1 Resistensi
insulin
2 Disfungsi sel B
pancreas
Resistensi insulin
DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi
insulin,tapi karena sel sel sasaran insulin gagal atau tidak
mampu merespon insulin secara normal, disebut sebagai
“resistensi insulin”.
2 Tidak dapat
dimodifikasi
Dapat
1. Berat Badan Lebih, Dimodifikasi
2. Obesitas Abdominal /Sentral,
3. Kurangnya Aktivitas Fisik,
4. Hipertensi,
5. Dislipidemia,
6. Diet Tidak Sehat/Tidak Seimbang,
7. Riwayat Toleransi Glukosa
Terganggu (TGT) Atau Gula Darah
Puasa Terganggu (GDP
Terganggu), Dan
8. Merokok
Tidak Dapat
Dimodifikasi 1 Ras & etnik
2 Umur
3 jenis kelamin,
4 riwayat keluarga dengan
diabetes melitus
5 riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan lebih dari 4000
gram
6 riwayat lahir dengan berat
badan lahir rendah (kurang dari
2500 gram).
Proporsi penduduk dgn faktor risiko
Pencegahan
dan
Pengendalian
Pencegahan
▰ Pencegahan Premordial
Pencegahan premodial adalah upaya untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan
dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor risiko lainnya. Prakondisi ini
harus diciptakan dengan multimitra. Pencegahan premodial pada
penyakit DM misalnya adalah menciptakan prakondisi sehingga
masyarakat merasa bahwa konsumsi makan kebarat-baratan adalah
suatu pola makan yang kurang baik, pola hidup santai atau kurang
aktivitas, dan obesitas adalah kurang baik bagi kesehatan.
22
▰ Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk
kelompok risiko tinggi, yaitu mereka yang belum menderita DM, tetapi berpotensi untuk
menderita DM diantaranya :
a. Kelompok usia tua (>45tahun)
b. Kegemukan (BB(kg)>120% BB idaman atau IMT>27 (kglm2))
c. Tekanan darah tinggi (>140i90mmHg)
d. Riwayat keluarga DM
e. Riwayat kehamilan dengan BB bayi lahir > 4000 gr.
f. Disiipidemia (HvL<35mg/dl dan atau Trigliserida>250mg/dl).
g. Pernah TGT atau glukosa darah puasa tergangu (GDPT)
Untuk pencegahan primer harus dikenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
timbulnya DM dan upaya untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Oleh karena sangat
penting dalam pencegahan ini. Sejak dini hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang
pentingnya kegiatan jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat menjaga badan
agar tidak terlalu gemuk:, dan risiko merokok bagi kesehatan.
23
▰ Pencegahan Sekunder ▰ Pencegahan Tersier
Pencegahan sekunder adalah upaya Pencegahan tersier adalah upaya
mencegah atau menghambat timbulnya mencegah terjadinya kecacatan lebih
penyulit dengan tindakan deteksi dini lanjut dan merehabilitasi pasien sedini
dan memberikan pengobatan sejak awal mungkin, sebelum kecacatan tersebut
penyakit. Dalam pengelolaan pasien menetap. Pelayanan kesehatan yang
DM, sejak awal sudah harus diwaspadai holistik dan terintegrasi antar disiplin
dan sedapat mungkin dicegah terkait sangat diperlukan, terutama
kemungkinan terjadinya penyulit dirumah sakit rujukan, misalnya para ahli
menahun. Pilar utama pengelolaan DM sesama disiplin ilmu seperti ahli penyakit
meliputi: jantung, mata, rehabilitasi medis, gizi
a. penyuluhan dan lain-lain.
b. perencanaan makanan
c. latihan jasmani
d. obat berkhasiat hipoglikemik.
24
25
Pengendalian
26
2
27
Program PATUH, yaitu:
○ P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran
dokter
○ A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
dan teratur
○ T : Tetap diet sehat dengan gizi seimbang CERDIK dan
○ U : Upayakan beraktivitas fisik dengan aman PATUH di
○ H : Hindari rokok, alkohol, dan zat karsinogenik
lainnya
3 Posbindu
PTM dan
Program CERDIK, pesan peningkatan gaya hidup sehat Balai Gaya
yang disampaikan di lingkungan sekolah, yaitu: Hidup Sehat
○ C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
○ E : Enyahkan asap rokok
○ R : Rajin aktifitas fisik
○ D : Diet sehat dengan kalori seimbang
○ I : Istirahat yang cukup
28
○ K : Kendalikan stress
Terima Kasih.