Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM P2BB ZOONOSIS


PENYULUHAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG
UPTD PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

UPTD PUSKESMAS CAMPAKAMULYA


CIANJUR
KERANGKA ACUAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN PROGRAM P2BB ZOONOSIS

UPTD PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

I. Pendahuluan

Zoonosis adalah penyakit menular - yang disebabkan oleh bakteri, virus,


jamur atau parasit - yang menyebar dari hewan ke manusia. Mereka dapat
ditularkan melalui kontak fisik langsung, melalui udara atau air, atau melalui inang
perantara seperti serangga. Seringkali patogen zoonosis ini tidak mempengaruhi
hewan tempat mereka menetap, tetapi mereka dapat mewakili risiko yang sangat
besar bagi manusia yang tidak memiliki kekebalan alami terhadap mereka.

II. Latar Belakang


Filariasis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh cacing
Wuchereria Bancrofti (W. Bancrofti), Brugia(B) Malayi dan B. Timori. Penyakit ini
menyebabkan pembengkakan pada kaki. Masyarakat biasa menyebut penyakit ini
dengan kaki gajah (elephantiasis). Penyakit ini menyerang hampir di seluruh dunia,
World Health Organization (WHO) mencatat hampir 1,4 miliar orang di 73 negara di
seluruh dunia terancam oleh filariasis limfatik, umumnya dikenal sebagai kaki gajah.
Sekitar 65% dari mereka yang terinfeksi hidup di Kawasan Asia Tenggara, 30% di
wilayah Afrika, dan sisanya di daerah tropis lainnya (World Health Organization,
2013). Di Indonesia sampai dengan tahun 2009 dilaporkan sebanyak 31 propinsi
dan 337 kabupaten/kota endemis filariasis dan 11.914 kasus kronis. (Wahyono,
2010). Hampir seluruh wilayah Indonesia adalah daerah endemis filariasis, terutama
wilayah Indonesia Timur yang memiliki prevalensi lebih tinggi. (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
WHO juga mencatat terdapat 310 kasus avian influenza (AI) atau flu burung
dengan 189 kematian pada manusia. Wabah flu babi juga telah melanda Amerika
Serikat dan Meksiko dengan korban meninggal di Meksiko 68 orang, 20 orang
positif flu babi, dan 1.004 orang dinyatakan terinfeksi (Baktir, 2011). Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia telah merilis data untuk sebaran kasus antraks pada
manusia di Indonesia pada tahun 2016 yaitu 41 kasus. Jumlah ini meningkat drastis
dari tahun sebelumnya yang hanya 3 kasus di seluruh Indonesia. Untuk kasus di
DIY sendiri pada tahun 2016 terdapat 15 kasus penyakit antraks dan di awal tahun
2017 sudah ada 2 korban jiwa akibat penyakit ini

Rabies merupakan penyakit berbahaya bagi hewan maupun manusia


penyakit ini ditularkan oleh Lyssa Virusfamili Rhabdovirus melalui air liur dari gigitan
hewan yang tertular rabies. Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang
sistem saraf pusat si penderitanya. Penyakit zoonosis merupakan jenis penyakit
yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia. Kasus rabies pada manusia di
Indonesia 95% ditularkan oleh anjing dan sisanya (5%) oleh kucing, kera dan
sebagainya (Naipospos, 2004) Menurut WHO (World Health Organization) lebih dari
99% kasus rabies pada manusia didunia disebabkan oleh gigitan anjing yang
terinfeksi (Anonim, 2015). Rabies adalah penyakit paling mematikan di dunia
dengan tingkat kematian 99,9 persen setelah gejala klinis muncul. Selama periode
2011 hingga 2017, ada lebih 500.000 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)
yang dilaporkan di Indonesia dan sebanyak 836 kasus positif rabies. Kawasan Asia
dan Afrika menjadi kontributor terbesar kasus rabies hingga mencapai 95 persen.

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang mempunyai dampak


signifikan terhadap kesehatan di banyak belahan dunia, khususnya di negara
beriklim sub tropis dan tropis (WHO, 2006).
Namun insiden leptospirosis lebih banyak terjadi di negara beriklim tropis
karena suhu lingkungan mendukung bakteri Leptospira lebih survive di daerah ini.
Bakteri Leptospira merupakan penyebab leptospirosis yang dapat menyerang
hewan dan manusia, Jumlah kasus leptospirosis di Indonesia sendiri pada tahun
2014 menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 641 kasus menjadi 519 kasus,
namun angka kematian atau mortalitas akibat leptospirosis meningkat dari 9,38%
pada tahun 2013 menjadi 11,75% pada tahun 2014 (Kemenkes RI, 2015).
International Leptospirosis Society menguatkan Indonesia sebagai negara dengan
angka mortalitas leptospirosis 16,7% dan menduduki peringkat ketiga di dunia
setelah Uruguay (100%) dan India (21%) (WHO, 2006). Oleh sebab itu leptospirosis
merupakan penyakit dengan angka mortalitas cukup tinggi di Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan program P2BB Zoonosis dilaksanakan sesuai visi


Puskesmas Campakamulya yaitu memberikan pelayanan lebih sehat mandiri dan
lebih maju berkualitas upaya penanggulangan dan pelayanan dengan harapan
masyarakat menyadari pentingnya kesehatan masyarakat 2021, artinya
memberikan pelayanan sesuai standar misi UPTD Puskesmas Campakamulya yaitu
salah satunya menyelenggarakan program P2BB Zoonosis.
Adapun tata nilai UPTD Puskesmas Campakamulya yang menjadi poin
penting landasan pelayanan Program P2BB Zoonosis yaitu “RAHAYU” memberikan
pelayanan, dapat menjaga kerahasiaan pasien ( Amanah), memberikan pelayanan
dengan berfokus pada promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Humanis).
Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang diselengarakan oleh
puskesmas adalah mempersiapkan,memelihara dan mempertahakan agar setiap
orangdapat hidup sehat dan produktif.

III. Tujuan

1. Umum
Tercapainya target Standar pelayanan minimal (SPM) UPTD Puskesmas
Campakamulya yang bertolak ukur pada Standar pelayanan minimal
(SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur tahun 2022.

2. Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang penanggulangan
penyakit menular.
b. Meningkatkan keterampilan Kader dan Masyarakat dalam bidang
penanggulangan penyakit menular.

IV. Cara Pelaksanaan


Kegiatan Dilakukan Di Dalam Gedung bertatap muka langsung dengan
Masyarakat atau sasaran.

V. Rencana Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Pemberian Obat Pencegahan Menyerahkan Obat Kecacingan Kepada
Massal (POPM) Kecacingan di Bidan / Nakes Agar diberikan pada Anak
Masyarakat Wilayah Kerja Usia 1-2 Tahun dan 2-5 Tahun di Posyandu
UPTD Puskesmas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Camakamulya Camakamulya

2. Pemberian Obat Pencegahan Memberikan Obat Kecacingan pada Anak


Massal (POPM) Kecacingan di Sekolah TK, Sekolah PAUD, Sekolah SD
Sekolah Wilayah Kerja UPTD dan Sekolah MI di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Camakamulya Puskesmas Camakamulya

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN TEMPAT HARI DAN TANGGAL


Campakamulya Senin, 13 Februari 2023
Pemberian Obat
Campakawarna Selasa, 14 Februari 2023
Pencegahan Massal
Sukabungah Rabu, 15 Februari 2023
(POPM) Kecacingan di
Cibanggala Kamis, 16 Februari 2023
Masyarakat (Usia 1-2
1. Sukasirna Senin, 20 Februari 2023
Tahun dan 2-5 Tahun)
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Camakamulya

Pemberian Obat Campakamulya Senin, 21 Februari 2023


Pencegahan Massal Campakawarna Selasa, 22 Februari 2023
(POPM) Kecacingan di Sukabungah Rabu, 23 Februari 2023
2. Sekolah (TK/PAUD, SD/MI) Cibanggala Kamis, 24 Februari 2023
Wilayah Kerja UPTD Sukasirna Senin, 27 Februari 2023
Puskesmas Camakamulya

VII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manejemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
Hasil evaluasi sangat beguna untuk kepentingan perencanaat program,
pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan
petugas pelaksanaan maupun dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah
ditetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu dan biasanya setiap 6
bulan hingga 1 tahun.

VIII. Pencatatan dan Pelaporan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan 1 Tahun 2 kali ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur Secara Online.
2. Mengevaluasi hasil program Kegiatan POPM Kecacingan.

Mengetahui: Campakamulya, Januari 2023


Kepala UPTD puskesma Campakamulya Petugas

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Ai Sri Yusnia, A. Md.,Keb


NIP.19700504 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai