Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM

KOMUNITAS KESEHATAN LANSIA


Hafshah Nur Attariq
Jihan Nurul Fadhillah
Mutia Iswari Ilyas
◦ Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia
65 dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli
demografi memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus
menigkat sampaii selanjutnya (Potter & Perry, 2005).
◦ Menurut Constantinidies menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri / mengganti diri dan mempertahankan fungsi formalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita. Menurut organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi usia
pertengahan (middleage) adalah kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut
(elderly) adalah kelompok usia 60-74 tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok
usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90
tahun.
Perubahan-perubahan
yang Terjadi pada
Lanjut Usia
Perubahan -
perubahan fisik

◦ Perubahanfisik yang berubah


◦ sel, sistem Pernafasan, sistem pendengaran,sistem penglihatan,sistem
kardiovaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi, sitem
Gastrointestinal, sistem urinaria, sistem endokrin, sistem Kulit dan
muskuloskeletal.
◦ Umum
◦ peningkatan penduduk lansia dalam waktu 1990-2000 sebesar 41% dan
Permasalahan yang
merupakan yang tertinggi didunia ( Darmojo, 1999:1). Timbul pada Lansia
◦ Jumlah lansia miskin makin banyak
◦ Nilai perkerabatan melemah, tatanan masyarakat makin individualistic
◦ Rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga profesional yang melayani lansia
◦ Terbatasnya sarana dan fasilitas pelayanan bagi lansia
◦ Adanya dampak pembangunan yang merugikan seperti urbanisasi dan popuilasi
pada kehidupan dan penghidupan lansia.
◦ Khusus
◦ Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia
◦ Terjadi perubahan abnormal pada fisik lansia
◦ keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan,
malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau
kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,
mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang
bermartabat. Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen
kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.
1. Pendekatan perawatan lanjut usia
◦ Pendekatan fisik Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2
bagian yaitu :
◦ Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan
orang lain.
◦ Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami
kelumpuhan atau sakit.
◦ 2. Pendekatan psikis
◦ Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia
pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
◦ 3. Pendekatan sosial
◦ Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya perawatan
dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul bersama dengan
sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka.
Asuhan Keperawatan Agregat dalam Komunitas Kesehatan Lansia
1. Data inti
◦ Demografi, Karekteristik Umur Dan Sex, Vital Statistik
◦ Data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : jumlah penduduk lansia dalam wilayah, umur, pendidikan, jenis kelamin, vital
stastistik, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas yang dapat dicontohkan sebagai
berikut :
◦ Jumlah penduduk : 987 jiwa
◦ Laki – laki : 523 jiwa
◦ Perempuan : 464 jiwa
◦ Pendidikan penduduk : Para penduduk mayoritas berpendidikan hingga lulus SLTA dan beberapa diantaranya perguruan tinggi.
◦ Suku Bangsa : Suku Jawa
◦ Status perkawinan : Menikah dan kebanyakan penduduk di komunitas tersebut adalah janda (lansia) karena kebanyakan
pasangannya meninggal.
◦ Nilai dan kepercayaan : Nilai dan norma para masyarakat masih mengenal nilai kesopanan, gotong royong dan kerukunan antar
warganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang masih terus berjalan. Seperti kerja bakti, arisan,
dan takziyah.
◦ Agama : Mayoritas beragama Islam dan beberapa diantaranya beragama Nasrani
2. Data subsistem
◦ Lingkungan fisik
◦ Pendidikan
◦ Keamanan dan transportasi
◦ Politik dan pemerintahan
◦ Pelayanan sosial dan Kesehatan
◦ Komunikasi
◦ Ekonomi
◦ Rekreasi
◦ Analisa data
N Data Problem Etiologi
o
1 Ds: Hiperglikemi Kebiasaan hidup lansia
. Kader posyandu mengatakan 35% lansia yang tidak terkontrol
menderita diabetes namun jarang memeriksakan
kondisinya.
Do :
Lansia menkonsumsi makanan dengan tidak
terkontrol dan hanya berada di rumah setiap
harinya

2 DS: Bidan desa mengatakan lansia banyak yang Hipertensi Ketidakpatuhan lansia
. menderita hipertensi dan lansia malas mengikuti dalam mengikuti
posyandu lansia yang diselengarakan setiap posyandu lansia
bulannya.

3 Ds: Resiko kerusakan integritas Perubahan status


. -Banyak warga yang mengeluh gatal-gatal pada kulit kesehatan
tubuhnya.
Do:
-Tubuh terlihat bintikbintik merah.
◦ Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional
◦ Hiperglikemi Hiperglikemia Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji faktor yang menjadi 1. untuk mengetahui
berhubungan dengan berhubungan keperawatan Selama 4 minggu, penyebab ketidakstabil an glukosa tanda gejala

kebiasaan hidup lansia dengan kebiasaan komunitas diharapkan dengan kriteria 2. Pantau keton urine 3. Gambarkan ketidakstabilan glukosa
hidup lansia yang hasil : mengenai proses perjalanan 2. terjadi atau tidak
yang tidak terkontrol. tidak terkontrol 1. Lansia mampu mengontrol asupan penyakit komplikasi ketoadosis

◦ Hipertensi berhubungan ditandai dengan makanan sehari harinya dan dapat   diabetic
35 % lansia melakukan sedikit aktivitas. 4. Pantau tanda gejala terjadinya 3. memberikan sebuah
dengan ketidakpatuhan menderita 2. Lansia rutin setiap bulannya menghadiri hipoglikemi dan hiperglikemi gambaran tetang
lansia dalam mengikuti diabetes kegiatan posyandu lansia yang diadakan. 5. Memberikan penyuluhan masalah yang dialami

posyandu lansia. mengenai penyakit ulkus diabetik, pasien


diit, obat 4. upaya untuk
◦ Resiko kerusakan mengontrol kadar
glukosa dalam darah
integritas kulit 5. merencanakan,
berhubungan dengan melakukan program
penurunan status penyuluhan, pasin

Kesehatan melaksanakan program


diet, dan menerima obat
resep
Hipertensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Selama 4 1. Monitor TTV 1. Untuk mengetahui ttv pasien
berhubungan dengan minggu, diharapkan masakah pasien dapat teratasi 2. Jelaskan batas tekanan darah normal, 2. Memberikan pemahaman
ketidakpatuhan dengan kriteria hasil : 1. Tekanan darah dalam tekanan darah tinggi dan efeknya tentang peningkatan tekanan
lansia dalam rentang normal ( 140/90 mmHg ) 3. Jelaskan cara mencegah hipertensi darah dan efeknya
mengikuti posyandu 4. Anjurkan pasien untuk menghindari 3. Untuk mengetahui cara
lansia. makanan yang mengandung garam mencegah hipertensi
berlebih 4. Untuk menghindari
5. Kolaborasi dengan tim medis lainnya peningkatan tekanan darah
pasien
5. Kolaborasi dengan tim medis
lainnya
Resiko kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi keadaan kulit pasien 1. Untuk mengetahui
integritas kulit keperawatan Selama 4 minggu, 2. Memberikan pemahaman resiko keadaan kulit pasien
berhubungan diharapkan masalah pasien dapat infeksi 2. Memberikan pemahaman
dengan penurunan dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan pasien untuk tidak memakai tentang mencegah adanya
status kesehatan. 1. Intergritas kulit membaik dan tidak pakaian yang ketat infeksi
terjadi perluasan kerusakan 4. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah 3. Untuk mencegah adanya
baring kerusakan kulit pasien
4. Untuk mencegah
kerusakan kulit pasien

Anda mungkin juga menyukai