Anda di halaman 1dari 16

GERTAK DBD

GERAKAN SERENTAK
BERANTAS DEMAM BERDARAH
DENGUE
LAPORAN KEGIATAN

UPT. PUSKESMAS MENGWI II


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
BR. TIYING TUTUL, DS. PERERENAN, KEC. MENGWI, KAB.
BADUNG
MARET MEI 2015

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pola hidup sehat merupakan suatu tuntutan untuk terciptanya masyarakat sehat.
Masyarakat yang sehat disini berarti bahwa sehat tidak hanya secara fisik tetapi
juga mental maupun sosialnya. Di Indonesia, kesadaran dan pengetahuan
masyarakat mengenai pola hidup sehat masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya
angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh suatu penyakit (Harninto,
1997). Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu contoh
penyebabnya. Demam Dengue (DD) / Dengue Fever (DF) dan Demam Berdarah
Dengue (DBD) / Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk genus Aedes
(terutama A. aegypti dan A. albopictus). Demam Berdarah dengue telah menjadi
wabah nasional dengan angka mortalitas yang mencapai lebih dari 400 orang (Tri,
2004). Tahun 2013 tercatat 112.511 kasus (IR 45,85 per 100,000 pddk), dengan 871
kematian (CFR 0.77 %) di Indonesia sedangkan di provinsi Bali didapatkan IR
sebesar 172,5 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,11% dan pada tahun
2014 didapatkan IR sebanyak 205 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar
0,2%.
Upaya penanggulangan DBD diprogramkan secara teratur sejak tahun 1974,
namun demikian, hingga saat ini upaya pemberantasan DBD belum berhasil di
Indonesia, sehingga penyakit ini masih sering terjadi dan menimbulkan KLB di
berbagai daerah. Permasalahan utama dalam upaya menekan angka kesakitan
adalah masih belum berhasilnya upaya menggerakkan peran serta masyarakat
dalam PSN DBD melalui Gerakan 3M yang mulai diintensifkan sejak tahun 1992
(Depkes RI, 2004). Membasmi jentik nyamuk tak cukup dilakukan pemerintah saja,
melainkan butuh partisipasi seluruh masyarakat juga, perlu kesediaan, kemauan dan
tindakan nyata. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tak cukup

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
dilakukan satu-dua kali, melainkan rutin atau berkala terlebih setiap musim
jangkitan DBD (Nadesul dalam Pambudi,2009).
Berdasarkan hasil surveillans yang dilakukan di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Mengwi II yang terdiri dari 5 desa dan 2 kelurahan terdapat 32 kasus
baru DBD dalam rentang minggu ke-7 sampai minggu ke-9 tahun 2015 (15
Februari 2015 7 Maret 2015), dengan 16 kasus baru DBD (50%) didapatkan di
Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan. Data tahun 2015 ini sejalan dengan data dari
Monitoring dan Evaluasi Program DBD UPT. Puskesmas Mengwi II pada tahun
2014 yang pada saat itu mendapatkan jumlah kasus baru DBD pada bulan Februari
sebanyak 20 kasus dan pada bulan Maret sebanyak 23 kasus. Hal ini menandakan
diperlukan upaya segera dan serentak pencegahan dan pemberantasan DBD agar
trend peningkatan kasus yang saat itu terjadi pada bulan Maret 2014 tidak terulang
lagi di bulan Maret 2015.
Oleh karena itu, kami merencanakan program Gertak DBD (Gerakan Serentak
Berantas DBD) di Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan untuk meningkatkan
kesadaran dan mengupayakan adanya perubahan perilaku dari masyarakat
mengenai pentingnya pencegahan DBD, sehingga prevalensi DBD di Banjar Tiying
Tutul dapat menurun, dan penyakit DBD dapat dicegah.

1.2 TUJUAN
Secara garis besar, penyuluhan ini mempunyai dua tujuan yaitu:
1

Tujuan umum
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk
dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengetahuan umum infeksi
virus dengue, gejala awal penyakit DBD, tatalaksana umum pasien dengan
DBD dan cara pencegahan kasus DBD.

Tujuan khusus:

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
o Masyarakat dapat secara aktif ikut membersihkan lingkungan rumah dan
tempat-tempat umum yang berpotensi sebagai lokasi perkembangbiakan
nyamuk dan pertumbuhan jentik.
o Meningkatkan angka bebas jentik di rumah dan tempat umum di Banjar
Tiying Tutul, Desa Pererenan.
o Masyarakat dapat memahami virus dengue sebagai penyebab infeksi DBD,
vektor dan cara penularan infeksi DBD.
o Masyarakat memiliki pemahaman mengenai tanda-tanda gejala awal
infeksi DBD pada diri sendiri ataupun keluarganya sehingga dapat
menginisiasi diri sendiri atau keluarganya yang terduga DBD untuk
melakukan pemeriksaan ke tempat pelayanan kesehatan primer.
o Masyarakat mengetahui tatalaksana umum perawatan pasien dengan
terdiagnosis DBD baik secara perawatan rawat jalan di rumah ataupun
rawat inap sesuai dengan indikasi perawatan.
o Masyarakat memiliki pengetahuan mengenai tata cara pencegahan kasus
DBD sesuai alur penularan virus dengue sehingga dapat mencegah secara
mandiri kemunculan kasus DBD.
o Masyarakat dapat mengaplikasikan tanaman Toga (Tanaman Obat
Keluarga)

berupa

lavender

secara

alamiah

untuk

mencegah

perkembangbiakan nyamuk di pekarangan rumah masing-masing dan


tempat umum.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063

BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN
2.1 BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Gertak DBD ini dilaksanakan selama 1 hari, terdiri dari 3 pokok kegiatan,
yaitu:
1 Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
PSN dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi keberadaan vector nyamuk
sehingga dapat menekan angka insiden DBD. Dalam pelaksanaan PSN akan
dilakukan kegiatan 5M (Menutup Tempat Penampungan Air, Menguras Tempat
Penampungan Air, Mengubur Barang Bekas yang Dapat Menampung Air dan
Memantau Rutin Tempat Penampungan Air) serta rekomendasi kegiatan Plus
berupa abatisasi, pemeliharaan ikan, penggunaan repellant/lotion anti nyamuk,
obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, perlindungan dengan kawat kasa,
kelambu, pakaian panjang dan lainnya. PSN dilaksanakan juga dengan tujuan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan memberikan kesadaran pada
masyarakat bahwa PSN merupakan kegiatan pencegahan DBD yang paling
efektif dan efisien dalam hal biaya. Selain itu, PSN memiliki dampak
kesehatan yang ditimbulkan lebih baik dan dapat secara mudah dilaksanakan
aktif oleh masyarakat setiap minggu tanpa harus menunggu pemerintah yang
programnya cenderung lebih mahal dan aturan lebih rumit dalam
pelaksanaannya.
Pelaksanaan kegiatan akan dimulai dari pengarahan dan pembagian bubuk
abate di Balai Banjar Tiying Tutul kemudian dilanjutkan pembagian beberapa
kelompok kecil untuk kemudian bekerja gotong royong serentak antara staff
puskesmas, jumantik dan masyarakat memberantas sarang nyamuk. PSN
dilakukan dengan sasaran rumah warga dan tempat umum yang berpotensi
sebagai wahana perkembangbiakan nyamuk.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
2

Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan DBD


Penyuluhan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai infeksi virus dengue dan vektornya, gejala awal infeksi
DBD serta penanganan awal dan pencegahan berjangkitnya infeksi DBD.
Penyuluhan akan dilakukan dengan metode ceramah dengan media berupa
slide presentasi menggunakan LCD proyektor. Penyuluhan akan dilaksanakan
di Balai Banjar Tiying Tutul setelah istirahat masyarakat melakukan kegiatan
PSN diatas. Sebelum dimulainya acara penyuluhan akan dibagikan lembar soal
pre-test kepada peserta untuk melihat pengetahuan awal masyarakat sebelum
mendapatkan penyuluhan. Pada akhir penyuluhan akan dilakukan sesi tanya
jawab dan diskusi bersama masyarakat. Selain itu, diakhir penyuluhan juga
dilakukan kembali evaluasi dengan masyarakat menjawab soal post-test. Garis
besar haluan pelaksanaan penyuluhan tertuang dalam Satuan Acara Penyuluhan

Pencegahan dan Penanganan DBD terlampir.


Pembagian Lavender sebagai Toga Anti Nyamuk
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan inisiasi penanaman tanaman obat
keluarga yang memiliki sifat anti nyamuk. Adapun tanaman yang akan
digunakan adalah tanaman lavender dengan sifat aroma yang tidak disukai
nyamuk, sehingga diharapkan jika tanaman nantinya ditanam di pekarangan
rumah masing-masing masyarakat maka nyamuk akan enggan untuk
berkembangbiak di rumah masyarakat dan mengurangi jumlah vektor serta
jumlah infeksi DBD berikutnya. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan
membagikan 5 bibit tanaman lavender pada saat akhir acara penyuluhan
sebagai percontohan awal dan dibagikan bagi salah satu keluarga yang hadir
dalam penyuluhan dan aktif dalam proses tanya jawab penyuluhan sesuai
dengan penilaian panitia saat itu.

2.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari, Tanggal
: Jumat, 13 Maret 2015
Waktu pelaksanaan : 16.30 WITA - selesai

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
Tempat

: Balai Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, Kecamatan


Mengwi

Adapun rencana susunan acara kegiatan Gertak DBD dijabarkan pada tabel 1.
Tabel 1. Rencana Susunan Acara Kegiatan Gertak DBD 2015
Waktu
16.30 17.00

Kegiatan
Persiapan, Pembagian Bubuk

Tempat
Balai Br. Tiying Tutul

Peserta
Masyarakat

17.00 18.00

Abate dan Pengarahan PSN


PSN serentak

Seluruh wilayah Br.

Masyarakat

18.00 18.30

Istirahat dan Persiapan

Tiying Tutul
Balai Br. Tiying Tutul

Masyarakat

18.30 19.15

Penyuluhan
Penyuluhan Pencegahan dan

Balai Br. Tiying Tutul

Masyarakat

19.15 19.30

Penanganan DBD
Diskusi, Tanya Jawab, dan

Balai Br. Tiying Tutul

Masyarakat

Pembagian Lavender
2.3 TUK (TOLAK UKUR KEBERHASILAN)
1

Penilaian Proses
o Proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dikatakan berhasil apabila
terdapat koordinasi yang baik dan tidak ada kesulitan saat pelaksanaan
kegiatan dari pihak UPT. Puskesmas Mengwi II, Perbekel Desa Pererenan
dan Kelian Banjar Tiying Tutul.
o Pelaksanaan kegiatan dinyatakan berhasil apabila pelaksanaan PSN,

Penyuluhan dan Pembagian Toga dapat dilakukan dengan tepat waktu,


Penilaian Hasil
o Kegiatan ini dinyatakan berhasil apabila peserta yang mengikuti PSN,
Penyuluhan dan Pembagian Lavender yaitu sebanyak 50% perwakilan KK
di Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan.
o Kegiatan PSN dinyatakan berhasil apabila Angka Bebas Jentik (ABJ) di
wilayah Br. Tiying Tutul, Ds. Pererenan setelah kegiatan mencapai 95%.
o Kegiatan penyuluhan dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil
post test pengetahuan masyarakat sebesar 30% dibandingkan hasil pre test.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
o Kegiatan pembagian Lavender dinyatakan berhasil apabila terdapat 5
keluarga yang menerima Lavender dan kemudian menanamnya di
pekarangan rumah masing-masing.
2.4 PESERTA DAN SASARAN
Peserta dan sasaran pelaksanaan kegiatan Gertak DBD adalah seluruh masyarakat
dalam wilayah Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung.
2.5 PANITIA PELAKSANA
Penyelenggara kegiatan Gertak DBD ini adalah dokter peserta Program Internsip
Dokter Indonesia (PIDI) bekerjasama dengan staf pemegang program Promosi
Kesehatan (Promkes), Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
DBD, Surveilans Penyakit Menular, serta Jumantik di bawah bimbingan Dokter
Pendamping PIDI dan Kepala UPT. Puskesmas Mengwi II.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari, tanggal : Jumat, 13 Maret 2015
Pukul

: 16.00-selesai

Tempat

: Balai Banjar dan wilayah perumahan di Tiying Tutul, Desa


Pererenan

3.2 PESERTA
Peserta yang hadir adalah pemuda pemudi anggota Sekaa Truna Dwi Satya Tunggal
serta ibu-ibu anggota PKK Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan dan beberapa
perwakilan KK di wilayah Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan..
3.3 PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dibagi menjadi dua tahapan kegiatan yaitu Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dan Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan DBD diikuti dengan
Pembagian Tanaman Lavender. Keseluruhan kegiatan ini dilaksanakan oleh satu
tim yang terdiri dari 5 orang dokter peserta PIDI dengan bantuan dari beberapa staff
UPT. Puskesmas Mengwi II termasuk juga didalamnya staff Puskesmas Pembantu
Desa Pererenan. Adapun 5 orang dokter peserta PIDI masing-masingnya
melaksanakan tugas yang berbeda antara lain sebagai a) koordinator umum
kegiatan Gertak DBD sekaligus pemberi materi penyuluhan, b) koordinator
pemberantasan sarang nyamuk, c) koordinator pembagian tanaman lavender, d)
penanggung jawab evaluasi

penyuluhan, serta e) pelaksana dokumentasi dan

pemberian hadiah hiburan kepada peserta penyuluhan. Keseluruhan pelaksanaan


kegiatan ini mendapat bantuan penuh dari staff UPT. Puskesmas Mengwi II serta
pihak Desa Pererenan dan Banjar Dinas Tiying Tutul yang hadir pada pelaksanaan
kegiatan Gertak DBD 2015.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
3.4 PROSES KEGIATAN
Pada hari Jumat tanggal 13 Maret 2015, pukul 16.00 WITA yaitu 30 menit lebih
awal dari perencanaan kegiatan, masyarakat Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan
telah berkumpul di depan balai banjar untuk segera memulai bentuk kegiatan
pertama, yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dibawah arahan bapak kelian dinas banjar tiying tutul terhadap warganya yang
sebelumnya telah berkoordinasi pada hari Kamis dengan pihak pelaksana kegiatan
dari UPT. Puskesmas Mengwi II. Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
dilakukan dengan prinsip 5M plus pada rumah dan pekarangan masing-masing serta
pada tempat umum yang ada di lingkungan tiying tutul yaitu pura, villa kosong
yang tidak terawat serta wantilan/balai banjar. Kegiatan ini diakhiri pada pukul
16.30 dengan kembali beristirahat di balai banjar sambil menunggu persiapan
penyuluhan.
Tim pelaksana kegiatan dari dokter PIDI serta staff puskesmas memulai
persiapan untuk pelaksanaan bentuk kegiatan kedua berupa Penyuluhan
Pencegahan dan Penanganan DBD. Persiapan dimulai dengan mengarahkan lokasi
pemberi materi, tamu undangan, posisi LCD proyektor, persiapan alat audio visual
serta posisi duduk masyarakat peserta penyuluhan agar dapat mengikuti kegiatan
penyuluhan dengan baik. Selain itu juga dipersiapkan hadiah bagi penanya dalam
sesi tanya jawab berikutnya serta persiapan untuk pembagian 5 polybag tanaman
lavender. Setelah persiapan selesai, pelaksana kegiatan mempersilakan bapak kelian
dinas untuk memberikan sambutan awal pelaksanaan penyuluhan. Kemudian
dilanjutkan oleh sambutan dari Bapak Kepala Desa Pererenan sekaligus membuka
acara penyuluhan pencegahan dan penanganan DBD dan acara diserahkan kepada
pemberi materi penyuluhan.
Setelah acara pembukaan, penyuluh memberikan beberapa pertanyaan secara
lisan kepada peserta dan selanjutnya diikuti pembagian oleh tim penyuluhan soalsoal tertulis (pre-test) yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda kepada 40 orang
peserta penyuluhan, hal ini dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Kemudian
selama 45 menit dilakukan ceramah sesuai dengan satuan acara penyuluhan yang

10

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
telah direncanakan sebelumnya. Selama 45 menit ceramah terdapat 2 pertanyaan
dari peserta pada saat peralihan topic materi yaitu menanyakan 1) bahaya
penggunaan obat nyamuk bakar / elektrik, 2) mengatasi nyamuk yang bersarang di
gantungan pakaian baju. Saat pemberian materi juga diselingi dengan tanya jawab
kepada peserta mengenai materi yang sedang disampaikan. Tanya jawab juga
dimaksudkan untuk mendapatkan feedback atau umpan balik secara langsung dari
peserta terkait materi yang disampaikan, misalnya berupa menanyakan ciri-ciri
nyamuk Aedes Aegepty, cara-cara penularan yang diketahui, gejala awal penderita
DBD serta penanganan awalnya dan 5M plus sebagai cara pencegahan DBD. Pada
saat ceramah juga terdapat Setelah 45 menit sesi ceramah, penyuluhan diikuti oleh
sesi tanya jawab dengan dimulai dari tiga penanya pertama yang menanyakan 1)
kerusakan lingkungan jika mengubur sampah terutama yang plastik atau kaleng, 2)
kemungkinan DBD jika mulai panas dua hari, 3) tanda-tanda kegawatan pada DBD.
Sesi pertanyaan berikutnya terdapat dua penanya dari peserta tentang 1) adanya 4
tipe virus DBD di Bali dan 2) efek samping penggunaan abate pada sumber air.
Serta terdapat 1 pertanyaan terakhir dari Bapak Kepala Desa Pererenan mengenai
seberapa sering diperlukannya PSN.
Proses selanjutnya adalah evaluasi pengetahuan peserta penyuluhan melalui
pelaksanaan post-test. Post-test merupakan soal yang sama dengan pre-test
sebelumnya dan dikerjakan selama kurang lebih 10 menit oleh peserta penyuluhan.
Pada akhir kegiatan dilakukan pembagian hadiah berupa obat nyamuk elektrik
kepada 3 penanya terbaik. Selanjutnya dilakukan pembagian 5 tanaman lavender
kepada 5 penanya berikutnya. Penyuluhan ditutup oleh kesan pesan ucapan terima
kasih dari Bapak Kelian Dinas Banjar Tiying Tutul dan Bapak Kepala Desa
Pererenan serta dari panitia penyuluhan menyampaikan kepada para peserta
penyuluhan agar menyebarluaskan materi yang telah didapatkan pada sore hari itu
kepada saudara satu rumah maupun tetangga di sekitar lingkungan rumah.

11

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

4.1 Evaluasi Proses


Proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Gertak DBD telah dilakukan dengan
baik. Proses komunikasi dan koordinasi antara UPT. Puskesmas Mengwi II dengan
Kepala Desa Pererenan dan Kelian Dinas Banjar Tiying Tutul juga berjalan lancar,
sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan, Perbekel Desa Pererenan dan Kelian
Banjar Tiying Tutul dapat menghadiri dan mengikuti kegiatan Gertak DBD dari
awal hingga akhir.
Pelaksanaan kegiatan Gertak DBD berhasil dilakukan dengan baik dan tepat
waktu, yang dimulai dengan pelaksanaan PSN pada pukul 16.30 WITA, kemudian
dilanjutkan kegiatan Penyuluhan dan Pembagian Toga hingga pukul 19.30 WITA.
4.3 Evaluasi Hasil (Output)
1.

Jumlah Peserta
Keberhasilan kegiatan ini dinilai dari jumlah peserta yang mengikuti PSN,
Penyuluhan dan Pembagian Toga sebanyak 50% perwakilan KK di Banjar
Tiying Tutul, Desa Pererenan. Adapun jumlah peserta yang hadir pada saat
kegiatan Gertak DBD adalah 73 orang yang merupakan perwakilan masingmasing KK. Jumlah KK di Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan adalah
sebanyak 124 KK, sehingga kegiatan ini dinyatakan telah berhasil dari TUK
jumlah peserta karena telah dihadiri 58,8 % atau melebihi 50% perwakilan KK.

2.

Angka Bebas Jentik


Indikator keberhasilan kegiatan berikutnya adalah jika Angka Bebas Jentik
(ABJ) di wilayah Br. Tiying Tutul, Ds. Pererenan setelah kegiatan mencapai
95%. Evaluasi angka bebas jentik telah dilakukan pada evaluasi jangka pendek
yaitu 2 minggu setelah kegiatan PSN Gertak DBD. Evaluasi dilakukan bersama
dengan Pemegang Program P2PL DBD dan Jumantik dan didapatkan ABJ
Banjar Tiying Tutul, Ds. Pererenan mencapai 95% sesuai TUK yang telah
12

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
ditetapkan sebelumnya, sehingga kegiatan ini dinyatakan telah berhasil dilihat
dari TUK ABJ.
3

Pengetahuan Masyarakat
Pada evaluasi pengetahuan masyarakat dilakukan evaluasi dengan soal pre-test
dan post-test. Adapun soal pre-test dan post-test yang kami gunakan dalam
evaluasi hasil penyuluhan Pencegahan dan Pengendalian DBD terlampir.
Untuk pelaksanaan pre-test berdasarkan 15 soal yang telah ditetapkan, dari 40
soal yang disebarkan setelah dinilai dengan kunci jawaban yang dibuat,
didapatkan hasil nilai rata-rata peserta penyuluhan adalah 61,0 dari nilai penuh
100. Sedangkan untuk hasil post-test setelah pemberian materi dan tanya jawab
didapatkan nilai rata-rata peserta penyuluhan adalah 91,8 dari nilai penuh 100.
Hal ini menandakan telah terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat yang

dinilai dari evaluasi pre-test dan post-test sebesar 30,8% atau lebih dari 30%.
Pembagian Tanaman Lavender
Kegiatan pembagian tanaman lavender dinyatakan berhasil dinilai dari TUK
yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu terdapat 5 keluarga yang menerima
Tanaman Lavender dan kemudian menanamnya di pekarangan rumah masingmasing. Dalam pelaksanaan kegiatan tepatnya pada akhir penyuluhan sesuai
uraian di bab pelaksanaan kegiatan telah dilakukan pembagian 5 tanaman
lavender kepada 5 perwakilan keluarga yang pada saat itu menjadi penanya
pada sesi tanya jawab penyuluhan.
Evaluasi juga selanjutnya dilakukan jangka pendek dengan memantau ke
pekarangan rumah keluarga penerima tanaman keluarga untuk melihat
penanaman

tanaman

lavender

oleh

keluarga

penerima

bersangkutan.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan pelaksana kegiatan dan dilengkapi


keterangan dari Bapak Kelian Dinas Banjar Tiying Tutul didapatkan bahwa
kelima tanaman yang diberikan telah ditanam di pekarangan rumah keluarga
bersangkutan. Hal ini menandakan kegiatan Gertak DBD telah berhasil dari
capaian TUK pembagian tanaman lavender dan penanamannya.
5

Evaluasi Jangka Pendek dan Menengah


13

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
Secara Keseluruhan kegiatan Gertak DBD juga dilakukan evaluasi jangka
pendek (hari pelaksanaan hingga 1-2 minggu berikutnya) dan evaluasi jangka
menengah (4-6 minggu setelah pelaksanaan kegiatan). Dari hasil evaluasi
jangka pendek pada awal April 2015 didapatkan hasil sesuai dengan TUK dan
penjabaran di atas. Selain itu data mengenai jumlah angka kesakitan terhadap
DBD menurun secara drastis selama bulan Maret dan April setelah pelaksanaan
kegiatan menjadi hanya 2 kasus pada periode tersebut. Hasil evaluasi jangka
pendek ternyata tidak didapatkan sejalan dengan hasil setelah dilakukan
evaluasi ulang jangka menengah pada Mei 2015 oleh tim pelaksana kegiatan
beserta staff UPT. Puskesmas Mengwi II dan Jumantik. Pada evaluasi jangka
menengah ini didapatkan angka bebas jentik menurun menjadi sekitar 60%.
Terdapat cukup banyak penampungan air warga yang berisi jentik sehingga
perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk kembali dengan 5M plus. Hal
ini dapat disebabkan tidak dilakukannya secara rutin PSN oleh masyarakat
secara swadaya seperti yang telah sempat dilakukan pada kegiatan Gertak DBD
serta kurangnya jumlah tenaga jumantik untuk melakukan pengawasan secara
berkala bila dibandingkan dengan luas daerah yang harus diawasi.
4.4 Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
Pada saat kegiatan penyuluhan dilaksanakan, tidak seluruh warga Banjar Tiying
Tutul dapat mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan keterbatasan tempat serta
kesibukan beberapa warga. Sehingga tidak seluruh warga mendapatkan informasi
mengenai penyakit demam berdarah dan bagaimana cara pencegahan serta
penangan dini yang tepat.
4.5 Rekomendasi Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Gertak DBD dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan telah
dilakukan sesuai dengan rencana. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
mendapat perbaikan. Beberapa rekomendasi yang dapat pelaksana berikan
diantaranya:

14

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
1

Pelaksanaan kegiatan Gertak DBD sebaiknya dilaksanakan secara berkala,


tanpa harus menunggu adanya peningkatan kasus atau wabah.

Diperlukan

penambahan

jumlah

jumantik

sehingga

pengawasan

dan

pendeteksian jentik dapat dilakukan dengan lebih baik.


3

Peran serta dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan


harus terus ditingkatkan, sehingga penyakit-penyakit berbasis lingkungan
seperti DBD tidak terus mewabah setiap kali musim hujan tiba.

BAB V
15

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
UPT. PUSKESMAS MENGWI II
Br. Gunung Pande, Ds. Tumbakbayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung, Telp. 03618442063
PENUTUP
Kegiatan Gertak DBD dengan melaksanakan PSN dan penyuluhan mengenai DBD di
Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, dilakukan untuk menyikapi peningkatan jumlah
kasus DBD di banjar tersebut. PSN dilaksanakan secara serentak di seluruh rumah dan
lingkungan banjar, yang dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan mengenai cara
pencegahan, penanganan awal, serta tanda-tanda kegawatan pada penyakit DBD.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik
mengenai cara pencegahan dan penanganan DBD sehingga diharapkan terjadi
penurunan jumlah kasus dan tidak terjadi kasus kematian akibat DBD. Untuk mencapai
sasaran yang diharapkan, peran aktif dari masyarakat tentu sangat diharapkan untuk
terus melaksanakan kegiatan PSN secara teratur dan meningkatan koordinasi dengan
pihak Puskesmas Mengwi II.

16

Anda mungkin juga menyukai