Anda di halaman 1dari 10

Baru saja dioptimalkan

http://deniaariani.blogspot.com/2013/10/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-tanaman.html?m=1

Lihat yang asli

Ariani Denia

menerima dan berbagi itu menyenangkan, lewat blog ku ini kalian bisa memberi komentar dan sharing
tentang berbagai macam informasi yang ada :)

Jumat, 11 Oktober 2013

Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Tanaman Herbal bagi Kesehatan

Pengaruh Tanaman Herbal bagi Kesehatan

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki begitu banyak
keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya. Keanekaragaman ini pula
membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman tanaman
herbal. Dalam hal tanaman herbal, telah lama dikenal sebagai pengobatan tradisional oleh orang – orang
terdahulu. Ini semua dibuktikan dalam, Isa (2009:3) mengatakan, Teknik pengobatan terdisional di China
dimulai sejak 3000 tahun sebelum masehi, dan dibuktikan sekitar 500 tahun sebelum masehi (Kitab The
Yellow Emperor’s Classics of Internal Medicine ). Namun dalam kenyataannnya sekarang, walaupun
tumbuhan herbal sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, namun hanya sedikit dari masyarakat yang
mengetahui tentang adanya manfaat tanaman herbal dalam mengobati penyakit, ini disebabkan
produksi dan promosi obat – obatan kimia secara besar – besaran sehingga masyarakat kurang mengenal
tanaman herbal dalam mengobati penyakit, belum lagi ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi
obat kimia lebih cepat dibanding obat dari tanaman herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan
hal tersebut sangatlah wajar karena obat bukanlah cabai yang saat dimakan makan rasa pedasnya akan
dirasakan saat itu juga sehingga ada beberapa orang yang bertanya adakah Pengaruh tanaman herbal
bagi kesehatan. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia tidak hanya tinggal diam, Pemerintah menerbitkan
Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan pasal 2 ayat 4 yang berbunyi: Usaha-
usaha pengobatan tradisional berdasarkan ilmu atau cara lain daripada ilmu kedokteran diawasi oleh
pemerintah agar tidak membahayakan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan yang tertera dalam
GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara) adalah meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dan
mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana terutama melalui upaya pencegahan dan peningkatan
upaya pemerataan pelayanan kesehatan agar terjankau oleh masyarakat sampai kepelosok pedesaan,
maka upaya pengobatan tradisional merupakan suatu alternatif yang tepat sebagai pendamping
pengobatan moderen.

Pengobatan tradisional dan obat tradisional telah menyatu dengan masyarakat, digunakan dalam
mengatasi berbagai masalah kesehatan baik di desa maupun di kota-kota besar. Kemampuan masyarakat
untuk mengobati sendiri, mengenai gejala penyakit dan memelihara kesehatan. Untuk ini pelayanan
kesehatan tradisional merupakan potensi besar karena dekat dengan masyarakat, mudah diperoleh dan
relatif lebih murah daripada obat modern. Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu
tentang manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan
masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter yang
lebih sering memberikan resep untuk membeli obat – obatan kimia di apotek atau pun karena mudah
didapatkan di toko atau warung terdekat, sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui kelebihan
tersendiri yang dimiliki tanaman herbal ketimbang obat - obatan kimia yang biasa mereka konsumsi,
bahkan terkadang masyarakat saat membeli obat tidak begitu tahu kandungan obat yang diresepkan
oleh dokter. Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti Jeruk Nipis
yang mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan fellandren dan sitral digunakan
dalam obat batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji mengobati penyakit diare dengan kandungan
komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa
contoh tanaman herbal yang digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di
dalam masyarakat sehingga menjadikan obat herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor
mudah didapatkan di alam, harganya cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti
halnya yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia. Mungkin kalau orang – orang yang memiliki uang yang
cukup mereka dapat memperoleh pengobatan herbal misalnya pengobatan herbal ala china oleh tabib
yang menanganinya atau mencari obat herbal diapotek, Di sisi lain ada masyarakat yang tidak
berkecukupan dan mereka memilih untuk menggunakan sebagai pengobatan karena mudah didapatkan
di alam dan murah. Tetapi sebagian besar masyarakat dalam meracik tanaman herbal sebagai obat,
mereka hanya didasarkan kata orang lain ataupun pengalaman sendiri, tanpa mengetahui
kandungannya bahkan tanaman herbal yang mereka ketahuipun masih terbatas, contoh yang paling
terkenal seperti jeruk nipis, daun jambu biji, kunyit, temulawak dan sebagainya, sehingga masyarakat
begitu menginginkan info yang cukup tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan sebagai obat.
1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan ?

Apasajakah kelebihan Tanaman herbal ketimbang obat – obatan dari bahan Kimia untuk kesehatan?

Tanaman herbal apa sajakah yang dapat kita gunakan sebagai obat ?

Tujuan

Sesuai dengan dengan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

Memberikan penjelasan tentang kelebihan obat herbal dari pada obat kimia.

Menjelaskan kepada kita lebih menghargai obat – obatan herbal.

Manfaat Penelitian

Memberikan wawasan tentang manfaat tanaman herbal yang dapat di gunakan manusia untuk
menyebuhkan penyakit.

Membuat kita lebih mengoptimalkan potensi negri ini seperti tanaman obat, baik dalam
pemanfaatannya maupun kelestariannya.

Bab II

Landasan Teori

Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu pada Bangsa Yunani kuno juga
banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates ( tahun 466
sebelum masehi ) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De
Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal. Zaman Mesir kuno
( tahun 2500 sebelum masehi ) yang ditulis dalam Papyrus Ehers meyebutkan Sejumlah besar resep
penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan
diagnosanya, Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan
Herbal. Dalam kepercayaan agama Islam tentang pengobatan, telah disabdakan oleh Rasullullah SAW
“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman obat Indonesia seperti

yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu :

Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu.

Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (precursor).

Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai
obat.

SKN (Sistem Kesehatan Nasional) juga menyatakan bahwa pengobatan tradisional yang terbukti berhasil
guna dan berdayaguna terus dilakukan pembinaan dan bimbingan serta dimanfaatkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat. UU kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 47 menyatakan pengobatan tradisional
yang mencakup cara, obat dan pengobatan atau perawatan cara lainnya dapat dipertanggung jawabkan
maknanya. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait, (Young, 1980) Sumber
pengobatan di dunia mencakup tiga sektor, yaitu pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri
menggunakan obat, obat tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukan oleh oleh
perawat, dokter, puskesmas, atau rumah sakit, serta pengobat tradisional. Dalam pemilihan sumber
pengobatan di susunlah suatu criteria tentang sumber pengobatan tersebut. (Young, 1980), Kriteria yang
digunakan untuk memilih sumber pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya,
keyakinan terhadap obat/ pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya dan jarak. Dari empat
kriteria tersebut, keparahan sakit menduduki tempat yang dominan. Sebagaimana diketahui bahwa pola
penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi
sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga
sekarang). Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru yang
bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia. Dalam data statistik
tentang kematian akibat efek samping obat-obatan yang diperoleh, Isa (2009:1) mengatakan, Untuk
mengatasi penyakit mereka mengutamakan cepat sembuh walaupun cuma sesaat. Pola hidup ini harus
di bayar mahal. Di Amerika saja, efek samping obat – obatan bertanggung jawab atas kematian 100.000
pasien setiap hari.

Bab III
Pembahasan

Tanaman herbal bagi kesehatan

Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih cepat dibanding obat dari tanaman
herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan hal tersebut sangatlah wajar karena obat bukanlah
cabai yang saat dimakan makan rasa pedasnya akan dirasakan saat itu juga sehingga ada beberapa orang
yang bertanya adakah Pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan.

Berikut ini adalah kasus yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak pasien di salah satu rumah
sakit di Jawa Tengah yang sebelumnya mengkonsumsi daun keji beling. Pada pemeriksaan laboratorium
dalam urine-nya ditemukan adanya sel-sel darah merah (dalam jumlah) melebihi normal. Hal ini sangat
dimungkinkan karena daun keji beling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada
saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun kumis kucing (Ortosiphon
stamineus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus
arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.

Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan
penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu jika hanya
mengunakan Obat herbal atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna dan pengobatannya
tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan
antibiotika baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab penyakit
infeksi.

Akan tetapi timbul penyakit baru yang bukan disebabkan oleh jasad renik, melainkan oleh gangguan
metabolisme tubuh akibat konsumsi berbagai jenis makanan yang tidak terkendali serta gangguan faal
tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit metabolik dan
degeneratif. Yang termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes, hiperlipidemia, asam urat, batu
ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif diantaranya : rematik, asma, ulser, haemorrhoid dan
pikun. Untuk menanggulangi penyakit tersebut diperlukan pemakain obat dalam waktu lama sehinga jika
mengunakan obat modern dikawatirkan adanya efek samping yang terakumulasi dan dapat merugikan
kesehatan. Oleh karena itu lebih sesuai bila menggunakan obat alam/OT, walaupun penggunaanya dalam
waktu lama tetapi efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga dianggap lebih aman.

Dari dua kasus yang terjadi diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman herbal berpengaruh
terhadap kesehatan manusia, meskipun telah ditemukan antibiotik terbaru yang efektif untuk
meyembuhkan penyakit. Namun peran tanaman herbal yang sedikit memiliki efek samping bagi tubuh
sulit digantikan.
Kelebihan Obat Herbal dalam Penyembuhan Penyakit

Belakangan ini, kesadaran masyarakat akan manfaat pengobatan herbal memang sudah semakin
terbuka. Bahkan, penggunaan bahan-bahan herbal sudah dijadikan gaya hidup kekinian.

Seiring peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengobatan herbal, semakin banyak pula
penelitian ilmiah dalam bidang ini. Kini, tidak jarang ditemui aneka jenis obat-obatan herbal, seperti
jamu, yang diproses lebih modern dengan dukungan penelitian ilmiah.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya Anda mengenal aneka kelebihan obat-obatan herbal dibanding obat-
obatan kimia. Berikut ini merupakan rincian beberapa kelebihan obat herbal.

1. Kelebihan Obat Herbal – Tidak Menimbulkan Efek Samping

Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini pun
dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab
itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga
sangat aman digunakan.

Sejak ratusan tahun lalu, masyarakat Indonesia telah mengonsumsi aneka jamu tradisional hasil racikan
sendiri. Namun, hingga kini belum ditemukan kasus efek samping jamu yang mematikan. Bahkan, jamu
telah dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia. Sebagai warga Indonesia, kita tentu
harus bangga dengan hal ini. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki salah satu jenis obat herbal yang
bebas efek samping maupun ketergantungan.

Akan tetapi, Anda tentu harus tetap berhati-hati saat memilih jamu karena ada beberapa jenis jamu yang
tradisional yang diproduksi secara tidak higienis. Bahkan, menggunakan bahan-bahan kimia sebagai
campuran. Akhirnya, “obat herbal” ini akan mengancam kesehatan tubuh Anda. Dalam hal ini, yang
membahayakan adalah kontaminasi jamur serta zat tambahan lainnya, bukan jamunya.

2. Kelebihan Obat Herbal – Bebas Racun

Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara
sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat
herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh
racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.

3. Kelebihan Obat Herbal – Menghilangkan Akar Penyakit

Umumnya, obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala penyakit. Namun, tidak
demikian dengan obat-obatan herbal. Selain menyembuhkan gejala penyakitnya, obat-obatan herbal
bekerja hingga menghilangkan akar penyakitnya.

Cara kerja yang berbeda ini disebabkan efek obat herbal yang bersifat menyeluruh (holistik). Akhirnya,
pengobatan tidak hanya terfokus pada penghilangan penyakit, tetapi juga pada peningkatan sistem
kekebalan tubuh sebagai cara untuk melawan penyakit.
4. Kelebihan Obat Herbal – Mengandung Banyak Khasiat

Anda tentu sepakat bahwa obat herbal memiliki banyak, bahkan sangat banyak, khasiat. Satu obat herbal
saja bisa digunakan untuk mengobati lebih dari satu penyakit.

Misalnya, jintan hitam atau yang lebih terkenal dengan sebutan habbatussauda yang dapat
menyembuhkan asam urat, migren, diabetes, hepatitis, bahkan kanker. Contoh lain, bawang putih yang
bersifat antivirus serta mampu menguatkan jantung dan menurunkan kolesterol.

Kandungan didalam tanaman herbal

Itulah beberapa kelebihan obat-obatan herbal dibanding obat-obatan kimia yang rentan efek samping.
Selain memiliki efek samping yang membahayakan, bahkan mematikan, cara kerja obat-obatan kimia
cenderung kurang efektif untuk mengobati penyakit tertentu

Back to nature. Ya. Itulah slogan yang sering dielu-elukan masyarakan perkotaan kini. sejak ribuan tahun
lalu, alam sudah menyediakan aneka jenis bahan dasar obat yang telah dimanfaatkan manusia secara
turun-temurun. Namun, lagi-lagi, manusia sendirilah yang lantas mengabaikan anugerah alam itu.
Berikut ini kandungan dalam beberapa tanaman herbal yang sering di manfaatkan didalam tanaman
herbal :

Nama tanaman

Manfaat

Zat yang terkandung

Daun Seledri Mengobati tekanan darah tinggi butilftalida dan butilidftalida

Daun Sirih Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
betIephenol, seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol

Daun Jambu bijiMengobati diare flavonoid seperti tanin

Daun Kumis kucing Bersifat memperlancar air seni Saponin, minyak atsiri, zat samak, lemak dan
glucosit orthosiphonin

Daun Pegagan Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)
asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, tanin
serta garam mineral

Daun Landep Mengobati rematik saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, dan silikat

Batang Kayu manis engobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung perut kembung, diare,
rematik, dan menghangatkan lambung. zat-zat anti inflamasi (radang sendi)
Buah Jeruk nipis Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan
kebiasaanmerokok, menghilangkan bau badan, dan memperlancar buang air kecil. fellandren dan
sitral

Buah ketumbar Obat antikembung asam petroselinat, asam oktadasenat, dan felandren

Rimpang Alang-alang Obat untuk memperlancar air seni arundoin, fernenol, isoarborinol,
silindrin, dan simiarenol

Umbi Kunyit Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang Curcuma,
desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin

Mengkudu Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri,
lever,sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit Terpenoid, Zat anti bakteri, Scolopetin Zat anti
kanker Xeronine dan Proxeronine

Biji Pinang sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita alkaloid, seperti
arekolin

Umbi Gingseng penguat sistem kekebalan tubuh, membantu menjaga hati, kelenjar adrenal, dan tiroid
sehat, dapat membantu mencegah penyakit mulai dari flu biasa sampai kanker. saponin dan glikosida

Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam
penyembuhan maupun pencegahan penyakit.

Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara
tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek
samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit, mudah
diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.

4.2 Saran

Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita dengan
sebaik mungkin

serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang
sehat.

Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi “Lebih baik
mencegah daripada mengobati”, dari pada kita berjuang mati – matian untuk mengobati penyakit kita,
lebih baik kita berjuang mati – matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang penyakit.

Daftar Pustaka

Isa. 2009. Gaya Hidup Sehat Alami. Jakarta: Tiens

Agoes, Azwar. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia, Pengobatan Tradisional. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC

Waluyo Srikandi. 2009. 100 Questions & Answer Diabetes. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya.

Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics) 2000.Jakarta: 46-73

Http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga

Http://www.anneahira.com
Unknown di 08.31

Berbagi

1 komentar:

RIO STEFAN23 Juni 2014 19.15

mbak inikah contoh karya ilmiah yg untuk dilombakan..

mohon bantuannya..

sms 085600900899

Balas

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai