Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tumbuhan berkhasiat

obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan,

jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dan obat-obatan modern menyentuh

lapisan masyarakat. Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia secara tradisional

semakin disukai karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara

sintesis. Penggunaan tumbuhan obat di masyarakat terutama untuk mencegah

penyakit, menjaga kesegaran tubuh maupun mengobati penyakit.

Banyak jenis tumbuhan yang digunakan sebagai tumbuhan obat karena

khasiat yang terkandung dalam tumbuhan sangat beragam. Obat tradisional telah

berada dalam masyarakat dan digunakan secara empiris dapat memberikan

manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan pengobatan berbagai penyakit.

Keampuhan pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui pengalaman.

Berbgai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui

pengobatan aleopati (kedokteran), ternyata masih bias diatasi dengan pengobatan

herbal.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan tanaman obat?

b. Mengenal dan memahami tentang simplisia!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tanaman Obat

Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan

sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian

berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit

tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek

resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Tanaman obat tidak

berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman obat. Tanaman obat yang

tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah,

tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat digunakan sebagai tanaman

yang di manfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Tanaman obat atau biofarmaka didefinisikan sebagai jenis tanaman yang

sebagian, seluruh tanaman atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat,

bahan atau ramuan obat-obatan. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara

spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari

selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya

yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.

1. Pengunaan Tanaman Obat

Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum,

ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat

memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau

2
rangsangan. Hingga sekarang, pengobatan tradisional masih diakui keberadaannya

dikalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus

membina dan mengembangkannya. Salah satu pengobatan tradisional yang

sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat secara empirik, ramuan

tradisional dengan tanaman obat paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Penggunaan ramuan tradisonal tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit,

tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan.

Obat tradisional telah berada dalam masyarakat dan digunakan secara

empiris dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan

pengobatan berbagai penyakit. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan obat

tradisional sebagai jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagian

tanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam

penyakit. Obat tradisional di Indonesia dikenal dengan nama jamu. Obat

tradsional sendiri masih mempunyai berupa senyawa. Sehingga khasiat obat

tradisional mungkin terjadi dengan adanya interaksi antar senyawa yang

mempunyai pengaruh yang lebih kuat.

Pengetahuan tentang tanaman obat dari luar seperti india, China terdapat

kemiripan dikarenakan letak geografis Nusantara di antara dua pusat kebudayan

yaitu China dan India. Hubungan dagang dan penyebaran agama menjadi media

penyaluran pengetahuan tentang tanaman obat. Sejak zaman kerajaan di

Nusantara dari mulai Kutai Kartanegara, Sriwijaya, Majapahit sampai pada

3
Kesultanan Mataram dan zaman VOC obat yang digunakan nenek moyang bangsa

kita adalah tanaman obat. Pelajaran tentang obat modern di Indonesia berawal

ketika didirikan Sekolah Dokter Djawa (STOVIA) tahun 1904 di Batavia oleh

Pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter

dilingkungan mereka, pada zaman itu dimulai pelajaran tentang obat-obatan

moderen dengan pendekatan kimiawi, sehingga pada saat itu pengobatan

tradisionil mulai sedikit terlupakan.

Keampuhan pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui pengalaman.

Berbgai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui

pengobatan aleopati (kedokteran), ternyata masih bias diatasi dengan pengobatan

herbal. Penyakit cardiovascular (penyakit yang berhubungan dengan darah dan

jantung) serta penyakit saraf ternyata lebih efektif mengunakan pengobatan herbal

dari pada obat-obatan kimia. Keungulan dari pengunaan tanman alami sebagai

obat terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya

dapat di tekan seminimal mungkin, meskipun dalam beberapa kasus dijumpai

orang-orang yang alergi terhadap tanaman herbal. Namun alergi tersebut juga

dapat terjadi pada obat-obatan kimia. Tidak dapat dipungkiri bahwa obat obatan

medik sering menimbulkan efek samping yang menyebabkan munculnya berbagai

penyakit lain.

2. Bagian-Bagian Tanaman Obat yang di Manfaatkan

Tanaman obat pada umumnya memiliki bagian-bagian tertentu yang

digunakan sebagai obat, yaitu :

4
1. Akar (radix) misalnya pacar air dan cempaka.

2. Rimpang (rhizome) misalnya kunyit, jahe, temulawak.

3. Umbi (tuber) misalnya bawang merah, bawang putih, teki.

4. Bunga (flos) misalnya jagung, piretri dan cengkih.

5. Buah (fruktus) misalnya delima, kapulaga dan mahkota dewa.

6. Biji (semen) misalnya saga, pinang, jamblang dan pala.

7. Kayu (lignum) misalnya secang, bidara laut dan cendana jenggi.

8. Kulit kayu (cortex) misalnya pule, kayu manis dan pulosari.

9. Batang (cauli) misalnya kayu putih, turi, brotowali.

10. Daun (folia) misalnya saga, landep, miana, ketepeng, pegagan dan sembung.

11. Seluruh tanaman (herba) misalnya sambiloto, patikan kebo dan meniran.

Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses (reaksinya) yang

lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bisa langsung

bereaksi (tapi bersifat destruktif / merusak). Hal ini karena obat tradisional bukan

senyawa aktif. Obat tradisional berasal dari bagian tanaman obat yang diiris,

dikeringkan dan dihancurkan. Jika ingin mendapatkan senyawa yang dapat

digunakan secara aman, tanaman obat harus melalui proses ekstraksi, kemudian

dipisahkan, dimurnikan secara fisik dan kimiawi (di-fraksinasi). Tentu saja proses

tersebut membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak.

Penyebaran informasi mengenai hasil penelitian dan uji yang telah

dilakukan terhadap obat bahan alam harus menjadi perhatian bagi semua pihak

karena menyangkut faktor keamanan penggunaan obat tersebut. Beberapa hal

yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat bahan

5
alam adalah keunggulan dan kelemahan obat tradisional dan tanaman obat.

a. Keunggulan obat bahan alam antara lain :

Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar

dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan, ketepatan

pemilihan bahan dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan

tanaman obat untuk indikasi tertentu.

Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan

obat/komponen bioaktif tanaman obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional

umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang memiliki efek saling

mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi

dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak

menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling

menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.

Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif

pada tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan

satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga

memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan

degeratif. Perubahaan pola konsumsi mengakibatkan gangguan metabolisme

dan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi yang termasuk penyakit

metabolik antara lain diabetes (kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol

tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis. Sedangkan yang termasuk

penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak

6
nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir) dan pikun (lost of

memory). Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan waktu

lama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat karena efek sampingnya

relatif lebih kecil.

b. Kelemahan obat bahan alam antara lain :

efek farmakologisnya lemah

bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines

belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai mikroorganisme.

Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh dengan

berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk

obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu

kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk

fitofarmaka harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji

klinik) hingga bisa menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut. Sejarah

Penggunaan Tanaman Obat-Obatan Penggunaan tanamana sebagai obat-obatan

telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir

kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan.

Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai

penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung

ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik.

Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius

7
(1592 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De

Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-

tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-

tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 1691) dalam

bukunya Hortus Indicus Malabaricus.

B. SIMPLISIA

Simplisi adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa

bahan yang telah dikeringkan.

1. Persyaratan Simplisia

Persyaratan simplisia dipaparkan di dalam Materia Medika Indonesia.

Semua paparan yang tertera dalam persyaratan simplisia kecuali tentang isinya

dan penggunaan merupakan syarat baku bagi simplisia yang bersangkutan. Suatu

simplisia tidak dapat dinyatakan bermutu Materia Medika Indonesia jika tidak

memenuhi syarat baku tersebut. Syarat baku yang tertera dalm Materia Medika

Indonesia berlaku untuk simplisia yang akan dipergunakan untuk keperluan

pengobatan, tetapi tidak berlaku bagi bahan yang dipergunaan untuk keperluan

lain yang di jual dengan nama yang sama.

syarat baku simplisia meliputi:

Kadar abu yang tidak larut dalam asam.

Kadarabu yang larut dalam air.

Kadar sari yang larut dalam etanol.

Kadar sari yang larut dalam air dan bahan organik asing.

8
2. Golongan simplisia

a. Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian

tanaman, eksudat tanaman atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura

Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara

spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari

selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan bahan nabati lainnya

yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.

b. Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-

zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,

misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).

c. Simplisia pelikan atau mineral

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau

mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum

berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.

Berikut beberapa contoh bagian dari tanaman yangdigunakan sebagai obat:

RHIZOMA

1. Nama latin : Acorus calamus L.

Nama lain : dlingo, jaringau

Kegunaan : bahan pewangi, karminativa, insektisida, demam nifas

9
2. Nama latin : Curcuma aeruginosa Roxb

Nama lain : temu hitam

Kegunaan : bagian dari jamu, antirematika, karminativa

3. Nama latin : Cyperus rotundus L.

Nama lain : rimpang teki

Kegunaan : diuretika, stomakikaNama latin : Imperata cylindrica Beauv

Nama lain : akar alang-alang

Kegunaan : diuretika, antipiretika

4. Nama latin : Alpina officinarum Hance

Nama lain : lengkuas

Kegunaan : bumbu, karminativa, antifungi

5. Nama latin : Zingiber officinnale Roscoe

Nama lain : jahe

Kegunaan : karminativa, stimulansia, diaforetika

6. Nama latin : ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA

Nama lain : panglay

Kegunaan : karminativa, menghangatkan badan

10
RADIX

1. Nama latin : Catharanthus roseus L.

Nama lain : akar tapak dara

Kegunaan : peluruh kemih (emenagoga), obat diabetes, obat kanker

2. Nama latin : Derris eliptica

Nama lain : akar tuba

Kegunaan : racun panah, racun ikan, skabisida, insektisida

3. Nama latin : Elephantopus schaber L.

Nama lain : akar tapak liman

Kegunaan : anti demam

4. Nama latin : Eurycoma longifolia Jack

Nama lain : akar pasak bumi

Kegunaan : diuretia, antipiretika, aprodisiaka

5. Nama latin : Glycyrrhiza glabra

Nama lain : akar manis

Kegunaan : antitusiv

6. Nama latin ; Cephaelis ipecacuanha

Nama lain : akar ipeka

Kegunaan : dalam jumlah kecil untuk penambah nafsu makan, -dalam

jumlah sedang untuk diaforetika dan ekspetoransia, -dalam jumlah banyak

sebagai emetika

11
7. Nama latin : Panax schinseng

Nama lain : ginseng

Kegunaan : amara dan stimulansia

8. Nama latin : Rauwolfia serpentina

Nama lain : akar pulepandak

Kegunaan : antihipertensi, dan gangguan neuropsikhiatrik

9. Nama latin : Rheum palmatum

Nama lain : kelembak

Kegunaan : laksantiva

10. Nama latin : Valerianae officinalis

Nama lain :akar valerian

Kegunaan : sedativa

11. Nama latin : Vetiveria zizanoides Stapf

Nama lain : akar wangi

Kegunaan : bahan pewangi,diafotertika

CORTEX

1. Nama latin : Alstonia scholaris L.

Nama lain : kulit pule

Kegunaan : antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, anthelmintika

2. Nama latin : Alyxia reinwarditii

Nama lain : pulasari

Kegunaan : bahan pewangi, karminativa, antidemam

12
3. Nama latin : Cinnamomum burmani

Nama lain : kulit manis jangan

Kegunaan : diaforetika, karminativa, antiiritansia, bahan pewangi, bumbu

masak

4. Nama latin : Cinchona succirubra

Nama lain : kulit kina

Kegunaan : antipiretika, antimalaria, amara

5. Nama latin : Cinnamomum zeylanicum

Nama lain : kulit kayu manis

Kegunaan : karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan

adstringensia lainnya untuk obat mencret

6. Nama latin : Punica granatum L.

Nama lain : kulit batang delima

Kegunaan : pengelat(astringensia), antelmintika

7. Nama latin : Punica granatum L.

Nama lain : kulit buah dlima

Kegunaan : pengelat usus(adstringensia), obat cacing

8. Nama latin : Litsea cubeba

Nama lain : kulit krangean

Kegunaan : karminativa, spasmolitika, stomakika

9. Nama latin : Parameria laevigata

Nama lain : kulit kayu rapat, pegatsih

Kegunaan : pengelat ( atsringensia)

13
10. Nama latin : Sympiocos odoratisima

Nama lain : kulit sariawan

Kegunaan : antisariawan

11. Nama latin : Syzgium cumini

Nama lain : kulit jamblang

Kegunaan : astringensia, obat kencing manis

BULBUS, CORMUS, LIGNUM, CAULIS, TUBER

1. Nama latin : Alium sativum

Nama lain : bawang putih

Kegunaan : antikolestrol, antiseptika, antispasmodik, antiiritansia

2. Nama latin : Colchicum autumnale

Nama lain : daun umbi kolkisi

Kegunaan : antireumatika

3. Nama latin : Santalum album

Nama lain : kayu cendana

Kegunaan : diuretika, karminativa, antispasmodik

4. Nama latin : Caesalpinia sappan

Nama lain : kayu secang

Kegunaa :astringensia

5. Nama lain : Tinospora tuberculata

Nama lain : brotowali

Kegunaan : obat demam, tonikum, antidiabetes

14
6. Nama latin : Soolani tubera

Nama lain : umbi kentang

Kegunaaan : zat tambahan

HERBA

1. Nama latin : Andrographis paniculata

Nama lain : sambiloto

Kegunaan :tonikum, antipiretika, diuretika

2. Nama latin : Atropa belladonna

Nama lain : herba beladon

Kegunaan : sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, parasimpatolitik

3. Nama latin : Centella asiatica

Nama lain : herba pegagan, daun kaki kuda

Kegunaan : diuretika, amara, tonikum, astringensia, obat sariawan

4. Nama latin : Equisetum debile

Nama lain : greges otot, rumput betung

Kegunaan : diuretika

5. Nama latain : Ephedra equisetina

Nama lain : herna ephedra equisetina

Kegunaan : vasodilatansia, obat sesak napas

6. Nama latin : Euphorbia hirta

Nama lain : patikan kebo, gendong anak

Kegunaan : obat batuk, sedativa

15
7. Nama latin : Hyoscyamus niger

Nama lain : herba hiosiami

Kegunaan : sesak napas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme,

parasimpatolikum, antispasmodik, penenang, melemaskan otot polos

8. Nama latin : Mentha arvensis

Nama lain : daun poko

Kegunaan : karminativa, antispasmodik, diaforetika

9. Nama latin : MENTHAE PIPERITAE

Nama lain : herba pepermin

Kegunaan : karmninativa

10. Nama latin : PHYLLANTHI HERBA

Nama lain : meniran

Kegunaan : diuretika

11. Nama latin : SERPYLLI HERBA

Nama lain : herba serpili

Kegunaan : ekspetoransia

12. Nama latin : STRAMONII HERBA

Nama lain : herba stramonii

Kegunaan : sesak napas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme

13. Nama latin : THYMI HERBA

Nama lain : herba timi

Kegunaan : obat batuk( ekspetoransia)

16
FOLIUM

1. Nama latin : Abrus precatorius

Nama lain : Daun Saga

Kegunaan : Obat sariawan dan obat batuk

2. Nama latin : Achillea millefolium

Nama lain : Daun Seribu

Kegunaan : Antipiretik, diaforeti, karminativa

3. Nama latin : Aglaia odorata

Nama lain : Daun Pacar Cina

Kegunaan : Mengurangi haid, obat gonorhoe

4. Nama latin : Apium graveolens

Nama lain : Daun seledri

Kegunaan : memacu enzim pencernaan (stomakika), diuretika

5. Nama latin : Baecekeae frutescens

Nama lain : Daun Jungrahab

Kegunaan : Diuretik, obat sakit perut, muntah emetic

6. Nama latin : Ocimum basilicum

Nama lain : Daun selasih

Kegunaan : ekspetoransia, peluruh haid (emenagoga), karminativa,

pencegah mual, penambah nafsu makan, adstringensia, antipiretik, pereda

kejang, pngobatan pasca persalinan

17
7. Nama latin : Ipomoea batatas

Nama lain : Daun ubi jalar

Kegunaan : mempercepat pematangan bisul

8. Nama lain : Blumea blasmanifera

Nama lain : Daun Sembung

Kegunaan : Karminativa, sudorifika, obat batuk adstringen

9. Nama latin : Carica papaya

Nama lain : Daun Pepaya

Kegunaan : anti demam, amara, obat disentri

10. Nama latin :Syzigium aromaticum

Nama lain : Daun cengkeh

Kegunaan : aromatic, karminativa, stimulant

11. Nama latin : Cassia alata

Nama lain : Daun ketepeng

Kegunaan : Obat kurap, obat kelainan kulit, pencahar(laksantiva), obat

demam, adstringensia

12. Nama latin : Erytrhoxylon koka

Nama lain : Daun Koka

Keguinaan : diambil kokainnya dipakai untuk membuat minuman koka

setelah bebas cocainnya

13. Nama latin : Plectranthus amboinicus

Nama lain : Daun jinten

18
Kegunaan : antipiretik, sakit kepala ( analgetik), obat luka, sariawan, obat

batuk, mules

14. Nama latin : Cymbopogon nardus L

Nama lain : Daun Sereh

Kegunaan : Karminativa, antispasmodic, antipiretik, amara, penghalau

serangga

15. Nama latin : Desmodium triquetrum

Nama lain : Daun duduk

Kegunaan :tonikum, diuretic

16. Nama latin : Digitalis purpurea L.

Nama lain : Daun digitalis/daun jari

Kegunaan : kardiotonika

17. Nama latin : Digitalis lanata Erhr

Nama lain : daun digitalis lanata

Kegunaan : isolasi, glukosida terutama digoksida

18. Nama latin : Eclipta protrata

Nama lain : Daun urang-aring

Kegunaan : adstringensia, perawatan rambut

19. Nama latin : Elephantopus scaber

Nama lain : Daun tapak liman

Kegunaan : anti demam, adstringesia

19
20. Nama latin : Guazuma olmifolia

Nama lain : Daun jatiblanda

Kegunaan : astringensia, obat langsing

21. Nama latin : GYNURAE PROCUMBENSIS FOLIUM

Nama lain : Daun sambung nyawa

Kegunaan : antipiretik

22. Nama latin : Hemigraphis alternata

Nama lain : Daun sambang getih

Kegunaan : diuretic

23. Nama latin : Hibiscus rosa-sinensis

Nama lain : Daun kembang sepatu

kegunaan : kompres, peluruh dahak (ekspetoransia), emoliensia

24. Nama latin : Jasminum sambac L.w.ait

Nama lain : Daun melati

Kegunaan : Obat bisul, menghentikan ASI

25. Nama latin : Murraya paniculata

Nama lain : Daun kemuning

Kegunaan : antitiroid, obat gonorhoe

26. Nama latin : Orthosiphon aristatus

Nama lain : Daun kumis kucing, daun remujung, java tea

Kaegunaan : diuretika

20
27. Nama latin : Persea americana

Nama lain : Daun advokat

Kegunaan : diuretika

28. Nama latin : Piper betle

Nama lain : Daun sirih

Kegunaan : antisariawan, antibatuk, antiseptic, obat kumur

29. Nama latin : Syzygium polianthum

Nama lain : Daun salam

Kegunaan : antidiare, adstringensia

30. Nama latin : Psidium guajava L.

Nama lain : Daun jambu biji

Kegunaan :antidiare, adstringensia

31. Nama latin : Cassia acutifolia

Nama lain : daun sena

Kegunaan : pencahar

32. Nama latin : Sauropus androgynus

Nama lain : daun katuk

Kegunaan : memperlancar ASI dan obat bisul

33. Nama latin : Sericoclyx crispus

Nama lain : daun kejibeling, daun ngokilo

Kegunaan : diuretic

21
34. Nama latin : Sonchus arvensis

Nama lain : daun tempuyung

Kegunaan : diuretic, antiurolitiasis

35. Nama latin : Symplocos odoratisima

Nama lain : daun sariawan

Kegunaan : obat kumur dan sariawan

36. Nama latin : Camellia sinensis

Nama lain : daun teh

Kegunaan : antidota pada keracunan alkaloid dan logam-logam berat,

analeptika, stimulansia

FLOS

1. Nama latin : Carthamus tinctorius

Nama lain : kembang pulu, kesumba

Kegunaan : laksantiva

2. Nama latin : Eugenia caryophyllus

Nama lain : cengkeh

Kegunaan : stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual muntah

3. Nama latin : Jasminum sambac

Nama lain : bunga melati

Kegunaan : korigen odoris, antipiretik, penghenti ASI

22
4. Nama latin : Messua ferrae

Nama lain : Bungan nagasari

Kegunaan : antidiare, aromatikum, ekspetoransia

5. Nama latin : Chrysanthemum cinerariaefolium

Nama lain : Bunga piretri/bunga krisan

Kegunaan : racun serangga

6. Nama latin : Woodfordia fructiosa

Nama lain : Bunga sidawayah

Kegunaan : astringensia

FRUCTUS

1. Nama latin : Amomum compactum

Nama lain : kapolaga

Kegunan : bumbu masak, bahan pewangi, karminativa, dibuat tingtur

2. Nama latin : Pimpinella anisum

Nama lain : buah adas manis

Kegunaan : karminativa, obat mulas

3. Nama latin : Brucea javanica

Nama lain : tambara marica, buah makasar

Kegunaan : obat disentri, hemostatika

4. Nama latin : Capsicum annum

Nama alain : cabe, capsicum cayenne pepper, Lombok

Kegunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok

23
5. Nama latin : Capsicum frutescens

Nama lain : buah cabe rawit

Kegunaan : stimulansia, stomakika, karminativa

6. Nama latin : Carrum copticum

Nama lain : buah mungsi

Kegunaan : karminativa, desinfektansia

7. Nama latin : Coriandrum sativum

Nama lain : ketumbar

Kegunaan : Bumbu masak, karminativa

8. Nama latin : Piper cubeba

Nama latin : Buah kemukus

Kegunaan : obat radang selaput lender, saluran kemih

9. Nama latin : Cuminum cyminum

Nama lain : buah jinten putih

Kegunaan : stimulansia, karminativa, stomakikum

10. Nama latin : Feniculum vulgare

Nama lain : Buah adas

Kegunaan : karminativa, obat mulas, obat gosok anak

11. Nama latin : Gossypium sp.

Nama lain : kapas murni

Kegunaan : untuk alat kesehatan

24
12. Nama latin : Helicteres isora

Nama lain : buah puteran, kayu ules

Kegunaan : antidiare

13. Nama latin : Melaleuca leucadendra

Nama lain : buah kayu putih

Kaegunaan : karminativa

14. Nama latin : PANDANUS FRUCTUS

Nama lain : Papuan red fruit/ buah merah

Kegunaan : obat tumor, kanker, HIV

15. Nama latin : Papaver somniferum

Nama lain : buah opium, buah candu

Kegunaan : sedative ringan, obat batuk

16. Nama latin : PHALERIAE FRUCTUS

Nama lain : buah mahkota dewa

Kegunaan : antihipertensi, obat asam urat, antidiabetes, lever, kanker,

pendarahan, membersihkan racun

17. Nama latin : Piper nigrum

Nama lain : lada putih, merica putih

Kegunaan : karminativa, bumbu masak

18. Nama latin : Piper nigrum

Nama lain : lada hitam, meriva hitam

Kegunaan : karminativa, iritasi local

25
19. Nama latin : Piper retrofractum

Nama lain : cabe jawa, lada panjang, cabe jamu

Kegunaan : stimulansia, karminativa, diuretika

20. Nama latin : Tamarindus indica

Nama lain : asam jawa, pulpa tamarindorum cruda

Kegunaan : pencahar lemah

21. Nama latin : Vanilla planifolia

Nama lain : buah vanili

Kegunaan : bahan pewangi

22. Nama latin : Woodfordia frucriosa

Nama lain : buah sidawayah

Kegunaan : adstringensia

SEMEN

1. Nama latin : Areca catechu

Nama lain : biji pinang jambe

Kegunaan : memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintika)khususnya

cacing pita untuk makan sirih

2. Nama latin : Coffea robusta

Nama lain : biji kopi

Kegunaan : penawar racun (antidota), antipiretik, diuretic

26
3. Nama latin : Cola nitida

Nama lain : biji kola

Kegunaan : minuman menyegarkan

4. Nama latin : Cucubita moschata

Nama lain : biji labu merah

Kegunaan : obat cacing pita, diberikan dalam emulsa segar

5. Nama latin : Trigonela foenumgraecum

Nama lain : biji klabet/cecenet

Kegunaan : bahan pewangi

6. Nama latin : Myristica frgarans Houtt

Nama lain : pala, nutmeg, nux moschata

Kegunaan : bahanpewangi, karminativa, stimulansia setempat sal

pencernaaan, miristin untuk membius

7. Nama latin : Myristica frgarans Houtt

Nama lain : kembang pala, macis

Kegunaan : karminativa, aromatic

8. Nama latin : Myristica frgarans Houtt

Nama lain : kulit buah pala

Kegunaan : karminativa, aromatic

9. Nama latin : Nigella damascena

Nama lain : biji jinten hitam manis

Kegunaan : karminativa

27
10. Nama latin : Nigella sativa

Nama lain : biji jinten hitam pahit

Kegunaan : stimulansia, karminatifa, diaforetika

11. Nama latin : Parkia roxburghii

Nama lain : biji kedawung

Kegunaan : antidiare, adstringensia

12. Nama latin : Strychnos mix-vomica

Nama lain : biji strihni

Kegunaan : amara, stimlansia, antidota (keracunan)

28
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan

sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.

Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi

mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu

tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi

mengobati.

2. Bagian-bagian tanaman obat yang dimanfaatkan antara lain ialah akar

(radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber), bunga (flos), buah (fruktus), biji

(semen), kayu (lignum), kulit kayu (cortex), batang (cauli), daun (folia)

dan seluruh tanaman (herba).

3. Simplisi adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain,

berupa bahan yang telah dikeringkan.

4. Syarat baku simplisia meliputi:

Kadar abu yang tidak larut dalam asam.

Kadarabu yang larut dalam air.

Kadar sari yang larut dalam etanol.

Kadar sari yang larut dalam air dan bahan organik asing.

29
5. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan yaitu simplisia nabati, simplisia

hewani dan simplia pelikan atau mineral.

30
DAFTAR PUSTTAKA

1. DR. Sherley. 2010. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman

Obat Citeureup. Jakarta pusat : Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,

Kosmetik, dan Produk Komplemen, Direktorat Obat Asli Indonesia.

2. Eko andi prastowo. 2013. Standarisasi simplisia guazuma. Pdf

3. Flora. 2008. Tanaman obat. Pdf

4. Maria theresa. 2015. Nama-simplisia-tanaman-obat-dan-kegunaannya.

Html

5. Stepanus. 2011. Tanaman obat. Pdf

31

Anda mungkin juga menyukai