Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TELANG SIONG
Alamat : Jl. Telang Km.15 Telang Siong Kec. Paju Epat Kode Pos 73611

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERTEMUAN SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN


SATU RUMAH SATU JUMANTIK
UPTD PUSKESMAS TELANG SIONG

I. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh
virus Dengue (Flavivirus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pengakit ini apabila
tidak ditangani segera dapat berakibat fatal, saat ini kasus terus bertambah demikian pula daerah
yang terjangkit. Pada musim penghujan penyakit ini seringkali terjadi peningkatan DBD, karena
terjadinya peningkatan kepadatan jentik.

Penyakit ini sangat endimis di kota – kota besar di Indonesia, termasuk Kalimantan
Tengah telah terjadi kejadian Luar Biasa pada tahun 2009, 2012, 2014 dan 2016 di beberapa
kabupaten di Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Tengah angka kesakitan DBD tahun 2011
sebesar 24,17 per seratus ribu penduduk dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 68,52 per
seratus ribu penduduk, kemudian kembali menurun pada tahun 2013 menjadi 42,68, pada tahun
2014 menurun menjadi 36,85. Tahun 2015 dan 2016 angka kesakitan DBD meningkat menjadi
60,94 dan 66,91. Angka yang fluktuatif ini menunjukan bahwa perlu adanya upaya yang
komprehensif dalam menangani pengendalian penyakit ini agar terjadi penurunan kasus
bermakna.

Sebagai penyakit yang cendrung dapat menimbulkan kematian dan wabah, maka
diperlukan upaya untuk pecegahan dan penanggulangannya secara baik dan benar. Program
pengendalian DBD meliputi empat aspek yaitu 1. Surveilans epidemiologi (kasus, vector, iklim
termasuk virus) untuk kewaspadaan diri dan pencegahan KLB; 2. Penegakkan diagnosis cepat
dan tepat serta tata laksana kasus untuk menekan angka kematian; 3. Pengendalian vector; 4.
Pemberdayaan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui kegiatan 3M plus
dengan Pendekatan COMBI untuk menekan angka kesakitan, mengeliminasi factor resiko dan
memutus rantai penularan.

Upaya penanggulangan DBD telah banyak dikerjakan namun belum berhasil menekan
angka kesakitan dan kematian beberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Target angka
kesakitan adalah kurang dari 49 per 100.000 penduduk dan angka kematian kurang dari 1%
selain itu, angka bebas jentik (ABJ) di atas 95%.
Upaya – upaya pengendalian belum berhasil karena belum optimalnya surveilans kasus,
vektor dan virus DBD dalam rangka kewaspadaan dini mencegah KLB, tatalaksana kasus DBD
yang belum standar karena diagnosis DBD yang terlambat, melapokan ke dinas
kesehatan/puskesmas juga terlambat sehingga penyelidikan epidemiologo (PE) juga terlambat
dengan demikian kasusnya meningkat dengan tajam. Di samping itu, keterlambatan tatalaksana
pada penderita dapat menyebabkan kematian. Beberapa kasus yang ditentukan di fasilitas
pelayanan kesehatan swasta juga belum tercover dalam pelaporan, karena itu dibutuhkan upaya
pengumpulan data yang maksimal agar didapatkan angka kesakitan DBD yang sebenarnya.

Sampai saat ini, DBD belum memiliki obat sehingga upaya paling efektif untuk
mengendalikan penyakit ini adalah melalui pengendalian jentik nyamuk. Tahun 2015 secara
Nasional telah dicanangkan gerakan satu rumah satu jumantik, diharapkan setiap rumah
memiliki jumantik yang melaksanakan kegiatan 3M Plus di rumah masing – masing. Kegiatan
ini untuk mencegah perkembangan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang
menjadi sarang nyamuk berkembang biak. Gerakan 1 rumah 1 jumantik dalam PSN
mengandung pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian dimulai dari rumah tangga.
Upaya pencegahan DBD akan berjalan optimal bila setiap rumah tangga berperan dan rutin
melaksanakan PSN 3M Plus minimal satu minggu sekali.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan pengutan kemandirian masyarakat dan
koordinasi mitra terkait dalam pembentukan satu rumah satu jumantik. Kegiatan ini diisi dengan
pertemuan Advokasi, sosialisasi dan mobilisasi tingkat kabupaten. Yaitu bertujuan sebagai upaya
dukungan melibatkan lintas sektor, pengelola Program dan masyarakat untuk mengendalikan
DBD dan Arbovirosis secara bersama – sama. Hal ini sesuai dengan surat dari Direktur Jendral
Ditjen P2P pada tanggal 14 Juni 2017 Nomor KM.04.01/IV/1618/2017.

II. Tujuan
1. Tersosialisasikannya Program Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi
Mitra Terkait Dalam Pembentukan Satu Rumah Satu Jumantik kepada Perawat Pustu,
Kepala Desa dan Kader se wilayah UPTD Puskesmas Telang Siong
2. Petugas pustu, Kepala Desa dan Kader mengetahui gambaran tehnik pelaksanaan Program
Program Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi Mitra Terkait Dalam
Pembentukan Satu Rumah Satu Jumantik sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
Implementasi PSN 3M Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang telah disusun
oleh Kemenkes RI
3. Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vektor sehingga angka bebas
jentik (ABJ) di atas atau sama dengan 95%.
III. OUT PUT
Adanya Rencana Tindak Lanjut Kegiatan terkait dengan pelaksanaan sosialisasi program
Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi Mitra Terkait Dalam Pembentukan
Satu Rumah Satu Jumantik di Tingkat Desa.

IV. TEMPAT dan WAKTU


Tempat : Aula Kecamatan Paju Epat
Waktu : Sabtu, 17 Maret 2018 pukul 09.00 s/d Selesai

V. PESERTA DAN NARA SUMBER


a. Peserta
Peserta pertemuan direncanakan sebanyak 50 Orang dengan rincian sebagai berikut :
- Petugas Pustu : 7 Orang
- Pihak Kecamatan : 3 Orang
- Kepala Desa : 10 Orang
- Kader : 30 Orang
b. Nara Sumber
- Nara Sumber Kabupaten : 2 Orang
- Nara Sumber Puskesmas : 1 Orang
VI. PROSES
- Paparan
- Tanya Jawab
- Resume/Kesimpulan
- Rencana Tindak Lanjut

VII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan ini berasal dari DAK NON FISIKUPTD Puskesmas Telang Siong T.A
2018

Anda mungkin juga menyukai