RAPPANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS
TANRUTEDONG
Jl. Andi Cammi No. 8 Tanrutedong, Telp. (0421) 721 009 Kode Pos
91681
e-mail :puskesmas_tanrutedong@yahoo.com
Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah maupun
sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria merupakan
salah satu indikator dari target Pembangunan Milenium (MDGs), dimana
ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden
malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka kesakitan
dan angka kematian akibat malaria. Program eliminasi malaria di Indonesia
tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/IV/2009.
Pelaksanaan pengendalian malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap
dari satu pulau atau beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna
terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria
sampai tahun 2030(Buletin malaria 2011).
Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat
dipantau dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API). Hal ini
sehubungan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai penggunaan satu
indikator untuk mengukur angka kejadian malaria, yaitu dengan API. Pada tahun
2007 kebijakan ini mensyaratkan bahwa setiap kasus malaria harus dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan sediaan darah dan semua kasus positif harus diobati
dengan pengobatan kombinasi berbasis artemisinin atau ACT (Artemisinin-based
Combination Therapies).
Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur
masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam
stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi.
API
dari tahun 2008 2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per
1000 penduduk. Bila dilihat per provinsi dari tahun 2008 2009 provinsi dengan
API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan Papua(buletin malaria, 2011).
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari
penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun 2030, dengan
menurunnya kasus Malaria (API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk.
b. Tujuan khusus
1. Semua
kabupaten/kota mampu
melaksanakan
pemeriksaan
sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau
dengan ACT
2. Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan
intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria
3. Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
1.
2.
3.
Pemberdayaan
dan
penggerakan
masyarakat
Menggalang kemitraan
5.
6.
7.
Meningkatkan
KIE
5. Pemantauan
VI. SASARAN
Target masing-masing sasaran di puskesmas disesuaikan dengan target yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di daerah kerja Puskesmas
Dompu Kota.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Program malaria dilaksanakan satu kali sebulan yang pelaksanaannya oleh tim
Program malaria sesuai SK Kepala UPT Puskesmas Dompu kota dan jadwal yang
telah disusun setiap tahunnya.
VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
a.
EVALUASI KEGIATAN
1.
Evaluasi
dilakukan
pada
saat
minilolakakarya
b.
PELAPORAN
Pelaporan dilakukan satu bulan sekali di akhir bulan.
PENCATATAN
Pencatatan hasil Posyandu di rekap oleh masing masing tim
b.
PELAPORAN
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan dan ditembuskan ke Kecamatan
c.EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap bulanan, oleh WASOR P2 Malaria dan
Surveilens.
Mengetahui
Kepala Puskesmas