PENDAHULUAN
obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan,
semakin disukai karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara
khasiat yang terkandung dalam tumbuhan sangat beragam. Obat tradisional telah
herbal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanaman Obat
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit
tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek
resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Tanaman obat tidak
berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman obat. Tanaman obat yang
tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat digunakan sebagai tanaman
sebagian, seluruh tanaman atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat,
bahan atau ramuan obat-obatan. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya
Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum,
memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau
2
rangsangan. Hingga sekarang, pengobatan tradisional masih diakui keberadaannya
dikalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus
sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat secara empirik, ramuan
Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagian
Pengetahuan tentang tanaman obat dari luar seperti india, China terdapat
yaitu China dan India. Hubungan dagang dan penyebaran agama menjadi media
3
Kesultanan Mataram dan zaman VOC obat yang digunakan nenek moyang bangsa
kita adalah tanaman obat. Pelajaran tentang obat modern di Indonesia berawal
ketika didirikan Sekolah Dokter Djawa (STOVIA) tahun 1904 di Batavia oleh
jantung) serta penyakit saraf ternyata lebih efektif mengunakan pengobatan herbal
dari pada obat-obatan kimia. Keungulan dari pengunaan tanman alami sebagai
obat terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya
orang-orang yang alergi terhadap tanaman herbal. Namun alergi tersebut juga
dapat terjadi pada obat-obatan kimia. Tidak dapat dipungkiri bahwa obat obatan
penyakit lain.
4
1. Akar (radix) misalnya pacar air dan cempaka.
10. Daun (folia) misalnya saga, landep, miana, ketepeng, pegagan dan sembung.
11. Seluruh tanaman (herba) misalnya sambiloto, patikan kebo dan meniran.
Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses (reaksinya) yang
lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bisa langsung
bereaksi (tapi bersifat destruktif / merusak). Hal ini karena obat tradisional bukan
senyawa aktif. Obat tradisional berasal dari bagian tanaman obat yang diiris,
digunakan secara aman, tanaman obat harus melalui proses ekstraksi, kemudian
dipisahkan, dimurnikan secara fisik dan kimiawi (di-fraksinasi). Tentu saja proses
dilakukan terhadap obat bahan alam harus menjadi perhatian bagi semua pihak
5
alam adalah keunggulan dan kelemahan obat tradisional dan tanaman obat.
Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar
dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan, ketepatan
umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang memiliki efek saling
menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling
Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif
dan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi yang termasuk penyakit
tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis. Sedangkan yang termasuk
6
nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir) dan pikun (lost of
lama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat karena efek sampingnya
fitofarmaka harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji
telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir
kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan.
ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik.
7
(1592 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De
tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-
tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 1691) dalam
B. SIMPLISIA
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa
1. Persyaratan Simplisia
Semua paparan yang tertera dalam persyaratan simplisia kecuali tentang isinya
dan penggunaan merupakan syarat baku bagi simplisia yang bersangkutan. Suatu
simplisia tidak dapat dinyatakan bermutu Materia Medika Indonesia jika tidak
memenuhi syarat baku tersebut. Syarat baku yang tertera dalm Materia Medika
pengobatan, tetapi tidak berlaku bagi bahan yang dipergunaan untuk keperluan
Kadar sari yang larut dalam air dan bahan organik asing.
8
2. Golongan simplisia
a. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan bahan nabati lainnya
b. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
RHIZOMA
9
2. Nama latin : Curcuma aeruginosa Roxb
10
RADIX
Kegunaan : antitusiv
sebagai emetika
11
7. Nama latin : Panax schinseng
Kegunaan : laksantiva
Kegunaan : sedativa
CORTEX
12
3. Nama latin : Cinnamomum burmani
masak
13
10. Nama latin : Sympiocos odoratisima
Kegunaan : antisariawan
Kegunaan : antireumatika
Kegunaa :astringensia
14
6. Nama latin : Soolani tubera
HERBA
Kegunaan : diuretika
15
7. Nama latin : Hyoscyamus niger
Kegunaan : karmninativa
Kegunaan : diuretika
Kegunaan : ekspetoransia
16
FOLIUM
17
7. Nama latin : Ipomoea batatas
demam, adstringensia
18
Kegunaan : antipiretik, sakit kepala ( analgetik), obat luka, sariawan, obat
batuk, mules
serangga
Kegunaan : kardiotonika
19
20. Nama latin : Guazuma olmifolia
Kegunaan : antipiretik
Kegunaan : diuretic
Kaegunaan : diuretika
20
27. Nama latin : Persea americana
Kegunaan : diuretika
Kegunaan : pencahar
Kegunaan : diuretic
21
34. Nama latin : Sonchus arvensis
analeptika, stimulansia
FLOS
Kegunaan : laksantiva
22
4. Nama latin : Messua ferrae
Kegunaan : astringensia
FRUCTUS
23
5. Nama latin : Capsicum frutescens
24
12. Nama latin : Helicteres isora
Kegunaan : antidiare
Kaegunaan : karminativa
25
19. Nama latin : Piper retrofractum
Kegunaan : adstringensia
SEMEN
26
3. Nama latin : Cola nitida
Kegunaan : karminativa
27
10. Nama latin : Nigella sativa
28
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu
tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi
mengobati.
(radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber), bunga (flos), buah (fruktus), biji
(semen), kayu (lignum), kulit kayu (cortex), batang (cauli), daun (folia)
Kadar sari yang larut dalam air dan bahan organik asing.
29
5. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan yaitu simplisia nabati, simplisia
30
DAFTAR PUSTTAKA
Html
31