Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

GEMAR BABARASIH
(GERAKAN BERSAMA MASYARAKAT BARABAI BEBAS DARI JENTIK DENGAN
GOTONG ROYONG MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

1. Pendahuluan
Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
berbahaya dan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian serius. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang
sering menimbulkan wabah dan kematian banyak orang. DBD disebabkan oleh
virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegipty betina, sumber
penularannya adalah penderita DBD dan nyamuk. DBD dapat dicegah dengan
pemutusan mata rantai penularan manusia-nyamuk-manusia dengan
melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue, Pemerintah


mempunyai 4 (empat) pilar strategi. Pertama, memperkuat pengamatan kasus/
penderita dan pengamatan vektor didukung dengan laboratorium yang
memadai; Kedua, memperkuat penatalaksanaan penderita di rumah sakit,
puskesmas dan klinik; Ketiga, meningkatkan upaya pengendalian vektor
secara terpadu; Keempat, memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak
dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.

2. Latar Belakang
Dalam penanggulangan DBD di masyarakat, membutuhkan dukungan dari
warga masyarakat yang menjadi sasaran program penanggulangan DBD.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian warga diperlukan beberapa
kegiatan salah satunya pemicuan. Pemicuan adalah metode untuk mendorong
masyarakat agar perilaku kebersihan dan sanitasi mereka berubah.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan angka kasus DBD 184 (pertanggal 03
Februari 2024), Insiden Rate (IR) 67,0%, Case Fatality Rate (CFR) 0,54% dan
Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas 80% yang berarti risiko tinggi penularan. saat
ini Dinas Kesehatan bersama lintas program dan lintas sektor berupaya
menggencarkan promosi dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat melalui
inovasi “Gemar Babarasih” (Gerakan Bersama Masyarakat Barabai Bebas
dari Jentik dengan Gotong Royong Membersihkan Lingkungan) yang
merupakan implementasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3 M

1
Plus. Hal ini diharapkan efektif dan efisien mencegah serta mengendalikan
morbiditas DBD.

3. Tujuan
a. Umum
Menurunkan angka kejadian DBD
b. Khusus.
1) Untuk mencegah kematian akibat DBD
2) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit DBD

4. Peran lintas sektor dan lintas program


a. Forkompimda/ ForkompimCam
Mendukung dan menggerakkan semua sumberdaya yang dimiliki (anggota/
personil/ aparatur dll)
b. Desa/ Kelurahan
Mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan
masyarakat di wilayah kerja desa/ kelurahan masing-masing
c. TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
1) Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup
sehat di masyarakat
2) Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan
d. Kader (Kader Kesehatan Desa/ Kelurahan)
Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah desa/ kelurahan masing-
masing
d. Program Promosi Kesehatan, Sanitarian, Surveilans, Pengelola P2 DBD
Menjadi tim fasilitator penggerak

5. Kegiatan
a. Pokok
Gerakan Bersama Masyarakat Barabai Bebas dari Jentik dengan Gotong
Royong Membersihkan Lingkungan
b. Rincian Kegiatan
Pelaksanaan Gemar Babarasih diawali dengan menentukan RT/ RW yang
menjadi sasaran dan melakukan koordinasi ke RT/ RW tersebut.
Selanjutnya melaksanakan kegiatan sesuai kesepakatan (minimal 1x
seminggu).

2
6. Cara melaksanakan kegiatan.
Gotong royong (minimal 1x seminggu)

7. Sasaran
Lingkungan desa/ kelurahan yang berpotensi menjadi tempat sarang atau
perindukan nyamuk

8. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Gemar
Babarasih

9. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh Penanggungjawab Program (Promkes, Sanitarian,
Surveilans dan P2 DBD) terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan. Hasil
evaluasi disusun pada tiap akhir kegiatan dan dilaporkan setelah pelaksanaan
kegiatan kepada Kepala Puskesmas.

10. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Petugas membuat laporan kepada Kepala Puskesmas setelah pelaksanaan
kegiatan. Petugas harus melakukan evaluasi keseluruhan kegiatan pada
setiap tahapan kegiatan dan melaporkannya setelah pelaksanaan kegiatan.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB. HULU SUNGAI TENGAH

Dr. Hj. DESFI DELFIANA FAHMI


NIP.

Anda mungkin juga menyukai