PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJP)
2005─2025, disebutkan bahwa pembangunan sumber daya manusia diarahkan
untuk terwujudnya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan
masyarakat yang semakin sejahtera (Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional, 2004). Melalui Program “Indonesia Sehat 2010”, gambaran
masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai adalah masyarakat
yang antara lain hidup dalam lingkungan yang sehat dan mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat (Departemen Kesehatan RI, 2003). Lingkungan
sehat yang dimaksud, termasuk di dalamnya bebas dari wabah penyakit
menular.
III. TUJUAN
1. TujuanUmum
Membatasi penularan dan penyebaran penyakit DBD agar tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus:
Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian akibat DBD, mencegah
dan menaggulangi adanya KLB DBD.
VI. SASARAN
Masyarakat di 17 Desa wilayah kerja Puskesmas Sugihwaras
3. Koramil
a. Berkoordinasi dalam masalah keamanan dan penanggulangan
bencana(siaga bencana)
b. Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan sarang
nyamuk), Sebegai anggota tim supervisi terpadu PSN
c. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
4. Polsek
a. Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan sarang
nyamuk), Sebegai anggota tim supervisi terpadu PSN
b. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
5. Dinas Pendidikan
a. Berkoordinasi pada kegiatan
b. Berkoordinasi pada kegiatan Penyuluhan PSN 3M Plus
c. Berkoordinas dalam inspeksi bejana penampungan air TTU di
instansi pendidikan (TK,SD, SMP, dan SMA/SMK)
d. Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan sarang
nyamuk), Sebegai anggota tim supervisi terpadu PSN
e. Berkoordinasi dalam pelaporan
f. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
6. UPT B-KB
a. Memberikan pembinaan dan motivasi dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan
b. Memberikan masukan ,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
c. Bersama sama melakukan PSN, sebagai anggota tim supervisi
terpadu PSN
7. KUA
a. Sebagai anggota pokjanal PSN-GJB
b. Berkoordinas dalam inspeksi bejana penampungan air TTU di
instansi pendidikan (MI,MTs dan RA)
8. Kepala Desa
a. Memberikan dukungan kepada pelayanan kesehatan di
puskesmas
b. Sebagai ketua tim pelaksana tingkat desa akselerasi penurunan
penderita DBD
c. Sebagai penanggung jawab / koordinator pelaksanaan PSN-GJB
tingkat desa
d. Memotivasi masyarakat yang tidak mau dirujuk ke Rumah Sakit
e. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
f. Bersama sama menyusun jadwal kegiatan program kesehatan
PSN
g. Membuat surat keputusan tentang penetapan kader aktif
9. PKK
a. Melakukan pembinaan, memotivasi masyarakat untuk
melaksanakan pembangunan
b. kesehatan meliputi kegiatan dibidang Promosi kesehatan PSN
3M Plus melalui kegiatan kelompok
c. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
d. Sebagai anggota pokjanal PSN-GJB
10. Kader
a. Pelaksana dalam Kegiatan Juru Pemantau jentik (Jumantik),
Survei Perumahan dan lingkungan
b. Sebagai Penggerak peran serta masyarakat
c. Membantu kegiatan puskesmas di Masyarakat Pelaporan
tersangka penderita DBD
d. Sebagai Penyuluh kesehatan di masyarakat
e. Membantu petugas puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia.
Penyakit ini mempunyai perjalanan penyakit yang cepat, mudah menyebar dan
dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Prediksi kejadian demam berdarah dengue di suatu wilayah, selama ini
dilakukan berdasarkan stratifikasi endemisitas, pola maksimal−minimal dan
siklus 3−5 tahun sesuai dari data Surveilans epidemiologi
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh
infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
betina yang umumnya menyerang pada pada musim hujan dan musim panas.
Virus itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan
DBD dengue.
Secara umum 2,5 sampai 3 milyar orang beresiko terserang penyakit DBD,
Aedes aegypti merupakan vektor epidemi utama, penyebaran penyakit ini,
diperkirakan terdapat 50 sampai 100 juta kasus per tahun, 500.000 kasus
menuntut perawatan di Rumah Sakit, dan 90 % menyerang anak-anak dibawah
15 tahun, rata-rata angka kematian (Case Fatality Rate/CFR ) mencapai 5 %,
secara epidemis bersifat siklis (terulang pada jangka waktu tertentu), dan belum
ditemukan vaksin pencegahnya (Depkes RI, 2000).
Pencegahan demam berdarah yang paling ampuh adalah dengan
memberantas nyamuk Aedes Aegypty. Hal ini dapat dilakukan dengan
meniadakan genangan-genangan air, terutama air bersih. Di samping itu, cara
lain yang juga tidak kalah ampuh ialah abatisasi, yaitu menaburkan bubuk Abate
pada tempat-tempat penampungan air
Keampuhan Abate ini bisa efektif sampai dua bulan dalam bak yang tidak
dikuras. Sedangkan Abate ini sendiri adalah suatu larvasida (pembunuh larva)
yang efektif untuk memberantas jentik segala macam nyamuk. Walaupun
beracun untuk jentik nyamuk, namun Abate tidak berbahaya untuk manusia dan
ikan. Karena itu tidak perlu khawatir menggunakannya walaupun memilki balita.
Tapi yang harus diketahui, abatisasi hanya perlu dilakukan pada tempat-
tempat air tergenang, seperti bak mandi, jambangan bunga, dan selokan kecil
yang airnya tergenang. Jadi Abate hanya efektif digunakan untuk wadah-wadah
air yang lebih kecil volumenya, seperti bak mandi dan tempat penampungan
air lainnya.Abate tidak bermanfaat ditaburkan pada air mengalir. Selain itu Abate
tidak cocok digunakan untuk sumur.
Juga perlu diketahui, pengertian bahwa Abate dapat membunuh virus
penyakit demam berdarah adalah salah. Karena Abate hanya membunuh jentik
nyamuk, bukan virus penyebab penyakit demam berdarah. Tindakan abatisasi ini
sendiri, sebenarnya juga bukan ditujukan untuk membunuh nyamuk dewasa
tetapi membunuh jentik-jentiknya. Tindakan ini dilakukan untuk memutuskan
mata rantai perkembangbiakan nyamuk tersebut, Agar usaha dapat mencapai
hasil maksimal abatisasi sebaiknya dilakukan secara serempak oleh warga dari
suatu wilayah atau daerah
III. TUJUAN
1. TujuanUmum
Tujuan pelaksanaan abatisasi selektif adalah sebagai tindakan sweeping
hasil penggerakan masyarakat dalam PSN-DBD
2. Tujuan Khusus:
Pengendalian secara kimiawi pada jentik nyamuk dengan menggunakan
bahan-bahan kimia atau bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air.
VI SASARAN
1. Semua tempat berkembang biakan nyamuk penular DBD
2. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari
3. Tempat pemampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari
4. Tempat penampungan air alamiah
FOGING FOKUS
No. Dokumen : 440/ /2012.14/2023
No. Revisi :
TanggalTerbit :
KAK
Halaman :
BOJONEGOR
O
PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Demem berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)/ wabah, nyamuk penularnya Aedes
Aegepty dan virus dengue tersebar luas di sebagian luas wilayah Indonesia sehingga
penularan DBD dapat terjadi di semua tempat/ wilayah yang terdapat penularan nyamuk
tersebut.
Setiap di ketahui adanya penderita DBD Segera di tindak lanjuti dengan kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan penanggulangan Fokus, sehingga kemungkinan
penyebaran dapat di batasi dan KLB dapat di cegah
Dalam melaksanakan kegiatan pemberantasan DBD sangat di perlukan peran serta
masyarakat, baik untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan pemberantasan
nyamuk penularnya.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengendalikan popolasi nyamuk aedes aegypti sehingga penularan DBD dapat di
cegah atau di kurang
2. Tujuan Khusus:
Untuk membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB di lokasi tempat
tinggal penderita DBD dan rumah/ bangunan sekitarnya serta tempat – tempat
umum yang berpotensi menjadi sumber penular DBD lebih lanjut.
VI. SASARAN
Rumah dan tempat – tempat umum
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS
PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), nyamuk penularnya Aedes Aegepty dan Virus
Dengue tersebar luas di sebagiaan besar wilayah Indonesia, sehingga penularan DBD
dapat terjadi di semua tempat / wilayah yang terdapat nyamuk penular penyakit
tersebut.
Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue pada dasarnya dilakukan sesuai
dengan pemberantasan penyakit menular pada umumnya, namun mengingat vaksin
untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum ditemukan, maka
pemberantasan penyakit demam berdarah dengue dilaksanakan terutama dengan
memberantas nyamuk penularnya
Setiap di ketahui adanya penderita DBD Segera di tindak lanjuti dengan kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi (PE) sehingga kemungkinan penyebaran DBD dapat di
batasi dan KLB dapat di cegah.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan
penanggulangan yang perlu di lakukan di wilayah di sekitar tempat tinggal penderita.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui adanya penderita dan tersangka infeksi DBD lainnya.
b. Mengetahui angka bebas jentik (ABJ)
c. Mengidentifikasi factor risiko lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap
timbulnya DBD
d. Menentukan jenis tindakan yang akan dilakukan
VI. SASARAN
17 desa di wilayah kerja Puskesmas Sugihwaras yang terdapat incident kasus
PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti (meskipun juga dapat ditularkan oleh Aedes albopictus yang hidup di
kebun). Nyamuk ini mendapat virus dengue pada waktu mengisap darah penderita
penyakit demam berdarah dengue atau orang tanpa gejala sakit yang membawavirus itu
dalam darahnya (carier)
Nyamuk penular demam berdarah dengue Aedes Aegepty hingga saat ini masih
Sebagai panduan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan DBD yang tersebar luas hampir di
seluruh pelosok Indonesia, sehingga cara yang efektif dalam pemberantasan penyakit ini
adalah dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue
(PSN DBD) oleh selurah lapisan masyarakat di rumah rumah dan tempat tempat umum
(TTU) serta lingkungan masing – masing secara terus menerus.
Pembinaan peran serta masyarakat dilaksanakan dengan penyuluhan dan motivasi
kepada masyarakat. Oleh karena itu pemberantasan penyakit demam berdarah dengue
dilaksanakan melalui kerjasama lintas program dan sektoral yang dikoordinasikan oleh
kepala Wilayah/Daerah
Apabila kegiatan PSN DBD ini dapat di laksanakan dengan intensif maka popolasi
nyamuk Aedes Aegepty dapat di kendalikan sehingga penularan demam berdarah dengue
dapat di cegah atau di kurangi.
II. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang cenderung
meningkat jumlah kasusnya dan penyebarannya, serta sering menimbulkan kejadian
luar biasa dan kematian sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Untuk memberantas penyakit demam berdarah dengue diperlukan peran serta
masyarakat guna mencegah dan membatasi penyebaran penyakit, peningkatan peran
serta masyarakat dilaksanakan dengan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat.
Penyuluhan dan motivasi dapat dilaksanakan secara aktif atau pasif, pada saat
pemeriksaan jentik berkala dapat dilakukan penyuluhan dan motivasi secara langsung
dengan menunjukkan bejana rumah penduduk yang terdapat jentik.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat penampungan air
dan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti untuk mengetahui adanya jentik
nyamuk, yang dilakukan di rumah dan tempat umum secara teratur sekurang-kurangnya
tiap 3 bulan untuk mengetahui keadaan populasi jentik nyamuk penular penyakit
Demam Berdarah Dengue.
III. TUJUAN
3. TujuanUmum
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
melalui 3M
4. Tujuan Khusus:
Melakukan pemeriksaan jentik nyamuk penular demam berdarah dengue dan
memotivasi keluarga/ masyarakat dalam melaksanakan PSN DBD dengan
kunjungan yang berulang di sertai penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
melaksanakan PSN DBD secara teratur dan terus menerus.
VI SASARAN
5. Semua tempat berkembang biakan nyamuk penular DBD
6. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari
7. Tempat pemampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari
8. Tempat penampungan air alamiah
PUSKESMAS
KEPOHBARU
dr. Rizka Dianita Anggraeni
Nip19831011 201503 2 001
I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang cenderung
meningkat jumlah kasusnya dan penyebarannya, serta sering menimbulkan kejadian luar
biasa dan kematian sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat
Bahwa untuk itu perlu dilakukan berbagai kegiatan pemberantasan penyakit demam
berdarah dengue secara dini dan terus-menerus
Pemberantasan penyakit ini adalah dengan melaksanakan pemberantasan sarang
nyamuk 3M Plus Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh selurah lapisan masyarakat
di rumah rumah dan tempat-tempat umum (TTU) serta lingkungan masing – masing
secara terus menerus Apabila kegiatan PSN 3M Plus DBD ini dapat di laksanakan
dengan intensif maka popolasi nyamuk Aedes Aegepty dapat di kendalikan sehingga
penularan demam berdarah dengue dapat di cegah atau di kurangi.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengendalikan populasi nyamuk Aedes Aegepty sehingga penularan DBD dapat di
cegah atau di kurangi
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
DBD
b. Menurunkan jumlah kelompok masyarakat yang berisiko terhadap penularan
DBD
c. Menurunkan angka kesakitan DBD
d. Menurunkan angka kematian akibat DBD
VI SASARAN
1. Semua tempat berkembangbiakan nyamuk penular DBD
2. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari
3. Tempat pemampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari
4. Tempat penampungan air alamiah