Anda di halaman 1dari 5

RENCANA STRATEGIS ELIMINASI MALARIA

RENCANA STRATEGIS
KABUPATEN TOJO UNA UNA
BEBAS MALARIA TAHUN 2015

1. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan selama ini telah berhasil


meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan. Di mana Tujuan Pembangunan Nasional bidang
kesehatan yang ingin dicapai adalah :
1. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan
kesehatannya.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu efektif dan efisien.
3. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat

Penyakit Bersumber Binatang merupakan salah satu penyakit yang sampai saat
ini masih menjadi ancaman, bahkan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di
daerah yang sejak lama tidak ditemukan kasus bersumber binatang. Hal tersebut dapat
terjadi karena lemahnya system kewaspadaan dini serta perencanaan pemberantasan
yang dilakukan tidak secara tepat dan berkesinambungan.
Kabupaten Tojo Una Una merupakan salah satu daerah di Wilayah Sulawesi
Tengah yang memiliki Angka Annual Malaria Incidence (AMI) tertinggi yaitu > 50 %0,
dimana sejak berdirinya Kabupaten Tojo Una Una tahun 2003 hingga sekarang 2008
yaitu sebagai berikut;

2. ISSUE STRATEGIS PROGRAM

A. ISSUE UTAMA
Penyakit Malaria merupakan penyakit yang rentan menjadi outbreak / KLB dan dapat
menyebabkan kematian.

B. ISSUE STRATEGIS
1. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan :
- Reformasi Kelembagaan Aparat Publik (PP. 41/2007)
- Pengembangan SDM Pelayanan Kesehatan
- Dukungan Pemda terhadap upaya penurunan angka kesakitan dan kematian.
- Tersedianya Sumber daya manusia

Kelemahan :
- Pengetahuan masyarakat terhadap upaya kesehatan masih rendah
- Indikasi penurunan etos kerja tenaga pelaksana program / pelayanan kesehatan
- Masih menganut Paradigma lama tentang upaya kesehatan
- Kurangnya peran serta masyarakat dalam pemberantasan malaria
2. Peluang dan Tantangan
Peluang :
- Tuntutan masyarakat akan informasi kesehatan dan hak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang prima
- Daerah tujuan wisata
- Merupakan daerah strategis di segala bidang
- Peluang mendapatkan bantuan LN

Tantangan :
- Adanya pergeseran nilai karena globalisasi
- Daerah potensial bagi penularan penyakit malaria (adanya pengolahan hutan &
pemukiman baru )

3. VISI DAN MISI


A. VISI
Setiap warga mampu hidup sehat dalam lingkungan yang terbebas dari penularan
malaria
B. MISI

Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan melindungi diri dari penularan
malaria
Menggalang kemitraan dalam pemberantasan malaria termasuk penyehatan lingkungan
Menjamin pelayanan kesehatan bermutu untuk mencegah dan menangani penyakit
malaria
Meningkatkan akses pelayanan terhadap penderita malaria
Setiap warga mampu hidup sehat dalam lingkungan yang terbebas dari penularan
malaria

4. TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan
Menurunkan prevalensi malaria
Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk hidup dilingkungan bebas
malaria
B. Sasaran
- Kelompok berpengaruh seperti DPRD, LSM, Tokoh Masyarakat, tokoh
Agama, media.
- Masyarakat (anak dan dewasa) di daratan dan dikepulauan
C. Strategi
Promosi
- Sosialisasi dan Advocasy/Pencanangan GEBRAK MALARIA.
- Pemberdayaan masyarakat/meningkatkan PSM
- Meningkatkan kemitraan
- Pembangunan berwawasan kesling /kesehatan
- Meningkatkan profesionalisme pengelola program
- Peningkatan komunikasi, informasi, edukasi dan dukungan dlm pengendalian malaria
- Kerjasama Lintas sektor.
Preventif
-
-
Kuratif
- Penemuan dan tatalaksana kasus yg cepat, tepat dan efektif

5. PROGRAM

A. Kegiatan Program Malaria


1) Pembentukan Pos Malaria Desa
Merupakan wadah komunikasi dan informasi kesehatan serta pengembangan
masyarakat dalam rangka penanggulangan malaria atas dasar swadaya masyarakat,
dimana masyarakat dengan mudah memperoleh pelayanan pengobatan malaria
dibawah pengawasan tenaga kesehatan, manfaat adanya POSMALDES yaitu ;
- Mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan
- Penemuan kasus secara dini sehingga dapat diobati secara tepat
- Adannya pemantauan pengobatan
- Memperpendek waktu pengambilan sediaan darah pasien serta
- Adanya pemantauan lingkungan dan faktor resiko.

2) Survey Dinamika Penularan (SDP)


Merupakan survey lengkap dimana survey ini dapat mengakomodir beberapa
macam survey seperti MFS, MS, dan MBS. Tujuan dari survey ini adalah untuk
mengetahui sumber penularan (Jenis Vektor), jenis plasmodium dan tempat - tempat
yang potensial unruk berkembangnya vektor.
Adapun manfaat dari SDP ini adalah berguna untuk ansipasi kejadian KLB dan
dapat dijadikan dasar bagi program pemberantasan vektor.

3) Pelatihan Pengambilan Sedan Darah Bagi Petugas PUSTU / POLINDES


Pelatihan pengambilan sediaan darah bertujuan untuk mendukung terciptanya
standar penilaian dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API).
Dimana penilaian kasus malaria tidak lagi didasarkan pada hasil pemeriksaan klinis
akan tetapi telah menggunakan hasil pemeriksaan sediaan darah (Pemeriksaan
Laboratorium). Sasaranya adalah seluruh petugas PUSTU dan POLINDES.

6. Biaya

No Jenis Kegiatan Sasaran Jumlah Dana Ket


1 Pembentukan Pos Kader / Rp. .000
Malaria Desa masyarakat

2 Survey Dinamika Masyarakat Rp. .000


Penularan

3 Pelatihan Pengambilan Petugas Rp. .000


Sedan Darah Bagi Pustu /
Petugas Pustu / Polindes
Polindes

4 Kegiatan Penunjang Puskesmas & Rp. .000


Masyarakat
Jumlah Dana Rp. .000

Anda mungkin juga menyukai