16 Merajut Kebhinnekaan
untuk Satu Tujuan
Untuk mendukung pengembangan obat herbal, Kemenkes melakukan program Saintifikasi Jamu yang bertujuan mem-
peroleh bukti-bukti empirik. Lalu, apakah saintifikasi jamu dapat memberikan bukti-bukti ilmiah yang shohih seba-
gaimana layaknya uji klinis terstandar. (HI)
Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: DR. Dr. Aru. W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. lndra Marki, SpPD, FINASIM; Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM;
Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, Cabang Semarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang
Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, Cabang Palu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan
Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya
Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, Gedung ICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: pb_papdi@indo.net.id; Website: www.pbpapdi.org
2 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 SEKAPUR SIRIH
S
alam jumpa kembali dengan tabloid Halo Internis edisi ke 18 yang terbit kali ini menyapa para se-
jawat Internis di seluruh pelosok Indonesia guna menyampaikan tulisan ilmiah, kegiatan PAPDI
dalam bentuk gambar serta informasi kegiatan perhelatan PAPDI yang akan berlangsung.
BIDANG Untuk edisi kali ini kami turunkan topik mengenai obat herbal, sebab selama ini masyarakat kita
sudah mengonsumsi herbal dalam bentuk jamu seduh, jamu godokan atau kapsul racikan untuk me-
HUMAS ngobati/mengatasi penyakit yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang tanpa adanya riset da-
sar ilmiah berlandaskan evidence based. Maka atas dasar adanya kebijakan Kementerian Kesehatan
PUBLIKASI yang menggulirkan herbal sebagai obat untuk kepentingan masyarakat mendampingi obat generik
yang tersebar luas dari rumah sakit besar/rujukan sampai ke pelayanan puskesmas dan praktik dok-
DAN ter swasta kami redaksi memandang perlu menyampaikan isu ini kepada para sejawat Internis dima-
napun berada. Ulasan ini nantinya dapat memberikan informasi/pandangan dari pakar yang mema-
MEDIA hami aspek obat herbal dalam rangka membantu memperbaiki derajat kesehatan masyarakat melalui
pemakaian obat herbal yang aman.
Diharapkan nantinya ada masukan dari teman sejawat terutama yang di daerah jauh dari pusat
rujukan memberikan umpan balik kepada kami untuk berbagi informasi kepada sejawat yang lain me-
ngenai pengalaman penggunaan obat herbal tersebut. Hal ini menyangkut integritas dan tanggung ja-
wab kita mengawal kesehatan masyarakat yang dalam lingkup pelayanan Ilmu Penyakit Dalam. Dan
atas adanya usulan dari Teman Sejawat Dr Bambang Soetopo, SpPD, K-GEH dari Jambi untuk pener-
bitan selanjutnya kami rencanakan adanya Pojok Tanya Jawab Halo Internis guna sarana komunikasi
ilmiah dengan sejawat. Salam hangat dan jabat erat dari redaksi.
OM INTERNIZ
SOROT UTAMA Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 3
Obat Herbal:
O
bat herbal kini menarik perhatian
serius dari pemerintah. Menteri
Kesehatan Dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih, MPH, DRPH, da-
lam salah satu program unggul-
an Departemen Kesehatan tahun 2011,
menetapkan obat herbal atau jamu ma-
Dari Testimoni
suk pelayanan kesehatan primer. Saat
ini, telah disiapkan 12 rumah sakit pe-
merintah yang dilengkapi klinik obat her-
bal dan 30 puskesmas yang disertai
ke Ilmiah
Pojok Jamu. Pemerintah bertekad
memajukan obat herbal sebagai obat
tradisional Indonesia, ujar Menkes pa-
Kemenkes memasukkan obat herbal dalam sis-
da Dies Natalis Fakultas Kedokteran tem pelayanan kesehatan formal. Namun obat
Universitas Indonesia (FKUI) ke-61, di herbal masih minim bukti-bukti ilmiah.
Aula FKUI, awal Februari 2011 lalu.
Penggunaan obat herbal, lanjut Men-
kes, bersifat pilihan, sepenuhnya ber-
gantung pasien. Artinya, dokter tetap
memeriksa dan menegakkan diagnosa
serta menentukan terapi yang tepat, na-
mun dalam memilih apakah hendak me-
ngonsumsi obat herbal atau kimia, dis-
erahkan kepada pasien. Saya pribadi
Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH
berpegangan bahwa yang menentukan
diagnosa dan terapinya adalah dokter,
tapi pengobatan dengan jamu menjadi
salah satu opsi pasien, tambahnya. saja. Bergantung pada tujuannya untuk
Pengembangan obat herbal merupa- apa. Kalau untuk mengobati penyakit
kan amanat UU No 36 tahun 2009 ten- kanker, HIV dan lain-lain, tentu tidak bi-
tang Kesehatan. Meski pemakaian obat sa. Tapi kalau untuk pencegahan, silah-
herbal di Indonesia telah dikenal sejak kan saja. Obat-obat herbal harus memi-
dulu, tapi sebagian besar belum me- liki bukti-bukti ilmiah, karena tantangan
Dr. Putu Moda Arsana, SpPD, K-EMD, FINASIM Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM, FINASIM.
miliki latar belakang ilmiah yang shahih. dokter saat ini adalah bagaimana mene-
Hal ini menjadi kendala ketika masuk rapkan evidence base medicine pada
dalam layanan kesehatan formal. Pa- praktiknya, kata Guru Besar FKUI ini.
salnya, dunia kedokteran modern saat nya dulu, baru dapat diklaim sebagai NASIM. Menurut Prof. Zubairi obat-obat Minimnya data ilmiah obat herbal se-
ini berpegang kuat pada evidence base obat, tegas Ketua PAPDI cabang Ma- herbal harus melewati serangkaian pe- perti yang diungkap dua internis di atas
medicine setiap mengambil keputusan lang ini. nelitian klinis sebelum digunakan seba- juga dirasakan Menkes. Untuk itu, Dr.
medis. Bukti-bukti ilmiah diperoleh dari Hal senada juga disampaikan Prof. gai obat. Namun bila digunakan untuk Endang menerbitkan Peraturan Menteri
uji klinis terstandar, bukan sekadar tes- Dr. Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM, FI- tujuan preventif, lanjutnya, boleh-boleh Kesehatan (Permenkes) No. 003/2010
timoni belaka. Lantas bagaimana dokter tentang Saintifikasi Jamu, yang menga-
memandang obat herbal? Legalitas Hukum Pengobatan Tradisional tur tentang perlunya pembuktian ilmiah
Menurut Dr. Putu Moda Arsana, obat tradisional melalui penelitian ber-
SpPD, K-EMD, FINASIM dokter sebagai O Kepmenkes No. 1076/ 2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional (battra) basis pelayanan (dual system), serta
bagian dari masyarakat ilmiah mesti da- O Kepmenkes No. 1109/ 2007 tentang pengobatan komplementer alternatif, merupakan pemanfaatan obat tradisional untuk tu-
pat mempertanggungjawabkan secara pengaturan cara pengobatan tradisional pada pelayanan kesehatan formal, dokter/dok- juan promotif dan preventif, kuratif dan
ter gigi, dan battra.
ilmiah pula segala tindakan medis yang paliatif.
O UU No. 36 Tahun 2009, pada Pasal 48 dinyatakan: Pelayanan kesehatan tradisional
diputuskan terhadap pasien. Suatu merupakan bagian dari penyelenggaraan upaya kesehatan. Menkes menegaskan Saintifikasi Ja-
obat, tambah Dr Putu, pertama kali ha- O Pasal 59-61 mengatur tentang pelayanan kesehatan tradisional, jenis pelayanan kese- mu ini adalah upaya penelitian berbasis
rus ada kajian teorinya, bukan tiba-tiba hatan tradisional, pembinaan dan pengawasan, serta pengembangannya. Pasal 101 pelayanan kesehatan. Duet antara dok-
dipakai untuk mengobati seperti Ponari dinyatakan, Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digu- ter peneliti dan pelayan kesehatan ini
anak yang melakukan pengobatan de- nakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan kesehatan, ditujukan untuk memberikan landasan il-
ngan batu. Ahli Endokrin ini pun menam- tetap dijaga kelestariannya. miah secara empiris melalui penelitian
O Permenkes No. 003/ 2010 tentang Saintifikasi Jamu, yang mengatur tentang perlunya
pik soal obat herbal yang tidak ada atau berbasis pelayanan kesehatan. Semo-
pembuktian ilmiah obat tradisional melalui penelitian berbasis pelayanan (dual system),
minim efek sampingnya. Menurutnya itu serta pemanfaatan obat tradisional untuk tujuan promotif dan preventif (pemeliharaan ga dapat mendongkrak citra jamu dan
hanya justifikasi dari testimoni bebera- kesehatan dan kebugaran), kuratif (mengobati penyakit), dan paliatif (meningkatkan diterima oleh kalangan medis, ungkap
pa orang saja, belum ada standar pene- kualitas hidup). Menkes berharap.
litiannya. Sebaiknya dicari dasar ilmiah- (HI)
DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum PB PAPDI
M
asuknya obat herbal dalam la- Soal penelitian obat herbal ini, Prof. diketahui jenis dan kadarnya.Jamu ti-
yanan kesehatan formal terben- Agus Purwadianto menjelaskan, pro- dak bisa dilakukan uji klinik terstandar,
tur minimnya bukti-bukti ilmiah. gram ini untuk mencari bukti-bukti ilmi- karena kandungannya beragam, ujar tidak hanya mendapat bukti-bukti kha-
Pasalnya, pengembangan keka- ah obat herbal, dengan demikan diha- Dr. Nafrialdi, SpPD, PhD. siatnya, tapi lebih dari itu, data efikasi,
yaan alam ini kurang mendapat perha- rapkan mendapatkan pengakuan dari Untuk jamu, lanjut Dr. Nafrialdi, bisa keamanan, efek sampingnya, dosis dan
tian pemerintah. Kepala Badan Peneli- profesi medis. Untuk memper- saja dilakukan uji klinis yang sudah di- lain sebagainya juga tercatat.
tian dan Pengembangan Kesehatan (Ba- oleh pengakuan itu harus di- modifikasi sesuai data yang diinginkan. Mutu obat herbal sangat dipengaruhi
litbangkes) Kementerian Kesehatan, dasarkan pada bukti-bukti em- Obat herbal yang diklaim dapat menu- oleh proses pembuatan dan bahan baku
Prof. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, pirik, tegas ahli forensik dan hukum runkan gula darah, Dr. Nafrialdi mencon- tanaman. Menurut Prof. DR. Sumali Wir-
Sp.F(K), mengakui selama ini pemerin- kedokteran ini. tohkan, setelah didiagnosa dokter, pa- yowidagdo, Apt dari Pusat Studi Obat
tah belum serius menggarap potensi Prosedur penelitian obat herbal se- sien yang gula darahnya tinggi diberi Bahan Alam, Jurusan Farmasi FMIPA,
alam berupa tanaman obat ini. Hal ter- yogyanya sama dengan obat konvensio- obat herbal tersebut. Selanjutnya, diob- pada standarisasi bahan baku, tumbuh-
sebut dapat terlihat dari lemahnya koor- nal, mengacu pada uji klinis terstandar. servasi dalam periode waktu tertentu, an yang dipilih adalah tanaman yang me-
dinasi dan kerjasama lintas sektor ter- Obat herbal yang melewati tahapan uji apakah gula darahnya turun. Saintifika- mang sudah ditentukan dan dibudidaya-
kait, belum adanya standarisasi penye- klinis standar disebut fitofarmaka. Na- si jamu sifatnya observasi, tidak mengi- kan. Dalam hal ini, jaringan tumbuhan
diaan bahan baku (penanaman, pema- mun untuk obat herbal seperti jamu su- kuti tahapan-tahapan uji klinis yang ba- yang digunakan sudah jelas, cara pa-
nenan, pengolahan paska panen), be- lit dilakukan uji klinis terstandar sebab ku, tambah internis yang juga Kepala nen, pengeringan dan penyimpanan
lum dilaksanakannya standar untuk senyawa aktif jamu yang diklaim berkha- Departemen Farmakologi FKUI/RSCM mesti terstandar. Sementara pada obat
menjamin mutu, manfaat, dan keaman- siat terhadap penyakit tertentu belum ini. Saintifikasi jamu ini diharapkan herbal terekstrak, perlu diperhatikan
an obat herbal serta ku- penggunaaan ekstrak, pelarut, dan kon-
rangnya informasi terkait sistensi ekstrak (cair, kental, kering).
penggunaan obat herbal Selanjutnya, obat dibuat sesuai dengan
yang rasional. cara produksi obat tradisional yang baik
Oleh karena itu, lanjut (CPOTB). Standarisasi obat herbal di-
Prof. Agus Purwadianto, Ke- mulai dari penyiapan bahan baku, pro-
menkes menyusun grand ses, hingga siap dikemas dalam pabrik,
strategy pengembangan obat sampai pada pemasaran dan paska pe-
herbal. Isinya, antara lain pe- masarannya, jelas Prof. Sumali.
nyusunan kebijakan nasional Tampaknya pengembangan obat her-
dan kerangka regulasi dalam bal Indonesia merupakan pekerjaan be-
mengintegrasikan obat tradi- sar yang melibatkan banyak pihak. Obat
sional dengan pelayanan herbal yang bermutu, bukan saja ter-
kesehatan formal, mening- standar di hilir, namun juga di hulu. De-
katkan keamanan, mutu, ngan demikian bukti-bukti ilmiah terdo-
dan efikasi obat herbal. Un- kumentasi, yang pada akhirnya mening-
tuk memperoleh data-data katkan kepercayaan para dokter terha-
ilmiah tersebut, Menkes me- dap obat herbal. Boleh jadi obat herbal
Prof. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F(K) Dr. Nafrialdi, SpPD, FINASIM, PhD
lakukan program Saintifikasi asli Indonesia akan menjadi tuan rumah
Jamu. di negeri sendiri. (HI)
Dr. Hardhi Pranata, SpS, Ketua Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).
K
metabolik dan degeneratif, walau peng- etika akan melakukan penelitian kaidah-kaidah ilmiah, bisa
gunaannya lama, tetapi efek samp- untuk mendapatkan gelar doktor- dipertimbangkan.
Secara empiris
ingnya relatif kecil jika digunakan nya, DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, dan turun temurun,
secara tepat dan rasional hingga diang-
gap lebih aman, ujar Dr. Hardhi
FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC ter-
tarik untuk meneliti sesuatu yang terkait
Monitor Pasien herbal terbukti memberi-
Dr. Hardhi Pranata, bersama PDHMI dengan inflamasi. Inflamasi memiliki Cerita tentang penelitian kan khasiat untuk kesehatan
sangat menekankan agar herbal dapat peran penting pada penyakit koroner. herbal untuk meraih gelar manusia. Internist tidak keting-
diteliti mulai hulu hingga hilir di Penggunaan statin dihitung-hitung mem- dokter juga datang dari DR.
Indonesia. Artinya, mulai dari tahap punyai efek samping, lalu timbul ide Dr. I Nyoman Kertia, SpPD, galan menggunakan ilmu mere-
penelitian, paten, hingga produksi mas- adakah herbal yang punya efek anti in- K-R. Dr. Nyoman meneliti ka untuk mengungkap khasiat
sal, selayaknya dapat dilakukan di flamasi. mengenai efek anti infla-
Indonesia. Jangan sampai kita Setelah mantap memilih herbal, dok- masi kurkuminoid ekstrak
tersebut, dari sisi ilmiah. Dan
mengekspor hanya ekstrak, lalu ter kelahiran Palembang, 22 Maret rimpang kunyit untuk pengob- inilah beberapa dari me-
dipatenkan di luar negeri, katanya 1962 ini kembali memulai pencarian, ta- atan penyakit osteoarthritis. Dr.
tegas. Pihaknya banyak melakukan naman apa yang paling sesuai dengan Nyoman yang berhasil memperta-
reka yang meneliti
koordinasi dengan stakeholder, seperti yang akan ditelitinya. Pilihannya jatuh hankan hasil disertasinya di hadapan herbal.
GP Jamu, GP Farmasi, Kementrian pada kurkumin, yang merupakan eks- Dewan Penguji Program Doktor Fakultas
Kesehatan dalam hal ini dengan
Litbangkes dan Dirjen Yanmed, PB IDI,
Balitro, LIPI, dan beberapa universitas
seperti IPB, UI, UGM, Airlangga, dan
Unpad. Jika BPOM sudah mengelu-
arkan izin sebagai herbal terstandar,
maka obat tersebut dapat ditebus di
apotik. Kami bergerak melalui pen-
didikan, penelitian, dan pelayanan,
kata Dr. Hardhi.
Dr. Hardhi, yang juga kerap mem-
berikan resep herbal pada pasiennya.
Dokter yang meresepkan, tidak serta DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM,
merta meresepkan obat herbal, tanpa FACC, FESC, FAPSIC DR. Dr. I Nyoman Kertia, SpPD, K-R DR. Dr. Aris Wibudi, SpPD, K-EMD
ilmu yang mumpuni. Pada dasarnya,
obat herbal harus diperlakukan sama
seperti obat kimiawi, yang juga memili- trak tumbuhan kunyit (Curcuma lo- Kedokteran Universitas Gadjah Mada Nah, menurut Dr. Nyoman, jika dokter
ki aturan dan dosis yang harus nga/Curcuma domestica) dan tumbuh- Yogyakarta tanggal 17 Juni 2009 lalu ingin menggunakan herbal yang masih
dipatuhi, ujar Dr. Hardhi. an temulawak (Curcuma xanthorrhiza). mengatakan, obat antiinflamasi nonste- tergolong jamu atau herbal terstandar,
Dan inilah judul disertasinya, yang ia pa- roid (OAINS) paling banyak diresepkan ada kebijakan tersendiri. Pemberian ja-
Tetap Ada Efek parkan di hadapan Senat Akademik Uni-
versitas Indonesia, 6 Oktober 2006 lalu:
oleh dokter di seluruh dunia khususnya
untuk pengobatan kelainan muskuloske-
mu atau herbal kepada pasien harus
dilakukan pengawasan. Dokter tidak
Samping Hubungan faktor metabolik dengan res- letal termasuk osteoarthritis. Namun bisa melepas pasien seperti memberi
pon inflamasi pada sindrom koroner menurutnya obat sejenis ini hanya mam- obat biasa, ujar Dr. Nyoman. Jamu atau
Dr. Hardhi menepis anggapan akut pasien diabetes mellitus tipe 2. pu menekan inflamasi dan nyeri namun herbal tersebut harus diberikan dalam
bahwa obat herbal aman, tanpa efek Hasil penelitian Dr. Idrus Alwi, efek tidak mampu menghambat perjalanan penelitian berbasis pelayanan.
samping. Obat herbal tetap memiliki kurkumin terhadap respons inflamasi, penyakit asteoartritis. Beberapa OAINS Pengawasan dalam pemakaian obat
efek samping, pungkasnya. Tapi, efek kalau dilihat trend secara keseluruhan yang diperlukan untuk menekan gejala herbal penting dilakukan karena herbal
samping tersebut, lanjutnya, berbeda setelah minggu pertama tampak per- klinis osteoarthritis ternyata toksik ter- pun memiliki efek samping. DR. Dr. Aris
dengan efek samping obat modern. sentase penurunan terbesar pada ke- hadap kondrosit sehingga memperburuk Wibudi, SpPD, K-EMD yang meneliti her-
Pada obat herbal terdapat mekanisme lompok dosis rendah. Sedangkan efek penyakit itu sendiri, ujar Dr. Nyoman. bal sambiloto (Andrographis paniculata)
yang dapat menetralkan efek samping kurkumin terhadap kendali glukosa da- Dalam disertasinya, dokter kelahiran pada pasien diabetes untuk memper-
tersebut yang dikenal dengan istilah rah (gliko Hb) setelah intervensi 2 bulan Buleleng, 16 September 1960 ini me- oleh gelar doktor di Institut Pertanian Bo-
side effect eleminating substance. menunjukkan kurkumin dosis rendah ngamati aktivitas anti inflamasi kurkumi- gor, pernah menangani pasien yang me-
Untuk lebih memberikan dasar ilmi- cenderung menurunkan kadar gliko Hb noid ekstrak rimpang kunyit ini dan se- ngalami hipoglikemia berat akibat me-
ah kepada dokter untuk meresepkan dibandingkan dengan sebelum interven- bagai pembanding dipergunakan na- ngonsumsi obat tradisional secara sa-
herbal, Kemenkes memiliki Pokja CAM si. Efek kurkumin terhadap kadar ko- trium diklofenak. Hasilnya, pemberian lah. Ternyata setelah ditelusuri, pasien
(Complementar y and Alternative lesterol total dan kadar kolesterol LDL, kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit meminum obat diabetes, namun juga
Medicine) yang salah satu tugasnya terdapat trend yang menunjukkan makin 3x30 mg perhari secara bermakna me- mengonsumsi obat-obatan tradisional
adalah membuat daftar herbal nasional rendah dosis kurkumin mempunyai efek nekan aktivitas monosit cairan sinovia tanpa sepengetahuan dokter, di antara-
yang akan menjadi acuan bagi dokter penurunan tertinggi. Semakin rendah untuk mensekresikan COX-2 dan ROI, nya sambiloto, ekstrak yang tengah di-
untuk menjadi obat nasional. Selain dosis kurkumin efek peningkatan koles- mengurangi angka leukosit dan kadar teliti Dr. Aris. Sampai saat ini belum ada
itu, untuk membagi ilmu tentang herbal terol HDL makin tinggi. MDA cairan sinovia serta mengurangi penelitian yang mempelajari pengaruh
salah satu kegiatan yang dilakukan Dalam kesimpulannya Dr. Idrus Alwi rasa nyeri sendi osteoartritis, dengan sambiloto pada sel pankreas, ujar Dr.
PDHMI adalah memberikan kursus mengatakan kurkumin dosis rendah da- kemampuan yang tidak berbeda ber- Aris tentang disertasinya.
herbal 500 jam untuk dokter umum pat dipertimbangkan untuk menurunkan makna dibandingkan dengan terapi na- Berbagai penelitian yang dilakukan
dan dokter spesialis, serta membuka kadar hsCRP dalam bulan pertama pa- trium diklofenak 3x25 mg perhari. oleh para sejawat di penyakit dalam, se-
program magister herbal di FKUI. da pasien Sindrom Koroner Akut (SKA). makin memperkuat bukti ilmiah, bahwa
Upaya-upaya untuk mengangkat Namun ia mengatakan, Diperlukan pe- Derajat Herbal herbal memiliki peran dalam pengobatan
obat herbal, pastinya akan menjalani nelitian lebih lanjut untuk menilai efek penyakit. Hasil studi tersebut, dalam
proses yang membutuhkan kerjasama pemberian kurkumin terhadap outcome Pemakaian herbal oleh dokter, me- tingkatan paling bawah, dapat dipergu-
dari berbagai pihak. Dukungan ilmiah pada pasien SKA. nurut Dr. Nyoman, sebenarnya sah-sah nakan untuk mengingatkan pasien bah-
adalah hal terpenting dalam penggu- Berbekal penelitian, maka dokter ti- saja. Selama ini kita menggu- wa mereka harus terbuka jika mengon-
naan obat herbal dan dengan itu pula dak ragu dalam memberikan obat herbal nakan aturan fitofarmaka, arti- sumsi herbal tertentu yang dibarengi de-
obat herbal dapat digunakan secara kepada pasien. Seperti dikatakan Dr. nya herbal tersebut sudah di- ngan obat resep, karena obat kimia dan
luas di kalangan medis. Idrus di akhir wawancara, Penggu- buktikan keamanan dan kha- herbal dapat membuat reaksi yang meru-
(HI) naan herbal oleh dokter, sela- siatnya pada hewan dan selan- gikan pasien. Meskipun herbal, jika tan-
ma obat herbal itu sudah ada jutnya pada uji klinik, ujar suami pa aturan, tidak menjamin akan selalu
uji yang layak, yang memenuhi dari Ir. Ni Made Lilis Martini Dewi ini. aman untuk dikonsumsi. (HI)
6 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 SOROT UTAMA
K
ebijakan Kementerian Kesehatan lakangan ini membanjiri pasar Indone- ngandung ekstrak dari tanaman terten- Ia menambahkan kewajiban kedua
mengenai pengembangan obat sia. Sebagian besar produk itu diklaim tu. Pengguna pun tak kesulitan menda- dari POM terhadap produk tersebut ia-
herbal membawa angin segar, ter- sebagai obat herbal. Beragam jenis obat patkan obat herbal untuk masalah ke- lah melakukan penapisan kembali sete-
utama bagi produsen obat herbal. dan beragam pula manfaatnya. Obat- sehatannya. lah produk tadi mendapat izin beredar di
Masuknya obat herbal dalam pelayanan obat herbal itu dijual di toko-toko obat Dra. Lucky S. Slamet, MSc Deputi I pasaran. Apakah beredarnya sudah se-
kesehatan formal, menurut mereka, dalam bentuk pil atau kapsul yang me- Bidang Pengawasan Produk Terapeutik suai dengan indikasi yang disebutkan
adalah suatu pengakuan bahwa obat dan NAPZA BPOM mengatakan Badan pada awal melakukan registrasi, dalih-
herbal layak juga diresepkan dokter. Ka- POM bertanggung jawab mengawasi nya.
langan industri pun berupaya menaikan obat-obat herbal yang beredar. Terhadap Fungsi pengawasan POM masih ha-
status produknya dengan melakukan obat herbal asing, BPOM selektif de- rus dilakukan dengan melibatkan pihak
serangkaian penelitian praklinik. Kepu- ngan memperketat regulasi. lain. Kita juga melakukan pengamanan
tusan pemerintah mengenai obat herbal pasar dalam negeri terhadap masuknya
membantu kalangan industri untuk me-
Untuk itu kita sudah memiliki produk ilegal atau yang tidak memiliki
yakinkan dokter bahwa obat herbal juga
mekanisme. Diantaranya pena- ijin BPOM. Nah, untuk itu tentu kita me-
layak diresepkan, ujar Taswan Wimala- pisan dan perijinan. Untuk satu lakukan kerjasama dengan pihak lain
putra, branch manager PT. Borobudur produk asing dapat masuk ke misalnya dengan Kementrian Perindus-
Industri Jamu saat ditemui di kantornya Indonesia, maka, pertama ha- trian, Kementrian Perdagangan, Bea Cu-
di Tomang Tinggi Raya, Jakarta Barat. rus melakukan registrasi, eva- kai dan lain sebagainya. Jadi kita kerap
Geliat obat herbal bukan saja dira- luasi dan melihat kebutuhan melakukan sidak tetapi mungkin kurang
Dra. Lucky S. Slamet, MSc
maikan produk lokal, melainkan juga im- produk itu untuk ada di Indone- ekspos ke media, paparnya.
por. Produk-produk kesehatan asing be- sia, kata Lucky S. Slamet. (HI)
Dr. Soritua Sarumpaet, SpPD Dr. Dedi Nur Alamsyah, SpPD, FINASIM
Masak Dokter Kasih Sistemnya Harus Di-
Obat Kayak Gini? buat Dulu dengan Baik
K D
etua PAPDI Cabang Kepulauan okter ahli penyakit dalam dari dae-
Riau ini pernah mencoba mem- rah Cirebon ini mengatakan, bahwa
berikan obat herbal kepada fitofarmaka yang tersedia di Indone-
pasiennya. Tapi, pasiennya justru sia sangat sedikit sekali, sehingga me-
terlihat ragu dengan mengatakan, nyulitkan bagi dokter yang ingin menggu-
Dok, ini kan jamu, masak nakan obat herbal. Tak hanya soal peng-
dokter kasih obat kayak gunaan obat herbal yang masih sedikit,
gini? Dr. Soritua pun menjelas- kurang populernya penggunaan obat her-
kan khasiat herbal dan alasan ia bal juga dimulai dari kurikulum pendidik-
memberikan pada pasiennya. Tapi, an kedokteran. Kurikulum pendidikan
tetap saja pasiennya tetap tidak kedokteran Indonesia sedikit sekali me-
puas dan secara tidak langsung masukkan materi tentang obat herbal,
mengatakan menyesal pergi ke katanya. Penggunaan obat tradisional,
dokter jika memang hanya menda- menurut Dr. Dedi, sepatutnya adalah
pat obat herbal. Terlebih, obat obat yang telah melewati tahap peneliti-
herbal bisa didapatkan secara be- an. Kita tidak bisa asal ngasih obat her-
bas tanpa harus menggunakan re- bal, pendidikan kita merupakan pendidikan barat, dan penggunaan obat herbal bu-
sep dokter. kan turun temurun seperti di China, kata Ketua PAPDI cabang Cirebon ini.
Dr. Soritua mengatakan kurang- Dengan alasan-alasan tersebut, Dr. Dedi menyatakan keraguannya mengenai
nya penerimaan masyarakat akan obat herbal salah satunya disebabkan oleh wacana pemerintah untuk mendorong penggunaan obat herbal di tingkat pelayanan
minimnya sosialisasi oleh pemerintah. Orang Indonesia terlajur menganggap dasar. Hal ini harus dibicarakan dulu antar profesi. Tidak bisa jika
bahwa obat herbal berasal dari China. Padahal, Indonesia memiliki sumber daya tiba-tiba dokter diminta meresepkan obat herbal, kata Dr. Dedi. Le-
alam hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obat herbal. bih sulit lagi, menurutnya jika kebijakan tersebut dibuat untuk maksud lain, misalnya
Tumbuhan tropis, jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, akan memberikan untuk menekan harga obat. Harus ada rencana jangka panjang maupun pendek.
manfaat luar biasa untuk pengobatan, kata Dr. Soritua. Sayangnya, lanjut Dr. Dr. Dedi menyatakan tidak keberatan untuk meresepkan obat herbal. Tapi, harus
Soritua lagi, penelitian tentang herbal juga masih sangat sedikit, jadi menyulitkan dibuat sistem dan perencanaan yang matang terlebih dahulu. Pokoknya dokter
dokter ketika akan meresepkan pada pasien. Intinya, ada evidence base-nya tinggal bekerja, tapi, sistemnya harus dibuat dulu dengan baik, programnya dibuat
tidak? (HI) seperti apa. Setelah itu, baru membuat berbagai kebijakan, katanya. (HI)
O (30), hal itu sah-sah aja dan tidak ada masalah sepanjang masih dalam peng-
awasan ketat Badan POM dan Depkes sebagai regulator kesehatan. Prinsip da-
sarnya kan tentang bagaimana menjamin kesehatan masyarakat, dan jika upaya itu
tif namun tak jarang yang menilainya secara miring. Yang beranggapan positif
menilai bahwa inilah saatnya produk-produk obat asli Indonesia berjaya di negeri
sendiri. Sementara pihak lainnya, mempertanyakan mengenai efikasi, keabsahan
dilakukan dengan memasukkan obat herbal tidak masalah yang terpenting adalah kandungan obat, indikasi ataupun efek sampingnya.
BPOM dan Depkes harus mengawasi tentang bagaimana implementasi penggunaan Namun, Dr. Sonia Wibisono sepertinya cukup positif melihat fakta ini. Menurut
obat herbal tersebut, ujar pemeran Satria dalam Sintron Cahaya ini. dokter yang juga berprofesi sebagai presenter televisi ini, masuknya obat herbal ke
Menjaga kesehatan masyarakat adalah kewajiban pemerintah puskesmas cukup bagus apalagi untuk membantu pasien mengatasi gejala penyakit.
dan itu amanah bagi mereka, tegas pria pria kelahiran Padang, Sumatera Hanya saja, ia menggarisbawahi agar obat-obat herbal yang masuk ke puskesmas ter-
Barat ini. Karena itu menurutnya pemerintah harus dapat menjamin kualitas produk sebut adalah obat herbal yang sudah terdaftar di
herbal yang masuk tersebut terkait kebersihan dan apakah kandungannya tidak mem- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI.
bahayakan kesehatan dan sebagainya. Apalagi puskesmas meru- Obat-obataan herbal tersebut juga
pakan layanan kesehatan umum yang kebanyakan pengun- harus sudah melalui penelitian sehing-
jungnya berasal dari kalangan kurang mampu. ga bisa diketahui secara baik dan be-
Di samping itu, Dude berharap produsen obat herbal juga nar mengenai manfaatnya, indikasinya
harus jujur mengenai kualitas obatnya, baik itu tentang kan- maupun efek sampingnya, ujar dokter ke-
dungan obatnya, proses pembuatannya, efek sampingnya, lahiran Jakarta, 11 Oktober 1977 ini.
ataupun bagaimana pengaturan dosisnya. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas
Dude mengaku dirinya juga termasuk konsumen obat her- Indonesia (FKUI) 2001 ini selain hanya menggeluti
bal. Beberapa obat herbal yang pernah dia konsumsi adalah her- profesinya sebagai dokter, ia juga terjun ke dunia
bal untuk masuk angin ataupun herbal jintan hitam atau popular hiburan. Pesohor yang telah membintangi bebera-
dengan nama habbatussauda. Informasi mengenai manfaat pa produk kesehatan ini kerap tampil sebagai pre-
habbatussauda dari beberapa studilah yang membuat senter talk show kesehatan di beberapa stasiun
Dude tidak ragu mengkonsumsi obat tersebut. (HI) televisi. (HI)
Jahe Untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti mual, kembung, dan kolik. Jahe juga meredakan - Tejasari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dan
(Zingiber officinale) motion sickness dan morning sickness, merangsang sirkulasi peredaran darah, membantu menurunkan Fransiska Rungkat dari Teknologi Pangan dan GIzi IPB
tubuh saat demam. Jahe memiliki efek yang menghangatkan dan melegakan saat batuk, demam, flu. - Shanti G dkk, dari UPM, Serdang, Selangor
Dan masalah pernafasan lain.
Kelembak Memperlancar buang air besar, melancarkan menstruasi, membantu mengatasi sakit kuning, memban-
Penelitian Dr. R.W. Burkitt yang telah dipublikasikan di LANCET.
(Rheum officinale) tu mengatasi sakit ginjal, membantu menghentikan pendarahan, mencegah pertumbuhan bakteri.
Valerian - Rekomendasi Commision E. Monograph valerian dapat digunakan
Mengatasi stress, mengatasi ansietas dan insomnia, efektif untuk relaksasi, tekanan darah tinggi.
(Valeriana officinalis) untuk gangguan tidur akibat kegelisahan kronis.
- 29 uji klinik menunjukkan hasil positif untuk indikasi kecemasan dan
gangguan tidur.
Patikan Kebo Mengobati radang tenggorokan, bronkitis, dan asma, membantu mengatasi disentri, radang perut, dan - Tarmudji dan M. Soleh dari Balai Penelitian Veteriner
(Euphorbia hirta) diare, mengobati radang kelenjar susu dan payudara bengkak, mengatasi eksim, penyakit kulit, dan - Nining Santini, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Solo
gatal-gatal, mengobati luka bakar.
Kumis Kucing Membantu mengatasi infeksi kandung kemih, kencing manis, tekanan darah tinggi, rematik, menghan- - Agus Tri Cahyono, Fakultas Farmasi UGM
(Orthosiphon stamineus) curkan batu ginjal, menurunkan kadar kolesterol, serta sebagai diuretik. - Ninuk Kus Dasa Asiafri, Biologi FMIPA UNAIR
- Muangmun W., Mahidol University Bangkok
Seledri Menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi vertigo disertai sakit kepala, mengurangi bengkak pada - Aaltje Dondokambey, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Hasanudin
(Apium graveolens) tungkai, meringankan masuk angin, mual, dan kolik, mengatasi diare, membantu menyembuhkan rema- - Fimelda Winata, Fakultas Farmasi Widya Mandala
tik, membentu menyembuhkan bronchitis dan batuk, meningkatkan nafsu makan, antiseptik saluran
kemih, mengatasi penyakit mata, melancarkan air seni, menyembuhkan asam urat, peluruh batu ginjal
Jambu Biji Pengobatan demam berdarah, diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi dan anak, menurunkan - Natsir P Djunaid, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Hasanudin
(Psidium guajava) kadar kolesterol darah, sering buang air kecil, sariawan - Prima Yuniarti Fakultas Farmasi UGM
- Nasirudin, Soegeng Soegijanto, Bagian Ilmu Kesehatan FK UNAIR
- Iman Subagyo, Wahyu Dyatmiko, Abdul Karim dari UNAIR
Meniran (Phyllanthus niruri) Sebagai diuretik, hepatoprotektor, menurunkan kadar gula darah, anti bakteri, anti diare. - Uji klinis di beberapa RS seperti RSPAD Gatot Subroto, RSCM
Sirih (Piper betle) Sebagai antiseptik, antioksidan, menyembuhkan luka kulit, memperbaiki sirkulasi darah, menyem- - Santakumari dalam Journal of Medicinal Food
buhkan sariawan dan gusi bengkak, mengatasi bau badan dan bau mulut, meringankan batuk, asma, - Suganda AG, dalam Acta Pharm Indonesia
radang saluran nafas, mengatasi mata gatal dan merah, anti bakteri, menurunkan kolesterol, trigliseri- - Aifin Departemen Farmasi ITB
da, dan asam lemak, menurunkan glukosa darah.
Kunir Putih Sebagai anti kanker, melancarkan menstruasi, mengatasi nyeri haid, anti diare, antioksidan, anti - American Institute Cancer Report; Latifah E, Departemen Farmasi ITB;
(Curcuma zedoaria) mikroba, imunostimulan, hepatoprotektor, anti inflamasi. Dewanti, Fakultas Farmasi UGM
Temu Hitam Menambah nafsu makan, mengatasi cacingan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, - FXS Dirdjosudjono, dkk UGM
(Curcuma aeruginosa) penyakit kulit seperti kudis dan borok, mengatasi perut mulas, meringankan batuk dan sesak nafas. - Endah Eny Riayati, Fakultas Farmasi UGM
Pegagan (Centella asiatica Untuk meningkatkan kecerdasan, mengatasi gangguan tukak lambung, mempercepat penyembuhan - Sri Endah dari Fakultas Farmasi UGM
Gotu Kola) luka, analgesik dan antiinflamasi, dan hepatoprotektor. - Herbert D. dkk dari Tuberculosis Research Center di India
8 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 PROFIL
Disiplin untuk
Efisiensi Waktu
Terhadap pasien, guru besar bidang endokri-
nologi ini menerapkan prinsip SSPP Sopan,
Santun, Penuh Perhatian, plus B, yaitu berdoa,
agar pasien sembuh. Tak cuma untuk dirinya,
tetapi ia juga meminta istri, anak, pembantu,
harus SSPP.
R
uang rapat berukuran kira-kira penatalaksanaan diabetes. nakan keterampilan pembuatan doku-
15x15 meter itu dipenuhi poster Nutrisi juga menjadi salah satu topik kan L adalah lemak, yang kita ba- men komputer. Untuk ini, ternyata Prof.
yang dibingkai cantik di sekeliling yang ia angkat untuk disertasinya. Kar- tasi juga makanan yang banyak Askandar memiliki staf yang khusus
temboknya. Bukan berisi foto, ke- ya ilmiahnya yang berjudul The Dietetic mengandung lemak. O adalah obe- mengetikkan makalahnya. Tapi, Prof.
sitas jadi No Obesity, ujar Presi-
banyakan dari poster tersebut jus- Regiment for Patients with Diabetes Askandarlah yang menjadi arsitek un-
dent Indonesian-Society for Study
tru informasi medis soal diabetes, mulai Mellitus in Indonesia mengupas habis tuk tiap makalahnya. Ia yang menen-
of Obesity (ISSO) tahun 2003-2009
dari diagnosa, hingga terapi. Di sana, tentang diet diabetes. Tahun 1978 tukan warna-warna untuk tiap point ma-
ini memberi contoh.
kami menunggu orang nomor satu di Pu- saya merilis diet, karena diet orang kalahnya, ilustrasi grafik, gambar, ba-
Selanjutnya ia memaparkan arti
sat Diabetes dan Nutrisi RSU Dr. Suto- Indonesia berbeda dengan orang barat. gan, dan setiap detail makalahnya.
huruf-huruf lain. H adalah hiperten-
mo FK Universitas Airlangga, yaitu Diet B lahir dari disertasi saya yang si, pasien diminta untuk menge- Sang asisten, hanya mengetikkan per-
Prof. DR. Dr. Askandar Tjokroprawiro, merupakan diet yang cocok untuk cek tekanan darahnya. C adalah sis seperti yang diminta Askandar.
SpPD, K-EMD, FINASIM, PhD. Kami me- orang Indonesia. Sedangkan diet orang cigarette, hindari merokok. I ada- Saya pernah belajar komputer, kur-
mang telah membuat janji untuk berte- barat kita namakan diet A. Diet B kini lah inactivities, jadi pasien harus sus di rumah. Setelah itu saya menco-
munya, sesuai acara Pertemuan Ilmiah telah dikembangkan menjadi 21 ma- berolahraga, S adalah sleep, bah- ba membuat sendiri (makalah) di kom-
Tahunan di Malang November 2010 la- cam diet, ujar Prof. Askandar. wa pasien harus tidur teratur de- puter. Tapi ternyata, memerlukan waktu
lu. Saat kami tiba di RSU Sutomo, ter- Diet 21 macam yang disebut Prof. ngan waktu cukup, A adalah alco- yang lama. Sangat tidak efisien. Jadi
nyata Prof. Askandar telah menunggu Askandar, adalah diet yang disesuai- hol yang harus dihindari, dan yang saya lebih baik meminta orang mem-
kami setengah jam dari waktu yang te- kan dengan kondisi masing-masing pa- terakhir R adalah regular check buatkan, katanya. Namun ia berpesan
lah ditentukan. Menurut stafnya, Prof. sien. Diet B untuk pasien DM yang ku- up. Saya memberikan ini kepada agar hal itu tidak ditiru darinya. Kalau
Askandar memang dikenal sangat tepat rang tahan lapar, mempunyai hiperko- pasien satu-satu, ujar Prof. As- yang masih muda jangan begitu lah,
waktu. Jika ia telah memiliki janji pada lesterolemia, mempunyai penyulit ma- kandar. ujarnya tersenyum.
jam tertentu, maka ia akan siap sebe- kro dan mikro-angiopati, dan telah Prof. Askandar memang memiliki se-
lum waktu yang ditetapkan. Maka, keti- menderita DM lebih dari 15 tahun. Ada Prof. Askandar, memang terkenal abrek kegiatan hingga ia harus efisien
ka kami tiba terlambat beberapa puluh diet B1 (60% kalori lemak dan 20% ka- unik dalam memberikan pemaparan membagi waktunya. Stafnya bercerita,
menit, Prof. Askandar tengah mempersi- lori protein) untuk penderita DM de- makalahnya, dengan singkatan keledai bahwa Prof. Askandar bekerja hingga
apkan agenda berikutnya. ngan kebiasaan makan protein tinggi yang ia buat. Kami akui, kuliah singkat larut malam, dan bangun sangat pagi.
Saya sangat time-oriented, ujar tetapi kadar lemak normal, kurus, ma- yang sempat ia berikan kepada kami, Dalam usianya yang menginjak kepala
pria kelahiran Kediri, 22 Juli 1939 itu. sih muda, mengalami patah tulang, ha- sangat memudahkan untuk dimengerti, 7, staminanya tidak nampak menurun.
Ia menyadari hanya memiliki waktu 24 mil atau menyusui, menderita penyakit dicerna, bahkan diingat. Ia berusaha Ia tampak bugar, enerjik dan kami me-
jam sehari, padahal begitu banyak yang hepatitis kronik, TB paru, gangren, dan membuat apapun mengenai diabetes rasakan semangatnya saat ia mema-
ingin ia kerjakan, terkait bidang yang ia dalam kondisi pasca bedah. Diet B2 di- dipahami oleh semua kalangan, baik parkan berbagai hal mengenai dia-
geluti puluhan tahun, yaitu endokrin. peruntukkan untuk penderita DM de- spesialis, dokter umum, pasien, hingga betes.
Pusat Diabetes dan Nutrisi RSU Dr. Su- ngan nefropati stadium II, Diet B3 di- masyarakat. Hingga saat ini, Prof. As- Untuk pusat diabetes dan nutrisi
tomo merupakan salah satu bukti kerja peruntukkan untuk penderita DM de- kandar telah membuat 150 lebih ru- yang digawanginya, ia memiliki waktu
kerasnya. Lembaga yang didirikan ta- ngan nefropati stadium III, Diet Be di- mus-rumus endokrin praktis sebagai khusus. Kami punya block time yang
hun 1983 ini, awalnya bernama Pusat peruntukkan untuk penderita DM sta- panduan pengelolaan kasus endokrin tidak bisa diganggu gugat. Senin siang
Diabetes RSUD Dr. Sutomo FK Unair. dium IV. Selain itu ada Diet B fasting, dalam praktek sehari-hari. Untuk ka- jam 10 untuk membicarakan masalah
Dalam perjalanannya, Pusat Diebetes Diet B1 fasting, Diet M, Diet M fasting, langan umum, ia juga telah membuat policy, dan Rabu ganjil jam 10 untuk
ini berganti nama menjadi Pusat Diabe- Diet G, Diet KV, Diet GL, Diet H, Diet buku yang berjudul Obesitas di Indo- pertemuan ilmiah. Itu teratur. Block
tes dan Nutrisi, pada tahun 1986. Pe- KV-T1, Diet KV-T2, Diet KV-T3, Diet KV- nesia dan Konsekuensinya. Time. Jika yang lain ada keperluan, ma-
nambahan kata Nutrisi tersebut, kare- L, Diet B1-T1, Diet B1-T2, Diet B1-T3, Paper ilmiah yang dihasilkannya, ter- ka harus menyesuaikan. Saya sudah
na Prof. Askandar paham betul, bahwa dan Diet B1-L dengan indikasinya ma- catat lebih dari 870 buah, yang dipubli- siap di sini pada hari-hari tersebut de-
nutrisi menjadi faktor penting dalam sing-masing. kasikan dan diarsipkan secara teratur, ngan laptop saya. Jika waktu kurang,
PROFIL Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 9
maka ditambah hari Jumat. Saya laku- ki banyak kegiatan di hari Minggu. Jika
kan itu untuk memudahkan pengganti libur, ia kerap mengisinya dengan aca-
saya kelak menggunakan aturan terse- ra kuliner. Hobi saya makan, seperti
but. Kalau tidak, bisa luntur, ujar Prof. makan nasi bebek Sinjay. Enak rasa-
Askandar. nya. Tempatnya di Madura, jadi saya
menyeberang lewat jembatan Surama-
Selalu Membagi Ilmu du. Karena warungnya buka pukul
6.30, jadi saya berangkatnya sehabis
Kedisiplinan Prof. Askandar menu- subuh, ujar Prof. Askandar sambil me-
run dari ayahnya, Tjokroprawiro. Sang nyarankan bahwa kami harus mencoba
Bapak yang menjadi Kepala Sekolah nasi bebek itu suatu hari.
SD, mendidiknya dengan kedisiplinan. Terkait dengan diabetes, nutrisi, dan
Bapak saya sangat tekun, bahkan ka- hobinya makan, Prof. Askandar ber-
mi sampai membuat kalender sendiri, ucap, Meski hobi saya makan, tapi sa-
dibuat garis. Beliau juga sangat teliti ya berprinsip BNI: Batasi, Nikmati,
dan tulisannya bagus, ujar Prof. As- Imbangi. Saya juga berolahraga, lalu
kandar. Nampaknya, ketekunan dan makan sayur. Prof. Askandar melaku-
ketelitian Sang Ayah menurun padanya kan olahraga sit up, 50 kali setiap ma-
Prof. Askandar bersama istri di depan patung
saat ia membuat berbagai maka- Nelson Mandela, Johanesburg, Afrika Selatan. lam. Askandar juga membatasi jumlah
lahnya. pasien yang ia layani. Senin, Rabu,
Prof. Askandar lahir di Kediri seba- dan Jumat pasien saya batasi 25
gai anak ketiga dari tujuh bersaudara. bagai pemegang fellowship bidang en- Federation), dan anggota American Dia- orang. Hari Kamis, bisa sampai 60
Di Kediri pula, ia melewati pendidikan dokrinologi di Leiden University. Ia sem- betes Association (ADA). pasien, karena banyak yang datang da-
dasar hingga pendidikan menengah pat pula menimba ilmu di Jepang, hing- Atas berbagai hasil kerja kerasnya, ri luar pulau, ya saya layani, ujarnya.
atas. Prof. Askandar tergolong siswa ga akhirnya ia dikukuhkan sebagai guru Prof. Askandar mendapatkan beberapa Dengan demikian, ujarnya, ia masih
yang cerdas, prestasi belajarnya cukup besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Da- penghargaan seperti Penghargaan Pre- memiliki waktu untuk keluarga.
mencolok. Ia selalu mendapat ranking lam pada 1 April 1986. Tentang gelar siden sebagai pakar di bidang IPTEK- Terhadap pasien, Prof. Askandar
pertama di sekolah. Usai menamatkan professor yang ia dapat, ia berucap, DOK, penghargaan dari IDI, Pengharga- memiliki prinsip SSPP Sopan, San-
sekolah menengah di tahun 1957, ia Saya tidak punya rencana menjadi gu- an Presiden dengan mendapat anuge- tun, Penuh Perhatian, plus B. Saya
melanjutkan ke Fakultas Kedokteran ru besar. Sewaktu saya menjadi guru rah Bintang Satya Lancana Karya Sat- berdoa, agar pasien sembuh. Tak cuma
Universitas Airlangga. Cita-cita Prof. As- besar, saya menganjurkan agar didiri- ya, dan mendapatkan Habibie Award saya, tapi juga saya minta istri, anak,
kandar, ternyata sejalan dengan keing- kan pusat diabetes di daerah seluruh tahun 2006 di bidang Kedokteran dan pembantu, harus SSPP. Kasihan mere-
inan sang ayah. Sejak kecil saya ingin Indonesia. Dahulu masyarakat kita se- Bioteknologi. Tentang Habibie, Prof. As- ka kan sakit, kita lebih baik melayani
menjadi dokter, dan keinginan itu tim- hat. Lalu makanan siap saji masuk. Se- kandar memiliki kenangan tersendiri. daripada dilayani, ujarnya.
bul karena dulu keluarga saya sering karang ini sudah ada metabolic syn- Habibie orang baik, orang kaya. Dia Prof. Askandar memiliki 3 anak yang
membutuhkan tenaga medis, ujar drome, bahkan pada remaja. Saya ra- mengeluarkan US$ 25 ribu buat saya semuanya telah sukses dengan impi-
Prof. Askandar mengenang. malkan, diabetes bisa menjadi bom saja. Belum lagi bersamaan dengan annya masing-masing. Anak pertama-
Menjalani masa pendidikan di FK waktu kalau kita tidak serius mena- saya ada 10 peserta S3 yang didanai nya, adalah Dr. Brahmana Askandar
Unair, Prof. Askandar juga membukti- nganinya. yayasan itu, ujarnya. Ia juga menaruh Tjokroprawiro, SpOG, sedangkan anak
kan kecerdasannya. Namun Prof. As- Prof. Askandar juga aktif di berbagai penghargaan kepada Prof. Jose Roes- kedua adalah Sabrina Askandar Tjokro-
kandar tidak tinggi hati dengan semua organisasi, baik dalam maupun luar ne- ma, rekan sejawatnya dari Jakarta prawiro, lalu anak bungsunya adalah
prestasinya. Ia justru senang jika ha- geri. Ia aktif sebagai anggota PAPDI yang menurutnya memiliki integritas Berlino Askandar Tjokroprawiro. Anak
rus berbagi ilmu dengan rekan-rekan- bahkan menjadi Ketua PAPDI cabang tinggi. Ia juga memuji Prof. Sangkot kedua dan ketiga menekuni bidang no-
nya. Bahkan, ia lebih memilih untuk Surabaya tahun 1980 hingga 1998. Ia Marzuki, yang berperan besar dalam tariat. Kepada anak-anak dan cucu-cu-
berbagi ilmu dengan teman-temannya, juga tercatat pernah menjadi Ketua PB kemajuan ilmu genomik di Indonesia. cunya yang berjumlah 8 orang, Prof. As-
ketimbang aktif dalam berbagai or- Persadia (Persatuan Diabetes Indone- kandar selalu berpesan, Mulailah se-
ganisasi. sia) tahun 1995-1998. Di luar negeri, Menyeberangi jak kecil menanam kebaikan. Bahkan
Seusai mendapat gelar dokter di ta-
hun 1964, ia melanjutkan ke spesialis
ia adalah salah satu pendiri Asian Pa-
cific Society of Atherosclerosis and
Suramadu dengan saudaramu. Berbuat lah baik
untuk hal yang tertulis di agama mau-
penyakit dalam dan lulus tahun 1968. Vascular Disease (APSAVD), Life long Dengan semua kesibukannya, Prof. pun tidak, karena lama-lama kebaikan
Selanjutnya, ia terbang ke Belanda se- member of IDF (International Diabetes Askandar sebisa mungkin tidak memili- itu akan tumbuh. (HI)
10 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 INFO MEDIS
D
iabetes Melitus adalah kumpulan gejala klinik nyakit ini dapat berupa penolakan atau tidak mau me-
yang sangat kompleks dan hampir semua or- ngakui kenyataan, cemas, marah, merasa berdosa, Jumlah kalori perhari yang dibutuhkan
gan tubuh akan terkena dampaknya. Setiap dan depresi. Respons emosional negatif tersebut da- adalah:
penderita DM (diabetisi) harus selalu memper- pat menghambat upaya pengobatan. Penderita DM
(a) kurus = berat badan (kg) dikalikan
hatikan serta melaksanakan program-program dengan respons emosional negatif tersebut sangat
pengobatan antara lain diet, kegiatan fisik, hipoglike- membutuhkan penyuluhan yang efektif, bila perlu dila-
40 60 kalori,
mik oral, insulin, disertai oleh pemantauan status me- kukan psikoterapi, sehingga emosi dan sikap negatif (b) normal = berat badan (kg) dikali-
tabolik dan fisik yang terjadwal rutin. Prevalensi DM di tersebut dapat berubah menjadi rasa percaya diri, kan 30 kalori,
berbagai negara cenderung meningkat dari tahun ke menerima keadaan dirinya, dan menyongsong masa (c) gemuk = berat badan (kg) dikali-
tahun, hal ini berkaitan dengan (a) meningkatnya jum- depannya dengan optimis. Prinsip pengobatan DM kan 20 kalori,
lah populasi, (b) bertambah panjangnya life expectan- yang efektif harus dipahami oleh diabetisi, keluarga- (d) obesitas = berat badan (kg) dikali-
cy, (c) urbanisasi yang merubah pola hidup tradision- nya, dokter, dan paramedik terkait, yang pada dasar- kan 10 15 kalori.
al ke pola hidup modern, (d) meningkatnya prevalensi nya adalah pengaturan pola hidup dengan tujuan un-
obesitas, (e) berkurangnya kegiatan fisik. Dalam per- tuk mempertahankan kondisi fisik maupun metabolik.
jalanan hidup diabetisi, pada awalnya dimulai dengan Tujuan tersebut dapat dicapai melalui program-pro- Manfaat olah raga dapat diuraikan sebagai berikut:
suatu defek metabolisme yang disebut sebagai resis- gram penyuluhan dan pelatihan (a) diet, (b) kegiatan (a) menurunkan kadar glukosa darah selama olah ra-
tensi insulin, yang dapat diartikan sebagai kemun- jasmani, (c) konsumsi obat-obat hipoglikemik oral ga sampai dengan 24 jam setelah olah raga, (b) me-
duran potensi insulin untuk meningkatkan pengambil- maupun suntikan insulin. nurunkan kadar insulin basal dan sesudah makan, (c)
an glukosa dan penggunaan glukosa oleh sel-sel tu- Standar komposisi makanan yang dianjurkan ada- meningkatkan sensitifitas organ tubuh terhadap insu-
buh, dengan dampak kecenderungan meningkatnya lah karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak lin, (d) menurunkan kadar HbA1c, (e) memperbaiki
kadar glukosa darah. Dalam situasi tersebut, kom- 20-25%, jumlah kandungan kolesterol kurang dari profil lipid, (f) menurunkan tekanan darah pada hiper-
pensasi hiperinsulinemi yang dibutuhkan untuk mem- 300 mg/hari, berasal dari sumber asam lemak tidak tensi ringan dan sedang, (g) mengintensifkan penggu-
pertahankan kadar glukosa darah dalam batas nor- jenuh, kandungan serat sekitar 25 gram/hari, kasus- naan sumber energi tubuh, (h) memperbaiki kondisi
mal, memberikan dampak memacu proliferasi sel-sel kasus DM dengan hipertensi sebaiknya membatasi kardiovaskular, (i) meningkatkan kebugaran jasmani,
endotel pembuluh darah, sehingga terjadi penyempit- konsumsi garam. Penentuan jumlah kalori yang dibu- (j) meningkatkan rasa nyaman dan kwalitas hidup. Pe-
an. Keadaan awal ini belum menimbulkan gejala kli- tuhkan dihitung berdasakan Indeks Masa Tubuh (IMT) ranan olah raga dalam hal ini berkaitan dengan (a)
nik, namun peningkatan kadar glukosa dan penyem- yang ditentukan dengan rumus IMT = berat badan (kg) perbaikan respons reseptor terhadap insulin, (b) pe-
pitan pembuluh darah tersebut bila tidak diketahui, dibagi tinggi badan (m)2. nurunan kelebihan berat badan, (c) perbaikan profil
prosesnya akan berlanjut tanpa pencegahan, berkem- lipid. Oleh karena itu olah
bang kronik progresif, dan akhirnya muncul gejala-ge- raga juga bermanfaat untuk
jala DM dengan berbagai komplikasi sampai dengan memperlambat progresifi-
kerusakan organ-organ tubuh. tas komplikasi vaskular.
Program pencegahan primer DM tipe-2 dari Natio- Perlu diketahui bahwa di
nal Public Health Institute, Helsinki, Finlandia, yang samping manfaat, olah raga
utama adalah pengaturan pola hidup, berkaitan de- dapat memberikan dampak
ngan berat badan, diit, dan kegiatan fisik. The Natio- negatif bila jenis, intensi-
nal Cholesterol Education Programs Adult Treatment tas, dan lama olah raga,
Panel di Amerika Serikat menegaskan, bahwa setiap tidak sesuai dengan kondisi
orang yang terdeteksi sebagai kasus sindroma meta- fisik dan metabolik, antara
bolik (sindroma resistensi insulin), harus segera me- lain (a) memberatnya hiper-
rubah pola hidupnya dengan intensif tanpa mengkon- glikemi, (b) terjadinya hipo-
sumsi obat-obatan. Penurunan kelebihan berat badan glikemi, (c) memberatnya
terbukti dapat memperbaiki komponen-komponen sin- gejala komplikasi-komplika-
droma metabolik yang lain, namun koreksi menyelu- si yang sudah ada. Petunjuk
ruh tetap dianjurkan. Penurunan kelebihan berat ba- praktis olah raga bagi dia-
dan diusahakan dengan program olah raga optimal betisi antara lain (a) latihan
terjadwal rutin dan program pengaturan diet yang pa- aerobik 30 menit perhari
da dasarnya adalah rendah karbohidrat dan sangat cukup memadai. (b) meng-
INFO MEDIS Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 11
hitung sendiri kapasitas aerobik maksimal = tolak oleh diabetisi. Penolakan tersebut dise-
1/2 (denyut jantung maksimal denyut jantung babkan oleh salah pengertian, antara lain keter-
istirahat) + denyut jantung intirahat, cukup aman gantungan insulin seumur hidup, efek samping
olah raga pada intensitas 30-60 persen dari ka- insulin yang ternyata mereka tidak tahu apakah
pasitas aerobik maksimal, misalnya jalan kaki itu. Adapun yang paling membuat panik serta
atau senam, (c) menghindari olah raga dengan putus asa adalah salah pengertian, bahwa se-
risiko trauma fisik, (d) penderita dengan kadar tiap kasus yang mendapat suntikan insulin ada-
glukosa darah puasa >300 mg/dl sebaiknya lah mereka yang sudah parah dan harapan hidup
menunda olah raga. sudah sangat terbatas. Para dokter diharapkan
Kebersihan tubuh diabetisi harus selalu terja- mampu memberikan penyuluhan kesehatan
ga dengan baik. Infeksi mikro organisme baik yang tegas dan informatif, untuk mengubah pan-
bakteri, virus, maupun jamur yang nampaknya ti- dangan negatif yang keliru mengenai insulin, se-
dak bermasalah, ternyata lebih mudah menye- hingga diabetisi maupun keluarganya mendapat-
bar luas dalam jaringan-jaringan tubuh, diban- kan pengertian mengenai indikasi, manfaat, ca-
dingkan dengan orang normal. Kasus-kasus DM ra penyuntikan yang benar, sehingga tidak lagi
perlu waspada terhadap ancaman ketoasidosis menolak suntikan insulin, tidak bersikap pesi-
dengan adanya infeksi akut yang disertai panas mis, dan tidak mengalami depresi. Dengan ke-
tinggi. Bagian-bagian tubuh yang mudah menga- giatan penyuluhan ilmiah populer dapat dijelas-
lami infeksi adalah kaki, mulut, gigi, telinga, hi- kan, bahwa insulin bermanfaat dalam keadaan
dung, tenggorokan, konjungtivis, sklera, lipatan- (a) dosis hipoglikemik oral sudah maksimal na-
lipatan kulit, urogenital. Perlu juga waspada terhadap juga cukup bervariasi, bahkan tidak sedikit diabetisi mun kadar glukosa darah belum terkendali, (b) badan
trauma atau luka fisik, oleh karena juga mudah terja- yang juga mengetahui berbagai jenis tablet tersebut. penderita makin mengurus, (c) adanya komplikasi
di komplikasi infeksi. Trauma dapat berupa fisik, ki- Oleh karena itu harus dijelaskan bahwa setiap obat akut, (d) sebagai terapi kombinasi dengan hipoglike-
mia, dan termis, yang biasanya berkaitan dengan je- memiliki persyaratan untuk dikonsumsi, agar tercapai mik oral untuk menhindari efek samping obat oral do-
nis pekerjaan, adapun pengobatan harus secepat hasil terapi maksimal dengan efek samping minimal. sis tinggi, (e) persiapan operasi agar cepat dapat di-
mungkin diberikan sebelum terjadi infeksi. Persyaratan tersebut meliputi indikasi, kontra indi- laksanakan, (f) setiap penderita diabetes tipe-1, (g)
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali diabetisi kasi, efek samping, dosis, berapa kali dikonsumsi da- penderita diabetes tipe-2 yang sudah tidak dapat lagi
mengalami stress baik fisik maupun psikis, dan perlu lam sehari, waktu menelan obat dihubungkan dengan diobati dengan tablet oleh karena sel beta pankreas
memahami bahwa stress merupakan pemicu kenaik- waktu makan. Perkembangan teknologi farmasi meng- sudah mengalami kelelahan dan tidak mampu lagi di-
an kadar glukosa darah, oleh karena itu mereka harus hasilkan produk-produk tablet slow release sehingga pacu oleh tablet hipoglikemik. Bila penderita telah
selalu berupaya meredamnya. Agar dampak negatif lebih praktis dikonsumsi oleh karena cukup sekali di- memahami manfaat insulin, perlu diberikan pelatihan
dari stress tersebut dapat dipahami oleh penderita, telan dalam satu hari, namun perlu diinformasikan praktis oleh dokter atau paramedik kepada penderita
perlu dijelaskan oleh dokter atau penyuluh mengenai bahwa tablet slow release tidak boleh dibelah apalagi dan/atau keluarganya mengenai (a) sterilitas, (b) do-
patofisiologi, khususnya peningkatan sekresi kateko- digerus oleh karena akan merubah sifat slow release sis suntikan, (c) cara penyuntikan, (d) lokasi area pe-
lamin dalam kondisi stress, hubungannya dengan ter- menjadi cepat diserap usus dan cepat bekerja dengan nyuntikan, jadwal penyuntikan dikaitkan dengan jad-
pacunya glikogenolisis dan hiperglikemi. akibat terjadinya hipoglikemi. wal makan.
Cukup banyak hipoglikemik oral yang beredar di In- Dalam pengalaman praktek masih banyak hambat- (Naskah lengkap dan sumber pustaka
donesia, sehingga penentuan jenis tablet oleh dokter an terhadap program suntikan insulin oleh karena di- ada pada penulis)
1. 29-30 Januari Nutrisi Klinik Makassar PB PAPDI /PAPDI Cab 17. 21 Mei Medical Skill Upgrade Hotel Shangrila, PB PAPDI /PAPDI Cab
Makassar/Kalbe Farma (MEDSKUP) Surabaya SURABAYA /Darya Varia
2. 12 Maret Medical Skill Hotel Aston, PB PAPDI /PAPDI Cab 18. 21-23 Mei Jakarta Nephrology Jakarta Sekt. PERNEFRI/Div. Ginjal
Upgrade (MEDSKUP) Medan SUMUT/Darya Varia Hypertensi Care (JNHC) Hipertensi
3. 12 Maret Roadshow "Comprehensive Ambon PB PAPDI /PAPDI Cab 19. 26 Mei Workshop Endoscopy RKPD Sekt. PEGI IPD/Div.
Management of Lipid Disorders & Maluku /Dexa Medica Indonesian Digestive Gastroenterologi
Hypertension in Daily Practice" Diseases Week (IDDW)
4. 19 Maret Medical Skill Upgrade Hotel Melia, PB PAPDI /PAPDI Cab JAYA 20. 27 - 28 Mei Simposium Endoscopy Hotel Borobudur, Sekt. PEGI IPD/Div.
(MEDSKUP) Jakarta /Darya Varia IDDW Jakarta Gastroenterologi
5. 19-20 Maret Nutrisi Klinik Purwokerto PB PAPDI /PAPDI Cab 21. 28 - 29 Mei Temu Ilmiah Geriatri IX Hotel Grand Sahid Divisi Geriatri
Purwokerto/Kalbe Farma Jaya, Jakarta
6. 25-27 Maret 20th ASMIHA Htl. Ritz Carlton, Sekretariat ASMIHA 22. 4 Juni Medical Skill Upgrade Hotel Novotel, PB PAPDI /PAPDI Cab.
Jakarta /PERKI (MEDSKUP) Palembang SUMSEL/Darya Varia
7. 1-2 April JAMHEMOF II/2011 Hotel JW Marriott, Div. Hematologi - Onkologi 23. 08 - 11Juni KONKER XII - BATAM Planet Holiday PAPDI Cabang KEPRI
Jakarta Medik RSCM Hotel, BATAM
8. 2 April Medical Skill Upgrade Hotel JW Marriott, PB PAPDI /PAPDI Cab 24. Juni 2011 Simposium Jakarta Allergy Jakarta Divisi Alergi Imunologi
(MEDSKUP) Medan SUMUT/Darya Varia and Clinical Immunologi Klinik
Network (JACIN)
9. 09 April Medical Skill Upgrade Hotel Hyatt, PB PAPDI /PAPDI Cab
(MEDSKUP) Bandung JABAR/Darya Varia 25. 18 Juni Medical Skill Upgrade Hotel Borobudur, PB PAPDI/PAPDI Cab JAYA
Jakarta /Darya Varia
10. 15-17 April Jakarta Antimicrobial Hotel Shangrila, Divisi Tropik Infeksi
Update (JADE) Jakarta 26. 25 Juni Medical Skill Upgrade Hotel Clarion, PB PAPDI /PAPDI Cab
(MEDSKUP) Makassar MAKASSAR/Darya Varia
11. 16 April Roadshow "Comprehensive Yogyakarta PB PAPDI /PAPDI Cab
Management of Lipid Disorders & Yogyakarta 27. Juli Chest and Critical Jakarta Divisi Pulmonologi
Hypertension in Daily Practice" /Dexa Medica Internal Medicine
12. 16 April Medical Skill Upgrade Hotel Gumaya, PB PAPDI/PAPDI Cab.
28. 8 - 10 Juli Simposium Pendekatan Holistik Hotel Borobudur, Divisi
(MEDSKUP) JATENG Semarang/Darya Varia
Penyakit Kardiovaskular ke X Jakarta Kardiologi
13. April Simposium Jakarta Jakarta Divisi Metabolik
29. 8 - 10 Juli KONAS PETRI XVII dan Semarang PETRI dan PKWI
Endocrinology Meeting (JEM) Endokrinologi
PKWI XIV Cab. Semarang
14. 28 April Simposia On Current Treatment Hotel Novotel, Divisi Hepatologi, Dep. Ilmu
30. 16 Juli Medical Skill Upgrade Hotel JW Marriott, PB PAPDI /PAPDI Cab
1 Mei in Hepatobiliary Diseases and Jakarta Penyakit Dalam - RSCM
(MEDSKUP) Medan SUMUT/Darya Varia
Workshop on Interventional
Hepatology 31. 21 - 24 Juli Pertemuan Ilmiah Tahunan Hotel Grand Sahid PKB IPD / CME
Ilmu Penyakit Dalam 2011 Jaya, Jakarta
15. 5 - 8 Mei Temu Ilmiah Reumatologi (TIR) Htl Borobudur, Jkt Divisi Reumatologi
32. 23 Juli Medical Skill Upgrade Hotel Gumaya, PB PAPDI /PAPDI Cab
16. 14 - 15 Mei Nutrisi Klinik Aceh PB PAPDI /PAPDI Cab
(MEDSKUP) JATENG Semarang /Darya Varia
Aceh/Kalbe Farma
12 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 INFO MEDIS
Tatalaksana
Dengue Hemorrhagic Fever
minimal per 24 jam sampai
pasien melewati fase kritis.
Jika ditemukan tanda-tanda
kebocoran plasma tersebut
maka dilakukan pengawasan
yang lebih intensif (per 12/8
jam). Pada hari ke-6 demam
disarankan untuk dilakukan
pemeriksaan darah per 12
jam karena biasanya pada
akhir fase kritis diperlukan
pengawasan yang lebih in-
tensif
Berdasarkan manifestasi
klinis dan kondisi penyerta
lain, WHO mengelompokan
tatalaksana pasien menjadi
3 kelompok yakni A,B, dan C.
Kelompok pertama, A, me-
rupakan kelompok pasien
D
engue Hemorrhagic Fever atau Demam Berda- yang dapat menjalani rawat
rah Dengue (DHF/DBD) sampai saat ini masih jalan. Pasien yang masuk
menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Me- kelompok ini adalah pasien
nurut data dari WHO, jumlah kasus yang dila- yang bisa mendapatkan in-
porkan di Indonesia mulai meningkat pada ta- Bagaimana dengan pemeriksaan darah rutin? Dari take cairan per oral yang adekuat, BAK sekurang-ku-
hun 2004 dan mencapai plateau antara 2007 sampai grafik di atas, menunjukan bahwa pada hari 1-2 de- rangnya setiap 6 jam, dan tidak menunjukan tanda
2009. Data Departemen Kesehatan menunjukan dari mam umumnya belum ada perubahan parameter pa- bahaya/warning signs. Kelompok B adalah kelompok
kasus yang dilaporkan selama tahun 2009, tercatat da pemeriksaan darah rutin. Namun demikian, kita pasien sebaiknya dirujuk untuk rawat inap di rumah
lima provinsi yang menunjukkan kasus terbanyak ada- dapat meminta dilakukan pemeriksaan darah (darah sakit yakni pasien dengan tanda bahaya, mendekati
lah Jawa Barat (29.334 kasus 244 meninggal), DKI perifer lengkap) sebagai data dasar. Selanjutnya sela- fase kritis, dan memiliki kondisi yang perlu menda-
Jakarta (26.326 kasus 33 meninggal), diikuti Jawa ma pasien rawat jalan dapat dilakukan pemeriksaan patkan perhatian khusus seperti kehamilan, usia
Timur dan Jawa Tengah. Sebuah penelitian di Cimang- serial per 24 jam. Yang perlu diwaspadai adalah per- tuam obesitas, DM, dan gagal ginjal. Sedangkan ke-
gis, Depok menunjukkan bahwa dalam kurun waktu ubahan paramenter khususnya hematokrit, trombosit lompok C merupakan kelompok pasien yang perlu
2005-2008, proporsi kasus infeksi Dengue terbanyak dan leukosit. Jika terdapat peningkatan nilai Hemato- mendapatkan tatalaksana darurat yakni pasien de-
ditempati kelompok usia 15 tahun dan terus me- krit atau penurunan nilai Trombosit atau Leukosit kita ngan infeksi dengue berat/severe dengue.
ningkat dari tahun ke tahun. dapat melakukan pemeriksaan serial per 12 jam. Pe- Dalam menatalaksana pasien dengue, juga perlu
Infeksi dengue merupakan penyakit sistemik dan ningkatan Hematorit > 20% atau trombosit dibawah diperhatikan sedang dalam fase apakah pasien terse-
dinamis. Penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang 100.000 merupakan indikasi untuk pasien dirawat but. Setiap fase memiliki masalah klinis yang berba-
bervariasi. Pada tahun 2009, WHO mengusulkan inap. haya untuk pasien. Pada fase demam, sering terjadi
klasifikasi dengue berdasarkan derajat keparahan pe- Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mem- dehidrasi. Sedangkan pada fase kritis dapat terjadi
nyakit dimana infeksi dengue dibagi menjadi dua yak- bantu diagnosis DD/DBD antara lain pemeriksaan renjatan akibat kebocoran plasma dan perdarahan
ni infeksi dengue dengan atau tanpa tanda bahaya NS-1, IgM, dan IgG anti-Dengue. Penting untuk dike- masih. Pada fase pemulihan juga dapat terjadi masa-
dan infeksi dengue berat. tahui apa apakah pasien menderita infeksi primer lah klinis berupa hipervolemia jika pasien diberikan
Setelah masa inkubasi berakhir,perjalanan penyak- atau sekunder. Pada infeksi primer, NS-1 dapat ter- terapi cairan yang berlebihan. Penyebab kelebihan
it dengue berlangsung cepat dan dapat dibagi menja- deteksi sejak hari pertama sampai hari ke-9 demam. cairan pada infeksi Dengue antara lain akibat pem-
di 3 fase, yakni fase demam, kritis, dan pemulihan. Sedangkan IgM baru terdeteksi kurang lebih mulai berian cairan yang berlebih selama 24-48 jam setelah
Karakteristik dari setiap fase dapat dilihat pada tabel hari ke-5 dan disusul IgG sekitar hari ke-9. Berbeda turunnya demam, yaitu saat kebocoran plasma diang-
dibawah ini. dengan infeksi primer, pada infeksi sekunder kadar gap sudah berhenti. Pada fase ini terjadi reabsorpsi
NS-1 akan turun dengan plasma yang sebelumnya mengalami ekstravasasi
cepat sampai tahap tidak dari ruang interstisial sehingga pemberian cairan
terditeksi begitu kadar intravena yang berlebihan akan memperberat timbul-
IgG meningkat yaitu seki- nya kelebihan cairan. Kelebihan cairan akan masuk
tar hari 1-2 demam. ke dalam ruang pleura dan abdomen dan dapat men-
Dapat disimpulkan pe- gakibatkan efusi pleura, edema paru, asites serta
meriksaan NS-1 berman- gagal nafas yang akan meningkatkan lama perawatan
faat untuk membantu dan mortalitas.Pada pasien dengan gagal jantung,
diagnosis dini DD/DBD gagal ginjal, atau sirosis hati terapi cairan perlu dila-
(hari 1-2 demam) namun kukan lebih cermat karena pada pasien dengan pe-
hasil negatif tidak me- nyakit tersebut tidak dapat mentolerasi kelebihan
nyingkirkan diagnosis cairan dengan baik. Kondisi-kondisi tersebut bukan
DD/DBD terutama pada merupakan kontraindikasi pemberian cairan pada pa-
infeksi sekunder dimana sien DBD. Namun perlu pemantauan lebih ketat untuk
titer IgG sudah me- mencegah kelebihan cairan yang dapat berakibat fatal
ningkat pada awal de- bagi pasien dengan gangguan fungsi jantung, ginjal,
mam. dan hati.
Pada perawatan di ru- (Naskah lengkap dan sumber pustaka
mah sakit, pemeriksaan ada pada penulis)
darah serial dilakukan
KABAR CABANG Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 13
Dr. I Gede Arinton, SpPD, K-GEH, FINASIM, Ketua PAPDI Cabang Purwokerto
P
APDI cabang Banten menyelenggarakan Rapat angkat tema Starting and Further Intensification with Deadly Link yang akan diselenggarakan pada 2 April
Kerja (RAKER) Tahun 2011, pada 4 6 Februari Analogue Insulin In Type 2 dengan menghadirkan 2011 bertempat di Hotel Aston, Serpong, Tangerang
2011 lalu di Hard Rock Hotel Bali. Sidang organi- pembicara Prof. DR. Dr. Ketut Suastika, SpPD, dengan pembicara DR. Dr. Parlindungan Siregar,
sasi dipimpin oleh Ketua PAPDI cabang Banten K-EMD, FINASIM. SpPD, FINASIM, Dr. Marulam M Panggabean, SpPD,
Dr. Muthalib Abdullah, SpPD, FINASIM dan diikuti oleh Seperti diketahui, PAPDI cabang Banten merupa- K-KV dan Dr. Ika Prasetya, SpPD, K-KV. FINASIM.
15 pengurus PAPDI cabang. Raker ini membahas per- kan salah satu cabang yang aktif dan solid. Di tahun
soalan-persoalan internal dan eksternal organisasi 2010 lalu, PAPDI cabang Banten telah menyelengga-
serta program kerja selama tahun 2011. Di sela-sela rakan beberapa kegiatan ilmiah, diantaranya simpo-
raker, panitia menyuguhkan sesi ilmiah yang meng-
Simposium ilmiah di bidang Endokrinologi, Kardiologi dan Hematologi, di Acara MEDSKUP dibidang alergi imunologi dan tropik infeksi di Hotel
Lido Lakes Resort & Conference, 20-12 November 2010 lalu dengan pem- Aston, Serpong, Tangerang, pada 27 November 2010 lalu dengan pembi-
bicara Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD, K-EMD, FACE, FINASIM, cara Prof. DR. Dr. Karnen Bratawidjaja, SpPD, K-AI, FINASIM, DR. Dr. Iris
Dr. Dono Antono, SpPD, K-KV, FINASIM serta DR. Dr. Noorwati Sutandyo, Renggganis, SpPD, K-AI, FINASIM, Dr. Leonard Nainggolan, SpPD, K-PTI
Foto bersama peserta Raker PAPDI Cabang Banten. SpPD, K-HOM yang dihadiri sekitar 30 anggota PAPDI Banten. dan Dr. Widayat Djoko, SpPD, K-PTI yang dihadiri sekitar 150 peserta.
PENGUMUMAN
Halo Internis edisi mendatang membuka Kirimkan per tanyaan, kritik, saran,
rubrik baru, yaitu : tanggapan, atau opini Anda ke:
O Pojok Tanya Jawab. Rubrik ini dituju-
Kantor PB PAPDI
kan bagi sejawat yang ingin berkon-
Gedung ICB Bumiputera, Ground Floor 2B,
sultasi tentang kasus-kasus yang dite-
Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia,
mui di tempat praktik sejawat
Menteng, Jakarta 10350.
O Surat Pembaca. Kami menerima ma- Telp. (021) 2300818;
sukan berupa kritik, saran serta tang- Fax. (021) 2300688, 2300755
gapan lain seputar tabloid ini. Disam- Website: www.pbpapdi.org
ping itu, kami juga menerima opini se- E-mail: pb_papdi@indo.net.id
putar hal-hal yang berkaitan dengan
kedokteran.
14 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 KABAR PAPDI
www.pbpapdi.org
Sambutan oleh DR. Dr. Aru W Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP
www.cmepapdi.com pada acara tasyakuran kantor baru PB PAPDI.
PAPDI
Merchandise
PAPDI Store menyediakan pernak-pernik dengan
berlogokan PAPDI. Merchandise ini untuk mensosia-
lisasikan logo PAPDI sebagai suatu merek yang telah
dipatenkan, di kalangan sejawat, terutama internis.
Dengan begitu semoga PAPDI lebih dekat lagi di hati
anggotanya.
Untuk pemesanan
Hubungi (021) 2300818
KABAR PAPDI Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 15
T
etes air mata negeri bahkan belum kering olah duka air bah Wasior. Begitu pula
oleh amukan ombak yang mencipta Tsunami di sebuah pulau kecil bernama
Mentawai. Lagi-lagi, duka menghampiri bumi pertiwi. Gunung Merapi yang telah
tegak ribuan tahun dengan sekian mitologi yang menyeliputinya seketika memu-
ntahkan laharnya kembali pada 26 Oktober 2010. Awan panas atau wedus gembel
menerjang rumah-rumah dan hanya menyisakan puing-puing, memusnahkan warga,
mematikan pepohonan, menghitamkan tanah dan bebatuan sehingga yang tersisa
hanya satu: duka pedih nan pilu. Tangisan kepedihan dari warga yang tinggal dise-
kitarnya nyaris tak dapat terelakkan. Ribuan orang mengungsi. Ribuan rumah diting-
galkan. Ribuan ternak dan ladang dibiarkan terbengkalai demi satu hal: Menyela-
matkan diri.
Tak sekadar masalah tempat tinggal untuk mengungsi yang mereka hadapi. Tak
juga sebatas kendala pasokan makanan sehari-hari karena mereka tidak lagi dapat
bekerja. Tapi permasalahan kesehatan yang juga menghantui. Penyakit pernapasan
ataupun iritasi mata akibat debu vulkanik ataupun beragam penyakit lainnya mem-
bayangi para pengungsi. Sebagai bagian layanan medis tanah air, PAPDI-Medical
Relief , tidak tinggal diam. Organisasi sosial kemanusiaan untuk tanggap bencana
yang digawangi oleh PB PAPDI ini ikut peduli dengan menerjunkan beberapa timnya
ke lokasi bencana.
Beberapa upaya dirancang untuk menangani permasalahan kesehatan terkait.
Tak hanya menjaga stok khusus obat-obatan seperti obat tetes mata, obat batuk,
alergi dan antibiotik, kebutuhan harian pengungsi juga ikut mendapat perhatian.
Mulai kenyamanan tempat mengungsi hingga menjaga ketersediaan Mandi Cuci
Kakus (MCK) yang memadai.
Kebutuhan psikologis pengungsi agar tetap nyaman juga tak lepas dari perhatian.
Beragam buku bacaan, mainan serta kelompok-kelompok bermain dibentuk untuk
mengatasi trauma pada anak-anak. Pasien usia lanjut diberi alat sulam untuk
mengisi kegiatan. Mereka juga diikutkan aktifitas pengajian agar tetap selalu
berpikir. Semua tindakan ini tak lain adalah untuk mencegah agar para pengungsi
jangan sampai jatuh sakit dan tetap berada dalam keadaan sehat, papar DR. Dr.
Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, MMB humas PAPDI-Medical Relief. (HI)
16 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 KABAR PAPDI
Rakernas PB PAPDI dan seluruh cabang: jadi silang pendapat soal standar alur
P2KB. PAPDI memilih alur resertifikasi
Merajut Kebhinnekaan,
yang lama, ujar DR. Siti Setiati mene-
gaskan.
Pada acara itu, PB PAPDI juga me-
R
uang Simple Unique lantai lima rangnya dokter spesialis di daerah men- persoalan pajak pun tak bisa dielak-
Hotel Harris, Jakarta masih riuh jadi perhatian serius, disamping masa- kan. Untuk menyamakan persepsi, PB
hingga tengah malam, dini hari. lah internal organisasi lainnya. Untuk PAPDI menggandeng konsultan pajak.
Beberapa internis utusan dari 34 memperoleh informasi shohih, rakernas Dan yang terpenting untuk melindungi
cabang PAPDI seluruh Indonesia beser- tersebut menghadirkan narasumber dari anggota dari tuntutan medikolegal PB
ta pengurus besar PAPDI urun rembug instansi terkait diantaranya dari Direktur PAPDI bekerjasama dengan asuransi
di sana, menggelar rapat kerja nasion- jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemen- Bumida. PB PAPDI cukup baik, ca-
al PAPDI (Rakernas PAPDI) 2011 pada terian Kesehatan Dr. Supriyantoro, SpP, bang-cabang terakomodir. Cabang da-
19-20 Februari 2011 lalu. Rapat kian MARS, anggota Komisi IX DPR Dr. Surya
menghangat meski malam telah larut. Chandra Surapaty, MPH, PhD, dan Staf
Disini bebas berekspresi, kita saling Khusus Direktorat Pendidikan Tinggi Ke- DR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, Di sini bebas berekspresi,
menghormati kebhinnekaan. Tapi kelu- menterian Pendidikan Bidang Kedokter- FINASIM, FACP membuka Rakernas.
ar tetap satu kata, ujar Ketua Umum an dan Kesehatan Arsitawati P. Raharjo. kita saling menghormati
PB PAPDI DR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, Dalam kesempatan itu Dr. Supriyan- kebhinnekaan. Tapi keluar
K-HOM, FINASIM, FACP dengan nada toro mempresentasikan tema Perce- mendukung untuk melakukan
tegas. patan Kebutuhan dokter Spesialis di praktik bagi dokter spesialis
tetap satu kata.
dan insentif yang kurang
menarik dari pemerintah. Ka-
rena terbatasnya anggaran Kemenkes, pat fokus bagaimana mengembangkan
ujar Dr. Supriyantoro. Rencana ke profesi di cabang, karena masalah-ma-
depan, Kemenkes akan memberi ban- salah non medis telah dipikirkan pula
tuan biaya pendidikan spesialis bagi oleh pusat, kata Dr. Afifahis, SpPD
dokter dan mau ditempatkan di daerah, internis asal Tanah Papua.
penugasan dokter peserta PPDS ke dae- Dr. Afifahis merasa senang dapat
rah bagi yang telah mencapai jenjang-1, hadir dalam rakernas meski jauh-jauh
dan penugasan khusus residen senior dari Papua. Ia mengaku mendapatkan
Prosesi pembukaan Rakernas PB PAPDI dan Cabang PAPDI. ke daerah. informasi-informasi terkait dengan sis-
Sementara Dr. Surya Chandra Sura- tem kedokteran dengan akurat. Ia me-
paty, MPH, PhD dan Arsitawati mengu- nambahkan, informasi yang didapat
las soal pendidikan. Dr. Surya Chandra akan disebar luaskan kepada internis
mengatakan saat ini Dewan sedang di Papua. Salut untuk PB PAPDI, yang
menggodok draft undang-undang pen- telah bekerja untuk pengembangan
didikan kedokteran. Sedangkan Arsita- dan mencapai tujuan PAPDI, tukasnya.
wati mengatakan saat ini Dikti sedang Hal senada juga disampaikan Prof.
membuat kurikulum pedidikan dokter Dr.H.Nuzirwan Acang, SpPD, K-HOM,
SpI dan SpII yang akan diakreditasi Mei FINASIM, sesepuh penyakit dalam dari
2012. PAPDI akan membentuk pokja Sumatera Barat. Prof. Acang, begitu
untuk mengawal regulasi tersebut, biasa disapa, mengatakan rakernas ini
ujar DR. Aru. cukup bagus, cabang-cabang ikut terli-
Foto bersama peserta Rakernas PB PAPDI dan Cabang PAPDI. Selain persoalan eksternal, masa- bat dalam pengembangan profesi dan
lah intern tak kalah menarik. Diantara- bersama-sama mencari solusi atas per-
nya tentang Pengembangan Pendidikan soalan yang ada. PAPDI menangkap
Rakernas ini kali kedua diselenggara- RSU Daerah. Dalam paparannya, ia kedokteran Berkelanjutan (P2KB) yang aspirasi dari cabang, nantinya akan
kan PB PAPDI d bawah Ketua Umum mengatakan, kebutuhan dokter spesia- dipresentasikan oleh DR. Dr. Siti Se- menghasilkan kesatuan pandangan da-
DR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, lis terutama di daerah masih besar. Ku- tiati, SpPD, K-Ger, FINASIM, Dr. Imam ri perbedaan. Cukup demokratis, ujar
FINASIM, FACP. Beberapa isu-isu strate- rangnya minat dokter spesialis untuk Subekti, SpPD, K-EMD, FINASIM, dan Dr. Ahanis SpPD internis asal Bogor
gis dunia kedokteran Indonesia teruta- bekerja di daerah, menurutnya, di- Dr. Aida Lydia, SpPD, K-GH, FINASIM. menyambung perkataan Prof. Acang.
ma soal pendidikan spesialis dan ku- karenakan sarana kesehatan kurang Antar cabang satu dengan yang lain ter- (HI)
P
rofessor Guido Tytgat sudah tidak hasiswa mengelilinginya, untuk men- Professor Tytgat selanjutnya kembali
asing lagi di lingkungan FKUI ter- dengarkan ilmu gastrohepatologi. Be- ke Eropa sebagai pengajar di Gastroen-
utama di bagian gastrohepatologi. berapa mahasiswa memaparkan ka- terologi dan diangkat sebagai Kepala Di-
FKUI dan Tytgyat telah menjalin se- sus-kasus dan Tytgat memberi komen- visi Gastroenterologi dan Hepatologi,
jarah selama beberapa tahun ini, ter- tar terhadap tindakan kasus tersebut University of Amsterdam, Belanda pada
utama karena Tytgat menjadi promoter atau jawaban terhadap pertanyaan September 1971 dan ditunjuk sebagai
beberapa staf pengajar FKUI yang te- yang diajukan. Suara baritonnya terde- Konsultan bidang Gastroenterologi di
ngah melakukan studi di University of ngar lugas dalam memberikan pan- Academic Medical Centre, Amsterdam.
Amsterdam, Belanda di antaranya ada- dangan-pandangannya. Medicine is Selanjutnya ia mendapatkan gelar Pro-
lah Dr. Marcellus Simadibrata, SpPD- the art, adalah kesimpulan umum fessor di bidang Gastroenterologi, Uni-
KGEH, PhD, FACG, FINASIM. Tytgat pun Tytgat tentang semua kasus tersebut. versity of Amsterdam bulan Agustus
kerap datang ke FKUI untuk berbicara Professor Guido Tytgat lulus dari 1976, dan tahun 2003 mendapatkan
tentang gastrohepatologi, baik dalam sekolah medis di University of Lou- gelar Emeritus Professor.
forum seminar yang cukup besar mau- vain, Belgia dengan predikat Maksima Professor Tytgat menjadi anggota be-
pun sesi-sesi kecil dengan para maha- Cum Laude pada bulan Juli 1963 dan berapa organisasi ilmiah termasuk Ro-
siswa S1 Kedokteran. selanjutnya mendapat gelar PhD di yal Dutch Academy of Science dan men-
Akhir tahun lalu, Tytgat kembali da- University of Louvain pada bulan Juli jadi Editorial Board jurnal-jurnal ter-
tang ke Jakarta, untuk membagi ilmunya 1971. Tytgat memulai training post- kemuka di dunia. Salah satunya, Tytgat
Professor Guido Tytgat.
di bidang gastrohepatologi. Di sebuah graduate sebagai Fellow di bagian Pe- menjadi Honorary Editors di jurnal Acta
ruang di divisi hepatologi, sejumlah ma- nyakit Dalam Rumah Sakit St. Rafael Medica Indonesiana.
KABAR PAPDI Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 17
Halo Internis, sempat berbincang se- poster saat diselenggarakan acara-aca- Beberapa attitude klinik yang di barat Jurnal Acta Medica
jenak dengan Professor ini sepanjang ra ilmiah. Kualitas poster saat dise- mungkin sudah tidak sesuai lagi, masih Terkait dengan jurnal Acta Medica,
perjalanan dari Gedung A RSCM menuju lenggarakan pertemuan menurut saya berlaku di sini, seperti penggunaan pengguna mobil Volkswagen Golf ini me-
ruang kuliah penyakit dalam. Wawan- masih biasa-biasa saja karena sebagian antibiotika yang tidak hati-hati atau ngatakan selalu ada peluang untuk me-
cara selanjutnya terpaksa dilakukan le- besar deskriptif. Secara orisinal juga penggunaan polifarmasi untuk gang- ningkatkan standar yang sudah dicapai.
wat email, karena terbatasnya waktu masih dikatakan terbatas karena umum- guan fungsional. Saran-saran berikut mungkin akan san-
yang dimiliki oleh penggemar olahraga nya berorientasi klinis, yang memberi- gat berguna, yaitu selalu memiliki edito-
sepak bola ini. kan kesan bahwa ilmu dasar dan pene- rial oleh akademisi terkemuka, memiliki
Ketika seseorang diminta pendapat- litian translasional tertinggal. Ini meru- Banyak energi yang ulasan yang dilakukan oleh ahli dari luar
nya mengenai dunia kedokteran pada pakan area yang tentu layak mendapat negeri, adanya ringkasan bulanan me-
umumnya dan gastroenterologi pada perbaikan.
hilang karena ada- ngenai informasi medis terpenting di se-
khususnya, akan sangat berisiko bahwa Yang paling penting untuk memper- nya fragmentasi aki- luruh dunia, merangsang lebih banyak
orang tersebut akan dianggap kritis dan
subjektif. Namun menurut saya, jika ja-
sempit kesenjangan antara hepatogas-
troenterologi Indonesia dan negara-ne-
bat persaingan antar publikasi original baik riset dasar mau-
pun klinik, selalu menanyakan alasan
wabannya jujur dan merupakan sebuah gara sekitarnya dalam bersaing adalah rumah sakit. Solusi- kepada penulis mengapa kasus terten-
hal yang membangun, maka harus dite- lebih meningkatkan perhatian terhadap nya sebenarnya tu layak untuk dipresentasikan, terdapat
rima dengan pikiran terbuka dan bersa- kualitas pengajaran akademik juga rang- diskusi kasus, dan merangsang adanya
habat yang menguntungkan satu sama sangan untuk dilakukannya riset baik adalah kolaborasi. surat atau jawaban untuk jurnal.
lain, ujarnya ketika ditanya menganai dasar maupun klinik oleh mereka yang Tytgat menekankan, bahwa refleksi
dunia kedokteran Indonesia khususnya memiliki kemampuan akademis tinggi. atau pandangannya harus dilihat seba-
di bidang gastroenterologi. Professor penggemar musik ini menga- Untuk memfasilitasi pengembangan gai suatu hal yang konstruktif. Semua
Secara keseluruhan, ia mengatakan takan, bahwa mengirim mahasiswa ber- teknologi gastroenterologi, menurut Tyt- ini mengungkapkan simpati besar saya
tingkat pengetahuan baik teori maupun bakat untuk belajar di luar negeri masih gat, sangat penting untuk memusatkan untuk Gastroenterologi/Hepatologi Indo-
praktik akademisi di lingkungan gastro- sangat berguna, jika tidak dianggap pen- keahlian dan juga pengajaran pada fasi- nesia dan para profesional di dalamnya.
enterologi cukup memuaskan, dan sa- ting, karena merupakan cara yang cepat litas tertentu yang terbatas. Tanpa sen- Penghargaan juga saya sampaikan, ka-
ngat mendukung kesimpulannya bahwa untuk meningkatkan kemampuan klinis tralisasi keahlian medis, misalnya di bi- rena faktanya 3 orang ahli gastroente-
pengajaran akademik di Indonesia me- maupun ilmiah. dang endoskopi teurapetik advanced, In- rologi terkemuka di Jakarta mempresen-
mang memadai. Saya hanya mengha- Praktik klinis dan perawatan pasien donesia atau Jakarta tidak akan bisa se- tasikan thesis mereka pada saya di
rapkan bahasa Inggris yang lebih baik juga masih nampak tradisional di perti Singapore atau Kuala Lumpur. Se- Amsterdam. Ini dengan hubungan baik
terutama pada para mahasiswa muda, mata Prof. Tytgat meski ada perubahan karang ini banyak energi yang hilang yang sudah terbina ber tahun-tahun
karena bahasa tersebut merupakan ba- dalam beberapa tahun terakhir. Namun karena adanya fragmentasi akibat per- membuktikan kekaguman besar saya
hasa ilmiah di seluruh dunia, ujar pria Tytgat masih menangkap kesan bahwa saingan antar rumah sakit. Solusinya kepada kolega di Indonesia termasuk
kelahiran Izegem, 25 Desember 1937 negara-negara tetangga seperti Viet- sebenarnya adalah kolaborasi! ujar Perhimpunan Gastroenterologi Indone-
ini. nam, Korea, India, dan China justru Tytgat tegas. sia, ujar Tytgat menutup pembicaraan.
Kritik ia sampaikan mengenai poster- mengalami kemajuan yang lebih cepat. (HI)
U
paya pencegahan bahaya rokok di Hal ini diakui oleh Dr. Ari Fahrial luh darah tersumbat. Jika ini terjadi ma-
Indonesia tampaknya belum ber- Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB. gai musuh bersama. ka pasien akan terkena serangan jan-
ujung. Alih-alih mengontrol kon- Menurutnya, hingga saat ini komitmen tung, ujar Dr. Sally yang juga ahli jan-
sumsi rokok, malah pecandu ro- untuk menjadikan rokok sebagai bahan tung RSCM/FKUI.
kok kian meningkat. Penggunannya bu- yang harus dihindari ternyata masih se- cetak, perluasan area bebas asap ro- Saat ini, konsumsi rokok di Indone-
kan hanya laki-laki dewasa, tapi kaum tengah hati. Gencarnya kampanye anti kok, maupun peringatan kesehatan ber- sia menunjukkan fakta yang mempriha-
hawa hingga anak-anak kini menjadi pe- rokok tampaknya memunculkan dilema. bentuk gambar pada label rokok. tinkan. Data menunjukkan bahwa kon-
nikmat rokok. Hingga kini, penyelesaian Banyak yang memperdebatkan karena Kami akan membantu pelaksanaan sumsi rokok telah mencapai 34,7 % dari
masalah rokok masih menjadi persoal- dampak kerugiannya bagi petani tem- kampanye antirokok, ungkapnya. UU populasi penduduk. Paling tinggi berada
an yang pelik. Meski berbagai penelitian bakau. Meski demikian, menurut Ketua tembakau tersebut, saat ini memang pada kelompok umur 25-64 tahun. Bah-
telah menyatakan rokok berdampak bu- Bidang Advokasi Pengurus Besar Per- masih dalam sengketa dan sedang kan data terkini kian menunjukkan ada-
ruk bagi kesehatan, namun upaya me- himpunan Dokter Penyakit Dalam Indo- menjadi proses uji material di Mahka- nya anak-anak dibawah umur sudah
nyadarkan masyarakat untuk berhenti nesia (PB PADPI) ini, dari sudut kesehat- mah Konstitusi (MK). Hal tersebut kare- menjadi perokok aktif. Konsumsi rokok
merokok tetap menjadi kendala sendiri. an, rokok tetap racun yang bisa menye- na adanya beberapa pihak yang merasa pada anak berusia 5-9 tahun, menun-
Padahal, UU Kesehatan tahun 2009 me- babkan adiksi. dirugikan dengan adanya UU tersebut. jukan peningkatan dari 2 % ditahun
nyatakan, rokok adalah zat yang mem- Karena itu,kami ingin menegaskan Namun, Dr. Ari berharap UU tembakau 2007 menjadi 2,2 % ditahun 2010.
bahayakan tubuh, tidak hanya bagi kembali dampak buruk ini dan menja- tersebut segara dapat direalisasaikan Hal ini tentunya harus mendapatkan
penggunanya, tapi juga bagi orang-orang dikan rokok sebagai musuh bersama, sehingga bisa menekan tingkat konsumi perhatian serius dan tidak boleh dipan-
di sekeliling mereka. ujar Dr. Ari, begitu biasa disapa, pada rokok di tanah air mengingat dampak dang remeh. Apalagi didapati bahwa
Pemerintah setengah hati menanggu- temu media Resolusi Sehat PAPDI buruknya bagi kesehatan. konsumi rokok lebih tinggi justru ada
langi persoalan ini. Hal dapat dilihat dari 2011, 4 Februari 2011 lalu, di Kantor Sementara, Dr. Sally Aman Nasution, pada kalangan pedesaan, pekerja infor-
distribusi rokok yang bebas tanpa atu- PB PAPDI, Gedung ICB Bumiputera, SpPD, K-KV, FINASIM, Wakil Sekretaris mal serta mereka yang berstatus ekono-
ran. Hampir di sepanjang jalan, mulai Jakarta. Dr. Ari juga menyatakan pihak- Jenderal PB PAPDI pada acara yang sa- mi rendah dan tingkat pendidikan ren-
dari kios kaki lima, sampai supermarket nya mendukung penuh UU Kesehatan ma mengatakan bahwa proses pem- dah. Tentunya hal tersebut bisa berdam-
besar, tersedia rokok. Oleh karena itu, No. 36/2009 mengenai tembakau ter- buatan rokok dari hulu sampai hilir ro- pak pada masalah sosial-ekonomi yang
rokok merupakan tantangan yang besar masuk mengenai larangan penayangan kok semuanya mengandung racun. Da- lebih besar.
untuk mewujudkan Indonesia sehat. iklan rokok di media elektronik maupun lam jangka panjang tak hanya beban pe- (HI)
Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, FINASIM mempresentasikan Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, sedang menjelaskan
bahaya rokok di depan awak media. rokok sebagai salah satu penyebab penyakit jantung koroner.
18 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 KABAR PAPDI
P
Gran Melia, Jakarta pada 10 Okto- PAPDI senantiasa terjaga. Bravo PAPDI..! APDI menyelenggarakan acara Sim- FINASIM, Dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD,
ber 2010 lalu. Ketua Umum PB PAPDI posium PAPDI Forum pada 14 Okto- DR. Dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI,
DR. Dr. Aru W Sudoyo, SpPD, K-HOM, ber 2010 lalu, dengan mengangkat FINASIM, dan DR. Dr. Dwiana Ocviyanti,
FINASIM, FACP didaulat memberi sam- tema Tips Sehat dan Bugar dalam me- SpOG(K). (HI)
butan sekaligus membuka acara oleh laksanakan Ibadah Haji. Tema ter-
Master of Ceremony (MC) Wakil Sekre- sebut diangkat karena berbagai ke-
taris Jenderal PB PAPDI Dr. Sally A giatan di tanah suci membutuhkan
Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM. Acara kondisi kesehatan yang optimal. Per-
yang digagas Bendahara PB PAPDI DR. bedaan lingkungan dan cuaca dengan
Dr. Iris Rengganis SpPD, K-AI, FINASIM tanah air merupakan salah satu faktor
ini kian berkesan dengan acara tukar- yang harus mendapat perhatian. Dan
Para pembicara Simposium PAPDI Forum.
an kado yang unik dan lucu sesama mengingat risiko kesehatan selama
pengurus. Kado yang diterima lang- menjalankan ibadah haji, usaha opti-
sung dibuka dan diperlihatkan kepada malisasi harus dilakukan sejak jauh
peserta. Sontak gelak tawa menghiasi hari sebelum waktu ibadah haji. In-
ruang itu. Kian malam acara semakin ternis, merupakan salah satu spe-
hangat dengan lantunan lagu-lagu sialis yang sangat dibutuhkan untuk
yang dinyanyikan oleh beberapa pe- menangani atau menjaga kesehatan
ngurus. para jemaah haji. Dalam acara PAPDI
Dengan suksesnya acara ini, pe- Suasana halal bi halal PB PAPDI. Forum tersebut, diisi oleh pembicara Para peserta Simposium PAPDI Forum.
ngurus berharap agar PB PAPDI ber- yaitu Dr. Dono Antono, SpPD, K-KV,
P
B PAPDI menyelenggarakan Perte- simposium dan workshop penuh dihadiri sien, bukanlah perkara mudah bagi ditengarai sebagai malpraktek. Tentu
muan Ilmiah Nasional (PIN) ke-8 PB peserta. PIN kali ini merupakan PIN de- seorang dokter. Kata-kata profes- saja, dalam bekerja, seorang ahli
PAPDI di Hotel Purnama, Batu, Ma- ngan jumlah peserta terbanyak, kata sionalisme, barangkali telah kita de- medis membutuhkan rasa aman agar
lang, 5-7 November 2010. Kegiatan il- Dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM ngar berulangkali, untuk mengingatkan tidak ada keraguan dalam mengambil
miah tahunan kali ini kerjasama PB PAP- Ketua Pelaksana PIN Malang. bahwa pekerjaan seorang ahli medis tindakan, terlebih masyarakat kita yang
DI dengan PAPDI cab. Malang. Event Tiga hari dengan agenda kegiatan membutuhkan kecakapan dan kompe- semakin sadar hukum, tentunya harus
yang padat tidak mem- tensi tertentu untuk melakukan berba- disikapi secara bijak.
buat peserta jenuh. Me- gai tindakan yang diperlukan untuk pa- Asuransi tanggung gugat profesi
nurut Dr. Wikan Tyasning, sien. Berbagai program dibuat oleh pa- dokter menjamin berbagai risiko yang
SpPD tema-tema PIN ini mungkin terjadi ketika
sangat menarik dan prak- dokter melakukan tugas-
tis dapat digunakan nya. Seperti yang dikata-
sewaktu praktik. Ma- kan Asuransi Bumida,
salah-masalah yang tim- risiko yang dijamin ada-
bul ketika memegang pa- lah ganti rugi tuntutan
Pembukaan PIN VIII PB PAPDI oleh Ketua Umum PB PAPDI
DR. Dr. Aru W Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP. sien dapat ditanyakan ke- malpraktik hingga Rp
pada para pembicara 500 juta, free biaya tun-
atau sejawat lainnya. tutan hukum, advokasi
PIN menjadi kegiatan medikolegal oleh tim
wajib saya setiap tahun. yang handal, premi ter-
Saya selalu mengikuti, jangkau, penyelesaian
kata internis yang ber- klaim tanpa harus mela-
praktik di RSUD Dr. Su- lui pengadilan, menjamin
Prosesi Pembukaan PIN VIII PB PAPDI
yang diikuti oleh seluruh peserta. djono Selong, Nusa Teng- semua lokasi praktek,
gara Barat ini dan 44 jaringan layanan
Di samping memper- di Indonesia.
oleh ilmu dan keahlian Sebuah bentuk ker-
yang memang dibutuhkan jasama telah dijalin anta-
dalam praktik, peman- ra PAPDI dan Bumida.
dangan alam yang indah Sebuah nota kesepa-
dan cuaca yang sejuk haman telah diteken 2
membuat peserta selalu November 2010 lalu,
segar. Sebagian peserta Penandatanganan MoU antara PB PAPDI dan Bumida. dan Bumida resmi ditun-
ada yang berniat berwisa- juk sebagai rekanan res-
Salah satu workshop di bidang Kardiologi ta ke puncak gunung Bro- mi PAPDI. Diskon khusus
PIN VIII PB PAPDI. mo, namun diurungkan ra pemangku kebijakan, untuk mem- diberikan untuk anggota PAPDI sebesar
lantaran statusnya siaga. buat dokter selalu ter-up date dengan Rp 500 ribu.
yang mengangkat tema Update in Diag- Suatu kehormatan bagi PAPDI cabang ilmunya, agar penanganan medis ter- Meski asuransi diharapkan bisa
nostic Procedures and Treatment in In- Malang dapat mengadakan PIN ini. Se- kini selalu dikuasai untuk kepentingan menyelesaikan semua perkara yang
ternal Medicine yang dibagi dalam ben- lamat mengikuti simposium sekaligus pasien. mungkin terjadi, tetapi tentunya kita
tuk simposium dan workshop dengan menikmati wisata alam Kota Apel, ujar Meski telah ada berbagai program berharap agar hubungan dokter pasien
tema-tema yang up to date di bidang Dr. Putu Moda Arsana, SpPD, K-EMD, atau kebijakan, seper ti masih ada selalu indah. Dan biarlah asuransi
ilmu penyakit dalam. Antusias dokter FINASIM Ketua PAPDI Cabang Malang. kesenjangan antara dokter pasien. hanya sebagai tindakan jaga-jaga, di
begitu besar sehingga hampir setiap (HI) Masyarakat yang semakin kritis, kerap tengah harmoni dokter pasien. (HI)
ALBUM PAPDI Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 19
Rapat Pleno PB PAPDI
PB PAPDI kembali menggelar rapat pleno pada 4 Desember 2010 lalu di Hotel Borobudur. Rapat
pleno di penghujung tahun 2010 ini dihadiri oleh seluruh pengurus PAPDI pusat dengan membahas
persoalan-persoalan baik internal maupun eksternal PAPDI. Ketua Umum PB PAPDI. Dr. Aru W.
Rapat pleno PAPDI mengagendakan berbagai persoalan organisasi ke depan. Keputusan-keputusan
Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM, FACP yang didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PB PAPDI,
Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM memimpin jalannya rapat. Acara yang berlangsung diperoleh dengan cara musyarawah mufakat. Setipa peserta bebas mengekspresikan berbagai pen-
satu hari ini menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk tahun 2011 mendatang. dapatnya. Tampak Dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD, K-GH, FINASIM Ketua Bidang Organisasi
Bravo PAPDI! berkesempatan berbicara dalam forum tesebut.
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Bogor periode 2009-2012 oleh Ketua Umum PB PAPDI dalam hal Foto bersama pengurus PAPDI Cab. Bogor beserta pengurus PB PAPDI, seusai acara pelantikan
ini diwakili DR. Dr. Iris Rengganis, SpPD,K-AI, FINASIM di Hotel Botani Square, Bogor pada 26 pengurus PAPDI Cab. Bogor. Tampak dari PB PAPDI, diantaranya DR. Dr. Iris Rengganis, SpPD,
September 2010 lalu. Tampak Dr. Iris sedang menyematkan PIN PAPDI kepada Ketua PAPDI Cab. K-AI, FINASIM dan Dr. Indra Marki, SpPD, FINASIM, sementara dari pengurus PAPDI Cab.
Bogor, Dr. Taolin Agustinus, SpPD beserta jajarannya. Acara pelantikan ini dihadiri oleh seluruh Bogor diantaranya Ketua PAPDI Cab. Bogor, Dr. Taolin Agustinus, SpPD beserta jajaran pengu-
anggota cabang, dan disaksikan oleh Ketua IDI Wilayah Bogor, Dr. M. Djunaidi Ilyas, SpPD. rus cabang dan Ketua IDI Wilayah Bogor, Dr. M. Djunaidi Ilyas, SpPD.
Foto bersama pengurus PAPDI Cab. Kalimantan Selatan dan Tengah beserta pengurus PB PAPDI,
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Kalimantan Selatan dan Tengah periode 2009 -2012 oleh Ketua seusai acara pelantikan pengurus PAPDI Cab. Kalimantan Selatan dan Tengah. Tampak dari PB
Umum PB PAPDI yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal Dr. Sally Aman Nasution, PAPDI, diantaranya Wakil Sekretaris Jenderal Dr.Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM,
SpPD, K-KV, FINASIM di Hotel Arum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 26 Oktober 2010 lalu. dan Dr. Muhadi, SpPD , sementara dari pengurus PAPDI Cab. Kalimantan Selatan dan Tengah
Tampak Wakil Sekjen PB PAPDI sedang menyematkan PIN PAPDI kepada Ketua PAPDI Cab. diantaranya Ketua PAPDI Cab. Kalimantan Selatan dan Tengah, Dr. A. Soefyani, SpPD,K-GEH ,
Kalimantan Tengah dan Selatan Dr. A. Soefyani, SpPD,K-GEH , FINASIM beserta pengurus cabang FINASIM beserta pengurus cabang lainnya dan Ketua IDI Cabang Banjarmasin Dr. Nia Kania,
lainnya. Acara pelantikan ini disaksikan oleh Ketua IDI Cabang Banjarmasin Dr. Nia Kania, SpPA(K). SpPA(K).
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Sumatera Selatan periode 2009-2012 oleh Ketua
Umum PB PAPDI DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP di Hotel Horison,
Palembang, Sumatera Selatan pada 30 Oktober 2010 lalu. Tampak Ketua Umum PB
PAPDI sedang menyematkan PIN PAPDI kepada Ketua PAPDI Cab. Sumatera Selatan Usai pelantikan pengurus PAPDI Cab. Sumatera Selatan periode 2009-2012, Ketua Umum
DR. Dr. H. Zulkhair ALI, SpPD, K-GH, FINASIM beserta pengurus cabang lainnya. PB PAPDI DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM, FACP berkesempatan foto
Acara pelantikan ini disaksikan oleh Ketua IDI Wilayah Sumatera Selatan DR. Dr. H. bersama dengan Prof. Dr. Ali Ghanie, SpPD, K-KV, FINASIM (tengah) dan Prof. Dr. Akmal
Alsen Arlan, SpB, K-BD. Syahroni, SpPD, K-PTI, FINASIM.
20 Halo Internis Q Edisi 18 Q April 2011 ALBUM PAPDI
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Lampung periode 2010-2012 oleh Ketua Umum PB PAPDI dalam hal Foto bersama pengurus PAPDI Cab. Lampung beserta pengurus PB PAPDI, seusai acara pelan-
ini diwakili Dr. Ari Fachrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB di Hotel Novotel Lampung, pada 20
tikan pengurus PAPDI Cab. Lampung. Tampak pengurus PAPDI Cab. Lampung diantaranya Ketua
November 2010 lalu. Tampak Dr. Ari Fachrial memberikan sambutan di depan Ketua PAPDI Cab.
PAPDI Cab. Lampung Dr. Fermizet Rudy, SpPD, FINASIM beserta pengurus cabang lainnya serta
Lampung Dr. Fermizet Rudy, SpPD, FINASIM beserta pengurus dan anggota PAPDI Cab. Lampung.
Acara pelantikan ini disaksikan oleh Ketua IDI Cabang Lampung Dr. Hernowo, AW. M.Kes. Ketua IDI Cabang Lampung Dr. Hernowo, AW. M.Kes.
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Palu periode 2009 -2012 oleh Ketua Umum PB PAPDI DR.Dr. Aru Foto bersama pengurus PAPDI Cab. Palu beserta pengurus PB PAPDI, seusai acara pelantikan
W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP di Hotel Swiss Bell, Palu, Sulawesi Tengah, pada 27 pengurus PAPDI Cab. Palu. Tampak dari PB PAPDI, diantaranya Ketua Umum PB PAPDI DR.Dr.
November 2010 lalu. Tampak Ketua Umum PB PAPDI, Wakli Sekjen dan Ketua PAPDI Cab. Palu, Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP beserta Wakil Sekretaris Jenderal Dr.Sally Aman
Dr. Abdullah Ammarie, SpPD, FINASIM beserta pengurus cabang lannya serta anggota PAPDI berdiri Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, sementara dari pengurus PAPDI Cab. Palu diantaranya Ketua
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PAPDI dengan seksama. Prosesi pelantikan ini disak- PAPDI Cab. Palu, Dr. H. Abdullah Ammarie, SpPD,FINASIM beserta pengurus cabang lainnya
sikan oleh Ketua IDI Wilayah Sulawesi Tengah Dr. H. Mukramin Amran, SpRad. serta hadir pula Ketua IDI Wilayah Sulawesi tengah Bengkulu, Dr. H. Mukramin Amran, SpRa.
Setelah prosesi pelantikan usai, pengurus PAPDI Cab. Riau beserta pengurus PB PAPDI foto
Ketua Umum PB PAPDI DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP kembali melantik pen- bersama. Tampak dari PB PAPDI, diantaranya Ketua Umum PB PAPDI DR. Dr. Aru W. Sudoyo,
gurus PAPDI Cab. Riau, di Hotel Ibis, Pekan Baru, Riau, pada 20 November 2010 lalu. Dengan begi- SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP beserta Wakil Sekretaris Jenderal PB PAPDI Dr. Sally Aman
tu, pengurus PAPDI Cab. Riau di bawah Ketua Cab. Riau Dr. Rayendra, SpPD, FINASIM telah dikukuh Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, sementara dari pengurus PAPDI Cab. Riau diantaranya Ketua
untuk peroide 2009- 2012. Hadir pula sebagai saksi Ketua IDI Wilayah Riau Dr. Nurzelly Husnedi, PAPDI Cab.Riau, Dr. Rayendra, SpPD, FINASIM beserta pengurus cabang lainnya serta hadir pula
MARS dan Ketua IDI Cabang Pekan Baru Dr. Ruswaldi Munir, SpKO. Usai pelantikan, acara dilan- Ketua IDI Wilayah Riau Dr. Nurzelly Husnedi, MARS dan Ketua IDI Cabang Pekan Baru Dr. Ruswaldi
jutkan dengan kegiatan Riau Internal Medicine Meeting I (RIMM I). Ketua Umum PB PAPDI kem- Munir, SpKO. Kini, PAPDI Cab Riau memiliki 40 internis dan merupakan cabang pertama yang
bali didampuk untuk membuka acara simposium yang berlangsung dua hari tersebut. membentuk bidang advokasi.
Pelantikan pengurus PAPDI Cab. Bengkulu periode 2010-2012 oleh Ketua Umum PB PAPDI Foto bersama pengurus PAPDI Cab. Bengkulu beserta pengurus PB PAPDI, seusai acara pelan-
DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP di Hotel Raffles City, Bengkulu, pada tikan pengurus PAPDI Cab. Bogor. Tampak dari PB PAPDI, diantaranya Ketua Umum PB PAPDI
18 Desember 2010 lalu. Tampak Ketua Umum PB PAPDI membacakan janji pengurus DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM. FACP beserta Wakil Sekretaris Jenderal Dr.Sally
yang kemudian diikuti oleh Ketua PAPDI Cab. Bengkulu Dr. H. Zaini Dahlan, SpPD, FINASIM Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, sementara dari pengurus PAPDI Cab. Bengkulu diantaranya
beserta pengurus cabang lainnya. Acara pelantikan ini disaksikan oleh Ketua IDI Wilayah Ketua PAPDI Cab. Bengkulu, Dr. H. Zaini Dahlan, SpPD, FINASIM beserta pengurus cabang lain-
Bengkulu Dr. H. Hamzah,MM. nya dan Ketua IDI Wilayah Bengkulu, Dr. H. Hamzah,MM.