Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2BB ZOONOSISI

PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
CIANJUR
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com
KERANGKA ACUAN PROGRAM P2BB ZOONOSISI

I. PENDAHULUAN

Zoonosis adalah penyakit menular - yang disebabkan oleh bakteri, virus,


jamur atau parasit - yang menyebar dari hewan ke manusia. Mereka dapat
ditularkan melalui kontak fisik langsung, melalui udara atau air, atau melalui inang
perantara seperti serangga. Seringkali patogen zoonosis ini tidak mempengaruhi
hewan tempat mereka menetap, tetapi mereka dapat mewakili risiko yang sangat
besar bagi manusia yang tidak memiliki kekebalan alami terhadap mereka.

II. LATAR BELAKANG

Secara global, zoonosis bertanggung jawab atas sekitar 1 miliar kasus


penyakit manusia dan jutaan kematian manusia setiap tahun. Sekitar 60% dari
penyakit yang muncul yang dilaporkan secara global dianggap sebagai zoonosis,
dan 75% patogen manusia baru yang terdeteksi dalam 30 tahun terakhir berasal
dari hewan.

Penyakit zoonosis mungkin endemik, artinya mereka ditemukan di wilayah


atau populasi yang didefinisikan secara sempit, atau mereka mungkin epidemi.
Pandemi adalah epidemi sedunia. COVID-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berbagai macam spesies hewan dapat membawa agen zoonosis, dari hewan
domestik ke yang liar. Contoh zoonosis hewan domestik termasuk penyakit bakteri
E.coli dan toksoplasmosis. Penyakit zoonosis lain yang menyebar dari hewan inang
ke populasi manusia termasuk Virus West Nile, SARS (sindrom pernapasan akut),
MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) dan, sekarang, COVID-19.

Munculnya ancaman-ancaman yang belum diketahui ini disebabkan oleh


pemisahan yang terus menyusut antara manusia dan ekosistem dan organisme liar.
Perubahan ukuran populasi dan distribusi, penggunaan lahan, infrastruktur dan
konsumsi semua berdampak pada dunia liar, menyingkap patogen yang
bersembunyi di kegelapan dan meningkatkan potensi penyakit zoonosis untuk
muncul.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH, Syamsul Ma'arif,


mengatakan pengetahuan, sosialisasi dan edukasi tentang zoonosis memang
sangat penting. Pasalnya, hewan memiliki ikatan dan manfaat untuk manusia, baik
dalam interaksi sehari-hari dan penghidupan manusia.

 
Yang sering berinteraksi dengan manusia yaitu hewan kesayangan, ternak
yang menyediakan pangan, serat wol, penghidupan dan lain sebagainya, tapi perlu
diketahui terkadang hewan juga bisa menularkan penyakit pada manusia maupun
sebaliknya, yang disebut dengan zoonosis.
 
Sebagai catatan, menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), sekitar 60
persen penyakit infeksius pada manusia merupakan zoonosis dan 75 persen
penyakit infeksi baru (Emerging Infectious Diseases) yang berasal dari hewan.
Sedangkan, dari lima penyakit baru yang muncul pada manusia setiap tahun, tiga di
antaranya berasal dari hewan. Karena itu, tindakan pencegahan maupun
pengendalian zoonosis pada ternak maupun hewan peliharaan merupakan hal yang
sangat penting dalam melindungi kesehatan manusia. Kolaborasi dan sinergi lintas
sektor sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman zoonosis. Perlunya dilalukan
pendekatan kolaborasi yang disebut dengan One Health. One health dilakukan oleh
berbagai sektor di antaranya sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan
kesehatan satwa liar.

Dihadapkan dengan spektrum agen zoonosis yang saat ini umumnya ada di
dunia alami, membatasi peluang kontak antara manusia dan hewan liar adalah cara
paling efektif untuk mengurangi risiko munculnya penyakit zoonosis baru.

Pelaksanaan kegiatan program P2BB Zoonosis dilaksanakan sesuai visi


Puskesmas Campakamulya yaitu memberikan pelayanan lebih sehat mandiri dan
lebih maju berkualitas upaya penanggulangan dan pelayanan dengan harapan
masyarakat menyadari pentingnya kesehatan masyarakat 2021, artinya
memberikan pelayanan sesuai standar misi UPTD Puskesmas Campakamulya yaitu
salah satunya menyelenggarakan program P2BB Zoonosis.

Adapun tata nilai UPTD Puskesmas Campakamulya yang menjadi poin


penting landasan pelayanan Program P2BB Zoonosis yaitu “RAHAYU” memberikan
pelayanan, dapat menjaga kerahasiaan pasien ( Amanah), memberikan pelayanan
dengan berfokus pada promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Humanis).

Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang diselengarakan oleh


puskesmas adalah mempersiapkan,memelihara dan mempertahakan agar setiap
orangdapat hidup sehat dan produktif.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Campakamulya

2. Tujuan Khusus

a. Mencegah kasus penyakit yang bersumber dari Binatang


b. Penemuan dini kasus yang bersumber dari hewan penularan lainnya.
c. Penatalaksanaan kasus yang bersumber dari hewan penularan lainnya.
d. Pemberian vaksin.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

Distribusi/Pemberian Obat Kecacingan


Pemberian Obat Pencegahan Massal
1 pada Anak Usia 1-2 Tahun dan 2-5
(POPM) Kecacingan di Masyarakat
Tahun (Posyandu)

Pemberian Obat Pencegahan Massal Distribusi/Pemberian Obat Kecacingan di


2
(POPM) Kecacingan di Sekolah Sekolah (TK/PAUD, SD/MI)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Dilakukan Di Luar dan Di Dalam Gedung

VI. SASARAN
1. Bayi
2. Balita
3. Anak Usia TK dan PAUD
4. Anak SD dan MI
5. Masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Campakamulya
6.
VII. JADWAL PELAKSANAAN

Waktu Pelaksanaan Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pemberian Obat
1
Pencegahan
Massal (POPM)
Kecacingan di
Masyarakat
Pemberian Obat
2
Pencegahan
Massal (POPM)
Kecacingan di
Sekolah

VIII. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai


keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan
petugas pelaksanaan maupun dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah di
tetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu dan biasanya setiap 6 bulan
hingga 1 tahun.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dilakukan setiap kali setelah kegiatan dan pelaporan dilakukan di
akhir bulan.

Mengetahui: Campakamulya, Januari 2023


Kepala UPTD puskesmas Campakamulya Petugas P2BB Zoonosisi

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Ai Sri Yusnia, A.Md.Keb


NIP.19700504 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai