Anda di halaman 1dari 16

HERBAL MEDICINE

(Pengobatan tradisional)

DISUSUN OLEH:
Uswatun Hazanah
(A1A2 21004)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


UNIVERSITAS KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Obat Tradisional.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sebagaimana kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari isi maupun
pembahasan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan tugas makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki

begitu banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang

dimilikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak

keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional atau

lebih sering dikenal dengan tanaman herbal.

Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat

apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan

masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari

resep dokter yang lebih sering memberikan resep untuk membeli obat – obatan kimia

di apotek atau pun karena mudah didapatkan di toko atau warung terdekat, sehingga

membuat masyarakat kurang mengetahui kelebihan tersendiri yang dimiliki tanaman

herbal ketimbang obat - obatan kimia yang biasa mereka konsumsi, bahkan terkadang

masyarakat saat membeli obat tidak begitu tahu kandungan obat yang diresepkan oleh

dokter.

Obat obatan tradisional sangatlah berguna terutama bagi masyarakat kecil

yang kurang mampu untuk membeli obat obatan modern. Namun banyak dari

masyarakat yang meracik obat obatan tradisional tersebut hanya dari perkataan orang

lain atau pengalaman sendiri. Inilah yang menyebabkan kurangnya pengaruh obat

dalam menyembuhkan karena salahnya penggunaan dan dosis yang tepat.

Pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat tradisional

masih sangat rendah. Contoh kecil akibat dari pengetahuan tentang pemanfaatan

tanaman obat tradisional yang masih sangat randah adalah seringnya masyarakat salah

dalam menentukan bahan baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak tahu
bagaimana cara mengolah bahan tersebut, sehingga yang didapat bukanlah manfaat

melainkan efek samping yang berlebih.

Selain itu, kurangnya pengetahuan pengguna obat obatan tradisional dalam

penentuan dosis bisa menjadi hal yang berbahaya. Bukannya manfaat yang didapat,

melainkan efek samping yang berlebih, seperti halnya penggunaan tanaman dringo

(Acorus calamus), yang biasa digunakan untuk mengobati stres. Tumbuhan ini

memiliki kandungan senyawa bioaktif asaron. Senyawa ini punya struktur kimia mirip

golongan amfetamin dan ekstasi.

Dalam dosis rendah, dringo memang dapat memberikan efek relaksasi pada

otot dan menimbulkan efek sedatif (penenang) terhadap system saraf pusat

(Manikandan S, dan Devi RS., 2005), (Sukandar E Y, 2006)).Namun, jika digunakan

dalam dosis tinggi malah memberikan efek sebaliknya, yakni meningkatkan aktivitas

mental (psikoaktif) (Fang Y, et al., 2003)

B. Pembahasan Masalah

Tanaman obat tradisional atau lebih dikenal dengan tanaman herbal adalah

bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian

(galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah

digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Dalam karya tulis ini saya akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail

mungkin dari tanaman obat tradisional (herbal) itu sendiri. Dikarenakan luasnya

cakupan mengenai pemanfaatan tanaman obat tradisional. Maka dirasa perlu

dibuatnya pembahasan masalah. Secara garis besar pembahasan yang saya uraikan

sebagai berikut:

1. Jenis tanaman dan bagian tanaman yang paling sering digunakan dalam

pembuatan obat obatan tradisional.


2. Manfaat dan cara pengolahan obat obatan tradisional

3. Nama ilmiah tanaman

4. Fungsi fungsi tanaman obat tradisional ( herbal)

5. kelebihan kelebihan yang dimiliki tanaman obat tradisional ( herbal).

C. Rumusan Masalah

Tanaman obat tradisional, seperti halnya obat buatan pabrik yang memang tak

bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya

resep dokter. Hal ini menepis anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki efek

samping. Anggapan bila obat tradisional aman dikonsumsi walaupun gejala sakit

sudah hilang adalah keliru. Sampai batas-batas tertentu, mungkin benar. Akan tetapi

bila sudah melampaui batas, justru membahayakan.

Sebelum membahas lebih lanjut, pembahasan makalah ini akan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud tanaman obat tradisional ( herbal ) ?

2. Apa saja jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat tradisional

serta apa nama  ilmiahnya ?

3. Bagaimana pengaruh tanaman obat tradisional ( herbal ) bagi kesehatan ?

4. Bagaimana cara pengolahan tanaman obat tradisional yang tepat?

5. Apa saja bagian dari tanaman obat tradisional yang paling sering

digunakan dalam pembuatan obat tradisional?

6. Apa kelebihan kelebihan yang dimiliki tanaman obat tradisional(herbal)

ketimbang obat obatan dari bahan kimia ?

D. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, tujuan akhir yang ingin di capai

dalam penelitian ini adalah:


1. Mengetahui definisi tentang tanaman obat tradisional.

2. Mengetahui berbagai jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat

tradisional beserta nama ilmiahnya.

3. Mengetahui manfaat tumbuhan obat tradisional.

4. Mengetahui cara pengolahan tanaman obat tradisional.

5. Mengetahui bagian tumbuhan obat tradisional yang paling sering

digunakan dalam pembuatan obat tradisional.

6. Menjelaskan kelebihan kelebihan tanaman obat tradisional (herbal)

daripada obat obatan kimia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan teori

Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu pada

Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman

obat yaitu Hyppocrates ( tahun 466 sebelum masehi ) membuat himpunan keterangan

terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang- orang

Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal. Zaman Mesir kuno ( tahun

2500 sebelum masehi ) yang ditulis dalam Papyrus Ehers meyebutkan Sejumlah besar

resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala

penyakit dan diagnosanya, Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan

dan mempraktekkan pengobatan Herbal. Dalam kepercayaan agama Islam tentang

pengobatan, telah disabdakan oleh Rasullullah SAW “Setiap kali Allah menurunkan

penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).

SKN (Sistem Kesehatan Nasional) juga menyatakan bahwa pengobatan

tradisional yang terbukti berhasil guna dan berdayaguna terus dilakukan pembinaan

dan bimbingan serta dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat. UU

kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 47 menyatakan pengobatan tradisional yang

mencakup cara, obat dan pengobatan atau perawatan cara lainnya dapat

dipertanggung jawabkan maknanya. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga

sektor yang saling terkait, (Young, 1980) Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga

sektor, yaitu pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan obat, obat

tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukan oleh oleh perawat,

dokter, puskesmas, atau rumah sakit, serta pengobat tradisional. Dalam pemilihan

sumber pengobatan di susunlah suatu criteria tentang sumber pengobatan tersebut.


(Young, 1980), Kriteria yang digunakan untuk memilih sumber pengobatan adalah

pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya, keyakinan terhadap obat/ pengobatan,

keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya dan jarak. Dari empat kriteria tersebut,

keparahan sakit menduduki tempat yang dominan. Sebagaimana diketahui bahwa pola

penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit

infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik

degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang).

Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban

manusia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan

berbagai penemuan baru yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan

kesejahteraan umat manusia. Dalam data statistik tentang kematian akibat efek

samping obat-obatan yang diperoleh, Isa (2009:1) mengatakan, Untuk mengatasi

penyakit mereka mengutamakan cepat sembuh walaupun cuma sesaat. Pola hidup ini

harus di bayar mahal. Di Amerika saja, efek samping obat – obatan bertanggung

jawab atas kematian 100.000 pasien setiap hari.

Menurut WHO, negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin

menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima.

Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk

pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan

penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang

pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat

modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses

informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar EY,2006).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama


untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung

upaya- upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO,

2003). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada

penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek

samping yangrelatif lebih sedikit dari pada obat modern.

1. Tanaman herbal bagi kesehatan

Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih cepat

dibanding obat dari tanaman herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan hal

tersebut sangatlah wajar karena obat bukanlah cabai yang saat dimakan makan rasa

pedasnya akan dirasakan saat itu juga sehingga ada beberapa orang yang bertanya

adakah Pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan.

Berikut ini adalah kasus yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak

pasien di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah yang sebelumnya mengkonsumsi

daun keji beling. Pada pemeriksaan laboratorium dalam urine-nya ditemukan adanya

sel-sel darah merah (dalam jumlah) melebihi normal. Hal ini sangat dimungkinkan

karena daun keji beling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi

pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun kumis

kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi

dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai efek diuretik kuat

tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.

Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang

memerlukan penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat

modern). Pada saat itu jika hanya mengunakan Obat herbal atau Jamu yang efeknya

lambat, tentu kurang bermakna dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada

periode berikutnya hinga sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan antibiotika
baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab

penyakit infeksi.

Dari dua kasus yang terjadi diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman herbal

berpengaruh terhadap kesehatan manusia, meskipun telah ditemukan antibiotik

terbaru yang efektif untuk meyembuhkan penyakit. Namun peran tanaman herbal

yang sedikit memiliki efek samping bagi tubuh sulit digantikan.

2. Kelebihan Obat Herbal dalam Penyembuhan Penyakit

a. Tidak Menimbulkan Efek Samping

Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam.

Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa

pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa

obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman

digunakan.

b. Bebas Racun

Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh

dikonsumsi secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu,

bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa

pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun di dalam tubuh

atau detoksifikasi.

c. Menghilangkan Akar Penyakit

Umumnya, obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala

penyakit. Namun, tidak demikian dengan obat-obatan herbal. Selain

menyembuhkan gejala penyakitnya, obat-obatan herbal bekerja hingga

menghilangkan akar penyakitnya.


Cara kerja yang berbeda ini disebabkan efek obat herbal yang bersifat

menyeluruh (holistik). Akhirnya, pengobatan tidak hanya terfokus pada

penghilangan penyakit, tetapi juga pada peningkatan sistem kekebalan tubuh

sebagai cara untuk melawan penyakit.

d. Mengandung Banyak Khasiat

Misalnya, jintan hitam atau yang lebih terkenal dengan sebutan habbatussauda

yang dapat menyembuhkan asam urat, migren, diabetes, hepatitis, bahkan kanker.

Contoh lain, bawang putih yang bersifat antivirus serta mampu menguatkan

jantung dan menurunkan kolesterol.

3. Jenis tanaman herbal, Kandungan dan Manfaatnya

Berikut ini kandungan dalam beberapa tanaman herbal yang sering di manfaatkan

didalam tanaman herbal :

No Nama Nama Ilmiah Bagian yang Cara Manfaat


Tumbuhan Tumbuhan digunakan pengelolahan

1 Jahe Zingiber Umbi atau Direbus dan Menghangatka


officinale Rimpang ditumbuk n Badan
Rosc
2. Kencur  Kaempferia Umbi atau Direbus Obat Batuk,
galanga L. Rimpang sakit kepala,
melancarkan
dahak
3. Kunyit  Curcuma Umbi atau Ditumbuk atau Mengobati
domestica Val Rimpang direbus diare dan
masuk angin
4. Lengkuas  Languas Umbi atau Ditumbuk Menghilangka
galangal L. Rimpang n panu dan
Stunzt bersifat anti
bakteri.
5. Temulawa Curcuma Umbi atau Direbus Mengatasi
k  xanthorrhiza Rimpang sembelit dan
Roxb memperkuat
sekresi empedu
6. Alang- Imperata Umbi atau Ditumbuk dan Melancarkan
alang  Cylindrica Rimpang direbus air seni
Beav
7. Mengkudu  Morinda Buah Dijus Mengobati
Citrifolia penyakitradang
usus , susah
buang air kecil,
batuk,amandel 
,
 lever , .
8. Jeruk Citrus Buah Dijus Mengobati
nipis  aurantifolia penyakitdema
m ,
 batuk
kronis ,kurang
darah ,
menghilangkan
bau badan.
9 Jintan  Trachyspermu Daun Direbus Mengobati
m batuk, mules,
roxburghianu dan sariawan
msyn
10. vPacar Aglaiae Daun Direbus Mengobati
cina  ordorota Lour penyakit
gonorhoe 

11 Saga  Abrus Daun Direbus Mengobati


precatorius batuk dan
sariawan
12 Sirih  Chavica betle Daun Direbus atau Mengobati
L digosok batuk,antisepti
ka , dan obat
kumur
No Nama Bagian yang Cara pengolahan Zat yang Manfaat
Tumbuhan digunakan terkandung
13 Daun Daun Direbus butilftalida dan Mengobati tek
seledri butilidftalida anan darah
tinggi
14 Daun Daun Direbus flavonoid seperti Mengobati
jambu biji tanin diare

15 Daun Daun Direbus Saponin, minyak Bersifat


kumis atsiri, zat samak, memperlancar
kucing lemak  dan air seni
glucosit
orthosiphonin
16 Daun Daun Direbus asiaticoside, Mengobati
pegagan thankuniside, sariawan dan
isothankunisie, bersifat
madecassoside, astringensia
brahmoside, (mampu
brahmic membasmi
acid,tanin serta bakteri)
garam mineral
17 Daun Daun Direbus saponin, Mengobati rem
landap flavonoida, tanin, atik
garam kalium,
dan silikat 
18 Batang Batang Direbus  zat-zat anti Mengobati
kayu inflamasi (radang penyakit batuk 
manis sendi) dan sesak
napas,
nyeri lambung
, diare
19 Buah Buah Dijus lalu asam petroselinat, Obat
Ketumbar ditempelkan  asam antikembung
oktadasenat, dan f
elandren
20 Rimpang Akar Direbus arundoin, Obat untuk
alang - fernenol, memperlancar
alang isoarborinol, air seni
silindrin, dan
simiarenol

Bab III

Penutup

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dapat saya tarik kesimpulan :

1. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai

obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.

2. Bagian dari tumbuh tumbuhan yang paling sering dijadikan obat adalah daun.

Namun akar juga terkadang digunakan dalam pembuatan obat tradisional.

3. Cara pengolahan obat tradisional masih sederhana, yaitu sengan cara ditumbuk

dan direbus

4. Dalam penggunaan tanaman obat tradisional tetap membutuhkan dosis yang tepat.

5. Penggunaan tanaman obat tradisional harus mempunyai ketepatan waktu

penggunaan. Artinya ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan

tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.

6. Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam

pengobatan penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia,

namun pengobatan secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih

aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas

racun, mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah

dan mempunyai banyak khasiat.

B. Saran

saran saya adalah:

1. Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada

di sekitar kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan

hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.

2. Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang

berbunyi “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, dari pada kita berjuang
mati – matian untuk mengobati penyakit kita, lebih baik kita berjuang mati –

matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang penyakit.

3. Bagi pemerintah diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada

masyarakat untuk lebih mengetahui tentang manfaat tanaman obat tradisional.

4. Bagi pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan usaha pembuatan obat

obatan tradisional agar menjadi komoditi unggulan

Daftar Pustaka
Kompas, BPOM Pekanbaru Tarik 9.708 Kotak Obat Tradisional dari Peredaran,

http://kompas.co.id/kompas- cetak/0305/11/Fokus/ 306422.htm - 42k , edisi 31 Mei 2003,

Isa. 2009. Gaya Hidup Sehat Alami. Jakarta: Tiens

Agoes, Azwar. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia, Pengobatan Tradisional.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Waluyo Srikandi. 2009. 100 Questions & Answer Diabetes. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya.

Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics)

2000.Jakarta: 46-73

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga

http://www.anneahira.com

http://emprorerfaisal.blogspot.com/2012/03/karya-ilmiah-tentang-pengaruh-

tanaman.html#ixzz1q2i1YLRB 

http://www.depkes.go.id 

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3700/1/fkm-zulkifli5.pdf

Anda mungkin juga menyukai