Lihat data
MENGENAL PERILAKU
DAN CARA PENGENDALIAN NYAMUK
PENULAR DBD
Nyamuk yang berperan sebagai vektor
DBD
THORAX:
- Dengan sepasang garis lengkung di tepi
(mirip tanda kurung kurve) & 2 garis
pendek ditengah
TUBUH :
- ukuran sedang &
- berwarna kehitaman
- terdapat bintik-bintik putih di
tubuh maupun kakinya
Ae.albopictus bersifat :
Antropophilic juga zoophilic
Diluar rumah, kebun, hutan
Rural (desa, hutan)
Mencari makan siang hari
Tertarik pada manusia karena :
- keringat
- CO2 dari udara pernapasan
THORAX:
terdapat satu garis lurus di bagian tengah
thorax mirip tanda seru (!)
TUBUH :
- ukuran sedang &
- berwarna kehitaman
- terdapat bintik-bintik putih di tubuh
maupun kakinya
Transovarial Transmission
Virus Dengue di dalam tubuh nyamuk Ae.aegypti dan
Ae.albopictus berada dalam hemocoelum setelah itu
masuk ke kelenjar air liur yang siap untuk ditularkan.
Selain itu virus Dengue juga memasuki ovarium nyamuk
betina dan memasuki telur-telurnya. Telur mengandung
virus Dengue jentik nyamuk dewasa ditularkan
ke manusia lagi.
Hal ini menyebabkan virus Dengue tetap ada di alam.
Mengapa penyakit DBD
menjadi endemis
Faktor yang mempengaruhi :
1. Belum ditemukan obat kausal anti virus
Dengue
2. Belum ditemukan vaksin yang efektif
3. Kurangnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat tentang perilaku nyamuk
Aedes dikaitkan dengan kebersihan
rumah dan lingkungan
4. Adanya transovarial transmission.
BREEDING PLACES
DHF VECTORS
FAKTOR RISIKO PENULARAN
SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTI
( UMUR : 1 – 2
Bln )
Perbedaan Jentik & Pupa Nyamuk Aedes Sp. & Culex Sp.
Ikanisasi
Pemakaian kelambu
Kasa Pencahayaan
DISEMPURNAKAN
Ventilasi
LARVASIDA
1. Membunuh telur dan
jentik nyamuk
2. Dilaksanakan setiap
tribulan bersamaan
PJB & saat
Penanggulangan
Fokus
3. Larvasidasi selektif/
TPA sulit dikuras /
sulit air
4. Menggunakan
larvasida (Temephos,
Altosid, Sumilarv)
PILIH MANA ???????????
Fogging (pengasapan) yakiiiiiii nih???????????
2. MASYARAKAT
- TUGAS PEMERINTAH
- BOSAN
- TIDAK TAMPAK HASILNYA
Racun
PENGENDALIAN :
Mahal
Aturan ketat
Peme-
fogging rintah
PSN Rakyat
Mingguan
Gratis
Aman
3 ASPEK UTAMA PENGENDALIAN NYAMUK
PENULAR DBD
P
E Menggi
1
VEKTOR R
I
git
Istirah
(NYAMUK) L
at
A
K Bertelu
U r
Organochl
2 INSEKTISIDA orin
Organophos G.1
phat
Carbama G.2
3 t
PENGENDALIAN Sintetik G.3
VEKTOR DBD
Piretroid G.4
Fogging (pengasapan)
adalah suatu upaya pemberantasan nyamuk
(dewasa) penular DBD (Ae. aegypti & Ae.
albopictus) dengan menggunakan insektisida
dengan system asap atau kabut
Kandungan asap/ kabut pada
fogging
1. Racun Serangga
Paling banyak dan sering digunakan adalah
malation
Insektisida malation sudah digunakan oleh
pemerintah dalam fogging sejak tahun 1972 di
Indonesia
2. Bahan pelarut malation harus diencerkan
dengan penambahan solar atau minyak tanah.(fog
machine)
Bahaya fogging
1. Fogging sangat mencemari lingkungan dan
pestisida akhirnya mencemari manusia
2. Hasilnya yang tidak begitu signifikan bahkan akan
membuat nyamuknya menjadi resisten (kebal dan
tak mati karena fogging)
3. Keracunan
gejala yang sering timbul dimulai dengan sakit
kepala, pusing, mual, sakit dada, muntah-muntah,
kudis, sakit otot, keringat berlebihan, kram, diare,
sulit bernafas, pandangan kabur dan akhirnya dapat
menyebabkan kematian.
Bahaya fogging
BAHAYA JANGKA PANJANG
Bahaya dari pestisida /insektisida dalam penanganan DBD dapat
menimbulkan dampak kronis pada tubuh.
1. sistem syaraf, Neurotoksin: masalah ingatan yang gawat, sulit
berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, kehilangan
kesadaran dan koma;
2. hati
3. perut, berupa muntah-muntah, sakit perut dan diare, adalah gejala
umum dari keracunan
4. sistem kekebalan
5. keseimbangan hormon
Dampak jangka panjang yang mungkin disebabkan oleh racun
tersebut akan bersifat karsinogenik (pembentukan jaringan kanker
pada tubuh); mutagenik (kerusakan genetik untuk generasi yang
akan datang); teratogenik (kelahiran anak cacad dari ibu yang
keracunan), dan residu sisa berbahaya bagi konsumen
Tentu TIDAK
DBD ?
Desa Puskesmas PE
PENDERITA DBD
Dirumah
perderita :
20 rumah
PENYELIDIKAN
•Pemeriksaan jentik sekitar,
EPIDEMIOLOGI •Pencarian penderita TTU,
sekolah
YA TIDAK
PSN
PSN
LARVASIDASI SELEKTIF
DR. Dr. Irene, LARVASIDASI SELEKTIF
MKM
PENYULUHAN
PENYULUHAN
FOGGING RADIUS ± 200M
FOGGING / PENGASAPAN :
Mahal
Racun
Aturan ketat
(dosis, radius,
waktu, cuaca)
Resisten
Tetap PSN
PENANGANAN KASUS DI
PENYELIDIKAN
MASYARAKAT : PENGASAPAN :
EPIDEMIOLOGI 1. ADA KASUS
TAMBAHAN DBD
2. ADA 3 ATAU LEBIH
PENDERITA PANAS
TANPA SEBAB YANG
JELAS
3. BANYAK
DITEMUKAN JENTIK
100 M
PENGASAPAN
DILAKUKAN 2 SIKLUS,
INTERVAL 1 MINGGU
100 M PENGASAPAN DISERTAI
PSN 3 M PLUS
= KASUS
= KASUS TAMBAHAN
Setelah Penyemprotan :
Pintu rumah ditutup, bila belum ditutup
Semua penghuni rumah tetep di luar sampai 30
menit – 1 jam selesasi disemprot
Menyapu lantai bila ada hewan seperti cecak,
kecoak dll yang mati dan dikumpul dalam kantong
plastik yang rapat jangan sampai dimakan oleh
hewan piaraan : ayam, kucing dll.
Bila lantai kotor kena larutan insektisida atau solar,
supaya dilap dulu (bila licin dilap dengan bensin)
baru dipel dengan Lysol/ sabun
ILUSTRASI : Insektisida x, dosis: 500 ml formulasi / per Ha
Ketentuan : 10 Liter larutan (Insek + Solar)/ Ha
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Kemitraan ( wadah POKJANAL )
3. Profesionalisme pengelola Program
4. Desentralisasi
5. Pembangunan berwawasan Kes.
Kebijaksanaan :
Mengutamakan kegiatan Pencegahan dan
Pemberdayaan Masyarakat dg melaks :
PSN 3 M PLUS → Menguras, Menutup, Mengubur
PLUS membubuhkan larvasida, memelihara ikan,
menggunakan kelambu, menyemprot sendiri dll
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) tiap 3 bulan sekali,
dg metode sampling.
Penyemprotan pilihan terakhir ketika ada kasus dan
timbul KLB.
Dikoordinasikan dalam wadah POKJANAL DBD
Rekruitmen tenaga JUMANTIK
MANUSIA : - PERILAKU ,
- BUDAYA MENYIMPAN AIR
- KEPADATAN PENDUDUK
- MOBILITAS
LINGKUNGAN : - DAERAH TROPIS
- MUSIM HUJAN
- KEBRSIHAN LINGK.
AGENT : VIRUS : 4 SEROTYPE ( D1 – D4 )
GENOTYPE
VEKTOR : TERSEBAR DIMANA-MANA
STRATEGI PENANGGULANGAN
PEMBERANTASAN SARANG
NYAMUK
&
PERAN SERTA MASYARAKAT
Kita mengenal pula istilah 3M Plus yang sering
dikampanyekan, yaitu Menutup, Menguras,
Mengubur, dan Menggunakan anti nyamuk
terpercaya. Namun, kasus demam berdarah tetap
sering terjadi berulang-kali.
2. MASYARAKAT
- TUGAS PEMERINTAH
- BOSAN
- TIDAK TAMPAK HASILNYA
Mudah, tapi kita selalu menganggap enteng
perilaku tersebut. Seakan-akan kita lebih senang
“mengobati” daripada “mencegah”
Bagaimana pun tindakan preventif untuk
mencegah merajalelanya nyamuk seharusnya
menjadi priroritas