Anda di halaman 1dari 12

CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Volume 1 | Nomor 2 | Februari |2019
e-ISSN: 2621-7910 dan p-ISSN: 2621-7961
DOI: https://doi.org/10.31960/caradde.v1i2.40

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Anti Demam Berdarah Dengue (DBD)

Andi Sifiana 1, Sugiyanto 2

Keywords : Abstrak. Tujuan: Program Kemitraan Masyarakat


Gerakan Masyarakat Hidup Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Anti Demam Berdarah
Sehat Anti Demam Berdarah; Dengue (DBD) bertujuan untuk meningkatkan derajat
Desa Purwosari; kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tomoni
Timur. Berdasarkah hasil diskusi dengan masyarakat dan
petugas kesehatan maka didapatkan permasalahan sebagai
berikut 1) Tingginya angka penyakit DBD, 2) Minimnya
Corespondensi Author pengetahuan dan sikap masyarakat tentang PHBS, 3) Tidak
Ilmu Keperawatan, STIKES Bhakti optimalnya kader posyandu, 4) Rendahnya kepedulian
Pertiwi Luwu Raya Palopo masyarakat terhadap pencegahan dan deteksi didni penyakit,
Perum. Griya Sinar Cendana No.33 5) Tingginya angka perokok aktif, 6) Minimnya Penggunaan
Maros jamban keluarga. Metode: Pelaksanaan Program Kemitraan
Email: andisilfiana2007@gmail.com Masyarakat ini dilaksanakan dengan tiga pola yaitu Health
Education, Healt Protection, Prevention. Sedangkan tahapan
pelaksanaanya meliputi; tahapan sosialisasi, tahapan
implementasi dan tahapan evaluasi. Hasil: Hasil kegiatan
History Artikel Program Pengabdian Masyarakat ini meliputi; pembentukan
Received: Oktober-2018; satgas Jumantik dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Reviewed: November-2018 3M Plus, penyuluhan tentang bahaya asap rokok,
Accepted: Desember-2018 penyuluhan tentang PHBS, pemeriksaan kesehatan, dan
Published: Februari-2018 pembuatan jamban percontohan. Simpulan: Pelaksanaan
PKM Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat
khususnya penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
di Desa Purwosari, aparat pemerintah Desa Purwosari,
Masyarakat dan juga siswa SDN 171 Purwosari sangat
responsif dalam setiap program yang dilakukan dengan
pendekatan kemitraan sehingga dapat berjalan sesuai dengan
harapan. Kegiatan ini juga telah berjalan dengan baik tanpa
ada hambatan yang berarti.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution


4.0 International License

PENDAHULUAN muncul kembali, selain itu factor lingkungan


dan cuaca juga mempengaruhi timbulnya
Tantangan pembangunan kesehatan penyakit. Salah satunya adalah penyakit
Indonesia saat ini adalah masalah kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit
triple burden, yaitu masih tingginya penyakit ini disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes
infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular aegypti dan Aedes albopicus (Ginanjar, 2008;
dan penyakit yang seharusnya sudah teratasi Anggraini, D.S., 2010). Nyamuk ini akan

136
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

berkembang biak dengan cepat pada Pertama, Desa Purwosari, memiliki


lingkungan yang tidak bersih (banyak penduduk berjumlah 1.946 jiwa yang terbagi
genangan air dan sampah) apalagi pada menjadi dua dusun yaitu dusun Argosari dan
musim penghujan seperti saat ini, maka akan dusun Argomulyo (Profil Desa Purwosari,
meningkatkan kasus DBD (Sintorini, M.M., 2016). Desa Purwosari merupakan salah satu
2007; Widiyono, 2008). desa yang ada di kecamatan Tomoni Timur
Untuk menekan jumlah penderita dan dengan kondisi geografis dataran rendah yang
kematian akibat DBD, Kementerian masih relatif asli. Karena merupakan wilayah
Kesehatan terus menggalakkan dengan dataran rendah memungkinkan ketika
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan musim penghujan datang seperti saat ini akan
mengeluarkan surat edaran untuk menimbulkan banjir dan genangan air
menghimbau dan mendorong masyarakat, disekitar pemukimam warga yang dapat
yang dimulai dari seluruh pegawai Aparatur menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenkes Kedua, masyarakat Desa Purwosari
untuk melakukan upaya pencegahan dan sebagian besar penduduknya memiliki mata
Pengendalian penyakit DBD. Surat Nomor pencaharian sebagai petani yakni petani
PM.01.11/MENKES/591/2016 tanggal 8 Sawah (Ladang) dan Petani Cokelat.
November 2016 mengatur tata laksana Kecenderungan aktifitas masyarakat sebagai
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M petani ini memungkinkan berbagai
Plus dengan Gerakan satu rumah satu (Juru permasalahan kesehatan yang muncul dalam
Pemantau Jentik) Jumantik. masyarakat, keluarga dan masing-masing
Pada dasarnya, pencegahan penyakit individu di wilayah tersebut.
DBD sangat tergantung pada perilaku Ketiga, derajat kesehatan yang ada pada
individu dimasyarakat (Widiyono, 2008). wilayah tersebut belum meningkat. Masih
Pentingnya perubahan pola hidup masyarakat terdapat 46 (empat puluh enam) persen,
ke arah yang lebih sehat, mendasari program warga Desa Purwosari tidak memiliki Jamban
prioritas Pembangunan Kesehatan pada keluarga, karena mengandalkan sungai besar.
periode 2015-2019 yang dilaksanakan melalui Masyarakatnya yang mayoritas adalah petani
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan adalah perokok aktif yang belum pernah
Keluarga. Program Indonesia Sehat dengan diedukasi secara langsung dan terencana,
Pendekatan Keluarga dilaksanakan secara prilaku hidup bersih dan sehat masih kurang,
bertahap dengan target pada akhir tahun pemberian ASI Ekslusif yang tergantikan oleh
2019, seluruh Puskesmas di Indonesia telah susu formula, kurang olah raga sehingga
dapat melaksanakannya. Tahun 2018, aktifitas fisik sangat minim dan lingkungan
Kemenkes memfokuskan pada sembilan sekitar rumah yang tidak terjaga. Sebagian
provinsi prioritas, yaitu Sumatera Utara, dari masyarakat yang ada disana masih
Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI mempercayai dukun sebagai seseorang yang
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa mampu memberikan pengobatan.
Tengah dan Sulawesi Selatan. Berdasar Keempat,beberapa informasi cakupan
pengalaman dari sembilan Provinsi prioritas kesehatan, sebagai berikut; riwayat penyakit;
tersebut, akan menggerakkan provinsi lain Demam Berdarah 5 kasus, Diare, 130 kasus,
untuk melaksanakan di wilayahnya. Tubercolosis 10 kasus, DM 3 kasus,
Berdasarkan hasil Focus Group Discussion sedangkan HIV/AIDS 3 kasus. Cakupan
(FGD) baik dengan masyarakat desa ataupun penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih
dengan petugas kesehatan di Puskesmas, belumpernah dilaksanakan, penyuluhan
didapatkan bahwa diantara wilayah Kesehatan Reproduksi 682, Penyuluhan KB
Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu 553, dan Penyukuhan HIV/AIDS belum
Timur yang masih belum maksimal pernah dilakukan. Jumlah Pasangan Usia
menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat Subur 983, sedangkan cakupan pengguna dan
adalah di Desa Purwosari. Berikut identifikasi peserta KB aktif IUD 7 pasangan, MOW 27,
profil Desa Purwosari berdasarkan hasil FGD dan kondom 30 pasangan, Implant 90,
sebagai mitra 1 dalam Program Kemitraan Suntikan 504 Pil 128, total peserta KB aktif
Masyarakat, adalah: sebanyak 786. Berarti masih ada 197 orang

137
Sifiana, Sugiyanto. Gerakan Masyarakat Hidup

belum mengikuti program Keluarga berikut: a) tingginya angka kejadian penyakit


Berencana. Demam Berdarah, sehingga berdampak pada
Kelima, prilaku hidup berseih dan sehat kualitas hidup sehat masyarakat desa
masih kurang dipraktikan oleh warga desa Purwosari, b) tingginya angka perokok aktif,
Purwosari. Sebagian besar warga sehingga dapat menurunkan kualitas hidup
menggunakan bak mandi namun jarang di sehat masyarakat desa Purwosari baik pada
kuras airnya, banyaknya sampah-sampah aspek kesehatan maupun ekonomi, c)
berupa kaleng bekas, batok kelapa, kulit minimnya pengetahuan dan sikap masyarakat
cokelat dan ban bekas disekitar rumah yang desa Purwosari tentang perilaku hidup Bersih
dapat menampung air ketika hujan sehingga dan Sehat, d) tidak optimalnya kader-kader
menjadi sarang nyamuk. Kondisi selokan posyandu di desa Purwosari sebagai ujung
yang tidak lancer dan banyaknya genangan- tombak program kesehatan dari Puskesmas,
genangan air dilingkungan disekitar rumah e) masyarakat tidak memiliki kepedulian
warga yang dapat menjadi sarang nyamuk. terhadap pencegahan dan deteksi dini
Kebiasaan warga yang membuang sampah di penyakit, f) penggunaan jamban keluarga
sekitar rumah juga berdampak terhadap yang masih minim. Masyarakat masih
kesehatan. Serta kondisi air sumur yang menggunakan paradigma lama dengan
terkadang tidak higienis. mengandalkan sungai besar yang membelah
Mitra 2 adalah Puskesmas Tomoni desa Purwosari sebagai tempat Buang Air
Timur yang telah melakukan berbagai macam Besar, mencuci, mandi, dan bahkan sebagai
upaya dalam peningkatan derajat kesehatan sumber air minum.
masyarakat, baik secara langsung maupun Dari beberapa permasalahan dari mitra,
tidak langsung melalui kegiatan “mobile maka strategi atau solusi yang ditetapkan
akselerasi Kesehatan” yang telah untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah
dilaksanakan di berbagai kecamatan. sebagai berikut: a) melakukan penyuluhan
Melihat persoalan yang muncul di desa tentang pencegahan, penanganan dan
Purwosari, sangat diperlukan program yang pengobatan pada penyakit DBD dan
dapat dijadikan edukasi sekaligus tindaklanjut kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk
implementasi dari surat edaran Kementrian (PSN), 3M Plus dengan Gerakan satu rumah
Kesehatan Republik Indonesia Nomor satu (Juru Pemantau Jentik) Jumantik, b)
PM.01.11/MENKES/591/2016 tanggal 8 elatihan dan penyuluhan tentang prilaku
November 2016 mengatur tata laksana hidup bersih dan sehat, c)
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus mengoptimalisasikan kader-kader posyandu
dengan Gerakan satu rumah satu (Juru Pemantau serta rekruitmen dan pembentukan Satgas
Jentik) Jumantik dan Instruksi Presiden Republik Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Anti
Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Demam Berdarah Dengue, d) pelatihan dan
Masyarakat Hidup Sehat. Kegiatan PKM pendampingan masyarakat serta deteksi dini
“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Anti Demam penyakit seperti Ispa, DBD, Tipoid, jantung,
Berdarah Dengue” adalah wujud kepedulian kanker, dan lain sebagainya, sehingga
perguruan tinggi bermitra dengan masyarakat kepedulian masyarakat terhadap pencegahan
untuk secara aktif memecahkan persoalan dan deteksi dini penyakit meningkat, e)
yang terkait dengan Pola Hidup Bersih dan menetapkan Kawasan Tanpa Rokok, yang
Sehat. Oleh karena itu, mitra yang akan dilanjutkan dengan penyuluhan bahaya rokok
dilibatkan dalam kegiatan ini adalah Tokoh terhadap kesehatan diri sendiri dan orang di
Masyarakat, Kepala Puskesmas, Kepala sekitarnya. Kegiatan ini akan melibatkan
Desa, Kepala Dusun, ketua RT/RW dan Tokoh masyarakat, Dinas Kesehatan,
kader-kader posyandu sebagai komponen Puskesmas, sekolah, dan masyarakat, dan f)
paling utama dalam Program Gerakan mengadakan jamban percontohan.
Masyarakat Hidup Sehat Anti Demam
Berdarah Dengue. METODE
Berdasarkan hasil Fokus Group
Discussion (FGD) dan pengamatan di Dalam melaksanakan kegiatan Program
lapangan, maka ditemukan permasalahan Kemitraan Masyarakat ini, tim pelaksana
yang dihadapi oleh mitra adalah sebagai membagi kegiatan dalam pembimbingan dan

138
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

pendampingan. Tiga pola yang digunakan yang berujung pada meningkatnya sikap
adalah; pertama, health education yang gotong royong.
digunakan untuk memberi penerangan yang Dari beberapa permasalahan yang
baik kepada masyarakat agar dapat bekerja muncul pada mitra, maka tim membuat
sama dan mencapai apa yang diinginkan, rincian tahapan pelaksanaan Program
pola hidup sehat. Konsep sehat adalah konsep Kemitraan Masyarakat sebagai berikut: (a)
seseorang dalam keadaan semputrna baik Tahapan I; dilakukan sosialisasi Gerakan
fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari Masyarakat Sadar Kesehatan sebagai salah
penyakit cacat dan kelemahannya. Kedua, satu program Pemerintah Pusat di Desa
Health Protection sebagai Perlindungan khusus Purwosari Kecamatan Tomoni Timur yang
dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya melibatkan Kepala Puskesmas, Kepala Desa,
imunisasi atau proteksi pada bahan industri kepala Dususn, ketua RT/RW, Tokoh
berbahaya dan bising.. Ketiga, Prevention, masyarakat, dan kader Posyandu dan
yakni dengan melakukan berbagai tindakan masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan juga
untuk menghindari terjadinya berbagai untuk lebih mengenal situasi lingkungan dan
masalah kesehatan yang mengancam pribadi melakukan advokasi terhadap berbagai
dan orang disekelilingnya, misalnya dengan permasalahan pola hidup sehat di Desa
menjaga kebersihan lingkungan agar tidak Purwosari Kecamatan Tomoni Timur; (b)
terkena DBD. Tahapan II; implementasi program yang
Selain itu, model pemberdayaan disepakati bersama yaitu; 1) penyuluhan dan
masyarakat pada kelompok non-ekonomi Kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk
dapat diadopsi dua model, yakni; 1) Model (PSN), 3M Plus dengan Gerakan satu rumah
eko-efesiensi (eco-development). Konsep eko- satu (Juru Pemantau Jentik) Jumantik, 2)
efesiensi yang oleh Soemarwoto (2001) pelatihan, penyuluhan dan pendampingan
diartikan sebagai perpaduan sinergis antara program PHBS, 3) rekruitmen Satgas
komponen ekologi dan ekonomi. Eko- Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Anti
efesiensi bertujuan memperoleh efesiensi dari Demam Berdarah Dengue (DBD), 4) deteksi
aspek ekonomi maupun ekologi yang dini penyakit, 5) kampanye anti rokok
menyangkut keberlanjutan lingkungan hidup (penyuluhan, pamflet, kawasan tanpa rokok),
sebagai penopang kehidupan manusia. dan pembuatan Jamban percontohan; (c)
Program Kemitraan Masyarakat ini didesain Tahap III; adalah monitoring dan evaluasi
untuk meningkatkan proses kemandirian dan program. Untuk menjaga keberlanjutan
pemberdayaan sasaran namun tidak program, maka Tim Pengusul akan
meninggalkan hubungan yang simbiosis melakukan pendampingan dengan melibatkan
dengan lingkungan hidup serta jaminan berbagai pihak yang berwenang, Kepala
keberlanjutan pada masa mendatang; dan 2) Puskesmas, Kepala Desa, kepala Dususn,
Model Center for Environment and Society. ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat, dan
Model Center for Environment and Society, Satgas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
didefinisikan sebagai suatu usaha
berkelanjutan yang merupakan suatu cara HASIL DAN PEMBAHASAN
memanfaatkan barang alamiah dan jasa yang
tidak merusak lingkungan dan memanfaatkan a. Persiapan Pelaksanaan Program
pengetahuan serta keterampilan mitra yang Kegiatan Program Kemitraan
dipilih. Model ini juga dapat diterapkan yaitu Masyarakat (PKM) “Gerakan Masyarakat
dengan memanfaatkan penggunaan secara Hidup Sehat Anti Demam Berdarah Dengue
produktif “social capital” atau modal sosial (DBD) di Desa Purwosari” diawali dengan
yaitu kemampuan orang untuk bekerjasama proses pengurusan perizinan dari Lembaga
dalam memecahkan permasalahan mitra Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
dalam pengelolaan produksi abon dan (LP2M) STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
kerupuk ikan lele. Unsur social capital yang Palopo kepada Dinas Penanaman Modal dan
dapat dijadikan faktor pendukung Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
pelaksanaan program kegiatan ini salah Luwu Timur pada tanggal 11 Mei 2018.
diantaranya adalah konsep Tudang Sipulung Kemudian selanjutnya Dinas Perizinan
(duduk bersama menyelesaikan masalah),
139
Sifiana, Sugiyanto. Gerakan Masyarakat Hidup

memberikan rekomendasi untuk melakukan bulan. Hasil yang didapatkan dilaporkan


kegiatan kepada Kepala Pemerintahan kepada koordinator. Kemudian untuk
Kecamatan Tomoni Timur, Puskesmas selanjutnya data dari koordinator akan
Tomoni Timur dan Kepala Pemerintahan dilaporkan kepada supervisor selanjutnya
Desa Purwosari. diteruskan ke penanggung jawab program
promosi kesehatan di Puskesmas khususnya
b. Realisasi Kegiatan untuk penyakit demam berdarah untuk
ditindaklanjuti.
1) Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Juru Kegiatan Pemberantasan Sarang
Pemantau Jentik (Jumantik) Nyamuk (PSN) dilakukan oleh satgas
Salah satu faktor belum efektifnya jumantik serta petugas kesehatan dari
pencegahan DBD di Indonesia adalah masih Puskesmas Tomoni Timur. Kegiatan PSN
lemahnya sistem kewaspadaan dini. Peran dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 27
juru pantau jentik (jumantik) sangat penting Juli 2018 setelah dilakukan pelantikan satgas
dalam sistem kewaspadaan dini mewabahnya secara resmi yang dijadwalkan dilaksanakan
DBD karena berfungsi untuk memantau pada tanggal 25 Juli 2018. Pihak Puskesmas
keberadaan dan menghambat perkembangan dan juga Pemerintah Desa Purwosari
awal dari vektor penular DBD (Diana menyambut baik mengenai rencana
Andriyani Pratamawati. 2012) pembentukan satgas jumantik, hal ini terlihat
Desa Purwosari merupakan salah satu dari upaya pihak Puskesmas yang langsung
desa yang terletak di Kecamatan Tomoni mengkoordinir mengenai orang-orang yang
Timur. Desa Purwosari terdiri dari 2 Dusun, akan berperan sebagai satgas jumantik
yaitu Dusun Argosari dan Dusun Argomulyo dibawah tanggung jawab pemegang program
Di setiap dusun dibentuk 5 orang satgas penyakit DBD yaitu Komang, S.Kep. Ns.
jumantik yang terdiri dari 1 orang koordinator
dan 4 orang pelaksana. Setelah didapatkan 2) Pelantikan Satgas Jumantik dan
data tentang 10 warga yang bertugas sebagai Pelaksanaan Pemberantasan Sarang
satgas Jumantik, kemudian diberikan Nyamuk (PSN) 3M Plus
penjelasan mengenai tugas dan tanggung Setelah berkoordinasi dengan pihak
jawab sebagai satgas Jumantik. Tugas satgas Puskesmas Tomoni Timur dan Kepala
jumantik dalam memantau wilayah meliputi; Pemerintahan Desa Purwosari, pada tanggal
a) mengecek tempat penampungan air dan 25 Juli 2018 dilakukan pelantikan satgas
tempat yang dapat tergenang air bersih jumantik oleh Kepala Pemerintahan Desa
apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup Purwosari Kecamatan Tomoni Timur. Satgas
rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras jumantik yang dilantik berjumlah 10 orang.
diberi bubuk larvasida seperti abate, b) Setelah terbentuk, selanjutnya pada tanggal
membasmi keberadaan kain/ pakaian yang 26 s/d 27 Juli 2018 dilakukan Pemberantasan
tergantung didalam rumah, c) mengecek Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Purwosari
saluran air dan kolam ikan agar bebas dari Kecamatan Tomoni Timur. Pada tanggal 26
jentik nyamuk, d) menyambangi rumah Juli 2018 PSN difokuskan di Dusun Argosari,
kosong/tidak berpenghuni untuk cek jentik. sementara pada tanggal 27 Juli 2018 PSN
Selain satgas jumantik sebanyak 10 dilakukan di Dusun Argomulyo.
orang, program yang akan dilaksanakan juga PSN kami lakukan bersama oleh
dibantu oleh pihak Puskesmas Tomoni Timur satgas jumantik dan juga penanggung jawab
yang terdiri dari 1 orang penanggung jawab Puskesmas program promosi kesehatan. PSN
promosi kesehatan secara umum, penanggung dilakukan dengan cara memeriksa setiap
jawab program penyakit DBD, dan 2 orang rumah yang ada di Desa Purwosari mengenai
supervisor jumantik yang akan berkoordinasi keberadaan jentik nyamuknya. Selain di bak
dengan masing-masing koordinator jumantik mandi, pemeriksaan juga dilakukan di
di setiap dusun. tempat-tempat yang terdapat genangan air
Setiap satgas pelaksana bertanggung seperti ban bekas, kaleng, tempurung kelapa.
jawab kepada koordinator di setiap dusun. Selain pemeriksaan jentik nyamuk, dilakukan
Satgas pelaksana bertugas untuk melakukan juga pemberian bubuk abate di tiap rumah
pengecekan keberadaan jentik nyamuk di dan juga memberikan pendidikan kesehatan
setiap rumah warga secara berkala setiap mengenai pencegahan demam berdarah bagi
140
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

warga yang didapatkan jentik nyamuk 3 bulan. Hasil yang didapat jumantik
dirumahnya. Pendidikan kesehatan/ dilaporkan dalam bentuk Angka Bebas Jentik
penyuluhan tentang DBD juga memegang (ABJ) yaitu rasio antara jumlah rumah/
peranan penting dalam meningkatkan bangunan yang tidak ditemukan jentik
pengetahuan masyarakat terhadap bahaya dengan jumlah rumah/ bangunan yang
DBD. Ni Made Murtini et.al (2012) dalam diperiksa dikali 100% (Diana Andriyani
penelitiannya menjelaskan bahwa tingkat Pratamawati. 2012).
pengetahuan masyarakat yang kurang baik Praktik PSN yang buruk adalah
tentang pencegahan penyakit dapat faktor resiko kejadian penyakit DBD.
mempengaruhi kejadian DBD dan tingkat Penelitian Dharma (2012) dalam Mutia Dwi
resiko penyakit DBD. Selain itu semakin Putri et.al. (2016) menunjukkan bahwa
masyarakat tidak serius dan tidak berhati-hati terdapat hubungan yang bermakna antara
terhadap penularan penyakit DBD maka akan tindakan PSN dan keberadaan jentik dengan
semakin rentan/beresiko terkena penyakit kejadian DBD. Selain itu Triwinasis (2010)
DBD. juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Kunci pencegahan penyakit DBD yang bermakna antara menguras dan
adalah pengawasan yang ketat untuk menutup tempat penampungan air (TPA)
pelaporan dini hasil pemantauan kepadatan dengan keberadaan jentik Aedes spp (dalam
vektor sehingga pengambilan tindakan tidak Mutia Dwi Putri et.al.2016). Kondisi sanitasi
terlambat saat menerima laporan kasus dari lingkungan juga memegang peranan penting
lokasi wabah. Keberadaan jumantik memiliki terhadap kejadian DBD. Penelitian Anisa
peran vital dalam pemberantasan DBD Anggraini (2016) mengatakan bahwa ada
karena bertugas memantau populasi nyamuk pengaruh yang signifikan antara kondisi
penular DBD dan jentiknya. Pemeriksaan sanitasi lingkungan terhadap kejadian DBD,
jentik berkala dilakukan oleh jumantik yang dan ada pengaruh yang signifikan antara
bertugas melakukan kunjungan rumah setiap perilaku 3M plus terhadap kejadian DBD.

Gambar 1. Satgas Jumantik dan Penanggung Jawab Program Promkes dari Puskesmas

3) Pendidikan Kesehatan Tentang Bahaya penyakit paru lainnya, yaitu penyakit


Asap Rokok dan Pembentukan Kawasan pembuluh darah (Nururrahmah (2014).
Tanpa Asap Rokok Untuk menanggulangi masalah
Kebiasaan merokok telah terbukti tersebut maka tim melaksanakan program
merupakan penyebab terhadap kurang lebih kegiatan memberikan pendidikan kesehatan
25 jenis penyakit yang menyerang berbagai tentang bahaya asap rokok bagi anak dan
organ tubuh manusia. Penyakit-penyakit pembentukan Kawasan Tanpa Asap Rokok.
tersebut antara lain adalah kanker mulut, Kegiatan ini dilakukan di SDN 171
esophagus, faring, laring, paru, pankreas, Purwosari. Kegiatan ini dilakukan pada
dan kandung kemih. Juga ditemukan tanggal 23 Agustus 2018. Peserta penyuluhan
penyakit paru obstruktif kronis dan berbagai adalah siswa SDN 171 Purwosari sebanyak
65 orang yang terdiri dari siswa kelas V dan
141
Sifiana, Sugiyanto. Gerakan Masyarakat Hidup

kelas VI. Topik penyuluhan adalah Bahaya menghilangkan persoalan yang mereka
Asap Rokok Bagi Anak Usia Dini. Siswa hadapi. Selain itu kebiasaan orang tua
SDN 171 Purwosari sangat antusias ketika merokok dalam lingkungan rumah juga dapat
mengikuti penyuluhan tentang bahaya asap menjadi contoh langsung bagi anak-anak
rokok bagi anak usia dini, hal ini terlihat dari untuk mengikuti pola hidup orang tuanya.
banyaknya siswa yang bertanya terkait topic 2) Pengaruh teman, dimana lingkungan
penyuluhan dan juga para siswa dapat pergaulan remaja akan memberi pengaruh
menjawab pertanyaan dengan baik, yang yang sangat besar terhadap sikap dan
diberikan sebagai bentuk evaluasi. perilaku remaja. 3) Faktor kepribadian,
Kebiasaan mengisap rokok dapat dimana orang mencoba untuk merokok
disebabkan karena beberapa pengaruh, antara karena alasan ingin tahu, ingin melepaskan
lain: 1) pengaruh orangtua, dimana salah satu diri dari rasa sakit, ingin membebaskan diri
temuan tentang remaja perokok adalah dari kebosanan, atau ingin dianggap
bahwa anak muda yang berasal dari rumah sebagai pria dewasa. 4) Pengaruh Iklan,
tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua dimana iklan-iklan di media massa dan
tidak begitu memperhatikan anak-anaknya elektronik menampilkan gambaran dengan
dan memberikan hukuman fisik yang keras, sangat jelas bahwa perokok adalah
akan lebih mudah untuk menjadi perokok lambang kejantanan dan glamour,
dibandingkan anak-anak muda yang berasal membuat anak dan remaja seringkali terpicu
dari lingkungan rumah tangga yang bahagia untuk mengikuti perilaku dalam iklan tersebut
karena rokok dianggap mampu (Baer & Corado dalam Nururrahmah (2014).

Gambar 2. Pelaksanaan Program PSN 3M Plus bersama satgas Jumantik dan Penanggung
Jawab Program DBD Puskesmas Tomoni Timur

142
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

Gambar 3. Penyuluhan Kesehatan Tentang Bahaya Asap Rokok di SDN 171 Purwosari

Gambar 4. Pelaksanaan Jumat Bersih dan Penyuluhan Tentang PHBS di SDN 171 Purwosari

4) Pelaksanaan Kegiatan Jumat Bersih dan Dapat dikatakan bahwa upaya PHBS dapat
Penyuluhan Tentang Pola Hidup Bersih menjadi determinan penyakit dan juga
dan Sehat (PHBS) Bagi Siswa SDN 171 pencegahan penyakit (Ardini S & Ahyani R,
Purwosari 2015).
Terdapat berbagai upaya untuk Menindak lanjuti hal tersebut maka
mencegah penyebaran penyakit menular pada hari Jumat tanggal 24 Agustus 2018, tim
sebagai akibat dari perubahan iklim. Upaya pelaksana bekerjasama dengan pihak SDN
pencegahan yang paling utama dan 171 Purwosari dan juga pihak Puskesmas
merupakan upaya pencegahan primera dalah Tomoni Timur, dilaksanakan program Jumat
berbagai kegiatan manusia dan perilaku bersih di sekitar lingkungan SDN 171
manusia yang harus dilakukan oleh Purwosari. Seluruh siswa SDN 171 Purwosari
keluarga/masyarakat adalah gotong royong dilibatkan untuk melakukan gotong royong
membersihkan lingkungan sekitar dan baik didalam kelas, di halaman sekolah,
menjaga kebersihan diri atau yang biasa di maupun di lingkungan sekitar sekolah.
kenal sebagai Program Perilaku Hidup Bersih Kegiatan dilaksanakan pukul 07.00 – 09.00
dan Sehat (PHBS). WITA. Setelah selesai melaksanakan kegiatan
Upaya PHBS jika tidak dilakukan Jumat bersih, selanjutnya untuk siswa kelas
oleh masing-masing individu atau keluarga III dan IV diberikan penyuluhan tentang Pola
dan anggota keluarganya akan menjadi factor Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi anak
risiko untuk timbulnya penyakit, baik infeksi termasuk cara mencuci tangan yang benar.
atau penyakit tidak menular. Namun, jika Para siswa sangat bersemangat saat mengikuti
upaya PHBS dilaksanakan dengan baik, maka kegiatan jumat bersih dan juga mengikuti
upaya ini akan menjadi upaya yang efektif penyuluhan. Hal ini terlihat ketika para siswa
untuk mencegah penyakit menular seperti diberikan pertanyaan, mereka dapat
penyakit akibat dampak perubahan iklim menjawab dengan baik, dan juga para siswa
termasuk DBD (Sintorini, M.M., 2007).

143
Sifiana, Sugiyanto. Gerakan Masyarakat Hidup

dapat mempraktekkan cara mencuci tangan dilihat dari jumlah warga yang datang
yang benar. berjumlah sebanyak 62 orang.
Terdapat 10 indikator dalam PHBS,
dari kesepuluh indicator tersebut, ada 6) Pembuatan Jamban Percontohan dan
beberapa yang berkaitan dengan penyakit Gotong Royong Bersama Warga Desa
menular yang disebabkan oleh perubahan Purwosari
iklim, yaitu: 1) Menggunakan air bersih 2) Perilaku menggunakan jamban
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih 3) merupakan cara yang paling efektif,
Menggunakan toilet yang sehat dan 4) sederhana dan murah untuk mencegah
Menghilangkan larva di rumah sekali penyakit-penyakit seperti diare, tifus, kolera,
seminggu. Dari semua 4 faktor ini, efek yang disentri. Namun pelaksanaannya masih
paling berperan sebagai determinan penyakit sangat minim, seperti yang terlihat di desa
menular adalah lingkungan dan perilaku. Purwosari dimana masyarakat sangan minim
(Ardini S & Ahyani R, 2015) menggunakan jamban. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menggunakan jamban di
5) Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan pengaruhi oleh beberapa factor diantaranya
Bagi Warga Desa Purwosari serta kondisi lingkungan, sarana dan kebiasaan.
Penyerahan Alat Kesehatan kepada Faktor-faktor yang berpengaruh secara
Puskesmas Tomoni Timur bersama-sama terhadap perilaku seseorang
Penyuluhan kesehatan tentang adalah dukungan tokoh agama, ketersediaan
Bahaya Asap Rokok dan Perilaku Hidup sarana jamban di rumah, dukungan tokoh
Bersih dan Sehat kepada warga Desa masyarakat, dukungan petugas kesehatan
Purwosari dilakukan untuk meningkatkan (Andrias H & Laksmono W. (2014).
derajat kesehatan masyarakat purwosari. Pada tanggal 25 Oktober 2018
Setelah dilakukan penyuluhan, dilanjutkan dilaksanakan kegiatan gotong royong
dengan pemeriksaan kesehatan gratis untuk bersama warga Desa Purwosari serta
warga Desa Purwosari. Pemeriksaan pembangunan jamban percontohan. Kegiatan
kesehatan yang dilakukan yaitu meliputi ini didukung dari pihak pemerintahan Desa
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan Purwosari. Kegiatan gotong royong
kadar gula darah, pemeriksaan kadar dilaksanakan diwilayah sekitar kantor Desa
kolesterol darah, pemeriksaan kadar asam Purwosari dan sekitarnya. Selain
urat dalam darah. Penyuluhan kesehatan dan melaksanakan kegiatan gotong royong untuk
Pemeriksaan kesehatan ini didukung dari membersihkan lingkungan Desa Purwosari,
pihak Pemerintahan Desa Purwosari, dilaksanakan juga pembangunan jamban
Puskesmas Tomoni Timur dan juga dari percontohan. Jamban percontohan yang
Poskesdes Purwosari. Kepala Pemerintahan dibangun terletak di Dusun Argomulyo di
Desa Purwosari menyiapkan tempat untuk dekat Kantor Desa Purwosari. Kegiatan ini
dilaksanakannya penyuluhan dan mendapatkan dukungan penuh dari pihak
pemeriksaan kesehatan gratis, yaitu di Balai pemerintahan desa Purwosari dan juga dari
Desa Purwosari. Penanggung jawab program warga. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya
promosi kesehatan dan juga bidan Poskesdes warga khususnya bapak-bapak yang
Purwosari turut mendampingi selama bergotong royong bersama membersihkan
pelaksanaan kegiatan ini. Warga Desa lingkungan. Selain itu, warga juga bekerja
Purwosari juga memberikan tanggapan yang sama membangun jamban percontohan. Dan
baik dalam pelaksanaan kegiatan ini. Hal ini dengan bantuan tersebut jamban percontohan
dapat dilihat selama pelaksanaan penyuluhan dapat diselesaikan dengan baik. Dengan
warga secara aktif bertanya dan menjawab adanya jamban percontohan diharapkan
pertanyaan yang kami berikan. Selain itu, warga akan merubah pola buang air besar
warga juga tampak bersemangat yang masih ada di sungai.
memeriksakan kesehatannya. Hal ini dapat

144
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

Gambar 5. Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk warga Desa Purwosari

Gambar 6. Penyuluhan Kesehatan Tentang PHBS dan Bahaya Merokok

Gambar 7. Pembuatan Jamban Percontohan di Desa Purwosari

SIMPULAN DAN SARAN Masyarakat dan juga siswa SDN 171


Purwosari sangat responsif dalam setiap
Pelaksanaan PKM bertujuan untuk program yang dilakukan dengan pendekatan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kemitraan. Hanya saja, ketika akan dibentuk
di Desa Purwosari Kecamatan Tomoni Timur satgas jumantik, agak sulit untuk menemui
Kabupaten Luwu Timur. Pihak Puskesmas, para warga calon satgas jumantik untuk
aparat pemerintah Desa Purwosari, diberikan arahan mengenai tanggung jawab
145
Sifiana, Sugiyanto. Gerakan Masyarakat Hidup

seorang satgas jumantik, karena kesibukan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian


warga yang merupakan seorang petani, kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi
sehingga para satgas jumantik dikunjungi di Edisi XI Tahun 2017. Jakarta
masing-masing rumahnya untuk diberikan
arahan mengenai tugas dan tanggung jawab Ervin, Naomi, E` (2012). Anvanced Community
seorang satgas jumantik. Karena kesibukan Health Nursing Practic, Population
tersebut diharapkan pendampingan dan Focused Care. Prentice Hall, New
tindak lanjut dari pihak Puskesmas Tomoni Jersey.
Timur dan pemerintah Desa Purwosari untuk
selalu mendukung kegiatan tersebut. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
(2016). Kemenkes Keluarkan Surat
DAFTAR RUJUKAN Edaran Pemberantasan Sarang Nyamuk
Dengan 3m Plus Dan Gerakan 1 Rumah
Andrias H & Laksmono W. (2014). Perilaku 1 Jumantik. Jakarta.
Kepala Keluarga dalam Menggunakan http://www.depkes.go.id
Jamban di Desa Tawiri Kecamatan
Teluk Ambon Kota Ambon. Jurnal Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 9 (2017). Wilayah KLB DBD Ada di 11
/ No. 2 / Agustus 2014. Universitas Provinsi, Jakarta.
Dipoinegoro Semarang http://www.depkes.go.id
Anisa Anggraini. (2016). Pengaruh Kondisi
Sanitasi Lingkungan dan Perilaku 3M Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Plus Terhadap Kejadian Demam (2017) Instruksi PresidenRepublik
Berdarah Dengue di Kecamatan Indonesia Nomor 1 Tahun 2017
Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Jurnal Pendidikan Geografi. Volume Sehat. Jakarta.
03 Nomor 03 Tahun 2016, 321 - 328 http://www.kesmas.kemkes.go.id
Universitas Negeri Surabaya
Mutia Dwi Putri et.al. (2016). Hubungan
Ardini S & Ahyani R (2015) Perilaku Hidup Tindakan Pemberantasan Sarang
Bersih dan Sehat Sebagai Determinan Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan
Kesehatan yang Penting pada Tatanan Jentik Vektor Chikungunya di
Rumah Tangga di Kota Bandung. Kampung Taratak Paneh Kota Padang.
Jurnal JSK, Volume 1 Nomor. 1 http://jurnal.fk.unand.ac.id
Tahun 2015 Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ni Made Murtini et.al (2012) Pengaruh
Kedokteran Unpad Pengetahuan dan sikap masyarakat
tentang DBD terhadap aktivitas
Badan Perencanaan Pembangunan pemberantasan sarang nyamuk di desa
Kabupaten Luwu Timur. (2016). Dalung kecamatan Kuta Utara. Jurnal
Renstra Kabupaten Luwu Timur. Kesehatan Lingkungan Vo.4, No.2.
Malili Poltekes Denpasar

Diana Andriyani Pratamawati (2012). Peran Nururrahmah (2014) Pengaruh Rokok terhadap
Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kesehatan dan Pembentukan Karakter
Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Manusia. Prosiding seminar
Dengue di Indonesia. Jurnal Nasional, Vol.01, Nomor.1
Kesehatan Masyarakat Nasional Universitas Cokroaminoto Palopo.
Vol. 6, No. 6, Juni 2012
https://media.neliti.com/media/pu Sintorini, M.M., (2007) Pengaruh Iklim
blications/39719-ID Terhadap Kasus Demam Berdarah
Dengue, Jurnal Kesehatan
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Nasional
Masyarakat, (2017). Panduan

146
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 2, Februari 2019

Soemarwoto, (2011) Atur Diri Sendiri,


Paradigma Baru Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Widiyono, (2008) Penyakit Tropis Epidemiologi,


Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Jakarta, Erlangga

147

Anda mungkin juga menyukai