tiga jenis

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 35


Modul Herbal Medicine

pengobatan komplementer yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan yang telah


diintegrasikan ke dalam pelayanan medis konvensional yakni akupuntur, terapi hiperbarik
dan terapi herbal medik. Ketiga jenis pengobatan komplementer tersebut dilakukan oleh
dokter umum berdasarkan kompetensinya dan telah melalui pelatihan yang bersertifikasi

Alasan kebanyakan orang memilih terapi untuk meringankan gejala-gejala


beberapa penyakit berikut yaitu:

 Sakit kepala & nyeri otot


 Infeksi
 Cacingan
 Disminorhea & keputihan
 Anemia
 Pascanatal
 Tekanan darah tinggi & cemas
 Insomnia
 Kesulitan buang air kecil
 Kanker

Herbal dipilih sebagai pengobatan alternatif dikarenakan ada beberapa alasan


diantaranya adalah disebabkan oleh karena takut efek samping obat, mendengar dari
teman akan efek & bahaya obat konvensional, ketidakpuasan terapi obat konvensional
dan dikarenakan mendapatkan perhatian lebih secara personal dari “alternative
practitioners”. Secara umum kenyataan yang ada saat ini adalah:

• 80% populasi di negara berkembang tergantung pada “traditional herbal


medicines”
• Bisnis dietary supplement > $13 billion, dengan multivitamin & mineral
sekitar 1/2 penjualan
• 4 dari 10 (33.8% - 1990  42.1% - 1997) orang Amerika gunakan terapi
“alternative medicine”.
• 500,000 species tanaman di bumi saat ini dan hanya 5000 (10%) telah
dipelajari penggunaannya untuk obat
• 25% obat resep/konvensional saat ini mengandung senyawa diisolasi dari
tanaman
• 10% farmasi Amerika menjual obat herbal

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 36


Modul Herbal Medicine

• WHO memperkirakan obat herbal paling sering digunakan dan 80% (4


billion) populasi dunia menggunakannya untuk “primary health care”
• Dietary supplements, termasuk produk herbal, diatur dalam “Dietary
Supplement Health and Education Act (1994) sebagai produk makanan.

Produk-produk ini tidak perlu ditunjukkan keefektifan atau keamanan dalam


pemasaran. Bentuk-bentuk sediaan herbal medicine yang sering beredar di pasaran
adalah seperti berikut:

 Infusa  Herba direndam dalam air panas, sama dengan teh


 Dekokta  Tanaman direndam lalu di didihkan di air, ekstrak lebih banyak
bahan tanaman
 Tinctur  Ekstrak herba disiapkan dengan merebus herba dalam 25%
campuran alkohol dan air
 Sirup  Ekstrak herba disiapkan dalam madu atau gula

Perhatian yang lebih harus diberikan terhadap penggunaan pengobatan pada


Herbal Medicine, karena beberapa hal akan sangat berpengaruh pada pengobatan dan
efikasi herbal medicine itu sendiri. Beberapa perhatian diantaranya adalah:

• Jumlah bahan aktif dalam tanaman sangat bervariasi


• Bebrapa herba dengan sedikit toksisitas bisa menghasilkan efek berbahaya
jika dikonsumsi jangka panjang
• Herbalis lemah pelatihan bisa salah identifikasi herba atau salah dalam
peresepan
• Cara herba disiapkan sangat berpengaruh pada aksi farmakologis &
toksikologis dalam tubuh
• Herba bisa menjadi terkontaminasi jika salah penanganan
• Herba bisa terkontaminasi jika tumbuha tidak tepat

Pengobatan komplementer-alternatif sesuai dengan Permenkes No. 1109/2007


dapat dilakukan oleh rumah sakit pendidikan dan non pendidikan, rumah sakit khusus, rumah
sakit swasta hingga puskesmas, termasuk praktek perorangan dan praktek berkelompok (Pasal
10). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang hendak membuka fasilitas pengobatan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 37


Modul Herbal Medicine

komplementer-alternatif tetapi dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada


sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan tradisional, telah diterbitkan Peraturan


Pemerintah Nomor 103/2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Peraturan tersebut
dapat menjadi pegangan bagi pemerintah daerah dalam memberikan perizinan tenaga kesehatan
tradisional seperti STPT (Surat Tanda Penyehat Tradisional) yang diberi kewenangan pada
pemerintah daerah kabupaten/kota.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat yang hendak membuka


pengobatan komplementer - alternatif adalah Surat Izin Praktek (SIP), Surat Tanda Registrasi
(STR) dan Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan Komplementer-Alternatif (SBR-TPKA) dan
Surat Tugas Tenaga Pengobatan Komplementer-Alternatif (ST-TPKA). Beberapa dokumen resmi
yang disebut diatas merupakan perintah sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, dimana pada Pasal 54 mengatur kewenangan pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
serta dan Pasal 55 kewajiban pemerintah menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan yang
dijabarkan secara teknis didalam Permenkes Nomor 1109/2007.

Mekanisme perizinan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan komplementer-


alternatif adalah perangkat bagi pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan supervisi
dan sarana kontrol standar dan mutu pelayanan. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa
masyarakat yang menggunakan jasa fasilitas kesehatan tersebut berlangsung secara aman dan
nyaman. Disinilah tugas utama Ombudsman agar pelayanan publik tidak mengakibatkan kerugian
bagi masyarakat sebagai penerima layanan.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 38


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk Pengobatan


Pertemuan Sakit Kepala dan Nyeri Otot

10
Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan sakit kepala dan nyeri otot menggunakan bahan
obat tradisional berbasis herbal

Sakit kepala yang dirasakan seseorag terkadag bisa sangat


mengganggu. Apalagi jika yang terjadi adalah sakit kepala dialami terus-
menerus. Sakit kepala terus-menerus atau kronis, juga bisa disebut sebagai sakit
kepala berkepanjangan. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang
berlangsung minimal 15 hari dalam satu bulan, yang terjadi selama tiga bulan
berturut-turut.
Nyeri kepala adalah rasa nyeri / rasa tidak mengenakkan pada seluruh
daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala
(daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk). Sedagkan nyeri sediri merupaka
sensasi yang tidak menyenangkan, melibatkan emosi dengan atau tanpa
kerusakan jaringan. Definisi nyeri ada beragam tetapi bisa disebutkan bahwa nyeri
adalah sensasi yang tidak menyenangkan, dengan tingkat nyeri yang bervariasi
dari nyeri ringan hingga ke nyeri yang berat (Oxford Concise Medical Dictionary).
Banyak hal bisa memicu seseorang terserang sakit kepala seperti ; telat
makan, kurang tidur, atau mengalami stres berat dll. Mengkonsumsi obat-obatan
terus menerus memberikan efek samping seperti Aspirin (konsumsi terus menerus
obat ini akan merusak ginjal Anda.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 39


Modul Herbal Medicine

54 juta orang / tahun terserang sakit kepala. (Data merupakan data orang SK di negara Jerman)

Gambar 1. Tipe utama nyeri sakit kepala

Penyebab sakit kepala biasanya disebabkan oleh karena adanya gangguan


fungsional yang terjadi dalam tubuh kita seperti:

1. Stress
2. Bekerja dlm posisi menetap di waktu yg lama (eye strain)
3. Kelelahan (Tiredness)
4. Kecemasan (Ansietas)
5. Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin, serotonin
Sedangkan faktor resiko sakit kepala juga disebabkan oleh bayak hal seperti
usia dan jenis kelamin seseorang, faktor lain seperti tidak mampu melakukan relaksasi
setelah bekerja juga dapat meyebabkan resiko sakit kepala. Disamping itu, seseorang
yang mengalami gangguan tidur juga dapat memicu timbulnya sakit kepala.

Jenis-jenis sakit kepala secara umum ada 2 yaitu:

1. Sakit Kepala Primer  Sakit kepala merupakan diagnosis utama, bukan


disebabkan ada penyakit lain (Migrain dll)
2. Sakit Kepala Sekunder  Sakit kepala merupakan gejala ikutan karena
ada penyakit lain (hipertensi, radang sinus, premenstrual disorder, dll).
Beberapa Contoh Herbal Sakit Kepala

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 40


Modul Herbal Medicine

Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan seseorang,


antara lain :

 Sakit kepala tegang kronis


Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada
dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang
yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang
mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.

 Migren kronis
Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami
migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau
dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit
menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin.
Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara
serta cahaya.

 Sakit kepala yang baru timbul dan terjadi terus-menerus


Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang
menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga
menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari
berturut-turut pada serangan pertama.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 41


Modul Herbal Medicine

 Hemicrania continua
Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus
dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah
pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata
atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi
lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.

 Sakit kepala berulang (rebound headaches)


Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan.
Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine
untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit
kepala rebound.

 Sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial (di dalam rongga kepala)
Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga
tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-
tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan
gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama
beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara
bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.

 Sindrom pascatrauma.
Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang
cukup lama setelah trauma kepala.

 Sakit kepala akibat usia lanjut


Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola
mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes,
penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.

Berikut adalah contoh beberapa obat herbal yang sering digunakan untuk
menangani sakit kepala:

 Mengkonsumsi biji wijen


 Hirup uap air hangat, campur minyak kayu putih
 Menghirup minyak atau lilin aromaterapi
 Mengkonsumsi kopi secukupnya
 Mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mint
 Mengkonsumsi pisang

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 42


Modul Herbal Medicine

 Mengkonsumsi kentang

Nyeri otot, bukanlah suatu penyakit, tetapi gejala dari suatu penyakit atau
kondisi. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari postur tubuh atau gerakan olahraga
yang tidak tepat, cedera otot, infeksi, hingga efek samping obat-obatan. Myalgia adalah
istilah medis yang digunakan untuk menyebut nyeri otot. Meski biasanya ringan
dan hanya terjadi di satu otot tertentu, nyeri otot juga bisa terasa di seluruh bagian
tubuh dan sangat menyiksa. Nyeri otot bisa muncul di bagian tubuh mana pun,
misalnya otot punggung, leher, lengan, paha, atau betis. Nyeri ini lazim dialami oleh
setiap orang.

Karakteristik dari sistim otot yang ada dalam tubuh kita adalah sebagai
berikut:

 Kontrakstibilitas  Kemampuan untuk memendek


 Eksitabilitas  Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi
oleh impuls saraf.
 Ekstensibilitas  Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang
melebihi panjang otot saat rileks.
 Elastisitas  Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang.
Fungsi otot dalam tubuh manusia adalah sebagai penggerak utama aktivitas
kita sehari-hari dan sebagai alat yang berfungsi sebagai antagonis – agonis. Disamping
itu otot juga berfungsi sebagai otot fiksasi dan otot sinergis. Fungsi utama otot adalah
untuk membantu dalam pergerakan tubuh. Namun ada beberapa kelainan pada otot yang
sangat mengganggu kehidupan seseorang seperti kondisi yang sering dialami sebagai
berikut:

1. Hernia  Suatu tonjolan dari alat-alat dalam dinding perut


2. Myasthenia gravis  Suatu kelemahan otot-otot skelet terutama di daerah
muka.
3. Spasme  Suatu kontraksi otot mendadak di luar kehendak.
4. Kram  Kontraksi otot yang tetanik terasa sakit dan involunter
5. Konvulsi  Kontraksi involunter yang hebat dan tetanik dari suatu
kelompok otot (karena infeksi)
6. Tic  Denyutan - denyutan kontraksi otot di luar kehendak pada otot-otot
muka

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 43


Modul Herbal Medicine

7. Fibrosis  Pembentukan jaringan ikat fibrosa.


8. Low back pain  Sakit didaerah punggung bawah, daerah lumboscral atau
daerah iliaca
9. Kaku Leher (Stiff)  Kesalahan gerak atau radang otot trapesius leher
sehingga leher terasa kaku
10. Atrofi  Mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi
11. Tetanus  Kejang otot karena infeksi bakteri Clostridium tetani

Sementara itu, disamping kelainan pada otot, gangguan pergerakan juga bisa
disebabkan oleh adanya beberapa kelainan pada sistim otot itu sendiri seperti berikut ini:

1. Atrofi otot  Penurunan fungsi otot karena otot mengecil / hilang


kemampuan kontraksi-lumpuh
2. Distorsi otot  Merupakan penyakit genetis & bersifat kronis pada otot
anak-anak.
3. Hipertrofi otot  Kelainan otot, otot jadi lebih besar & kuat karena sering
digunakan (atlet).
4. Hernia abdominal  Dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan
usus melorot.
5. Kelelahan otot  Kontraksi terus-menerus, shg kram atau kejang.
6. Keseleo  Tertarik tendon di daerah sendi dan jika terlalu keras bisa putus
serabut otot.
7. Nyeri otot  Aliran darah yang terhambat
Perkembangan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan ramuan ini
kian pesat. persentasi penduduk Indonesia yang pernah mengonsumsi jamu sebanyak
59,12 % yang terdapat pada kelompok umur di atas 15 tahun, baik laki-laki maupun
perempuan, di pedesaan maupun di perkotaan, dan 95,60 % merasakan manfaatnya.
Persentase penggunaan tumbuhan obat berturut-turut adalah jahe 50,36 %, kencur 48,77
%, temulawak 39,65 %, meniran 13,93 % dan mengkudu 11,17 %. Bentuk sediaan jamu
yang paling banyak disukai penduduk adalah cairan, diikuti berturut-turut seduhan/serbuk,
rebusan/rajangan, dan bentuk kapsul/pil/tablet (Riskesdas 2010). Sedangkan rumah
tangga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional 30,40%, diantaranya
memilih keterampilan tanpa alat 77,80 % dan ramuan 49,00 % (Riskesdas 2013).

Dalam mengembangkan penggunaan obat tradisional atau obat herbal ini,


pemerintah telah mengeluarkan panduan dan aturan sebagaimana dituangkan dalam

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 44


Modul Herbal Medicine

Kepmenkes RI No. HK.01.07/menkes/187/2017 tentang FROTI (Formularium Ramuan


Obat Tradisional Indonesia). Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia ini berisi
informasi tentang jenis-jenis tumbuhan obat yang tumbuh di Indonesia yang telah terbukti
aman jika digunakan sesuai aturan dan secara empiris bermanfaat bagi kesehatan.

Daftar tumbuhan yang tercantum dalam FROTI dapat digunakan masyarakat


atau tenaga kesehatan tradisional sebagai acuan dalam memanfaatkan ramuan obat
tradisional Indonesia. Pemanfaatan ramuan obat tradisional Indonesia oleh masyarakat
sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi kepada tenaga kesehatan tradisional atau
tenaga kesehatan lain yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengobatan
tradisional Indonesia. Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pemanfaatan FROTI kepada
masyarakat dan tenaga kesehatan tradisional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing

Berikut ini beberapa tanaman yang terdapat dalam FROTI dan telah
digunakan oleh masyarakat secara luas di seluruh daerah di Indonesia.

A. Inggu Ruta angustifolia (L) Pers


Nama daerah tanaman ini di Sumatera dikenal dengan nama arunda
(Melayu); Jawa: inggu (Sunda), godong minggu (Jateng); dan di daerah Sulawesi: dikenal
dengan nama anruda busu (Makassar). Bagian tanaman yang digunakan adalah herba
segar yang bermanfaat untuk pengobatan sakit kepala tujuh keliling. Sejauh ini larangan,
peringatan dan efek samping serta interaksi dengan obat lainnya terhadap penggunaan
tanaman ini belum dilaporkan.

Dosis penggunaan tumbuhan ini adalah 1 x 5 g herba/hari untuk dewasa dan


dibuat dengan cara pembuatan/penggunaan sebagai berikut: Bahan dihaluskan,
selanjutnya ditempelkan pada pelipis atau kening dan biarkan sampai kering.

Senyawa Isolat yang terkandung dan telah dilaporkan dari tanaman ini adalah:

1. Graveoline
2. Kokusaginine
3. Arborinine
4. Bergapten

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 45


Modul Herbal Medicine

5. Chalepin
6. Chalepensin
7. Rutamarin
8. Psoralen
9. Moskachan B
10. Moskachan D

Rutamarin

B. Kencur Kaempferia galanga L.


Nama daerah tanaman ini di Sumatera adalah ceuku (Aceh), cakue
(Minangkabau); kaciwer (Batak), Jawa: cikur (Sunda), kencor (Madura); NTT : cekur
(Sasak), soku (Bima); Sulawesi: hume pete (Gorontalo), cakuru (Makassar), ceku (Bugis);
Maluku: asuli (Ambon), bataka (Ternate) dan di Irian bernama ukap (Marind). Bagian
tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun segar dan daun ini dimanfaatkan
sebagai obat sakit kepala sebelah (migrain). Beberapa perhatian dalam penggunaan
tanaman ini adalah:

1. Larangan: alergi, kehamilan, gangguan usus menahun

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 46


Modul Herbal Medicine

2. Peringatan: belum dilaporkan


3. Efek samping: alergi
4. Interaksi: belum dilaporkan
5. Dosis: 1 x 3 daun/hari
6. Cara pembuatan/penggunaan: Bahan dihaluskan, ditempelkan pada pelipis
(sisi yang sakit) biarkan sampai kering.
7. Daftar pustaka:
a. Yudhoyono. A. 2013. Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas.
Jakarta.
b. Hayne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II (terjemahan).
Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.
c. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. 2012. Informatorium Obat Herbal
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta:
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo.
d. Van Valkenbrug JLCH & Bunyapraphatsara N (Ed). 1999. Plant
Resource Of South–East Asia No.12 (1). Medicinal and Poisonous
Plants 1. Bogor: Prosea Foundation.
Kandungan kimia dari tanaman kencur ini telah banyak dilaporkan, beberapa
diantaranya adalah:

1. Pati (4,14 %),


2. mineral (13,73 %),
3. minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa :
 Sineol,
 Asam metil kanil
 Penta dekana,
 asam sinamat,
 etil ester,
 borneol,
 kamphene,
 paraeumarin,
 asam anisat

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 47


Modul Herbal Medicine

C. Wijen (Sesamum indicum L.)


Wijen merupakan tanaman semak semusim yang termasuk dalam famili
Pedaliaceae. Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 48


Modul Herbal Medicine

sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari ekstraksi bijinya. Daerah Afrika tropik diduga
merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga ke India dan Tiongkok. Di
Afrika Barat ditemukan pula kerabatnya, S. ratiatum Schumach. dan S. alabum Thom.,
yang di sana dimanfaatkan daunnya sebagai lalap. S. ratiatum juga mengandung minyak,
tetapi mengandung rasa pahit karena tercampur dengan saponin yang juga beracun.

– Syn. Sesamum orientalis L.  Semak semusim famili Pedaliaceae,


budidaya sumber minyak wijen, dari ekstraksi biji, asal Afrika
– Di Afrika Barat ada kerabat lain, S. ratiatum dan S. alabum (keduanya
daun sebagai lalap
– S. ratiatum juga mengandung minyak, tetapi pahit karena tercampur
saponin (beracun).
– Biji mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat dan 4,5-
6,5% abu.
– Minyak biji kaya asam lemak tak jenuh (asam oleat / omega-3, linoleat /
Omega-6), 8-10% asam lemak jenuh, dan tak ada asam linolenat.
– Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 49


Modul Herbal Medicine

D. Minyak Kayu Putih:


Minyak kayu putih (cajuput oil, oleum-melaleuca-cajeputi, atau oleum
cajeputi) dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih (M.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 50


Modul Herbal Medicine

leucadendra). Minyak atsiri kayu putih ini dipakai sebagai minyak pengobatan,
dapat dikonsumsi per oral (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian
tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan
mencegah perut kembung. Minyak ini mengandung terutama eukaliptol (1,8-
cineol) (komponen paling banyak, sekitar 60%), α-terpineol dan ester asetatnya,
α-pinen, dan limonen. M. quinquenervia dilaporkan juga menjadi sumber minyak
atsiri yang dinamakan sama.
Minyak kayu putih banyak menjadi komponen dalam berbagai salep
dan campuran minyak penghangat. dan minyak telon diketahui menggunakan
minyak kayu putih sebagai penyusunnya.
– Cajuput oil, oleum-melaleuca-cajeputi
– Hasil dari penyulingan daun & ranting (Melaleuca leucadendra).
– Minyak atsiri sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi per oral
(diminum) / dibalurkan ke bagian tubuh (umum).
– Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan
mencegah perut kembung.
Minyak kayu putih pada umumnya aman digunakan oleh sebagian besar
orang pada kadar yang tidak berlebihan. Mengoleskan minyak kayu putih secukup-nya
pada permukaan kulit masih tergolong aman, namun tidak dianjurkan untuk
mengoleskannya pada bagian kulit dengan luka terbuka. Pada sebagian kecil orang,
mengoleskan minyak kayu putih dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit. Kandungan
minyak atsiri dari kayu putih ini adalah:

 Eukaliptol (1,8-cineol) (60%)


 α-terpineol dan ester asetatnya
 α-pinen
 Limonen.

Minyak kayu putih memang terbuat dari bahan alami, namun tidak
disarankan untuk digunakan secara berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi.
Penggunaan minyak kayu putih harus disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan
dan kebutuhan pemakaiannya agar fungsi minyak kayu putih dapat dirasakan
tanpa menimbulkan masalah dan efek samping. Segera hentikan penggunaan dan
periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami alergi akibat penggunaan bahan ini.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 51


Modul Herbal Medicine

Hingga saat ini belum terdapat bukti ilmiah yang cukup untuk
menjelaskan fungsi minyak kayu putih dan dosis penggunaan yang tepat. Namun,
Anda bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk menanyakan lebih jelas
penggunaan minyak kayu putih yang aman. Jenis tanaman kayu putih lainnya
yaitu M. quinquenervia juga sumber minyak atsiri. Minyak kayu putih juga jadi
komponen dalam berbagai salep & campuran minyak penghangat. Sedangkan
minyak telon diketahui menggunakan minyak kayu putih sebagai penyusunnya.

Manfaat Minyak Kayu Putih adalah:

 Mengobati sakit kepala, kejang & pingsan


 Meredakan masalah pernafasan
 Sebagai aromaterapi
 Meredakan sakit gigi, rasa nyeri, demam
 Mencegah infeksi pada luka, jerawat
 Sebagai insect repellent
Sedangkan kandungan minyak atsiri utama dari tanaman ini adalah:

 Metil eugenol
 Metil isoeugenol

Metil eugenol

Metil isoeugenol

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 52


Modul Herbal Medicine

E. Kava-kava (Piper methysticum)


Kava kava (juga dikenal sebagai kava) adalah salah satu jenis obat herbal
yang sudah cukup dikenal khasiatnya. Tanaman yang berasal dari kepulauan di Pasifik
Selatan ini diambil akarnya kemudian dikeringkan dan dihancurkan. Setelah dihancurkan,
serbuknya bisa dicampur dengan air atau teh untuk diminum. Sejak dahulu kala, kava
kava sudah digunakan oleh masyarakat di Fiji, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-
negara Pasifik Selatan lainnya. Ini dia beragam kegunaan dan manfaatnya. Adapun
kegunaan kava kava ini adalah:

• Cemas, stress, gangguan tidur (kavapyron)


• Efektif untuk terapi jangka pendek kece-masan (sama dengan Valium® and
Ativan®)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 53


Modul Herbal Medicine

• Hepatoxicity: gagal ginjal dan transplantasi jantung (FDA warning; Canada


dan beberapa negara Eropa melarang pemasaran)
• Penggunaan > 4 minggu; no alcohol/sedating medications; caution when
driving or operating heavy machinery

Tanaman Kava kava

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 54


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk pengobatan


Pertemuan Infeksi Kulit, Kuku dan Kaki
11

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan infeksi menggunakan bahan obat berbasis herba
terutama untuk penanganan penyakit infeksi kulit, kuku dan kaki
Sebagian besar infeksi kulit bisa dikenali dokter hanya dengan melihat
penampakan kelainan di kulit. Bila pasien diduga menderita kurap, dokter akan
menggunakan bantuan lampu khusus yang disebut Wood’s lamp, untuk
menerangi area kulit yang terinfeksi. Jamur penyebab kurap akan berpendar saat
disinari.
Bila diperlukan, dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan penunjang
untuk memastikan diagnosis, misalnya tes darah atau kultur, dengan mengambil
sampel dari kerokan kulit, usap, atau cairan yang muncul pada infeksi kulit, untuk
mengetahui jenis infeksi. Pada penderita infeksi jamur, sampel kerokan kulit juga
dapat dipulas dengan larutan kalium hidroksida untuk dilihat di bawah mikroskop.
Pengobatan infeksi kulit tergantung pada penyebab yang
mendasarinya. Beberapa infeksi yang disebabkan oleh virus dapat membaik
sendiri dalam hitungan hari atau minggu. Namun pada infeksi lainnya, diperlukan
penanganan medis. Perhatikan beberapa hal berikut:
 Bila tubuh sedang alami infeksi, baik di bag dalam / luar tubuh, segera
tangani sebelum makin parah.
 Hadapi kondisi ini dengan antibiotik. AB sudah dikenal lama untuk cegah
pertumbuhan bakteri, namun waspada dengan “Resistensi”
 Alternatif, tidak harus konsumsi antibiotik karena khasiat AB bisa
didapatkan dari bahan-bahan alami.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 55


Modul Herbal Medicine

Infeksi adalah suatu proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di


dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Infeksi juga didefinisikan
sebagai berikut berupa invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam
jaringan tubuh (Kozier, et al, 1995)

Faktor-faktor penyebab infeksi ada berbagai cara terutama disebabkan oleh


invasi bakteri, virus, parasit dan jamur (fungi). Sedangkan cara penularannya dapat
melalui kontak langsung, tidak langsung, droplet, atau melalui udara dan debu, atau kulit
yang lepas. Disamping itu penularan dapat melalui alat seperti darah, makanan, cairan
intra vena atau melalui vektor berupa serangga, nyamuk, lalat dan organisme lainnya.

Sistim pertahanan tubuh terhadap infeksi dapat terjadi di beberapa tempat


dalam tubuh kita seperti::

 Kulit  sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh


beberapa jenis bakteri
 Mulut  saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme
 Saluran pernapasan  silia di jln napas bagian atas menjebak
mikroorganisme yg diinhalasi
 Saluran urinarius  pembilasan dari aliran urine dpt membuang
mikroorganisme yg ada pada saluran urinarius
 Sal uran pencernaan  keasaman lambung secara kimia merusak
mikroorganisme yg tidak tahan asam
Sedangkan tingkat dan keparahan infeksi dapat terlihat dengan jelas.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam pencegahan infeksi adalah:

1. Cuci tangan & pakai sarung tangan


2. Pakai perlengkapan pelindung diri
3. Gunakan tehnik aseptik
4. Proses alat bekas pakai dengan baik
5. Tangani peralatan tajam dengan aman
6. Jaga kebersihan & kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah
secara benar
Ada 2 Kategori Organisme Tubuh

1. Organisme residen (flora normal)  tidak hilang secara permanen


2. Organisme transient  mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 56


Modul Herbal Medicine

Beberapa Perhatian Herbal untuk Infeksi

 Meski menyandang status 'natural', bukan berarti antibiotik alami


sepenuhnya aman diterapkan.
 Ingat ! jumlah konsentrat yang ada di dalamnya sangat bervariasi. Perlu
konsultasi medis (aman).
 Hindari paparan virus, bakteri, atau jamur
 Hindari bersentuhan dgn penderita & tidak gunakan barang-barang yang
digunakan penderita.
 Jaga kebersihan tubuh (kulit, kuku, kaki)
 Jika ada luka pada kulit, segera tutupi agar mikro-organisme penyebab
infeksi tidak bisa masuk.
 Hindari infeksi kulit, jaga kebersihan pakaian, kaos kaki, sepatu & segera
ganti pakaian bila lembap

Beberapa Herbal untuk Penanganan Infeksi:

1. Madu (Mel depuratum)


2. Ekstrak bawang putih (Alium sativum)
3. Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum)
4. Minyak Oregano (Origanum vulgare)
5. Minyak Thyme (Thymus vulgaris)
6. Kayu Manis (Cinnamomum verum)
7. Jahe (Zingiber officinale)
8. Bunga Echinacea (Echinacea angustifolia)

1. Madu (Mel Depuratum ):

Madu, merupakan antibiotik alami tertua di dunia yang pernah ditemukan.


Penduduk Mesir telah menggunakan madu sebagai antibiotik alami dan untuk
perlindungan terhadap kulit.

 Madu mengandung hidrogen peroksida, berperan sebagai zat antibakteri.


 Madu memiliki tingkat pH rendah, berfungsi menarik uap air dari bakteri,
dehidrasi & mati.
 Sebagai AB, oleskan langsung ke area tubuh terinfeksi, membunuh bakteri
& penyembuhan.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 57


Modul Herbal Medicine

 Infeksi di dalam bagian tubuh, minum madu utk proses penyembuhan.


 Juga digunakan sebagai balsem

 Madu tak boleh diberi pada bayi < 1 thn, sebab ada kandungan bakteri
beracun, sebab botulism.
 Makin gelap warna madu, makin baik aktivitas antibakteri & antioksidannya.
 Madu mengandung gula dlm jumlah banyak, berfungsi hentikan
pertumbuhan bakteri tertentu
 Madu sebagai bahan kosmetik berfungsi:
o Pelembap (moisturizer),
o Pelembut (softener)
o Pembuh jaringan kulit.
 Aplikasi kosmetik  Pencuci wajah, pelembut wajah, pelembap, jerawat,
bibir pecah-pecah, lotion untuk kulit kering, dan conditioner rambut.

Kandungan Kimia Madu adalah sebagai berikut:

 Fruktosa : 38,2%
 Glukosa : 31,3%
 Maltosa : 7,1%
 Sukrosa : 1,3%
 Air : 17,2%
 Gula paling tinggi : 1,5%
 Abu (analisis kimia) : 0,2%
 Lain-lain : 3.2%

Madu banyak digunakan sebagai satu komposisi pada obat tradisional seperti
jamu. Beberapa aktivitas madu adalah:

 Antimikroba disebabkan karena kandungan air-nya rendah.


 Menyembuhkan tukak peptik / penyakit maag karena infeksi bakteri
Helicobacter pylori.
 Memiliki aktivitas antivirus.
 Menyembuhkan penyakit artritis,
 Menyembuhkan infeksi saluran kemih,

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 58


Modul Herbal Medicine

 Penurun kadar kolesterol,


 Pengobatan influenza dan kanker

2. Ekstrak Bawang Putih :

Bawang putih (Allium sativum; bahasa Inggris: garlic) adalah nama


tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Bawang
putih mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000
tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan
di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa.
Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan
maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama
untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau
angur. Beberapa hal terkait bawang putih yaitu:
 Zat alami sebagai antimikroba.
 Studi dalam jurnal Appl. & Envir. Microb. 2011  senyawa dalam bawang
putih efektif melawan bakteri.
 Bawang putih aman dikonsumsi namun, bila too much dapat menyebabkan
perdarahan dalam.
 Dua siung bawang putih per hari masih dapat diterima tubuh dengan baik.
 Jika sedang konsumsi obat pengencer darah, konsultasi dengan dokter
sebelumnya karena bawang putih dosis besar dapat memperkuat efek
pengenceran darah.

Kandungan kimia tanaman bawang putih adalah sebagai berikut, bawang


mentah mengandung senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin
yang membuat bawang putih mentah terasa getir / angu

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 59


Modul Herbal Medicine

3. Cengkeh
Cengkeh disebut juga sebagai cloves, adalah kuncup bunga kering
beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli
Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara
Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam
terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga
dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora
identitas Provinsi Maluku Utara.
Beberapah hal terkait dengan tanaman cengkeh ini adalah:

 Brazilian J. Microb, cengkeh  antibakteri. menghambat pertumbuhan bakteri


Gram negatif maupun positif.
 Minyak ini juga bersifat antifungi & antioksidan
 Secara tradisional, cengkeh telah digunakan untuk mengobati gangguan pada
gigi.
 Ekstrak cengkeh juga efektif terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk E.coli.
 Meski 'natural', bukan berarti AB alami aman, perlu diingat bahwa jumlah
konsentrat yang ada di dalamnya sangat bervariasi.
 Konsultasi medis diperlukan untuk memastikan keamanan.

Kandungan kimia dari tanaman cengkeh ini adalah::

 Minyak atsiri (eugenol, caryophyllene, vanillin, methyl salicylate, pyrocatechol,


methyl ketone, & eugenin, isoeugenitol, isoeugenitin, eugenitin, tannin,

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 60


Modul Herbal Medicine

mucilage, sitosterol, estigmaterol, resins, cellulose, pinene, oleanolic acid, &


fixed oil.
 Eugenol  senyawa bioaktif utama cengkeh, kandungan 9.381-14.650
mg/100 g cengkih
 Isoeugenol  Cairan berwarna kuning pucat, bersifat hidrofobik, larut dalam
pelarut organik, beraroma pedas & rasa cengkeh (parfum, penyedap, &
pengobatan (antiseptik & analgesik lokal),

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 61


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk pengobatan


Pertemuan Penyakit Cacingan
12

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan cacingan menggunakan bahan obat berbasis
herba

Pengertian Cacingan
Cacingan, ini merujuk pada penyakit yang disebabkan oleh adanya
kondisi infeksi yang disebabkan oleh adanya cacing dalam tubuh manusia. Gejala
cacingan sangat beragam, bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.
Namun, beberapa hal berikut bisa menjadi pertanda adanya cacingan pada tubuh
manusia seperti, menemukan cacing dalam feses atau saat buang air besar,
memiliki ruam kemerahan, gatal, dan berbentuk seperti cacing pada kulit
mengalami diare atau sakit perut selama lebih dari dua minggu, terkadang juga
terdapat keluhan konstipasi/ sembelit, perut yang terlihat bengkak atau mengalami
perut kembung, mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, gatal
hebat pada area anus, terutama pada malam hari, reaksi pada kulit, seperti ruam,
biduran, dan reaksi alergi lainnya pada kulit, rasa gelisah dan kecemasan, timbul
karena adanya iritasi akibat zat beracun dan sisa metabolisme cacing kepada
sistem saraf pusat manusia, merasa lelah dan kurang tenaga, nyeri sendi dan
otot, pada anak dapat timbul gejala tumbuh kembang yang terhambat dan
mengalami malnutrisi, kasus kaki gajah, dan beberapa gejala lain.
Secara teoritis, terdapat tiga kelompok cacing yang dikenal dapat
menginfeksi tubuh manusia, yaitu:
Platyhelminthes (cacing pipih), terdiri dari:

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 62


Modul Herbal Medicine

 Trematode, Ex: Schistosima japonicum. Pada manusia umumnya hidup


dalam darah dan sering ditemukan di daerah tropis
 Cestoda, misalnya Taenia solium, Taenia Saginata. Hidup dalam
saluran pencernaan manusia dan memakan makanan yang sudah
tercerna sebagian dalam usus manusia.
Acanthocephalins, umumnya menyerang sistem gastro-instestinal
(pencernaan) manusia.
Nematoda, yang dapat menyerang saluran gastro-intestinal, darah, sistem
limfatik, dan jaringan subkutan manusia. Contohnya adalah Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura. Cacing ini
sering ditemukan pada hewan peliharaan, misalnya anjing dan kucing.
Hewan peliharaan tersebut kemudian dapat menu-larkan infeksi cacing
pada manusia.

Cacingan umumnya terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa
menderita infeksi cacingan. Penyakit cacingan ini merupakan:

 Penyakit khas daerah tropis & sub-tropis


 Biasanya meningkat ketika musim hujan.
 Beberapa jenis cacing penyebab cacingan pada manusia yaitu cacing
tambang, cacing gelang dan cacing kremi.).
 Banyak faktor berpengaruh pada cacingan (kurangnya kebersihan,
sanitasi, pasokan air, serta suhu yang lembap).
 Pencegahannya yaitu dengan menjaga pola perilaku hidup bersih & sehat,
serta pemberian obat cacing.
Akibat yang bisa muncul dari kasus cacingan ini diantaranya adalah pada
kasus ringan, biasanya tidak timbulkan gejala nyata, sedangkan pada kasus infeksi yang
berat akan bisa berakibat fatal sebagai contoh bila terjadi infeksi pada usus bisa
menyebabkan kematian, turunnya status gizi seseorang yang akan berdampak terhadap
daya tahan tubuh serta kerusakan tubuh secara signifikan. Pada kasus tertentu bisa
menimbulkan kondisi “erratic” dimana pada kasus ini cacing sudah sampai ke mata
penderita. Disamping itu kasus penyakit cacingan ini dapat menyebabkan penurunan
kemampuan mental seseorang.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 63


Modul Herbal Medicine

Gejala umum dari infeksi cacingan ini adalah:

 Perut buncit, badan kurus, muka pucat


 Rambut seperti rambut jagung,
 Lemas & cepat lelah, mata belekan
 Sakit perut, diare & kembung
 Kolik yang tidak jelas & berulang.

Siklus Hidup Cacing (Gelang):

Secara medis, saat ini sduah tersedia berbagai macam obat cacing yang
poten dalam membasmi kasus infeksi cacingan. Beberapa obat cacing sudah tersedia di
Apotek-apotek dan toko obat seperti:

 Albendazol  Obat antihelmintik untuk infeksi cacing tambang, cacing pita,


cacing cambuk, cacing gelang, dan cacing kremi.
 Pirantel Pamoat  Obat cacing ini membuat kelumpuhan spastik cacing,
sehingga mudah terbawa keluar bersama tinja.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 64


Modul Herbal Medicine

 Mebendazol  Obat cacing melumpuhkan & membunuh cacing, namun


tidak untuk telur cacing.
Maka, sangat penting mencegah siklus terjadi infeksi kembali, terapkan pola
hidup higienis agar cacing tidak berkembangbiak dalam tubuh kita. Dalam sistim
pengobatan tradisional, kita juga mengenal beberapa jenis tumbuhan yang biasa
digunakan sebagai obat untuk membasmi cacingan pada manusia yang telah dilakukan
oleh nenek moyang kita secara turun temurun. Beberapa tanaman yang sudah dipercayai
berkhasiat sebagai obat cacingan diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Bawang Putih
b) Wortel
c) Minyak Kelapa
d) Biji Delima
e) Kulit mangga
f) Daun pepaya

1. Wortel (Daucus carota)


Daucus carota atau lebih kita kenal dengan nama wortel merupakan salah
satu jenis sayuran yang enak dimakan, baik dalam kondisi tanaman muda, termasuk
daunnya, namun tanaman ini akan berkayu bila sudah tua. Pada saat panen, tanaman ini,
perlu kehati-hatian, karena ada jenis tanaman yang mirip tanaman wortel ini tetapi sangat
beracun. Tanaman liar yang mirip wortel ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut
fitofotodermatitis yaitu suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya reaksi inflammasi
fotosensitif (lihat gambar)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 65


Modul Herbal Medicine

Gambar 2. Fitofotodermatitis

Wortel juga kaya akan vitamin A, selain bermanfaat untuk kesehatan mata,
wortel juga bagus untuk mengobati penyakit cacingan. Cara penyiapan dilakukan dengan
cara berikut: siapkan wortel, garam dapur, santan kelapa, serta air secukupnya,
selanjutnya lakukan hal berikut:

 Parut 5 – 7 wortel dan peras, ambil airnya.


 Campur dengan santan kelapa, sama banyak dan beri sedikit garam, aduk
sampai rata.
 Siap digunakan.

Wortel disamping kaya akan kandungan vitamin A, diketahui dan dilaporkan


juga beberapa kandungan metabolit sekunder berikut:

a. Acetone & ethanol,


b. Asarone,
c. Choline,
d. Formic acid & HCN,
e. Isobutyric acid,
f. Limonene,
g. Malic acid,
h. Maltose,
i. Oxalic acid,
j. Palmitic acid,
k. Pyrrolidine, and
l. Quinic acid.
Disamping kandungan di atas, wortel juga mengandung senyawa-senyawa
lainnya seperti berikut:

 Poliasetilen  Umum pada sayuran famili Apiaceae bersifat sitotoksik


(sep. Falcarinol & Falcarindiol). Senyawa falcarindiol merupakan senyawa
yang digunakan sebagai penyebab rasa “bitter” pada wortel, juga antijamur
terhadap Mycocentrospora acerina & Cladosporium cladosporioides.
 Beberapa senyawa lainnya dalam wortel:
 pyrrolidine (daun),
 6-hydroxymellein,

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 66


Modul Herbal Medicine

 6-methoxymellein,
 eugenin,
 gazarin
 falcarindiol 3-acetate

2. Buah Delima (Punica granatum ):

 Tumbuhan asli Iran & India bagian utara, di kulti-vasi di Timur Tengah &
Asia & China Selatan
 Obat tradisional Ayurveda (India)
 Bahan alami pembasmi cacing pita & sering untuk minuman juice
 Cara Persiapan  Tumbuk beberapa biji buah delima, campur dengan dua
gelas air & rebus hingga mendidih ½ jam, bisa campur sedikit gula merah,
minum selagi hangat.
 Nutrisi  Tiap 100 g 12% vitamin C, 16% vitamin K & 10% asam folat.
 Kaya akan serat (20%) dan mikronutrien

Kandungan Kimia dari buah delima adalah:

 Qunicic acid 65.3%


 Palmitic acid 4.8%
 Stearic acid 2.3%
 Oleic acid 6.3%
 Linoleic acid 6.6%
Kandungan Ellagitannins yang terdapat dalam buah delima mempunyai
banyak khasiat, studi in vitro & in vivo menunjukkan bahwa efek ini disebabkan oleh
kandungan metabolit sekunder yang disebut urolithins, yang dihasilkan dari transformasi
ellagitannin oleh microbiota tertentu dalam buah delima.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 67


Modul Herbal Medicine

Urolithins

Urolithins merupakan suatu senyawa metabolit sekunder yang umumnya


ditemukan dalam urine, dalam bentuk urolithin β-glucoronide. Senyawa Urolithins ini juga
dijumpai dalam kelenjar prostat, colon dan di jaringan intestinal. Urolithins juga ditemukan
di plasma sebagai glucuronides pada konsentrasi rendah.

3. Kulit Mangga (Mangifera indica ):

Mangga merupakan buah tropis asli yang berasal dari Asia Tenggara dan
Indonesia. Buah mangga kaya akan kandungan senyawa polifenol dan senyawa beta-
karoten. Penelitian Harvard School of Public Health, USA, senyawa beta-karoten ini

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 68


Modul Herbal Medicine

berkhasiat dalam menangkal kanker prostat dan kanker usus besar. Efek polifenol efektif
menekan kanker terutama pada kanker payudara dan kanker usus besar. Mangga juga
tinggi kandungan potasium, vitamin, & serat efektif menekan risiko sakit jantung &
hipertensi.

Kandungan kimia dari tanaman mangga adalah:

 Mangiferin  Suatu seny. xanthone C-glycoside dengan konsentrasi tinggi


pada daun muda (172 g/kg), kulit (107 g/kg), & daun tua (94 g/kg)
 Urushiols  Suatu allergenic, pemicu dermatitis untuk beberapa individu
sensitif.

Mangiferin

Urushiol

4. Pepaya (Carica papaya ):

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 69


Modul Herbal Medicine

 Nama daerah  Sumatera: ralempaya, betik; Jawa: gedhang (Sunda),


katela gantung, kates; Kalimantan: bua medung, buah dong; NTT:
kampaja, kalujawa; Sulawesi: kapalay, kaliki, sumoyori; Maluku: tele,
palaki; Irian: sampain, asawa, siberiani.
 Bagian yang digunakan  daun segar
 Manfaat  Cacingan
 Larangan  Kehamilan
 Peringatan  Getah papain sangat berbahaya jika mengenai mata
 Efek samping: alergi
 Interaksi: belum dilaporkan
 Dosis  1x3 lembar daun (seukuran telapak tangan)/hari
 Cara pembuatan/penggunaan  Bahan dihalus-kan, tambah 1 cangkir air
hangat & sedikit garam, saring, dan diminum sekaligus.
 Daftar pustaka:
 Ministry of Health. 2010. Guidelines For The Use Of Herbal Medicines In
Family Health Care, Sixth Edition. Ministry of Health.
 Muller MS and Mechler E. 2012. Medicinal Plants In Tropical Countries,
Traditional Use-experience-Fact. Georg Thieme Verlag, Stuttgart,
Germny. P 48-54, dalam Kementerian Kesehatan, Vademekum
Tanaman Obat Untuk Saintifikasi Jamu, Jilid 3.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 70


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk Pengobatan


Pertemuan Disminorhea, Anemia & Keputihan
12 Pada Wanita

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan berbasis herba untuk penanganan dismenorrhea,
anemia dan keputihan pada wanita
Dismenorhea adalah suatu kondisi medis, terjadi waktu haid/ menstruasi,
dapat mengganggu aktivitas dan perlu pengobatan, ditandai adanya rasa nyeri atau rasa
sakit di daerah perut maupun panggul. Biasanya terjadi pada sekitar 30-75 % wanita dan
perlu tindakan pengobatan lebih lanjut. Etiologi dan patogenesis penyakit dismenorrhea
ini belum jelas. Kata dismenore berasal dari Bahasa Yunani; yaitu dari kata dys = sulit,
nyeri, abnormal; meno = bulan; dan rrhea = aliran. Ada 2 (dua) jenis dismenorrhea yang
biasa dikenal yang sering dialami oleh seorang wanita yaitu:

 Dismenore primer  Nyeri haid terjadi tanpa ada kelainan ginekologik,


disebabkan meningkatnya prostaglandin, memicu kontraksi uterus,
vasokontriksi, timbul nyeri
 Dismenore sekunder  Nyeri haid, karena penyakit, gangguan / kelainan
di dalam maupun di luar rahim.
 Endometriosis
 Pelvic Inflammatory Disease / radang panggul
 Kista / tumor pada ovarium
 Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
 Stenosis atau sumbatan pada serviks
 Adenomiosis
 Fibroid
 Polip rahim
 Perlengketan pada bagian dalam rahim

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 71


Modul Herbal Medicine

 Malformasi kongenital (bicornuate uterus, subseptate uterus, dan


sebagainya)

Nyeri haid adalah suatu sensasi nyeri yang berasal dari bagian perut sampai
ke bagian pinggang dan paha, terkadang disertai rasa mual dan rasa muntah, diare, sakit
kepala dan emosi yang labil. Penyebab dismenorhea biasanya bersifat psikis dan
kejadiannya biasanya disebabkan oleh kondisi:

 Konstitusionil  Anemia, kelelahan, TBC


 Obstetric  Cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio.
 Endokrin  Peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar
vasopresin

Pengobatan terhadap keluhan dismenorhea ini adalah:

 Psikoterapi
 Analgetika,
 Hormonal.

Beberapa gejala atau tanda-tanda dari keluhan dismenore ini diantaranya


Sensasi kram di bagian bawah perut, kondisi ini normal, dan biasanya terjadi tiap bulan,
tak perlu dikhawatirkan, kondisi kram ini merupakan proses alami di dalam rahim. Seiring
dengan bertambahnya usia, maka sensasi nyeri dismenore ini akan hilang secara
bertahap. Nyeri haid biasanya muncul dalam 1–2 hari pra menstruasi. Rasa sakit
biasanya akan terasa semakin intens / konstan. Kondisi ini perlu diwaspadai bila terjadi
sensasi nyeri yang berlebihan, terutama dalam 3 siklus mens secara berurutan, kemudian
juga keluar gumpalan darah dari vagina. Rasa nyeri yang terjadi saat berhubungan intim.
Gejala tersebut sebagai pertanda ada penyakit serius pada organ reproduksi (radang
panggul & endometriosis).

Anemia / Kurang darah adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel
darah merah sehat / ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ
tubuh tidak mendapat cukup O2, sehingga penderita anemia pucat & mudah lelah. Anemia
bisa bersifat sementara atau jangka panjang, tingkat keparahan mulai dari gejala ringan
sampai kondisi berat.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 72


Modul Herbal Medicine

Anemia terjadi bila kadar Hb (hemoglobin) (suatu bagian utama sel darah
merah pengikat O2) di bawah normal, orang dewasa anemia (laki-laki) < 14 g /dl, dan <
12 g/dl (wanita). Cara mengatasi anemia tergantung penyebab, mulai dari konsumsi
suplemen zat besi, transfusi darah, sampai tindakan operasi.

Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini, yaitu:

1. Produksi sel darah merah yang kurang.


2. Kehilangan darah secara berlebihan.
3. Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.

Sedangkan jenis anemia dan penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa


faktor berikut, diantaranya:

1. Anemia akibat kekurangan zat besi (Hb kurang)


2. Anemia pada masa kehamilan (Fe, vit. B12 & asam folat).
3. Anemia akibat perdarahan (cedera, mens, radang).
4. Anemia aplastik (kerusakan sum-sum tulang)
5. Anemia hemolitik (kanker, virus, autoimun, ESO)
6. Anemia akibat penyakit kronis (ginjal, kanker, AIDS)
7. Anemia sel sabit (sickle cell anemia) (mutasi gen Hb)
8. Thalasemia (mutasi genetik, turunan)

Keputihan  Kondisi, bila lendir / cairan keluar dari vagina, cara alami tubuh
jaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.

 Ketika cairan ini (produksi kelenjar vagina dan leher rahim) keluar, bawa
sel mati dan bakteri, vagina tetap terlindung dari infeksi.
 Normal pada wanita yang masih alami mens.
 Ibu hamil, lebih sering, perubahan hormon.
 Keputihan berkurang jelang masa menopause.
 Hati-hati, jika cairan alami perubahan warna, tekstur, dan bau, tanda
keputihan tidak normal, disebabkan infeksi / kelainan pada organ.

Keputihan tergolong normal, bila terlihat dari cairan yang keluar :

 Tidak berwarna / putih.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 73


Modul Herbal Medicine

 Tidak berbau / tidak mengeluarkan bau menyengat.


 Meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam.
 Tesktur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi.

Keputihan yang terjadi secara tidak normal ditandai dengan gejala berikut:

 Cairan keputihan berbeda warna, bau dari biasa.


 Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasa.
 Keluar darah setelah berhubungan seksual / di luar jadwal haid.

Tanda keputihan yang tidak normal ditandai dengan rasa gatal pada area
kewanitaan, nyeri di panggul terutama ketika buang air kecil (BAK) dan adanya rasa
terbakar sekitar vagina. Keputihan adalah suatu kondisi, bila lendir / cairan keluar dari
vagina, cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.
Ketika cairan ini (produksi kelenjar vagina dan leher rahim) keluar, akan membawa sel-sel
yang mati dan bakteri, vagina tetap terlindung dari infeksi.

 Normal pada wanita yang masih alami mens.


 Ibu hamil, lebih sering, perubahan hormon.
 Keputihan berkurang jelang masa menopause.
 Hati-hati, jika cairan alami perubahan warna, tekstur, dan bau, tanda
keputihan tidak normal, disebabkan infeksi / kelainan pada organ.

Pengobatan dismenorhea biasanya dapat dilakukan dengan mengikuti salah


satu dari cara berikut yaitu::

 Pemberian obat anti-inflammasi non steroid  asam mefenamat,


paraetamol
 Pemberian Pil KB  mengurangi ketebaln dinding rahim sehingga
kontraksi tidak berlebihan
 Pembedahan  karena ada endometriosis

Penanganan gejala-gejala yang bersifat ringan, biasanya pasien dapat


melakukan penanganan sendiri:

 Pijat & kompres hangat area perut yang sakit.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 74


Modul Herbal Medicine

 Olahraga ringan (jalan santai / bersepeda).


 Relaksasi (yoga / pilates).
 Mandi air hangat.
 Konsumsi suplemen vitamin E, B6, omega 3, & Mg.

Pengobatan Anemia dapat dilakukan dengan teknik berikut:

 Transfusi darah
 Obat kortikosteroid / obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
 Obat erythropoietin, obat bantu sumsum tulang membuat lebih banyak sel
darah
 Suplemen zat besi, vitamin B6, B12, C, asam folat, atau vitamin dan
mineral lainnya

Pengobatan keputihan juga dapat dilakukan dengan teknik berikut:

 Obat antibiotik seperti Clindamycin, menghilangkan bakteri penyebab


keputihan (bentuk pil / krim).
 Obat antijamur seperti: Clotrimazole & miconazol, untuk mengatasi infeksi
jamur penyebab keputihan (bentuk krim / gel, dioleskan di bagian dalam
vagina).
 Metronidazole / tinidazole merupakan obat untuk keputihan yang umumnya
disebabkan oleh parasit, trikomoniasis.

Beberapa herbal berefek dysmenorrhea (Gholami et al.), :

 Thyme (Thymus vulgaris),


 Chamomile tea (Matricaria chamomilla),
 Fennel (Foeniculum vulgare),
 Cinnamon (Cinnamomum),
 Dill (Anethum graveolens),
 Saffron (Colchicum),
 Celery (Apium graveolens),
 Anise (Pimpinella anisum),
 Balm (Balsamum),
 Valerian (Valeriana officinalis),

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 75


Modul Herbal Medicine

 Mint extract (Menthe longifolia)


 Organic honey
Beberapa herbal berefek anemia:

 Bayam
 Sawi
 Kacang-kacangan
 Gandum
 Sereal
 Brocoli

Beberapa herbal berefek Keputihan:

 Kunyit
 Biji fenugreek
 Bawang putih
 Daun sirih
 Sambiloto

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 76


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk Pengobatan


Pertemuan Herbal untuk Pengobatan HIpertensi
13

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan jipertensi menggunakan bahan obat berbasis
herba

Tekanan Darah (TD) atau disebut juga dengan tensi merupakan parameter
yang digunakan untuk menentukan kemampuan jantung dalam memompakan dan
menyebarkan darah ke seluruh tubuh. Ada dua kondisi tekanan darah yang kita kenal
dalam bidang medis yaitu:

 TD sistolis, merupakan tekanan yang terjadi pada dinding arteriole jantung


sewaktu jantung menguncup
 TD diastole adalah suatu tekanan pada jantung saat aktivitas jantung
sudah mengendur kembali
Peningkatan TD sistolik memperlihatkan risiko absolut kardiovaskuler yang
lebih besar dibandingkan peningkatan TD diastolik, terutama pada pasien usia lanjut.
Insiden TD biasanya meningkat ddengan bertambahnya usia seseorang. Kondisi tekanan
darah yang tinggi ini dinamakan dengan hipertensi. Pravalensi hipertensi ringan 2%
terjadi pada usia 25 thn atau kurang, 25% usia 50 thn dan 50% usia 70 thn

Mekanisme terjadinya denyutan jantung dimulai dengan denyutan jantung


yang terjadi akibat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika darah dipompa ke
dalam pembuluh arteri, tekanan yang mendorong dinding pembuluh arteri disebut sebagai
“tekanan darah”. Tekanan sistolik “tekanan darah atas” adalah tekanan yang diberikan
pada dinding pembuluh arteri saat jantung berkontraksi. Sedangkan tekanan diastolik
“tekanan darah bawah” adalah tekanan yang diberikan pada dinding pembuluh arteri saat

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 77


Modul Herbal Medicine

jantung berelaksasi. Tekanan darah umumnya diukur dalam satuan milimeter air raksa
(mmHg).

Beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap kondisi tekanan darah ini
adalah:

 Usia : risiko seiring pertambahan usia


 Riwayat Kesehatan Keluarga: orang cenderung lebih mudah untuk
menderita hipertensi jika ada anggota keluarganya yang pernah menderita
penyakit yang sama sebelumnya
 Berat: kelebihan berat badan atau obesitas
 Pola Makan: terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan untuk jangka
waktu yang lama
 Gaya hidup: merokok, minum, stres, dan kurang olahra
 Penyakit tidak menular (PTM), jadi masalah kese-hatan di dunia (Ex;
Hipertensi, sukar sembuh, penyakit ikutan, harus konsumsi obat teratur.
 Konsumsi suplemen & bentuk lain CAM tak untuk pengganti perawatan
standar (sep: obat statin).
 Hipertensi yang tak dikontrol, bisa berefek terhadap jantung, gagal ginjal &
stroke, bahkan kematian.
 Hipertensi  the silent killer
Tujuan Pengobatan Hipertensi

– Mengurangi insiden gagal jantung


– Mencegah hipertensi
– Mengurangi insiden serangan cerebrobaskuler
– Mengurangi mortalisan fetal dan perinatal yang diasosiasikan dengan
hipertensi maternal
Pencegahan Hipertensi:

 Jaga BB tetap sehat & normal, kombinasi pola makan sehat & olahraga
rutin.
 Pilih makanan bernutrisi & rendah lemak & gula.
 Batasi konsumsi garam & alkohol.
 Berhenti merokok & hindari paparan asap rokok.
 Olahraga rutin (menjaga BB).
 Hindari stress (jantung berdebar lebih cepat sehingga pembuluh darah
menyempit

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 78


Modul Herbal Medicine

Penggunaan tanaman herbal untuk hipertensi:

 Beberapa tanaman tradisional telah dibuktikan secara preklinis dan kinis


dapat mengontrol tekanan darah
 Mekanisme umum tanaman obat adalah:
– Efek dilatasi pada pembuluh darah
– Penghambatan ACE
– Diuretik
 Suplemen Asam Lemak Omega-3  Lemak ini (ikan, kacang, sayuran)
bermanfaat menurunkan kadar trigliserida, perlambat penumpukan lemak
di arteri, menurunkan risiko detak jantung abnormal & menurun-kan
hipertensi
Hasil Riset di RRJ Hortus Medicus:

Suatu penelitian tentang efikasi dan penggunaan tanaman obat herbal ini
dilakukan pada tahun 2016 dengan mengambil sampel sebanyak 105 catatan MR
(Medical record) dan resep pasien hipertensi (dari bulan Januari-Juni 2016). Ada 3
ramuan herbal antihipertensi

1. Ramuan A  seledri, pegagan, kumis kucing, dan alang-alang dengan 72


resep (68,5%),
2. Ramuan B  seledri, pegagan, kumis kucing, alang-alang, dan tempuyung
dengan 23 resep (23,5%),
3. Ramuan C  seledri, pegagan, dan alang-alang dengan 10 resep (9,5%).
Keberhasilan terapi ramuan herbal A, B, dan C dihitung sebagai persentase realisasi
kegiatan seperti : 70,9%; 56,5%; 50%.

Beberapa Herbal Hipertensi

 Mentimun
 Seledri
 Kumis kucing
 Mengkudu
 Bawang putih
 Bawang merah
 Alpokat
 Sambiloto
 Belimbing wuluh

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 79


Modul Herbal Medicine

 Pegagan
 Curcuma
 Ginseng
 Daun wungu
 Bunga Rosela
 Pule pandak
 Daun salam

1. Mentimun (Cucumis sativus ) :

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 80


Modul Herbal Medicine

 Kandungan Kimia  Saponin (lendir), protein, besi, lemak, kalsium, pospor,


belerang, vitamin A, B1, C, E.
 Sebagai diuretik (memperlancar air seni)  Hipertensi
Khasiat lainnya dari buah mentimun ini adalah::

 Vitamin E  Penuaan dan keriput


 Timun mentah  Menurunkan panas
 Flavonoid dan polifenol  Anti radang
 Asam malonat  Menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak, baik untuk
mengurangi berat badan.
 Kandungan seratnya tinggi  Perlancar BAB.

2. Seledri (Apium graveolen ):

 Kandungan Kimia  Flavonoid apiin, apigenin, isokuersitrin, apigrafin,


apiumetin, selereosida, isoimperatorin. Vitamin A, B, C. Minyak atsiri
 Deskripsi  Tumbuhan tegak, 50 cm, bau khas
 Khasiat tanaman:
 Akar & daun  Memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing
(diuretik)  Hipertensi
 Buah & biji  Pereda kejang (antispasmodik), turunkan kadar asam
urat darah (reumatik & gout)
 Sedatif & Antihiperkolesterolemia
 Dosis & penggunaan:
 Buah kering 0,5-2,0 g, dekokta, 3 x 1 hari

3. Kumis Kucing (Orthosiphon tamineus ):

 Kandungan kimia  Kalium, saponin, minyak atsiri, zat samak, lemak dan
glucosit orthosiphonin.
 Kegunaan:
 Darah tinggi  Gunakan kumis kucing kering (50 gr), bersihkan, cuci,
rebus, saring dan dinginkan. Daun yang masih basah  seduh seperti teh.
Minum sehari 1 gelas.
 Mengobati batu ginjal  Campur dengan meniran jagung muda (rambut
jagung), keji beling, biji kayu anyang, sawi).

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 81


Modul Herbal Medicine

 Infeksi saluran kencing, sering BAK sedikit-sedit


 Kencing batu & demam

4. Mengkudu (Morinda citrifolia )

 Buah masak busuk, terbuang


 Efek bagus untuk antihipertensi
 Ramuan  Buah masak (sudah putih tapi belum lunak) 2 buah, cuci bersih,
rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separuh, biarkan sampai buah lunak,
blender bersama, saring & peras, minum air ramuan 30 menit sebelum
makan, pagi dan sore.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 82


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk Pengobatan


Pertemuan
Insomnia & Susah BAK
14

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu
mengetahui konsep pengobatan dan susah buang air kecil menggunakan bahan
obat berbasis herba
Insomnia.

Kualitas hidup merupakan faktor yang tidak dapat dilepaskan dalam terapi
penyakit tertentu. Faktor ini sangat berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas pasien
(dimensi fisik, sosial & psikologis). Riset Internasional terhadap penyakit Insomnia di
Indonesia berada dalam range sekitar 11,7%. Penderita biasanya mudah merasa lelah
dalam beraktivitas dan ketidakstabilan emosi. Untuk itu diperlukan pendekatan
farmakologis / nonfarmakologis bisa dilakukan, tergantung berat ringan insomnia. Gejala-
gejala insomnia (Guyton & Hall, 1997) adalah:

 Sulit tidur
 Sering terbangun malam, & sulit tidur lagi
 Bangun dini hari
 Tidak segar saat bangun pagi
Insomnia adalah suatu keluhan terhadap gangguan tidur atau kesulitan dalam
memulai tidur atau mempertahankan tidur, dan/atau awal bangun dari tidur. Gejala
penyakit insomnia lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki, terutama pada
perempuan usia lanjut. Insomnia ini lebih tepat disebut suatu gejala, dan bukan suatu
diagnosis. Seringkali insomnia ini dihasilkan sebagai efek samping dari penggunaan obat
tidur (Ganiswara, 1995) dengan gejala-gejala berikut:

 Depresi pernafasan
 Tekanan darah menurun
 Penurunan memori

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 83


Modul Herbal Medicine

 Obstipasi pada penggunaan lama


 Hang-over (efek lanjutan: mual, rasa ringan di kepala & ”suf” (butek) pikiran).

Berdasarkan penyebabnya, Insomnia dapat dibagi atas 2 jenis:

 Insomnia primer  Terjadi bukan karena gangguan kesehatan lainnya


 Insomnia sekunder  karena suatu gangguan kesehatan tertentu.
Berdasarkan lama waktu terjadinya, insomnia juga bisa dibedakan atas:

 Insomnia akut  Terjadi dalam waktu relatif pendek karena sebab tertentu
(gugup dekat ujian), terjadi selama 1 malam - beberapa minggu.
 Insomnia kronis  Rentang waktu relatif panjang, karena kondisi psikologi
tidak baik (bisa 3 malam, tiap minggu, hingga beberapa bulan).

Melatonin  Hormon dari kelenjar di otak manusia, hewan & tumbuhan,


meski komplek dan sukar difahami, sangat berperan dalam mengatur siklus tidur-bangun
seseorang. Orang dewasa mengalami masa tidur terbaik dipertengahan malam (antara
jam 2:00 - 4:00 am) dan setelah waktu makan siang (1:00 - 3:00 pm) (Cyrcadian system).
Sistim ini diatur oleh hipotalamus. Proses yang terjadi sebagai berikut yaitu mata akan
menginfokan ke hipotalamus apa yang dilihat yang selanjutnya akan perintahkan otak
untuk hasilkan melatonin, terbentuknya melatonin ini menyebabkan kita tired / lelah.
Suatu ritme sirkadian seseorang, akan berjalan dengan baik bila kebiasaan tidur kita juga
baik.

Hal-hal yang menjadi penyebab tidur seseorang terganggu adalah:

1. Kerja shift
2. Kehamilan
3. Perubahan waktu (Jet lag)
4. Obat-obatan
5. Perubahan kebiasaan (tidur sering terlambat, begadang)
6. Medical problems (Alzheimer's atau Parkinson's disease)
7. Masalah kesehatan mental
8. Menopause
Cara alami untuk mengatasi insomnia ini adalah dengan cara berikut:

1. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 84


Modul Herbal Medicine

2. Pergi tidur hanya ketika lelah


3. Terapkan jam tidur secara teratur
4. Usahakan waktu tidur & bangun konsisten
5. Lakukan meditasi
6. Rutin berolah raga
7. Mandi air hangat
8. Makan lebih awal sebelum tidur
9. Singkirkan ponsel / gadget sebelum tidur
10. Matikan lampu
11. Coba letakkan bantal di kaki
12. Nge-teh sebelum tidur (teh chamomile, jeruk nipis, kayu manis, lemon dll)
Susah Buang Air Kecil (BAK)

Penyebab susah BAK adanya adanya kelainan struktur / otot, pengaruhi


fungsi kandung kemih (bentuk saluran kemih pria & wanita beda, penyebab susah BAK,
juga beda).

Beberapa penyebab susah BAK pada pria:

1. Prostat bengkak  tambah usia, kelenjar membesar & menonjol, wajar,


namun jika tak terkendali, uretra terhimpit & dinding kandung kemih
menebal, sulit keluarkan urin, kadang inkontinensia urin/ngompol
2. Infeksi  infeksi bakteri / virus, membengkak, urine susah keluar, hasrat
ingin buang air kecil terus-terusan, kencing terasa panas, nyeri pada anus,
air kencing keruh berawan, kencing berdarah, & berbau menyengat
3. Gangguan saraf  DM tipe-2, tidak segera diobati bisa timbulkan susah
BAK, gula darah tinggi dapat merusak saraf beberapa bagian tubuh,
termasuk saraf kandung kemih (neuropati diabetik juga pada HIV, multiple
sclerosis, cacat tabung saraf, hingga tumor otak).
4. Operasi  Operasi dilakukan pada ginjal, kandung kemih / saluran kencing
memicu tumbuh jaringan parut sehingga susah BAK.
Penyebab susah BAK pada wanita:

1. Retensi urin  gangguan kandung kemih, sebab:


 Hipotonia kandung kemih (KK malas), hilangnya kemampuan kontraksi /
kosongkan KK.
 Prolaps vagina, ketika otot vagina kendur & menekan / blokir uretra.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 85


Modul Herbal Medicine

 Otot di sekitar uretra kaku, aliran air kencing terhambat & sulit
dikeluarkan.
2. Prolaps kandung kemih  susah BAK jangka lama. Dinding vagina penopang KK
melemah, jatuh perla-han & menonjol ke luar vagina. Penyebab; stres pasca
melahirkan, kebiasaan angkat barang berat, mengejan terlalu keras saat BAB,
atau menopause.
3. Infeksi SK  Fakta, wanita lebih sering infeksi SK. Virus / bakteri masuk SK
wanita, sumbat ureter maupun KK, urin keluar jadi sedikit.
4. Menopause  Wanita masa menopause sering susah BAK, karena kadar hormon
estrogen turun (estrogen untuk memperkuat otot vagina), otot vagina kendur &
menghimpit SK serta KK, jadi lebih susah BAK.

Kandung Kemih merupakan kantung tempat simpan urin, dihasilkan dari


ginjal. Saat urine penuh, otot sekitar kandung kemih akan berkontraksi yang akan
rangsang saraf untuk mengirim sinyal yang selanjutnya akan disimpan dalm otak,
selanjutnya otak akan terjemahkan sinyal dan perintahkan kita untuk bergegas ke kamar
mandi.

Hal-hal yang bisa dilakukan mencegah susah BAK:

1. Minum air putih  hilangkan bakteri & untuk ginjal


2. Jangan menahan BAK  Menahan bakteri keluar
3. Konsumsi vitamin C  Menjadikan urin asam
4. Gunakan kompres air hangat  Mengaurangi perih
5. Gunakan pakaian yang nyaman  Memberi ruang dan hindari kelembaban &
lecet
6. Perhatikan kebersihan area KK  Menghindari berkembangnya bakteri,
gunakan pembersih
7. Gaya hidup sehat  Menyangkut kebiasaan dan makanan

Herbal untuk pengobatan insomnia:

 Lenglengan (Leucas lavandifolia)


 Pegagan (Centela asiatica)
 Biji pala (Myristica fragrans)
 Kiwi (Actinidia deliciosa)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 86


Modul Herbal Medicine

 Ceri (Prunus cerasus)


 Pisang
 Aroma lavender

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 87


Modul Herbal Medicine

Herbal untuk pengobatan susah BAK:

 Cranberry & cherry (Prunus cerasus)


 Semangka (Citrullus lanatus)
 Air kelapa (Cocos nucifera)
 Lemon (Citrus limon)
 Seledri (Apium graveolens)
 Birch (Betula spp)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 88


Modul Herbal Medicine

1. Lenglengan (Leucas lavandifolia) :

 Tumbuhan obat Indonesia, (daun setan, plengan (Jawa), merdinah, lingko-


lingkoan, lenglengan, sarap nornor (Madura), gofu hairan (Ternate) & laranga
(Tidore).
 Rasa pahit, pedas & hangat.
 Kandungan kimia  saponin, flavonoid, tanin & minyak atsiri
 Efek Farmakologi  obati susah tidur, gelisah, sakit kepala, influenza, batuk
rejan, difteri, jantung berdebar, haid tidak lancar, gangguan GI, cacingan,
diabetes, kejang, ayan (epilepsi).

Kandungan Kimia Tanaman:

1. Acacetin
2. Chrysoeriol
3. Linifoliside

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 89


Modul Herbal Medicine

4. Linifoliol
5. Chrysoeriol-6''(OAc)-4'-β-glucoside,
6. Lupeol
7. Taraxerone

Study in-vivo dari L. lavandulaefolia menghasilkan senyawa yang bersifat


Hepatoprotetif, hipoglikemik, antipiretik, antidiare, antitusif, wound healing and
psychopharmacological & antimicroba

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 90


Modul Herbal Medicine

2. Semangka (Citrullus lanatus) :

 Asal  gurun Afrika selatan.


 Masih kerabat labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan
ketimun (Cucumis sativus).
 Dipanen buah, dimakan segar / dibuat jus.
 Biji semangka yang dikeringkan & disangrai juga dapat dimakan isinya
sebagai kuaci
 Kandungan kimia  likopen, potasium, vitamin A, C, B6, antioksidan &
citrulin
 Penelitian Texas A&M University, AS  Citrulline pada semangka
membantu melenturkan pembuluh darah. Khasiat ini bahkan disamakan
dengan reaksi ketika seorang pria menggunakan Viagra.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 91


Modul Herbal Medicine

Pertemuan REVIEW PERKULIAHAN


15
PERTEMUAN 9 S/D 14
BESERTA QUIZ
Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari BAB ini diharapkan mahasiswa mampu menyebut-
kan dan menjelaskan konsep pengobatan berbasis herba dan penerapannya
dalam sistim pengobatan terhadap penyakit-penyakit tertentu
Quiz-1

1. Sebutkan alasan kenapa orang memilih obat herbal sebagai pengobatan


alternatif
2. Jelaskan beberapa perhatian terhadap penggunaan obat herbal
3. Definisikanlah nyeri....
4. Sebutkan jenis sakit kepala
5. Ceritakan salah satu jenis herba untuk sakit kepala (bagian tanaman
digunakan, interaksi dll)

Quiz-2

1. Kava-kava (Piper methysticum) merupakan satu simplisia. Jelaskan aspek


penggunaan dan kegunaan dari tumbuhan ini (6)
2. Jelaskan ikon obat herbal yang terkenal dari negara Eropah, Korea
Selatan, China, Jepang dan Malaysia (5)
3. Sebutkan 9 Jenis tanaman unggulan pusat riset obat tradisional dan
kegunaannya (9)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CPOTB dan sebutkan 12 item yang
termaktub dalam CPOTB (14)
5. Sebutkan minimal 5 BKO yang sering dalam obat herbal (5)
6. Jelaskan apa maksud aromaterapi, naturopati dan homeopati (6)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 92


Modul Herbal Medicine

7. Sebutkan spesies dan kegunaan herbal asli Indonesia yang telah diuji klinis
di RS Dr. Soetomo Surabaya (8)
8. Sebutkan faktor pengaruhi kandungan kimia bahan herbal (9)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau 93

Anda mungkin juga menyukai