Anda di halaman 1dari 18

LATAR BELAKANG

Pasal 28H ayat (1)

Setiap orang berhak hidup


sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh
FOKUS UTAMA
1. DBD (DEMAM BERDARAH DANGUE)
2. HIV / AIDS
• Menurunkan angka kesakitan
• Menurunkan angka kematian
• Mencegah KLB

1. Pemberdayaan masyarakat
2. Kemitraan ( wadah POKJANAL )
3. Profesionalisme pengelola Program
4. Desentralisasi
5. Pembangunan berwawasan Kesehatan
UPAYA MASYARAKAT
1. Gerakan Bersih dan Tata Lingkungan
Serentak
2. 4M-PLUS
- Menguras
- Menutup
- Mengubur
- Memantau (PJB)
3. 1R1J (1 Rumah 1 Jumantik)
(Kasun, RW dan RT sebagai role model)
4. Memasyarakatkan penanaman tanaman
anti nyamuk (Sereh Wangi dan Lidah
Buaya)
UPAYA PUSKESMAS

1. Penyuluhan DBD dengan penekanan pada :


- Upaya pencegahan
- Deteksi dan kewaspadaan dini
- Kriteria dapat/tidaknya Fogging
- Pelaksanaan Fogging
- Manfaat dan bahaya Fogging
2. Deteksi dini Dx DBD untuk menurunkan
angka kematian
3. Pengobatan dan Perawatan Penderita
4. Abatesasi
FAKTA FOGGING
• Bahan insektisida yang digunakan yaitu
Malathion dicampur dengan minyak tanah/solar
• Hanya membunuh nyamuk dewasa
• Biaya tinggi/mahal
• Efek samping besar
• Penelitian University of Florida & University of
South Florida terdapat 13 macam akibat
negatif/merugikan bagi tubuh manusia, belum
termasuk efek pada hewan dan tumbuhan
• 1976 – Fogging massal di Pakistan dilaporkan 15
orang meninggal dan 2.800 keracunan
INDIKATOR PENILAIAN DBD

1. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran


masyarakat terhadap upaya pencegahan dan
deteksi dini
2. Pelaksanaan kegiatan bersih lingkungan serentak
secara berkelanjutan min. 1 kali/minggu
3. Terwujudnya 1R1J
4. Penanaman tanaman anti nyamuk (Sereh Wangi
dan Lidah Buaya) di setiap rumah
5. IR maks 50% target nasional (25/100.000)
TUJUAN PENANGGULANGAN
HIV-AIDS

1. Mencegah penularan,
2. Mengurangi sebanyak mungkin penderita
perorangan, serta dampak sosial dan
ekonomi,
3. Menghimpun dan menyatukan upaya-
upaya penanggulangan.
Prinsip Dasar Penanggulangan
1. Dilaksanakan oleh Masyarakat (Pelaku utama) dan
Pemerintah (mengarahkan & membimbing),
2. Mencerminkan nilai agama & budaya,
3. Mempertahankan & mengukuhkan ketahanan &
kesejahteraan keluarga, serta dukungan sosial yang
mengakar di masyarakat,
4. Pendidikan & Penyuluhan (tidak memberi kesempatan
penularan, mengubah perilaku risti),
5. Hak informasi yang benar
6. Kebijakan, program, pelayanan & kegiatan tetap
menghormati harkat martabat pengidap & keluarga,
7. Setiap pemeriksaan harus dengan; konseling, informed
consent, rahasia,
8. Peraturan dan perundangan harus mendukung & selaras
dengan Stranas,
9. Non diskriminasi dan Non Stigma
UPAYA MASYARAKAT

1. Menerapkan informasi HIV-AIDS pada diri


sendiri
2. Berperilaku bertanggung jawab
3. Menyebarkan informasi tentang HIV-AIDS
kepada orang lain
4. Pendekatan agama dan ketahanan keluarga
5. No Drug & Free Sex
6. Pembentukan MASYARAKAT SADAR HIV-AIDS
(MAS SAHID)
7. Pembentukan PUTRA PUTRI PELAJAR SADAR
HIV-AIDS (PIJAR SAHID)
UPAYA PUSKESMAS

1. Penyuluhan HIV-AIDS masyarakat


2. Peningkatan pemahaman HIV-AIDS bagi
seluruh petugas Puskesmas
3. Bersama Linsek memfasilitasi pembentukan
MAS SAHID dan PIJAR SAHID
4. Deteksi dini HIV-AIDS
5. Perawatan dan Pengobatan penderita
INDIKATOR PENILAIAN HIV-AIDS

1. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran


masyarakat terhadap upaya pencegahan
2. Tidak adanya diskriminasi dan stigma terhadap
penderita dan keluarga oleh masyarakat
3. Meningkatnya kesadaran untuk secara suka
rela melakukan test VCT bagi ibu hamil dan
golongan risiko tinggi
4. Meningkatnya kemauan untuk melakukan
pengobatan bagi yang HIV+
5. 100 % penderita HIV+ mau dan menjalani
pengobatan ARV
TINDAK LANJUT PENDUKUNG
GEMAS DARLING
Pelatihan KADER PENGGERAK
TUPOKSI :
- Pelopor dan motivator penggerak
masyarakat untuk upaya pencegahan
penyakit berbasis kemandirian masyarakat
- Membantu pimpinan wilayah (Lurah/Kades)
untuk menggerakkan masyarakat
- Koordinator/pengumpul KARTU PANTAU
JENTIK
- Membantu pembentukan MAS SAHID
MEMBUAT KOMITMEN MASYARAKAT
UNTUK ANGKA DBD TINGGI

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap DBD di tingkat desa


2. Melaksanakan gerakan PSN secara berkesinambungan
3. Melakukan gerakan bersih desa secara terjadwal, serta inovasi dengan
arisan bersih lingkungan
4. Revitalisasi Dasa Wisma
5. Sosialisasi dengan media cetak dan banner di tempatkan di tempat-
tempat umum
6. Koordinasi yang pasti dan intensif mengenai alur penanganan DBD
7. Abatesasi massal di Desa endemis
8. Pelibatan pihak swasta dalam penanganan DBD (pendanaan dan
sponsorship)
9. Kerjasama linsek dengan ulama di tingkat Kecamatan
10. Lomba lingkungan sehat
11. Menghimbau penanaman tanaman anti nyamuk
12. Optimalisasi dan kaderisasi kader jumantik junior di sekolah
13. Peningkatan kapasitas jumantik (SK Desa, seragam, honor).
UNTUK ANGKA HIV TINGGI
1. Pemberdayaan TOMA-TOGA
2. Membentuk konselor sebaya di sekolah
3. Membentuk kader sukarela/pendampingan LSM
4. Pembentukan paguyuban ODHA
5. Membuat Desa percontohan (1 Desa bebas
AIDS/Kecamatan Tanggap AIDS)
6. Mengoptimalkan kegiatan pemulasaraan jenazah
pada daerah risti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai