(kolesterol, trigliserida dan Patofisiologi fosfolipid) dalam darah. 1. Dislipidemia Primer (genetik gangguan metabolisme lipid) Faktor Resiko: 2. Dislipidemia Sekunder (adanya Genetik (gangguan lain (penyakit DM) dan pengaruh obat lain Usia (Laki-laki > 44 tahun, wanita > (diuretik, beta blocker dan 54 tahun atau menopause dini estrogen)) tanpa disertai terapi estrogen) Riwayat jantung koroner Merokok Hipertensi >140/90 Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dL) Diabetes Obesitas Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan Data di Indonesia yang diambil dari riset metabolisme lipid yang ditandai dengan kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013 peningkatan maupun penurunan fraksi lipid menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang Indonesia yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (Ktotal), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K- abnormal HDL). (berdasarkan NCEP ATP III, dengan kadar kolesterol 200 Faktor risiko : mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki- Usia (laki-laki 45 tahun, wanita 55 tahun) laki dan Riwayat keluarga dengan PJK dini (Infark miokard perkotaan lebih banyak dari di pedesaan. Data RISKEDAS atau sudden death < 55 tahun pada ayah atau < juga menunjukkan 15.9 % populasi yang berusia 65 tahun pada ibu 15 tahun Perokok aktif mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi ( Hipertensi (TD 140/90 mmHg atau dengan 190 mg/dl), pengobatan antihipertensi) 22.9 % mempunyai kadar HDL yang kurang dari Kadar kolesterol HDL yang rendah (< 40 mg/dl) 40 mg/dl, dan 11.9% dengan kadar trigliserid yang sangat tinggi ( 500 mg/dl) Usia Lanjut Pasien usia lanjut sangat rentan akan kejadian penyakit kardiovaskuler. Oleh karena sebagian dan mereka sudah mempunyai penyakit kardiovaskuler, maka pencegahan sekunder seharusnya tetap dilakukan. Sejak lama timbul pertanyaan apakah aman pemberian statin pada usia lanjut seperti pada mereka yang berusia > 75 tahun. Penelitian Pravastatin in elderly individuals at risk of vascular disease (PROSPER) yang melibatkan pria dan wanita berusia 70-82 tahun dengan penyakit kardiovaskuler (pencegahan sekunder), terapi pravastatin dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 34%, dan dapat mencegah penyakit kardiovaskuler sebesar 15% bahkan strok 25% pada mereka dengan transient ischemic attack.Sebagai simpulan, statin dapat diberikan pada usia lanjut terutama untuk pencegahan sekunder. Untuk pencegahan primer, statin dapat diberikan sesuai dengan faktor risiko yang ditemukan pada pasien Klasifikasi Total Kolesterol HDL, LDL dan Trigliserida
Sumber: Dipiro edisi 9, halaman 66
Evaluasi Terapi Dislipidemia Penentuan kolesterol total LDL, HDL dan trigliserida. Pengukuran lipid dilakukan pada kondisi puasa untuk mengurangi gangguan kilomikron setiap beberapa bulan. Setelah stabil, pemantauan setiap 6 bulan atau 1 tahun. Penggunaan statin harus dicek fasting panelnya setiap 4-8 minggu setelah dosis inisial. Diamati fungsi hati, gejala hepatotoksisitas dan miopati. Pasien dengan beberapa faktor resiko harus dilakukan evaluasi BP, olahraga dan kontrol BB.