Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATU ANAM
Jln. Asahan Km 6 – Kec.Siantar – Kabupaten Simalungun
Telp (0622) 7355811
Email:puskesmas.batuanam@gmail.com

Kode Pos 21151

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM TB DOTS

a. Pendahuluan
paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosis. Sebagai kuman yang menyerang paru dan
dapat menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan
program penanggulangan dan pemberantasan penyakit TBC. TBC
disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat
dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan pasien yang telah terbukt
imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB.Sekali
batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin
menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan
dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan
lembab.
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.
Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga
dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk
menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas
Menelan Obat sangatlah penting. Diharapkan dengan peran aktif Pengawas
Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan menurunkan
angka droup out/Default dan meningkatkan kesembuhan. out/default.Peran
PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,
mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien,
menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol,
serta memberikan penyuluhan.
PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga
Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default,
dan tidak gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita
mengalami TB MDR yaitu Penderita menjadi resisten dengan
OAT.Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya
yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya kegagalan pengobatan
Penderita memerlukan pengawasan langsung dalam menelan Obat yang
dilakukan oleh PMO.
Sejak tahun 1995,program penyakit tuberculosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short
Course) yang direkomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TB dengan
strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi ,dan
merupakan strategi kesehatan yang paling efektif..

b. Latar Belakang
TB saat ini masih merupakan masih merupakan salah satu
maslah kesehatan masyarakat walaupun upaya pengendalian telah
diterapkan dibanyak Negara sejak tahun 1995. Penyakit TB Paru
dapat diderita oleh siapa saja,orang dewasa,anak- anak dan dapat
mengenai seluruh organ tubuh kita manapun. Walaupun yang
terbanyak adalah organ paru. TB paru adalah salah satu penyakit
infeksi yang menular dan merupakan salah satu penyakit menular
yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini,tidak
hanya dinegara berkembang tetapi juga dengan koordinasi BP agar
diperiksa dahaknya atau 1 ara maju.
Penyakit TB merupakan merupakan penyebab kematian
nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.Penyebab
utama meningkatnya masalah TB paru adalah:
1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat.
2. Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC.
4. Puskesmas Jauh dari jangkauan.
5. Mitos masyarakat tentang penyakit TBC.
Pada tahun 2022,jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Batu Anam adalah dari jumlah tersebut diperkirakan
suspek sebanyak 223 orang dan TB TCM Positif 13.525 orang.
Target pencapaian program Tb paru di UPTD Puskesmas Batu
Anam. Penemuan BTA Positif dari bulan Januari sampai dengan
Desember 2022 ditemukan TCM Positif 1 orang dan suspek
11.Berdasarkan data tersebut dapat diperincikan sebagai berikut:
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data
estimasi dari Dinas Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC
3. Penemuan penderita TBC belum mencapai target.

c. Tujuan
1)Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan,angka kematian akibat TB Paru
memutuskan rantai penularan,serta mencegah terjadinya MDR
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2)Tujuan Khusus
 Meningkatkan kegiatan penjaringan TB Paru di
poli,PUSTU/POSKESDES,di masyarakat maupun lintas sector.
 Meningkatkan pencapaian program TB yang
bertujuan mencegah terjadinya kekambuhan dan TB MDR.
 Tercapainya angka kesembuhan minimal 90% dari semua
penderita baru BTA Positif yang ditemukan.
 Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap.
 Mengurangi pasien TB mangkir.
d. Tata Nilai
Jujur, Empati, Nyaman, Gigih, Efektif dan Senyum (JENGES)

e. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1) Pemeriksaan kontak serumah/investigasi kontak TB.
Dapat dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan reinfeksi
pada penderitakeluarga dan masyarakat. Mencari resiko penularan
pada orang dewasa maupun anak sehingga pada pemeriksaan
dalam hal ini petugas dapat mengetahui tanda dan gejalanya serta
mencari sumber penularan. Pemeriksaan dilakukan baik pada
penderita,keluarga dan tetangganya.
2) Skrening TB
Dalam program TB diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan
dahak TCM. Dari setiap suspek yang diambil dahaknya harus selalu
dicatat oleh petugas program TB. Agar petugas program mengetahui
jumlah suspek yang diperiksa,mengetahui proporsi penderita BTA
positif diantara suspek yang diperiksa,serta memudahkan pelacakan
bila hasil pemeriksaan dahak positif dan penderita tersebut tidak
kembali. Serta Penjaringan suspek di wilayah jauh/terrpencil Dapat
dilakukan pada puskel di wilayah jauh dengan mengambil dahak
secara langsung untuk dilakukan pemeriksaan TCM. Pada
masyarakat yang mempunyai keluhan batuk lebih dari 2 minggu atau
yang memiliki tanda dan gejala.
3) Pelacakan penderita TB yang mangkir.
Supaya semua kuman dpat dibunuh,pengobatan yang
diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis,dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan.pengamatan dan pelacakan
penderita TB harus ketat dalam tahap intensif sangat penting untuk
mencegah terjadinya kekebalan obat.serta mencegah terjadinya
kekambuhan. Untuk menjamin kepatuhan penderita pengobatan
perlu dilakukan dengan pengawasan langsung.
4) Penyuluhan kepada masyarakat melalui posyandu dan terapi
pencegahan.
Penyuluhan kesehatan yang merupakan bagian dari promosi
kesehatan adalah rangkaian kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip
belajar ntuk mencapai suatu keadaan dimana individu,kelompok,atau
masyarakat secara keseluruhan dapat hidup sehat dengan cara
memelihara,melindungi,dan meningkatkan kesehatannya.penyuluhan TB
perlu dilakukan karena masalah TB banyak berkaitan dengan masalah
pengetahuan dan perilaku masyarakat. Tujuan dari penyuluhat tersebut
adalah untuk meningkatkat kesadaran,kemauan,dan peran serta masyarakat
dalam penanggulangan TB. Serta menambah pengetahuan masyarakat
tentang pemberian terapi pengobatan pencegahan penyakit TBC pada kontak
TB

f. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pemeriksaan kontak serumah
Screening
Pelacakan
Penyuluhan

g. Sasaran
Pasien dan Keluarga pasien, serta kontak dan masyarakat lainnya

h. Petugas yang melaksanakan


Pengelola TB Dots

i. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Lintas Program : semua pemegang program membantu pelaksanaan kegiatan
Lintas Sektor : sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam perilaku
hidup sehat di masyarakat dan membantu puskesmas dalam
mensosialisasikan
j. Sumber Dana

k. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

1. Pengawas v v v v v v V v v v v v
an Minum
Obat
2. Survey v v v v v v V v v v v v
kontak
TB/Skrenin
g
TB
3. Promosi v v v v v v v v v v v V
Etika Batuk

l. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program , pemantauan dilakukan secara berkala
dan terus menerus,untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan
tindakan perbaikan.
evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan
program,pemantauan dengan mengolah laporan,pengamatan dan
wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang
telah ditetapkan evaluasi dilakukan satu priode waktu tertentu dan biasanya
setiap 6 bulan hingga 1 tahun.
m. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika
evaluasi kemajuan pasien dan hasil pengobatan. Sistem pencatatan dan
pelaporan terdiri dari :
 Laporan hasil laboratorium yang berisi catatan pasien TCM positif
 Kartu pengobatan pasien.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Batu Anam Penanggungjawab TB Dots

dr.BONTUR MANURUNG VERIKA K. SILALAHI,A.Md.Keb


NIP.197708092010011007 NIP. 197601062003122003

Anda mungkin juga menyukai