Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER

HERBAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
1. ANISA SUCI RAHAYU
2. RUDI YANTO
3. YOSI WIDIAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


(STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala limpahan
rahmat & kasih sayang-Nya. Karena atas izin-Nya lah, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang Terapi Komplementer Herbal ini dengan
baik.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan, juga menambah pengetahuan kami dan rekan-rekan agar
lebih mengetahui dan memahami pengobatan Herbal.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
mohon untuk saran dan kritiknya.

Pringsewu, September 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ....................................................................................................3
B. Sejarah Pengobatan Herbal........................................................................3
C. Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal.....................................4
D. Macam-macam pengobatan herbal berdasarkan penyakit.....................5
E. Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan..........6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran .............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan
manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat
tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk
mengobati penyakit. Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir sekitar abad
ke-16 SM, memuat ratusan obat rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi,
pengobatan herbal biasanya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba
lebih aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak
berisiko. Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan
seseorang sewaktu mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional?
Sebelum membahas mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa
resep obat tradisional dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut
yang berkhasiat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem
untuk penampilan pribadi.
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang
banyak kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan
alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengobatan Herbal ?
2. Bagaimana Sejarah Pengobatan Herbal ?

3. Apa Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal ?


4. Apa saja Macam-macam Pengobatan Herbal ?
5. Bagaimana Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/Keperawatan
?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pengobatan Herbal.
2. Mengetahui Sejarah Pengobatan Herbal.
3. Mengetahui Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal.
4. Mengetahui Macam-macam Pengobatan Herbal.
5. Mengetahui Hubungan Pengobatan Herbal dengan
Kesehatan/Keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau
pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhantumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal sebagai
pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis
secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup
dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk
jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang
tertentu.
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang
banyak kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan
alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
B. Sejarah Pengobatan Herbal
Di catatan sejarah, studi mengenai tumbuh-tumbuhan herbal dimulai pada
5,000 yang lalu pada bangsa Sumerians, yang telah menggunakan tumbuhtumbuhan herbal untuk kepentingan pengobatan, seperti itu seperti pohon salam,
sejenis tanaman pewangi, dan semacam tumbuhan. Orang-orang Mesir dari 1000
BC. dikenal untuk memiliki digunakan bawang putih, candu, minyak jarak,
ketumbar, permen, warna/tanaman nila, dan tumbuh-tumbuhan herbal lain untuk
pengobatan. Dalam dokumen Kuno juga menyebutkan penggunaan tanaman/jamu
herbal, termasuk tanaman mandrak (beracun), vetch, sejenis tanaman pewangi,
gandum, jewawut, dan gandum hitam.

Bangsa Yunani dan bangsa Roma kuno melakukan penggunaan tanaman


herbal untuk penyembuhan. Sebagaimana tertulis dalam catatan Hipocrates,
terutama Galen praktek bangsa Yunani dan Roma dalam pengobatan herbal
menjadi acuan dalam pelaksanaan pengobatan di barat pada kemudian hari.
Yunani dan praktek-praktek Roma yang berhubung dengan obat, seperti yang
dipelihara di dalam tulisan Hippocrates dan - terutama -Kekasih, yang dengan
syarat pola-pola untuk pengobatan barat yang kemudiannya. Hippocrates
menganjurkan pemakaian herbal yang sederhana, seperti udara yang sehat,segar
dan bersih, istirahat dan diet yang wajar.
Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal,
penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal
sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan
karena pengaruh perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan
menjadikan herbal sebagai alternatif pilihan saja.
Padahal sejak zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah
banyak terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah
meriah dan efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu
masih banyak masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.
C. Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal
1. Manfaat
Obat-obatan

herbal

berfungsi

melemahkan

racun

untuk

proses

penyembuhan penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan membunuh


kandungan racun dalam tubuh manusia. Selain itu obat-obatan herbal juga dapat
membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak dimiliki tubuh manusia,
dengan tujuan melindungi dari unsur yang merusak organ tubuh.
Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa dapat

menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung. Terapi pengobatan dengan


herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel organ tubuh
yang rusak akibat radang dengan penyembuhannya bersifat permanen.
2. Efek Samping
Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang
sama dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak bisa
membedakan antara pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan sintetis.
Produk obat herbal merupakan bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya akar,
daun, kulit, dll) dan mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain
mempunyai khasiat penyembuhan juga dapat memiliki efek samping yang dapat
merugikan.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi
ekstrak tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding
dengan hanya menggunakan satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari
tumbuh-tumbuhan ini memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan
menambah daya khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek
samping yang tidak diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan
dibanding hanya dengan menggunakan satu jenis herbal. Namun, secara teoritis,
kombinasi zat kimia aktif dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk
membuat ramuan herbal menjadi lebih beracun daripada menggunakan satu jenis
herbal.
Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,
kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat-obatan
herbal antara lain:

Keamanan obat herbal pada umumnya;

Kandungan racun yang mungkin dikandung tanaman herbal yang


digunakan;

Efek yang merugikan pada organ tertentu, seperti sistem kardiovaskuler,


sistem saraf, hati, ginjal dan kulit;

Keamanan obat-obatan herbal untuk pengguna yang rentan, misalnya:


anak-anak dan remaja, lansia, wanita selama kehamilan dan menyusui,
pasien dengan kanker dan pasien bedah;

Interaksi yang mungkin terjadi di antara komponen obat herbal;

Waktu penggunaan yang tepat.

Contoh penggunaan obat herbal yang perlu diperhatikan:


Daun Seledri (Apium graveolens)
Tanaman ini telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada
penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih (over dosis) dapat
menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan dapat
menyebabkan shock. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan mengkonsumsi lebih
dari satu gelas perasan seledri untuk sekali minum.
Indikasi : dapat menurunkan tekanan darah (hipertensi)
Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri
sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga
mengurangi produksi hormon stres.
Kontra indikasi : dapat menyebabkan shock jika penggunaan berlebihan
Gambir
Gambir umum digunakan untuk menghentikan diare. Akan tetapi
penggunaan lebih dari ukuran satu ibu jari justru bukan hanya menghentikan diare
tetapi akan menimbulkan kesulitan buang air besar selama berhari-hari.
Indikasi ; dapat menghentikan diare
Kontra indikasi : dapat menimbulkan kesulitan BAB jika penggunaan berlebihan
6

Minyak Jarak (Oleum recini)


Minyak ini biasa digunakan untuk mengobati urus-urus. Akan tetapi jika
penggunaannya tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan.
Indikasi : Dapat Mengobati urus-urus
Kontra indikasi : menyebabkan iritasi saluran pencernaan jika penggunaan
berlebihan
Keji beling atau pecah beling (Strobilantus crispus)
Tanaman ini digunakan untuk mengobati batu ginjal. Akan tetapi jika
pemakaian melebihi 2 gram serbuk sekali minum, bisa menimbulkan iritasi
saluran kemih. Selain itu, pada beberapa pasien yang mengonsumsi keji beling
untuk mengobati sakit batu ginjal, ternyata ditemukan adanya sel-sel darah merah
dengan jumlah melebihi batas normal pada urinenya. Kemungkinan hal ini
disebabkan daun kejibeling merupakan diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan
iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun
kumis kucing (Ortosiphon aristatus) yang efek diuretiknya lebih ringan dan
dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak mempunyai
efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.
Indikasi : Dapat mengobati batu ginjal
Kontra indikasi : bisa menimbulkan iritasi pada saluran kemih jika penggunaan
berlebihan
D. Macam-macam pengobatan herbal berdasarkan penyakit
-

Hipertensi / Darah Tinggi


Obat Herbal yang diberikan untuk orang yang memiliki penyakit

Hipertensi adalah yang memiliki efek farmakologi hipotensif.artinya obat tersebut

mampu menurunkan tekanan darah. Demikian juga tanaman tersebut memiliki


efek diuretik yaitu merangsang pengeluaran air seni. Air seni yang sering keluar
akan menyebabkan ketegangan pembuluh darah rileks dan mengendur. Disamping
itu digunakan juga obat herbal yang memiliki fungsi memperbaiki sistem
metabolisme tubuh. Agar proses metabolisme lebih baik hingga pengobatan lebih
sempurna. Untuk Hipertensi yang tidak diiringi dengan adanya komplikasi maka
bisa menggunakan tanaman herbal sambiloto dan Pegagan. jika hipertensi
tergolong berat maka ditambah dengan tanaman sambung nyawa.
Disamping itu hendaknya Mengurangi / menghindari konsumsi garam
yang berlebihan, minum kopi, alkohol, daging kambing, durian, merokok, sayuran
yang mengandung purin tinggi jika komplikasi dengan asam urat.

Kencing Manis ( Diabetes Militus )


Penyakit Diabets militus dicirikan dengan tingginya kadar gula darah

melebihi batas normal. Hal ini disebabkan rusaknya sel-sel beta pada pulau-pulau
langerhans . Oleh karena itu obat herbal yang diberikan menggunakan herbal yang
memiliki efek farmakologi hipoglikemik ( mampu menurunkan kadar gula
darah ). Disamping itu obat tersebut juga berguna memperbaiki sel-sel yang telah
rusak. Tanaman obat yang digunakan untuk penyakit kencing manis yang tidak di
iringi komplikasi adalah : Daun Mimba, Brotowali, Tapak Dara, dan sambiloto.
Hendaknya mengurangi atau berpantangan makan makanan manis /
bergula, makanan yang banyak karbohidrat, dan makanan berlemak tinggi
-

Batu ginjal / Batu Kandung kemih


Batu ginjal biasanya terjadi karena adanya Proses pengendapan senyawa-

senyawa kimia tertentu yang mengkristal hingga mirip batu. Ia bisa terletak di
ginjal sehingga disebut batu ginjal atau di kandung kemih sehingga disebut batu
kandung kemih. dalam mengobati penyakit batu ginjal / kandung kemih

digunakan obat herbal yang berfungsi meluruhkan batu. Demikian juga digunakan
obat yang berefek diuretik, atau memperlancar pengeluaran air seni. ini
dimaksudkan agar batu yang telah diluruhkan itu dapat keluar dengan mudah
lewat air seni . Untuk mengatasi peradangan yang mungkin terjadi pada proses
pengeluaran batu ginjal dan batu kandung kemih . maka ditambahkan tanaman
obat yang berfungsi menghilangkan dan mengobati peradangan. Obat / tanaman
herbal yang biasa digunakan untuk mengobati batu ginjal / batu kandung kemih
adalah Tempuyung, tapak liman, dan sambiloto.Dianjurkan untuk minum banyak
air jika belum terjadi gaga ginjal kronis. hendaknya mengurangi atau menghindari
teh, kopi, softdrink, coklat, arbei, jeruk, dan bayam.

Radang Kelenjar Prostat ( Prostatitis )


Obat herbal untuk penyakit ini adalah herbal yang berfungsi sebagai anti

peradangan ( anti inflamasi) , anti biotik, anti racun, dan menghilangkan rasa
sakit. diantaranya adalah Sambiloto, meniran dan kumis kucing.

Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah penyakit peradangan yang menyerang organ

di tenggorokan. Obat herbal yang digunakan untuk penyakit ini adalah yang
berkhasiat sebagai anto inflamasi ( peradangan ), anti biotik, anti piretik ( penurun
panas, demam ) dan analgesik ( pereda rasa sakit. Obat herbal yang biasa
digunakan adalah : rumput mutiara, sambiloto, kumis kucing.
E. Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan
Pengobatan secara medis dan dengan herbal apabila dibandingkan,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika satu jenis
obat medis secara spesifik menyembuhkan satu penyakit, namun obat-obatan
herbal mampu menjadi penawar rasa sakit berbagai jenis penyakit. Obat-obatan

herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak,sebagai contoh obat
herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa dapat menyembuhkan penyakit
kanker, tumor dan jantung.
Pengobatan secara medis dapat lebih mengoptimalkan darah sebagai
indikator dan menjaga agar darah normal secara klinis (pemeriksaan
laboratorium), namun tanpa mempedulikan dampaknya terhadap kerusakan organ
tubuh

lainnya.

Sebagai contoh suntikan cairan insulin untuk penderita diabetes ternyata memiliki
potensi mengakibatkan rusaknya kelenjar tubuh yang biasanya memproduksi
insulin.
Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki

sel-sel

organ

tubuh

yang

rusak

akibat

radang

dengan

penyembuhannya bersifat permanen.


Hubungannya dalam kesehatan/keperawatan, pengobatan herbal dapat
menjadi kombinasi dalam pemberian asuhan keperawatan, apa lagi banyak
masyarakat sekarang mulai mencari alternatif lain untuk mencegah penyakit dan
kesehatannya. Pengobatan herbal pun semakin mendapat tempat dimasyarakat.
Pengobatan herbal dapat menjadi terapi pengobatan dalam kesehatan/keperawatan
guna untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam mengobati pasien.
Penelitian meta-analisis terhadap tanggapan dokter mengenai pengobatan
alternatif menunjukkan bahwa dari 12 penelitian yang berbeda , dokter
memberikan jawaban yang positif terhadap keberadaan pengobatan alternatif,
terutama terhadap akupuntur, osteopati, homeopati, dan chiropractic. Pada 5
penelitian diantaranya ditanyakan mengenai bermanfaat atau tidaknya pengobatan
alternatif tersebut. Tanggapan dokter yang menjawab bahwa pengobatan alternatif
bermanfaat berkisar dari 54 % sampai 86 %. Dapat dikatakan di sini bahwa
sebagian besar dokter setuju bahwa pengobatan alternatif bermanfaat pada
penyembuhan penyakit.

10

Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan


pengobatan

alternatif

menunjukkan

dua

pertiganya

menyatakan

bahwa

pengobatan tersebut bermanfaat. Secara umum pasien mengatakan bahwa tingkat


energi meningkat dan merasa lebih sehat fisik dan mental. Pada sepertiga pasien
mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan alternatif ini mampu
mengecilkan dan menghilangkan tumornya.
Penelitian Ernaldi bahar dkk, terhadap gangguan kesehatan jiwa pada anak
dan remaja di Palembang menunjukkan bahwa orang tua penderita percaya bahwa
pengobatan tradisional lebih kompeten dan mampu mengobati kesehatan jiwa
anaknya.
Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi
didapatkan data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif
sama berguna dengan pengobatan konvensional.
Dalam suatu diskusi panel National Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri
oleh 23 ahli di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu
saraf dan psikologi ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik
relaksasi dan terapi perilaku dapat mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia
akibat berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi Panel NIH pernah juga
memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi nyeri gigi,
mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11

Dari pembahasan pada bab diatas dapat kami simpulkan bahwa


Pengobatan Herbal adalah pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat
mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan
ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang
digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan. Obat herbal
sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan untuk
meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris
(turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional.
Pengobatan Herbal telah banyak digunakan masyarakat maupun medis
sebagai

terapi

pengobatan

dalam

kesehatan/keperawatan

guna

untuk

mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam mengobati pasien.

B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan attau
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang Pengobatan herbal. Dimana
kita yang berada dibidang kesehatan dan merawat pasien harus mengetahui
pengobatan lain selain pengobatan medis yang diberikan salah satunya yaitu
pengobatan herbal yang menggunakan bahan-bahan alami yang dapat menunjang
dalam pengobatan pasien itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

12

Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan


kesehatan. Dexa media 2001 ; 14
Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think
of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405
Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia.
Medical Progress 1998 ; June : 5-7
Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA
2001 ; 286 : 208

13

Anda mungkin juga menyukai