Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARAMI
JL.Lintas Sumatera Km.15 Desa Endikat Ilir
Kecamatan Gumay Talang lahat 31451
Email : sukaramipkm@gmail.com

KERANGKA ACUAN PENEMUAN KASUS AKTIF MELALUI PEMERIKSAAN


PENYAKIT KRONIS TERABAIKAN (KUSTA/FRAMBUSIA/KECACINGAN) PADA
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai
dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya
manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program Kesehatan dengan
perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid .
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Di Indonesia pembangunan kesehatan merupakan program lanjutan dari
program sebelumnya yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta
kualitas kehidupan dan usia harapan hidup, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit
Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) .Namun di Indonesia ada
sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis,
kusta, dan frambusia. NTDs adalah Penyakit yang disebabkan oleh berbagai patogen,
termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit tropis yang diabaikan ( ntds) adalah sekelompok penyakit parasit kronis dan
kondisi terkait yang merupakan penyakit yang paling umum di dunia adalah orang - orang
termiskin .Penyakit ini adalah penyakit yang paling umum dari 2 7 miliar orang secara global
yang hidup di kurang dari kita $ 2 per hari . Lebih dari 1 miliar orang dari ketujuh populasi
dunia menderita satu atau lebih penyakit tropis terabaikan. Sosial stigma, prasangka,
marjinalisasi dan kemiskinan yang ekstrem dari populasi yang menderita termasuk di antara
faktor - faktor yang turut menyebabkan pengabaian penyakit - penyakit ini. Kurangnya dana
untuk Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit-Penyakit Ini Juga Merupakan Faktor
Pendukung.

Di Indonesia ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis,
cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia. Kemenkes sampai saat ini tengah
menargetkan eliminasi 5 penyakit tersebut. Upaya pengobatan dan pencegahan penyakit-
penyakit NTDs bisa dilakukan seperti COVID-19 melalui protokol kesehatan, deteksi dan
surveilans, terapi atau pengobatan, dan vaksinasi.

Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan salah satu Penyakit Tropik Terabaikan
(Neglected Tropical Diseases/NTDs). Filariasis penyebab kecacatan tertinggi ke 4 di dunia,
sedangkan di Indonesia tercatat kurang lebih 14 ribu orang telah menderita kecacatan akibat
filariasis. Sementara itu diperkirakan lebih dari 1,2 juta penduduk telah terinfeksi penyakit
ini, serta 120 juta penduduk tinggal di daerah endemis filariasis dan berpotensi tertular. Dari
241 kabupaten/kota endemis filariasis, sebanyak 148 (60%) kabupaten/kota telah atau sedang
melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)

Penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted


Helminthiasis/STH), masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negaranegara beriklim
tropis dan sub tropis, termasuk negara Indonesia. Prevalensi kecacingan saat ini berkisar 20-
86 % dengan rata-rata 30%. Infeksi cacing perut ini dapat mempengaruhi status gizi, proses
tumbuh kembang dan merusak kemampuan kognitif pada anak yang terinfeksi. Kasus-kasus
malnutrisi, stunting, anemia bisa disebabkan oleh karena kecacingan. Upaya pengendalian
kecacingan dengan strategi pemberian obat cacing massal dilakukan secara terintegrasi
dengan Program Gizi melalui pemberian vitamin A pada anak usia dini dan melalui Program
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) untuk anak usia sekolah. 19 Rencana Aksi Program P2P
2015-2019 (revisi) Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini
bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki,lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Frambusia banyak ditemukan diwilayah timur Indonesia, dimana sarana air bersih dan
kesehatan lingkungan masih rendah. Tahun 2013 ditemukan 2.560 kasus frambusia (111
kab/kota) di Indonesia. Sesuai dengan target golbal Indonesia akan mencapai eradikasi
frambusia ditahun 2020

Penyakit kusta di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.


Disamping besarnya masalah di bidang medis juga masalah sosial, ekonomi, budaya,
keamanan dan ketahanan nasional yang ditimbulkan penyakit ini memerlukan perhatian
berbagai pihak. Upaya pengendalian penyakit kusta ditujukan untuk penemuan penderita
secara dini dan memberikan pengobatan secara teratur sehingga penularan dan cacat akibat
kusta dapat diturunkan, serta memberikan penyuluhan tentang kusta kepada masyarakat.
Hingga akhir tahun 2013 Indonesia masih memiliki 14 provinsi dan 147 kab/kota yang belum
mencapai eliminasi kusta. Berdasarkan situasi tersebut, pemerintah telah menyusun peta jalan
program pengendalian kusta menuju eliminasi tingkat provinsi dan kab/kota. Indonesia
diharapkan dapat mencapai target eliminasi kusta di seluruh provinsi pada tahun 2019 dan
eliminasi kusta di seluruh kab/kota pada tahun 2020. Salah satu strategi yang dilakukan
dalam rangka pencapaian target tersebut antara lain dengan penemuan kasus dini kusta tanpa
cacat yang diikuti dengan pengobatan hingga selesai. Upaya yang juga dapat mendorong
percepatan eliminasi adalah 17 Rencana Aksi Program P2P 2015-2019 (revisi) dengan
melakukan intensifikasi komunikasi, informasi dan edukasi serta juga intensifikasi penemuan
kasus. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka penemuan sukarela,
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terkecil yaitu keluarga dan pada akhirnya
berdampak pada menurunnya penularan di tengah masyarakat dan berkurangnya stigma dan
diskriminasi terhadap penderita dan keluarganya.

Penemuan Kasus Aktif Melalui Pemeriksaan Penyakit Kronis Terabaikan


(Kusta/Frambusia/Kecacingan) Pada Masyarakat Dilakukan Sebagai salah satu upaya
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan Atau Neglected Tropical Diseases
(Ntds). Upaya Ini Dilakukan Untuk Mengejar Target Eliminasi Ntds Di Indonesia .

III. TUJUAN
Tujuan umum:
Upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan
Tujuan khusus:
1. Upaya menurunkan angka insiden, prevalen, dan atau kematian sampai pada tingkat
tertentu di wilayah Puskesmas Sukarami
2. Upaya menurunkan angka insiden menjadi “nol” atau sangat kecil untuk penyakit di
wilayah Puskesmas Sukarami
3. Upaya menghilangkan angka insiden dan penularan di Puskesmas Sukarami

IV. VISI DAN MISI


Kegiatan dibuat dengan mengacu pada visi, misi, Motto dan tata nilai Puskesmas Sukarami
yaitu:
 Visi Puskesmas Sukarami :
Prima dalam Pelayanan agar tercapai masyarakat yang berbudaya, sehat dan
mandiri

 Misi Puskesmas Sukarami:


1. Memberikan pelayanan yang profesional dan beretika
2. Memotivasi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Menjalin Kerjasama lintas sektor secara continue
4. Meningkatkan kualitas SDM guna memenuhi standar pelayanan

 Motto Puskesmas Sukarami:


Senyumku adalah Kesembuhanmu

 Tata Nilai Puskesmas Sukarami yaitu :


O = Orientasi Kepada Kesehatan Masyarakat
K = Kerjasama Tim yang Solid
E = Empati terhadap rekan kerja, pasien dan masyarakat

V. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


Kegiatan ini juga memerlukan Peran Lintas Sektor yaitu Kecamatan atau Desa untuk
meningkatkan peran serta masyarakat. Ada pun peran lintas sektor tersebut antara lain :
1. Memberikan dukungan kepada kegiatan
2. Memotivasi masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Tropis yang
Terabaikan
VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok :
Upaya penemuan dan penanggulangan penderita atau yang berpotensi terhadap faktor resiko
pada kasus PD3I.
Rincian kegiatan:
1. Penemuan kasus
2. Pelacakan Kasus
3. Pengumpulan Spesimen
4. Pencatatan dan Pelaporan
5. KIE Umpan Balik dan Penyebarluasan Informasi

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Langkah kegiatan :
- Setelah ada informasi Suspek Penyakit yang belum terkonfirmasi, menetapkan petugas yang
akan melakukan kegiatan pelacakan
- Membawa surat tugas dari kepala Puskesmas untuk melakukan pelacakan kasus/ kasus
kontak
- Membawa perlengkapan / peralatan Epidemiologi KIT
- Pencatatan kasus dan pelaporan
- Kegiatan Komunikasi, Informasi dan edukasi tentang penyakit tropis yang terabaikan pada
penderita dan lingkungan kasus kontak dan Penyebarluasan informasi pada pihak terkait

VIII. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah
1.Penderita kasus
2. Keluarga / lingkungan penderita kasus
3. Kelompok beresiko
4. Masyarakat / Desa

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan penemuan kasus aktif dilaksanakan pada 2023 dengan jadwal terlampir dibawah
ini:
X. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Tahun 2023

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan
dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan
oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag TU,
untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan dan membuat
laporannya kepada kepala puskesmas. apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
kegiatan, maka pemegang program beserta tim mencari penyebab masalahnya dan mencari
solusi penyelesaiannya.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukarami Penanggung Jawab Program Surveilans

Siska Erlianah, SKM Sri Widyaningsih, SKM


NIP. 197707162005012011 NIP. 199105102020122004

Anda mungkin juga menyukai