Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KASUS

CARCINOMA MAMAE
Oleh :

Andhika Yusuf R, S.Ked


Aulia Rahma N, S.Ked
Bobi Kurnia H, S.Ked
I. Ratna Novalia S, S.Ked

Preceptor :
dr. Bintang Sp.B (K) Onk

SMF BEDAH
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. M
 Umur : 61 Tahun
 Pekerjaan : Pedagang
 Alamat : perumnas kemiling, bandar lampung
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Bangsa : Sunda
 Agama : Islam
Anamnesis

 Keluhan Utama
 Benjolan pada payudara kanan bawah
Riwayat Penyakit
 + 6 bulan SMRS penderita merasakan terdapatnya benjolan
payudara bagian kanan bawah. Benjolan muncul awalnya
berukuran sebesar kelereng dan membesar hingga sebesar telu
puyuh, tidak nyeri , gatal maupun sesak dan tidak terjadi perubahan
warna, terdapat discharge pada puting susu saat ditekan mapun
tidak. + 1 bulan SMRS penderita melakukan pemeriksaan jaringan di
RS Advent dari hasil patologi anatomi, pasien didiagnosa kanker
payudara. Saat itu tidak terdapat keluhan, sehingga menolak untuk
dilakukan pengobatan. + 7 hari SMRS penderita merasakan
payudaranya yang sangat gatal tanpa didahului konsumsi obat
tertentu, makanan atau terkena serangga, karena gatal dirasakan
sangat mengganggu pasien datang ke RS Adven dan akhirnya
dirujuk ke RSAM. Menstruasi pertama usia 10 tahun, teratur
dengan siklus 28 hari dan lamanya 7 hari dan menopause pada usia
45 tahun. Penderita tidak memakai kontrasepsi apapun.
Status Present

Status Umum Pemeriksaan Fisik


 Keadaan umum : Tampak Tanda vital
sakit Sedang
 Tekanan Darah : 140/80
 Kesadaran : compos mentis mmHg
 Kulit : sawo matang  Pernapasan : 24x/menit
 Nadi : 84x/menit
 Suhu : 37,20C
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Kepala dan Leher  Inspeksi: bentuk dada
normal, pergerakan dada
 Konjungtiva Pucat simetris
: (-)
 Palpasi: tidak ada pelebaran
 Sklera ikterik : (- ICS, fermitus vokal (dextra=
) sinistra)
 Eksoftalmus : (-)  Perkusi: Sonor
 Pembesaran KGB  Auskultasi : Ves +/+ Rh -/-
: (-) Wh -/-
 BJ I/II reguler murmur (-)
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Ekstremitas
 Palpasi : Ictus cordis tidak teraba  Akral hangat, sianosis (-),
 Perkusi : Batas jantung kanan: Edema tungkai (-/-).
parasternal line ICS III dextra. Batas
jantung kirir: mid clavicula line ICS V
 Genitalia: tidak dilkukan
sinistra pemeriksaan
 Auskultasi : S1/S2 tunggal reguler, tidak  Perianal : tidak dilakukan
ada gallop, tidak ada murmur pemeriksaan
 Refleks fisiologis : tidak
Abdomen dilakukan pemeriksaan
 Inspeksi : datar, lemas
 Refleks patologis : tidak
 Auskultasi : timpani diseluruh lapangan dilakukan pemeriksaan
abdomen
 Perkusi :timpani diseluruh lapang
abdomen
 Palpasi : Super, hepar/lien tidak
teraba, nyeri tekan (-)
Status Lokalis
 Mamae Dextra:
posisi dengan kedua lengan ke samping dan kedua lengan diangkat 90
 Inspeksi :
bentuk: tidak nampak benjolan dan perubahan kulit
permukaan kulit : kemerahan (-), mengkerut(-), dimpling(-), peau de’ orange (-), anak tumor (-)
aerola mamae: tidak nampak tonjolan dan tanda radang
papila mamae: tidak tampak reaksi papil dan kemerahan
 Palpasi:
permukaan: teraba benjolan berukuran 6x6cm
konsistensi: kenyal
suhu raba: sama dengan suhu jaringan sekitar
pergerakan: mudah digerakan
Batas : berbatas tegas

masa tumor: terletak di kuadran kanan bawah, konsistensinya lunak, permukaan haluus, batas
jelas, terfiksasi pada dinding dada dan kulit, nyeri tekan (-), jumlahnya 1 buah posisi
mengangkat dan menurunkan kedua lengan
 Mamae Sinistra
I: bentuk normal , permukaan rata, kulit,aerola mamae dan papilamamae
dalam batas normal
P: permukaan rata, konsistensi kenyal, suhu raba sama dengan jaringan
sekitar, pergerakan mudah digerakan , masa tumor (-)
Pemeriksaan Penunjang
 Darah rutin Urinalisis
Hb : 9,9 g/dl Ph : 5,0
Leukosit : 14-19 /ul Protein :100
Trombosit : 250000/uL  Hasil pemeriksaan FNAB
CT : 10  Tanggal 14/06/2016
BT :2% makroskopis : benjolan pada payudara
kanan diameter 3 cm, kenyal padat , batas
LED : 82 tegas, mobile. Dilakukan 3x puncture
 Kimia darah aspirasi bahan nekroti bercampur darah
sedikit
GDS :95
Mikroskopis: jaringan cukup sek terdiri
SGOT : 12 dari sel-sel bentuk bulat, oval, polygonal
SGPT :16 berkelompok –kelompok, inti polimorfik,
kromatin besar, sitoplasma sedikit. Latar
Ureum :94 belakang bahan nekrotik
Kreatinin :4,40
 Kesimpulan : positif karsnoma payudara
 Diagnosa banding
a. Carcinoma Mamae Dextra + Chronic kidney disease
b. Fibroadenoma Mamae
c. Kista mamae dextra
 Diagnosis Kerja
Carcinoma Mamae Dextra T1M0N0 + Chronic kidney disease
 Penatalaksanaan
a. Observasi TTV, balance dan diuresis
b. R/ Operasi
c. IVFD RL 2: NaCl 0,9% XX gtt xx/menit
d. Bicarbonat-natrium 1 tab P.O/24 Jam
e. Amplodipine 10 mg tab P.O/24 Jam
f. Asam folat 40 mg tab P.O/8 Jam
g. CaCO3 tab P.O/8jam
 Prognosis
dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Embriologi Mamae

 Mamae sebagai kelenjar subktutis mulai tumbuh sejak


minggu ke-6 masa embrio berupa penebalan ektoderm
sepanjang garis yang disebut garis susu terbentang dari
aksila sampai ke regio inguinal
 Beberapa hari setelah bayi lahir terjadi pembesaran mamae
uni/bilateral dengan sekresi cairan keruh (mastititis
neonatorum)
 Terjadi karena stroma yang drangsang secara tidak langsung
oleh tingginya kadar estrogen ibu dalam srkulasi bayi
Anatomi payudara

Payudara wanita dewasa  di dalam fascia super ficialis dari dinding depan
dada.
Dasar  iga ke 2 sebelah atas sampai iga keenam/ketujuh sebelah bawah .
Perdarahan Mamae

Perdarahan
berasal dari arteri perforantes anterior yang merupakan cabang
dari
arteri mammaria interna, arteri torakalis lateralis, dan
arteriinterkostalis
posterior
Sistem limfatik payudara
1. Pleksus subareola
bagian tengah payudara, kulit, areola dan puting yang akan mengalir
kearah kelenjar getah bening pektoralis anterior dan sebagian besar ke
kelenjar getah bening aksila.
2. Pleksus profunda
daerah muskulus pektoralis menuju kelenjar getah bening rotter,
kemudian ke kelenjar getah bening subklavikula atau route of
Grouzsman, dan 25% sisanya menuju kelenjar getah bening mammaria
interna
Histologi
lobulus  duktus intralobular  15 sampai 25 lobus →kelenjar tubuloalveolar 
duktus laktiferus
persarafan

 Kulit payudara dipersarafi oleh cabang pleksus servikalis


dan n. Interocalis
 Jaringan gladula mammae dipersarafi oleh sistem limpatis
 Persarafan sensoris di bagian superio dan lateral bersal dari
N. Supraclavikular (C3 dan C4) dari cabang lateral nervus
interkostal torasik (3-4)
 Bagian medial payudara dipersarafi cabang anterior nervus
interkostal torasik.
 Kuadran lateral dipersarafi oleh nervus interkostalis (C8 dan
T1)
Fisiologi Payudara

 Payudara mengalami tiga macam perubahan yang


dipengaruhi oleh hormon
 Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak
melalui masa pubertas, masa fertilitas, masa klimacterium,
sampai masa menopause.
 Perubahan kedua adalah perubahan yang sesuai dengan
siklus menstruasi, sekitar hari ke delapan menstruasi,
payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari
sebelum menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan
dapat timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
 Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan menyusui,
pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel
duktus lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan
tumbuh duktus baru.
Carsinoma Mammae

 Kanker payudara (Carsinoma mammae) adalah keganasan


yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan
penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara.
Insidensi dan Epidemiologi

 Karsinoma payudara pada wanita menduduki menduduki


tempat nomor dua setelah karsinoma serviks uterus

 Di Amerika Serikat, karsinoma payudara merupakan 28 %


kanker pada wanita kulit putih, dan 25 % pada wanita kulit
hitam
 Kurva insidensi-usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun.
Kanker ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia di
bawah 20 tahun

 Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insidensi


karsinoma mamma pada lelaki hanya
1 % dari kejadian pada perempuan
Grafik
Kanker Payudara di Indonesia
Tahun 2004-2009
14,000

12,014
12,000

10,000

8,328 8,277
8,082
7,850
Jumlah Kasus

8,000

6,000
5,207

4,000

2,000

-
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Etiologi

 Ca Mammae merupakan hasil mutasi dari beberapa gen. Dua diantaranya


terletak pada kromosom 17
1. Gen BRCA-1
2. Gen p53
3. Gen ketiga adalah BRCA-2 terletak pada kromosom 13
Faktor Resiko
1. Usia 30 tahun keatas
2. Geografi
3. Jenis kelamin
4. Menstruasi
5. Status reproduksi
6. Diet
7. Ukuran tubuh
8. Riwayat keluarga
9. Hormon
10. radiasi
Patofisiologi

 Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu


proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari
tahap inisiasi dan promosi:

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan


Fase dalam bahan genetik sel yang memancing
Inisiasi sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. tetapi tidak semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen.
Pada tahap promosi, suatu sel yang
telah mengalami inisiasi akan berubah
Fase menjadi ganas.
Promosi Sel yang belum melewati tahap inisiasi
tidak akan terpengaruh oleh promosi.
karena itu diperlukan beberapa faktor
untuk terjadinya keganasan (gabungan
dari sel yang peka dan suatu
karsinogen)
Jalur Penyebaran

Metastasis
Invasi local kelenjar Metastasis
limfe hematogen
regional
Klasifikasi
a. Sistem TNM
Tumor primer (T)
TX : Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 : Tidak terdapat tumor primer
Tis : Karsinoma insitu
Tis (DCLS): Karsinoma in situ hanya ductal
Tis (LCIS): karsinoma in situ hanya lobular
Tis(Paget): penyakit pager dari puting susu tanpa tumor
T1 : Tumor < 2 cm
T1a : tumor < 0,5cm
T1b : tumor > 0,5 cm dan < 10 cm
T1c : tumor > 1cm dan < 2 cm
T2 : Tumor >2cm dan < 5 cm
T3 : Tumor > 5cm
T4 : brapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit
T4a : ekstensi kedinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b : edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara atau satelit
nodul
T4c : gabungan T4a dan T4b
T4d: karsinoma nflamasi
 Nodul (N)
a. Nx : KGB regional tidak bisa dinilai
b. N0 : tidak terdapat metastase ke KGB regional
c. N1 : dijumpai metastase KGB aksila ipsi lateral yang mobile
d. N2 : Teraba KGB aksila ipsilateral terfikasi(pembesaran KGB tanpa
metastasi ke KGB aksila)
e. N2a : teraba KGB aksila yang terfiksasi atau melekat ke struktur lain
f. N2b : secara klinis metastase dijumpai pada KGB mamari interna
ipsilateral tidak ke KGB aksila
g. N3 : Mtastase ke KGB infraklavikular ipsi lateral dengan atau tanpa
keterlibatan JGB aksila
h. N3a : metastase pada KGB infraklavikular
i. N3b metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB aksila
j. N3c: metastase pada KGB Supraclavikular
 Metastase (M)
a. Mx : metastase jauh belum bisa dinilai
b. M0 : tidak terdaapat metastase
c. M1 : dijumpai metastase jauh
Stadium Klinis
Gejala Klinis
Massa Tumor Perubahan Kulit Perubahan Papilla
mammae
1. Tidak nyeri 1. Dimpling 1. Retraksi papil
2. Lokasi massa sering di 2. Peau d’orange 2. Sekret papilar
kuadran lateral atas 3. Nodul satelit kulit 3. Perubahan eksematoid
kemudian sentral 4. Invasif dan ulserasi areola, papilla
(subareola) 5. Perubahan mammaer tererosi,
3. Lesi soliter inflamatorik berkrusta, sekret,
4. Konsistensi agak keras deskuamasi
5. Batas tidak tegas
6. Permukaan tidak licin
7. Mobilitas kurang • Pembesaran KGB
8. Massa cenderung Aksila
membesar bertahap dan supraklivikula
dalam beberapa bulan
bertambah besar secara
jelas
Anamnesis

 Identitas
 Keluhan utama
 Riwayat menderita kanker sebelumnya
 Riwayat Keluarga
 Riwayat Menstruasi
 Riwayat Melahirkan dan Menyusui
 Riwayat terapi hormon
 Riwayat terapi radiasi
Pemeriksaan Fisik
 Posisi tegak
 Posisi Berbaring
 Pemeriksaan KGB regional Aksila
Pemeriksaan penunjang

 Mammografi
 USG
 Foto thoraks
 Biopsy  Gold standar
 MRI
 Biomarker
 Lab
ULTRASONOGRAFI MAMOGRAFI
Gambar A
B=
Mamograi

Gambar C
dan D =
USG

Gambar E =
MRI
Diagnosis Banding

1. FAM
2. Fibrokistik
3. Cytosarcoma philoides
4. Galaktokel
5. Mastitis
Tatalaksana

 Terapi Bedah
 Breast Conserving Surgery
 Radikal mastektomi
 Mastektomi Radikal Modifikasi
 Radioterapi
 Kemoterapi
 Terapi Hormon
 Imunologik
Prognosis

 Survival rates untuk wanita yang didiagnosis karsinoma


berdasarkan angka 5-year survival untuk
stadium I 100%,
stadium IIa  92%
stadium IIb  81%
stadium IIIa  67%,
Stadium IIIb 54%
stadium IV  20%
Deteksi dini dan skrining

American Cancer Society (ACS) merekomendasikan untuk


melakukan diagnosis dini yaitu dengan cara:
 SADARI
 Pemeriksaan ke tenaga medis
 Mammografi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai