Tanggal Presentasi : -
Tempat Presentasi : -
Obyektif Presentasi : -
Deskripsi : perempuan, 9 tahun, sesak nafas sejak 2 hari SMRS, sesak dipengaruhi perubahan cuaca dingin. Mengi (+),
batuk berdahak (+), Demam sejak 1 hari, Asma Bronkial.
Nama RS: RSUD Gunung Tua Telp : - Terdaftar sejak : 7 November 2016
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Pasien telah di diagnosa Asma Bronkial sejak 2 tahun yll. Asma seringkali kambuh saat cuaca
dingin atau aktivitas berat. Dalam 1 bulan, asma bisa kambuh 2 kali periode. Serangan singkat, berkurang dengan pemberian
ventolin inhaler, tidak mengganggu aktivitas dan tidur.
4. Riwayat Keluarga : Pasien adalah putra pertama dari 2 bersaudara. Ayah pasien riwayat asma bronkial.
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien adalah seorang siswa SD yang duduk di kelas 4. Sekolah pasien tidak jauh dari rumahnya,
berangkat sekolah dengan berjalan kaki.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) : -
8. Lain lain
Pemeriksaan fisik :
Kes : Compos mentis BB : 26 kg
T : 38,5o C HR : 102 x/I RR : 40 x/i
Kepala : Mata: Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) Thoraks : I = simetris fusiform
Hidung: deformitas (-/-) keluar darah (-/-) P = SF ka=ki
Gigi: berdarah (-/-) P = Sonor
A = Sp. Exprirasi memanjang
ST. Wheezing (+)
Abdomen : I = Simetris
P = Soepel, nyeri tekan (-)
P = Timpani Ekstremitas : -Superior: Ptekie (-)
A = Peristaltik (+) normal -Inferior: tidak dijumpai
kelainan
Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin: Hb 11 mg/dl
Leukosit: 13.000 mg/dl.
Trombosit: 250.000 mg/dl
KGD ad-random : 110 mg/dl
HASIL PEMBELAJARAN
2. Obyektif
Hasil pemeriksaan jasmani, pemeriksaan darah rutin dan faktor atopi yang didapat dari Ayah pasien mendukung diagnosis
Asma bronkial. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :
- Gejala klinis (sesak nafas yang timbul saat perubahan cuaca dingin disertai batuk dan demam)
- Riwayat penyakit asma bronkial sejak 2 tahun
- Riwayat atopi dari ayah pasien
3. Assessment
Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran pernafasan yang dihubungkan dengan hipperresponsif, keterbatasan aliran
udara yang reversible dan gejala pernafasan. Asma bronkial adalah salah satu penyakit paru yang ditandai oleh tanggap reaksi
yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas
yang disebabkan oleh penyempitan yang menyeluruh di saluran nafas. Penyempitan ini bersufat dinamis dan derajat
penyempitan dapat berubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat.
Serangan asma terjadi karena adanya gangguan pada aliran udara akibat penyempitan pada saluran napas atau bronkiolus.
Penyempitan tersebut sebagai akibat adanya aterosklerosis atau penebalan dinding bronkiolus, disertai dengan peningkatan
ekskresi mukus atau lumen kental yang mengisi bronkiolus, akibatnya udara yang masuk akan tertahan di paru-paru sehingga
pada saat ekspirasi udara dari paru-paru sulit dikeluarkan., sehingga otot polos akan berkontraksi dan terjadi peningkatan
tekanan saat bernafas. Karena tekanan pada saluran nafas tinggi khususnya pada saat ekspirasi., maka dinding bronkiolus
tertarik kedalam (mengerut) sehingga diamter bronkiolus semakin kecil atau sempit, dapat dilihat pada gambar :
4. Plan
Diagnosis : Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik dapat dipastikan diagnosis pasien adalah Asma Bronkial
Pengobatan : Penatalaksanaan asma bertujuan untuk mengontrol penyakit disebut juga asma terkontrol. Asma terkontrol
adalah kondisi stabil minimal dalam waktu satu bulan. Penatalaksanaan asma bronkial terdiri dari pengobatan non-farmakologi
dan farmakologi.
- Pengobatan non-farmakologi
1. Penyuluhan
2. Menghindari faktor pencetus
3. Menjaga aktivitas yang berat
- Pengobatan farmakologi
1. Pengontrol (Controller) untuk mengontrol asma jangka panjang dan mempertahankan keadaan asma terkontrol.
a. Korikostreroid inhalasi
b. Kortikostreroid sistemik
c. Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi
2. Pelega (Reliever) untuk dilatasi jalan nafas melalui retraksi otot polos, mengobati atau menghambat
bronkostriksi.
a. Agonis beta-2 kerja singkat. Contoh: salbutamol, terbutallin, fenoterol, prokaterol
b. Kortikosteroid sistemik.
c. Aminofilin
d. Adrenalin dapat sebagai pilihan pada asma eksaserbasi sedang sampai berat