Anda di halaman 1dari 10

Oleh :

JUNIOR PRATAMA YASIN (821414010)

DIAN NOVITA IBRAHIM (821415009)

SANTI (821418018)

FATMA AHZZAHRA LUKUM (821418019)

KARMILA H. TOI (821418004)

DEWA GEDE SUJANA (821418061)


Apakah DM
itu??

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016,


Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis dimana organ
pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh
tidak efektif dalam menggunakannya.Diabetes mellitus adalah
gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat (Price dan Wilson, 2006).
Secara Klinis

Diabetes Mellitus tipe 1 Diabetes Mellitus tipe 2

Diabetes tipe spesifik lain Gestational Diabetes


Klasifikasi diabetes mellitus sesuai
dengan penyebab atau etiologi

• Tipe 1 Kerusakan sel beta pankreas, umumnya mengarah ke defisiensi


insulin absolut, biasanya disebabkan oleh autoimun dan idiopatik.
• Tipe 2 Bervariasi, bisa disebabkan oleh resistensi insulin yang disertai
insulin relatif sampai dengan defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin.
• Tipe lain Bisa disebabkan oleh defek genetik fungsi beta, defek genetik
kerja insulin, penyakit endokrin pankreas, oleh karena obat-obatan, infeksi,
ataupun penyakit genetik lainnya.
Diagnosis
Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.

Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126mg/dl. Puasa adalah kondisi


tidak ada asupan kalori minimal 8 jam atau pemeriksaan glukosa
plasma ≥200mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
dengan beban 75 gram atau pemeriksaan glukosa plasma sewaktu
≥200mg/dl dengan keluhan klasik atau pemeriksaan GbA1c ≥6,5%
dengan menggunakan metode High-Performance Liquid
Chromatography (HPLC)
Diagnosis DM dapat dilakukan dengan melihat manifestasi berupa gejala
DM
kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL, atau kadar glukosa darah
puasa >126 mg/dL atau kadar glukosa darah 2 jam setelah dilakukan
test toleransi glukosa oral (75 gram glukosa yang dilarutkan) makan >
200 mg/dL. Pemeriksaan dilakukan minimal 2 kali dengan cara yang
sama.
Komplikasi Diabetes Mellitus
Komplikasi Akut
Hiperglikemia

Diabetik Ketoasidosis (DKA)

Hiperglikemik Hiperosmolar (HHS)

Komplikasi Kronik

Perubahan pada Sistem Kardiovaskular


Makrosirkulasi (pembuluh darah besar)
Penyakit Arteri Koroner

“The Best Prescription is


Knowledge"
Genetik atau Faktor Keturunan Usia,
Jenis kelamin, Pola Makan dan
Host Kegemukan (Obesitas), Kurang
Gerak Badan, Infeksi,

,
Pola atau kebiasaan buruk
Determinan Agent individu, Gangguan pankreas
maupun resistiensi insulin,

invironment Kondisi sosial ekonomi yang


baik
usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau
perilaku hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang
dapat mencegah resiko terhadap penyakit dengan
Primordial melestarikan perilaku atau kebutuhan hidup sehat yang
prevention dapat mencegah atau mengurangi tingkat resiko terhadap
suatu penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit
secara umum

Mempertahankan perilaku makan sehari-hari yang sehat


dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran
dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan
Primary prevention karbohidrat sederhana.
Mempertahankan berat badan normal sesuai dengan
umur dan tinggi badan. Melakukan kegiatan jasmani yang
cukup sesuai dengan umur dan kemampuan.

dimulai dengan mendeteksi dini pengidap diabetes.


Secondary Karena itu dianjurkan untuk pada setiap kesempatan,
prevention terutama untuk mereka yang beresiko tinggi agar
dilakukan pemeriksaan penyaringan glukosa darah

perawatan dan pengobatan khusus pada penderita


diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, gangguan
Tertiary prevention saraf serta mencegah terjadinya cacat maupun
kematian karena penyebab tertentu, serta usaha
rehabilitas
Efektivitas Obat Tradisional

Banyak tumbuhan di Indonesia yang terbukti digunakan sebagai salah satu


sumber bahan baku antidiabetes melitus, karena tumbuhan tersebut
mempunyai senyawa-senyawa yang berkhasiat menurunkan gula darah :
• Buah Buncis telah digunakan sebagai fitoterapi oleh sebagian
masyarakat untuk menurunkan kadargula darah penderita diabetes
mellitus. Buncis mengandung guava polyphenol yang bersifat anti
oksidan.
• Buah pare (Momordica fructus) mempunyai sifat hipoglikemik yang
berpotensi mengatasi diabetes melitus. Kandungan buah pare yang
menurunkan kadar gula darah antara lain steroidal saponin yang
dikenal sebagai charantin, insulin-like peptides dan alkaloid

Anda mungkin juga menyukai