Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARAMI
JL.Lintas Sumatera Km.15 Desa Endikat Ilir
Kecamatan Gumay Talang lahat 31451
Email : sukaramipkm@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS BINATANG PEMBAWA PENYAKIT


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh
manusia yang cerdas dan sehat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan Nasional yang pada hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya
sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta memiliki perencanaan kesehatan dan
pembiayaan terpadu dengan justifikasi kuat dan logis yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid. Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda.
Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu terjadi
peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat dan penyakit
degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu
daerah atau negara ke negara lain dalam waktu relatif singkat serta tidak mengenal batas wilayah
administrasi.

II. LATAR BELAKANG


Berbagai penyakit baru ditemukan, serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa
penyakit yang selama ini sudah berhasil dikendalikan dalam kurun waktu lima tahun mendatang,
masalah penyakit di Indonesia akan didominasi oleh penyakit endemis seperti Rabies, yang
sewaktu-waktu dapat menimbulkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan
banyak kematian, meningkatnya kembali penyakit sepeti Rabies, dan timbulnya penyakit baru
baik yang menular maupun tidak menular. Sebagian besar kasus meninggal disebabkan oleh
gigitan anjing, sekitar 30-60% terjadi pada anak-anak dibawah 15 tahun. Rabies (penyakit anjing
gila) merupakan penyakit zoonosa yang terpenting di Indonesia karena penyakit tersebut tersebar
luas di Provinsi di Indonesia, dengan jumlah rata-rata per tahun kasus gigitan pada manusia oleh
hewan penular rabies selama tiga tahun terakhir (2002-2006) adalah 14.008 kasus, serta
ditemukan rata-rata per-tahun 86 kasus rabies pada manusia. Mengingat akan bahaya rabies
terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat karena dampak buruknya yang selalu diakhiri
kematian, maka usaha pengendalian penyakit berupa pencegahan dan pemberantasan perlu
dilaksanakan seintensif mungkin. Penatalaksanaan profilaksis rabies sangat kompleks,
tergantung dari epidemiologi lokal, jenis dan sifat hewan pembawa rabies, derajat kontak dan tes
diagnostik yang tersedia di daerah tersebut. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) atau disertai
Serum Anti Rabies (SAR) harus berdasarkan atas tindakan tepat dengan mempertimbangkan
hasil-hasil penemuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mencakup: adanya kontak/
jilatan/ gigitan, kejadian di daerah tertular/ terancam/ bebas, didahului tindakan provokatif/ tidak,
hewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies, hewan yang menggigit hilang/ lari dan tidak
dapat ditangkap atau dibunuh, hewan yang menggigit mati, tapi masih meragukan menderita
rabies, penderita luka gigitan pernah di VAR, hewan yang menggigit pernah di VAR, identifikasi
luka gigitan (status lokalis) serta temuan lain pada waktu observasi hewan dan hasil pemeriksaan
spesimen dari hewan (Depkes, 2011)
III. TUJUAN
Tujuan umum:
Upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Tujuan khusus:
1. Upaya menurunkan angka insiden, prevalen, dan atau kematian sampai pada tingkat tertentu di
wilayah Puskesmas Sukarami
2. Upaya menurunkan angka insiden menjadi “nol” atau sangat kecil untuk kasus yang
disebabkan oleh binatang pembawa penyakit seperti rabies dll di wilayah Puskesmas Sukarami

IV. VISI DAN MISI


Kegiatan dibuat dengan mengacu pada visi, misi, Motto dan tata nilai Puskesmas Sukarami
yaitu:

 Visi Puskesmas Sukarami :


Prima dalam Pelayanan agar tercapai masyarakat yang berbudaya, sehat dan mandiri

 Misi Puskesmas Sukarami:


1. Memberikan pelayanan yang profesional dan beretika
2. Memotivasi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Menjalin Kerjasama lintas sektor secara continue
4. Meningkatkan kualitas SDM guna memenuhi standar pelayanan

 Motto Puskesmas Sukarami:


Senyumku adalah Kesembuhanmu

 Tata Nilai Puskesmas Sukarami yaitu :


O = Orientasi Kepada Kesehatan Masyarakat
K = Kerjasama Tim yang Solid
E = Empati terhadap rekan kerja, pasien dan masyarakat

V. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


Kegiatan ini juga memerlukan Peran Lintas Sektor yaitu Kecamatan atau Desa untuk
meningkatkan peran serta masyarakat. Ada pun peran lintas sektor tersebut antara lain :
1. Memberikan dukungan kepada kegiatan
2. Memotivasi masyarakat dalam pencegahan terhadap kasus yang disebabkan oleh binatang
pembawa penyakit

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok :
Upaya penemuan dan penanggulangan kasus penderita yang disebabkan oleh binatang pembawa
penyakit
Rincian kegiatan:
1. Penemuan kasus
2. Pelacakan Kasus
3. Pencatatan dan Pelaporan
4. KIE Umpan Balik dan Penyebarluasan Informasi

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Langkah kegiatan :
- Setelah ada informasi kasus yang disebabkan oleh binatang pembawa penyakit seperti rabies,
menetapkan petugas yang akan melakukan kegiatan pelacakan
- Membawa surat tugas dari kepala Puskesmas untuk melakukan pelacakan kasus
- Membawa perlengkapan / peralatan Epidemiologi KIT
- Pencatatan kasus dan pelaporan
- Kegiatan Komunikasi, Informasi dan edukasi tentang penyakit yang disebabkan oleh binatang
pembawa penyakit seperti rabies dll pada penderita dan Penyebarluasan informasi pada pihak
terkait

VIII. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah
1.Penderita kasus
2. Keluarga / lingkungan penderita kasus
3. Kelompok beresiko
4. Masyarakat / Desa

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan surveilans binatang pembawa penyakit ini dilaksanakan pada Agustus 2022

X. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Tahun 2022

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan dikelola
dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan oleh
penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk
dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 1 bulan sekali oleh Penanggungjawab UKM
dan membuat laporannya kepada kepala puskesmas. apabila ada ketidaksesuaian dalam
pelaksanaan kegiatan, maka penanggungjawab UKM dan Kepala Puskesmas bersama pelaksana
kegiatan harus mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukarami Penanggung jawab program Surveilans

Achmad Fuad, SKM,M.Kes Sri Widyaningsih, SKM


NIP. 196407221989031012 NIP. 199105102020122004

Anda mungkin juga menyukai