Anda di halaman 1dari 34

RENCANA USULAN KEGIATAN

( RUK )
PROGRAM DBD

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN DAERAH

OLEH :
RENSA MARETA PUTRI,Amd.Keb

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KABAT
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya


Rencana Usulan Program (RUK) Program DBD Puskesmas Kabat tahun
2020. Rencana Usulan Program (RUK) ini merupakan pedoman
pelaksanaan kegiatan Program DBD yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kabat. Tentunya amat penting keberadaannya agar Kegiatan
Promosi Kesehatan akan lebih efesien, efektif, proporsional, rasional,
komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil guna dan berdaya
guna.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan usaha
dalam rangka pencapaian kinerja Program DBD melalui berbagai kegiatan
upaya kesehatan promotif dan preventif yang berdaya ungkit tinggi
sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2020.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini. Tentunya dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunannya di waktu
mendatang dapat lebih sempurna.

Kabat, Januari 2019


Mengetahui Penyusun
Kepala Puskesmas Kabat, Penanggung Program DBD,

WAWAN PRAYITNO S.Kep RENSA MARETA PUTRI,Amd.Keb


NIP. 19691225 199203 1 008

RUK PROGRAM DBD 2020 ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat............................................... 3
1.2.1 Maksud............................................................................... 3
1.2.2 Tujuan................................................................................ 3
1.2.3 Manfaat.............................................................................. 3

BAB II. VISI, MISI, MOTTO DAN TATA NILAI ....................................... 4


2.1 Visi......................................................................................... 4
2.2 Misi........................................................................................ 4
2.3 Tata Nilai............................................................................... 4
2.4 Kebijakan Mutu..................................................................... 4

BAB III. ANALISA SITUASI..................................................................... 5


3.1 Data Umum........................................................................... 5
3.1.1 Peta Wilayah dan Fasilitas Kesehatan.............................. 5
3.1.2 Data Sumber Daya Kesehatan.......................................... 6
3.1.3 Data Peranserta Masyarakat............................................. 7
3.1.4 Data Penduduk dan Sasaran Program.............................. 7
3.1.5 Data Sarana Pendidikan.................................................... 9
3.2 Data Khusus.......................................................................... 10
3.2.1 Data Cakupan Program Keluarga Berencana(KB)........... 10
3.2.2 Data Hasil Survey Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
Terhadap Program Promosi Kesehatan............................ 11
3.2.3 Data Hasil SMD.................................................................
3.2.4 Data standart Pelayanan Minimal. ……………………….. 11

RUK PROGRAM DBD 2020 iii


BAB IV. PERUMUSAN MASALAH.......................................................... 13
4.1 Identifikasi Masalah.............................................................. 13
4.2 Penentuan Urutan Prioritas Masalah.................................... 14
4.3 Mencari Penyebab Masalah................................................. 15
4.4 Alternatif Pemecahan Masalah............................................. 17
4.5 Membuat Inovasi................................................................... 19

BAB V. RENCANA KEGIATAN............................................................... 20


5.1 Rencana Usulan Kegiatan (RUK)......................................... 20

BAB VI. PENUTUP.................................................................................. 22


6.1 Kesimpulan........................................................................... 22
6.2 Saran..................................................................................... 22

RUK PROGRAM DBD 2020 iv


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang tersebar luas di rumah-rumah
dan tempat umum diseluruh wilayah Indonesia, kecuali yang
ketinggiannya lebih 1000 meter di atas permukan laut . Penyakit ini
terutama menyerang anak yang ditandai dengan panas tinggi, perdarahan
dan
dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah (Djunaedi,
2006).
Jumlah kasus terus meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah
yang terjangkit dan secara sporadik selalu terjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB). KLB DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate
(IR) 35,19 per 100.000 penduduk dan Case Fatality Rate (CFR) 2%. Pada
tahun 1999 IR menurun sebesar 10,17%, namun tahun-tahun berikutnya
IR cenderung
meningkat yaitu 15,99 (tahun 2000); 21,66 (tahun 2001); 19,24 (tahun
2002); dan 23,87 (tahun 2003) (Kristina dkk, 2004). Sedangkan jumlah
kasus Dbd di Indonesia tahun 2007 mencapai 140.000 kasus dab 1.380
orang meninggal, dengan CFR sebesar 0,98%. Puncak DBD diperkirakan
akan terjadi pada
bulan Maret, April, dan Mei untuk tingkat nasional (Kusriastusi, 2007).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
berbasis lingkungan.
Pemkab Banyuwangi gencar mengimbau warga untuk aktif
melakukan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah (DB). Apalagi
setelah ditemukan 32 warga yang terjangkit DB di Banyuwangi.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Wiji Lestariono, Senin (11/2/2019)
mengatakan, di musim penghujan ini penyakit DB menjadi penyakit

RUK PROGRAM DBD 2020 5


musiman yang menyertainya. Saat ini, telah ditemukan 22 kasus DB pada
bulan Januari, dan selama Februari muncul 10 kasus DB. “Total sampai
sekarang ada 32 kasus DB di Banyuwangi selama tahun 2109. Jumlah ini
lebih rendah dari kasus tahun lalu sebanyak 38 kasus DB.
Adapun faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam
berdarah dengue antara lain faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih
dan sehat serta faktor virusnya sendiri. Faktor host yaitu kerentanan dan
respon imun; faktor lingkungan yaitu kondisi geografi (ketinggian dari
permukaan laut, curah hujan, angin, kelembapan, musim); kondisi
demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat) (Depkes RI,
2004).
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi,
serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah
penyakit akibat perilaku masyarakat dalm hidup bersih dan sehat serta
sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak
hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan. Perbaikan pada
lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapai
perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30-
35% terhadap derajat kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku
terhadap derajat keseahatan cukup besar, maka diperlukan berbagai
upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah
satunya melalui program perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah
diluncurkan sejak tahun 1996 oleh pusat penyuluhan kesehatan
masyarakat, yang sekarang bernama Pusat Promosi Kesehatan. Program
ini dijalankan dengan kesadaran bahwa dampak dari perilaku terhadap
derajat kesehatan cukup besar, dengan demikian diperlukan berbagai
upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat (Depkes RI, 2004).
Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan (penyakit DBD), masih banyak berorientasi pada
penyembuhan penyakit. Dalam arti apa yang dilakukan masyarakat dalam

RUK PROGRAM DBD 2020 6


bidang kesehatan hanya untuk mengatasi penyakit yang telah terjadi atau
menimpanya, di mana hal ini dirasa kurang efektif karena banyaknya
pengeluaran. Penyebab meningkatnya jumlah kasus DBD di Pariaman
antara lain karena semakin baiknya transportasi penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain dalam waktu singkat, adanya pemukiman-
pemukiman baru, penyimpanan-penyimpanan air tradisional yang masih
dipertahankan, perilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang
nyamuk masih kurang, infrastuktur penyediaan air bersih yang tidak
memadai, perubahan iklim yang cenderung menambah jumlah habitat
vektor DBD, serta letak geografis Indonesia di daerah tropis mendukung
perkembangbiakan vektor dan pertumbuhan virus, kurang jumlah dan
kualitas SDM pengelola program DBD di setiap jenjang administrasi,
kurang kerjasama serta
komitmen lintas program dan lintas sektor dalam pengendalian
DBD.
Berbagai upaya penanggulangan DBD telah dilaksaksanakan sejak
tahun 1968 hingga sekarang. Pada awalnya dibentuklah Subdit
Arbovirosis di Departemen Kesehatan. Selain itu dilakukan
pemberantasan vektor menggunakan insektisida dengan fogging,
abatisasi massal untuk membunuh jentik. Pada saat sekarang
dilaksanakan pemberantasan DBD secara terpadu yaitu terdiri dari
penanggulangan fokus, fogging massal, penyuluhan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) DBD.
Upaya pemberantasan DBD hingga saat ini belum berhasil
dilakukan. Permasalahan utama adalah masih belum berhasilnya upaya
penggerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) DBD melalui gerakan 3M. Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) DBD sangat penting untuk memutus mata rantai penularan
penyakit DBD karena dengan PSN DBD dapat membunuh jentik nyamuk
penular DBD dan menurunkan populasi nyamuk penular DBD. Oleh
karena itu departemen kesehatan lebih memprioritaskan upaya PSN DBD
ini. Untuk meningkatkan upaya PSN DBD dan upaya pemberantasan

RUK PROGRAM DBD 2020 7


penyakit DBD diperlukan pemberdayaan kader juru pemantau jentik
(jumantik) dalam melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dan terus
menerus serta menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan PSN
DBD di masyarakat.
Jumantik adalah kader yang berasal dari masyarakat di suatu
daerah, yang pembentukan dan pengawasan kinerjanya menjadi
tanggung jawab sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten/kota. Jumantik
merupakan salah satu bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari
masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD. Tujuan dibentuknya
jumantik adalah untuk mengetahui kepadatan jentik nyamuk penular DBD
secara berkala, menurunkan populasi nyamuk penular DBD serta
jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam usaha
pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M plus, serta
penyuluhan tentang penyakit DBD kepada masyarakat sehingga
penularan penyakit demam berdarah dengue dapat dicegah atau dibatasi.
Keberadaan jumantik memiliki peran penting dalam pemberantasan
DBD karena bertugas memantau populasi nyamuk penular DBD dan
jentiknya. Pemeriksaan jentik berkala dilakukan oleh jumantik yang
bertugas melakukan kunjungan rumah setiap 3 bulan. Hasil yang didapat
jumantik dilaporkan dalam bentuk Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu rasio
antara jumlah rumah/bangunan yang tidak ditemukan jentik dengan
jumlah rumah/bangunan yang diperiksa dikali 100%. Target nasional
untuk pencapaian ABJ adalah ≥ 95%
Efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya adalah
dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit dengan berperilaku hidup sehat, namun hal ini ternyata belum
disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat (Kusumawati, 2004).
Berdasarkan latar belakang di atas maka di buatlah RUK tahunan
sebagai acuan Program Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam
melaksanakan kegiatan di wilayah Kerja Puskesmas Kabat Kecamatan
Kabat Kabupaten Banyuwangi.

RUK PROGRAM DBD 2020 8


1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT
1.2.1 MAKSUD
Penyusunan RUK Program Demam Berdarah Dengue (DBD) ini
dapat dipergunakan sebagai acuan bagi Puskesmas beserta pihak-pihak
lain yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan yang lebih
mnegutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan
kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional.

1.2.2 TUJUAN
1.2.2.1 Tujuan Umum
Untuk meningkat kemampuan managemen bagi petugas dalam
menyusun Perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan
azas penyelenggaraannya
1.2.2.2 Tujuan Khusus
1. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Demam
Berdarah Dengue (DBD) untuk penyelenggaraan upaya Preventif
kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kabat.
2. Meningkatnya peran serta nakes wilayah dan masyarakat dalam
kegiatan program Demam Berdarah Dengue.
3. Memudahkan dalam pencatatan, pelaporan dan Evaluasi serta
pendokumentasian.

1.2.3 MANFAAT
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif, preventif di Puskesmas Kabat

RUK PROGRAM DBD 2020 9


BAB II
VISI, MISI DAN TATA NILAI

2.1 Visi
Terwujudnya Masyarakat kabat yang semakin mandiri untuk hidup sehat

2.2 Misi
 Meningkatkan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standart
 Memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan
 Mengelola sumberdaya yang ada secara optimal
 Meningkatkan Kwalitas, sumber daya SDM melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta kesejahtraan.

2.3 Tata Nilai


BERSINAR : BERSSIH, DISIPLIN, RAMAH
2.4 Kebijakan Mutu
Peningkatan mutu layanan Puskesmas dilakukan secara terus menerus
dalam upaya memenuhi kepuasan pengguna layanan.

RUK PROGRAM DBD 2020 10


BAB III
ANALISA SITUASI

3.1 DATA UMUM

3.1.1 Peta Wilayah

 Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kecamatan


Banyuwangi

 Sebelah Timur :Berbatasan dengan Selat Bali dan Kec.


Blimbingsari

 Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kec. Rogojampi & Kec.


Blimbingsari

 Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kec. Glagah &


Kecamatan Songgon

Luas wilayah : 100.12 km2


Luas wilayah kerja Puskesmas Kabat adalah sebagai berikut :
Luas sawah : 25,6 %

RUK PROGRAM DBD 2020 11


Luas tegal : 12,6 %
Luas pekarangan : 8,9 %
Luas sungai, jalan : 6,2 %
Luas perumahan : 69,7 %
Dilihat dari kondisi demografisnya, Puskesmas Kabat mempunyai
jumlah penduduk mencapai 59.812 jiwa pada tahun 2018.
Tabel data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kabat
tahun 2018
Sumber Data : Data Statistik Kec. Kabat 2017

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK


NO DESA
KK L P TOTAL

1 Kabat 2325 2336 4661


1468

2 Pakistaji 2987 3049 6036


1902

3 Dadapan 3114 3049 6163


1942

4 Kalirejo 2679 2735 5414


1706

5 Kedayunan 2492 2539 5031


1585

6 Pendarungan 1819 1893 3712


1170

7 Tambong 1378 1420 2798


882

8 Macanputih 3863 3857 7721


2432

9 Pondoknongko 1573 1594 3167


998

10 Bareng 935 876 1811


571

11 Bunder 1987 2002 3990


1257

12 Gombolirang 1539 1427 2966


934

13 Benelan Lor 1406 1483 2890


910

14 Labanasem 1559 1576 3134


987
JUMLAH TOTAL 18744 29838 59494
RUK PROGRAM DBD 2020 12
29655
a. Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa

NO DESA DUSUN RT RW
1 Kabat 4 40 20
2 Pakistaji 3 45 23
3 Dadapan 3 31 18
4 Kalirejo 4 36 18
5 Kedayunan 2 29 15
6 Pendarungan 4 29 14
7 Tambong 2 26 13
8 Macanputih 8 66 33
9 Pondoknongko 3 29 14
10 Bareng 2 15 4
11 Bunder 5 34 15
12 Labanasem 4 28 12
13 Benelan Lor 4 20 7
14 Gombolirang 5 22 13
Jumlah 53 450 219

3.1.2 Data Sumber daya Kesehatan


3.1.2.1 Data Tenaga Kesehatan

No. NAKES JUMLAH

1 Dokter Umum 1

2 Dokter Gigi 1

3 Perawat 11

4 Bidan 19

RUK PROGRAM DBD 2020 13


5 Pembantu Bidan 0

6 Perawat Gigi -

7 Sanitarian 1

8 Surveilans Epidemiologi -

9 Gizi 1

10 Staf TU 2

11 Petugas KB 0

12 Petugas loket 3

13 Petugas laborat 1

14 Petugas Apotik 1

15 Pengemudi 1

16 Admin pustu -

3.1.2.2 Data Sarana Pelayanan Kesehatan

Kondisi
No. Sarana Kesehatan Jumlah

Rusak Rusak Rusak


Baik

Ringan Sedang Berat

RUK PROGRAM DBD 2020 14


1 Puskesmas 1 1 - - -

Rawat Jalan

2 Polindes 1 1 - - -

3 Posyandu 87 87 - - -

Balita

4 Ponkesdes 5 5 - - -

5 Posyandu 19 19 - - -

Lansia

6 Posbindu 2 2 - - -

7 Klinik Swasta 1 1 - - -

8 Apotek - - - - -

9 Mobil Pusling 1 1 - - -

3.1.3 Data Peran Serta Masyarakat

RUK PROGRAM DBD 2020 15


Kader Tokoh
Dukun

Jumlah Posyandu
No Desa

Jumlah TOMA
Posyandu Masyara

Bayi
. kat

Aktif
%

10
1 PAKISTAJI 2 50 10 0 0 0 0 0 0

5
2 PONDOK NONGKO 2 25 100 0 0 0 0 0 0

9
3 DADAPAN 2 45 100 0 0 0 0 0 0

6
4 KEDAYUNAN 2 30 6 0 0 0 0 0 0

5
5 KABAT 2 25 5 0 0 0 0 0 0

12
6 MACAN PUTIH 2 60 100 0 0 0 0 0 0

5
7 TAMBONG 2 25 100 0 0 0 0 0 0

6
8 PENDARUNGAN 2 30 100 0 0 0 0 0 0

3
9 BARENG 2 15 100 0 0 0 0 0 0

5
10 BUNDER 2 25 100 0 0 0 30 0 0 0

RUK PROGRAM DBD 2020 16


5
11 GOMBOLIRANG 2 25 100 0 0 0 0 0 0

5
12 BENELAN LOR 2 24 100 0 0 0 22 0 0 0

4
13 LABANASEM 2 20 100 0 0 0 0 0 0

7
14 KALIREJO 2 35 100 0 0 0 0 0 0

Jumlah 87 2 435 94, 0 0 0 0 0 0

8 5

3.1.4 Data Penduduk Dan Sasaran Program


3.1.4.1 Data Jumlah Penduduk

No. Desa Pria Wanita Jumlah

3.003
1 PAKISTAJI 3.063 6.066

1.581
2 PONDOK NONGKO 1.602 3.183

3.131
3 DADAPAN 3.063 6.194

2.505
4 KEDAYUNAN 2.551 5.056

2.337
5 KABAT 2.348 4.685

3.883
6 MACAN PUTIH 3.876 7.759

RUK PROGRAM DBD 2020 17


1.385
7 TAMBONG 1.427 2.812

1.828
8 PENDARUNGAN 1.902 3.730

940
9 BARENG 880 1.820

1.997
10 BUNDER 2.011 4.008

1.546
11 GOMBOLIRANG 1.433 2.979

1.413
12 BENELAN LOR 1.491 2.904

1.566
13 LABANASEM 1.583 3.149

14 KALIREJO 2.692 2.749 5.441

Jumlah 29.807 29.979 59.786

3.1.4.2 Data Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No. Desa Pria Wanita Jumlah

3.003
1 PAKISTAJI 3.063 6.066

1.581
2 PONDOK NONGKO 1.602 3.183

3.131
3 DADAPAN 3.063 6.194

RUK PROGRAM DBD 2020 18


2.505
4 KEDAYUNAN 2.551 5.056

2.337
5 KABAT 2.348 4.685

3.883
6 MACAN PUTIH 3.876 7.759

1.385
7 TAMBONG 1.427 2.812

1.828
8 PENDARUNGAN 1.902 3.730

940
9 BARENG 880 1.820

1.997
10 BUNDER 2.011 4.008

1.546
11 GOMBOLIRANG 1.433 2.979

1.413
12 BENELAN LOR 1.491 2.904

1.566
13 LABANASEM 1.583 3.149

14 KALIREJO 2.692 2.749 5.441

Jumlah 29.807 29.979 59.786

3.1.4.3 Data Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Sasaran

RUK PROGRAM DBD 2020 19


Bayi Anak Balita
No. Desa Hamil Bute PUS

(0-11 bln) (1-4 th)


ki

L P L P

RUK PROGRAM DBD 2020 20


1 PAKISTAJI 84 80 174 169 94 89 1031

2 PONDOK NONGKO 44 42 88 180 48 46 541

3 DADAPAN 87 80 169 350 96 91 1053

4 KEDAYUNAN 70 67 141 286 78 75 860

5 KABAT 65 62 130 130 265 73 769

6 MACAN PUTIH 108 102 214 439 120 114 1319

7 TAMBONG 39 37 80 79 43 41 478

8 PENDARUNGAN 51 50 106 105 58 56 634

9 BARENG 26 23 54 49 28 26 309

10 BUNDER 56 53 116 111 62 59 681

11 GOMBOLIRANG 43 38 90 79 46 44 506

12 BENELAN LOR 39 39 82 82 45 43 494

13 LABANASEM 44 42 91 87 48 46 535

14 KALIREJO 75 72 156 152 85 81 925

Jumlah 831 787 1727 1655 924 880 10162

RUK PROGRAM DBD 2020 21


3.1.4.4 Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah

1 PNS / TNI / POLRI 240

2 Petani 2.829

3 Buruh Tani 2.433

4 Nelayan 119

57 Pedagang 951

6 Perkebunan 17

7 Peternakan 23

8 Lain-lain 427

3.1.4.5 Data Jumlah KK dan Keluarga Miskin (Jiwa)

Keluarga Miskin
No Desa Jumlah KK

(Jiwa)
.

1 Pesanggaran 4.426 5.651

2 Sumber Mulyo 2.133 2.965

Jumlah 6.559 8.616

RUK PROGRAM DBD 2020 22


3.1.5 Data Sarana Pendidikan

No. Sarana Pendidikan Jumlah

1 TK/PAUD 12 2

2 SD/MI 14 2

3 SMP/MTs 1 1

4 SMA/MA/SMK 1 1 1

5 PerguruanTinggi/PT - -

6 SD LB 0

3.1.6. Sarana Tempat-Tempat Umum

No. Sarana tempat-tempat umum (TTU) Jumlah

1 Rumah makan 10

2 Tempat Wisata 1

3 Pondok Pesantren (Ponpes) 3

4 Pasar 1

RUK PROGRAM DBD 2020 23


5 Hotel 0

6 Terminal 0

7 Perkantoran 19

8 Tempat Ibadah meliputi : -

- Masjid 40

- Pura 7

- Gereja 6

- Wihara 1

- Klenteng 0

3.2 DATA KHUSUS

RUK PROGRAM DBD 2020 24


3.2.1 Data Hasil Kegiatan Program Kegiatan – kegiatan manajemen
Puskesmas kabat
1. Pencatatan dan pelaporan
Setiap pelayanan kesehatan di BP baik yang ada didalam gedung atau
diluar gedung bila ada pasien yang ada keluhan panas utamanya yang
lebih dari tiga hari disarankan untuk periksa laboratorium ,terutama
test widal dan thrombosit serta haematocrid
2. Perencanaan DBD
Dalam perencanaan program DBD kegiatanya bersamaan dengan
penyusunan POA Puskesmas berdasarkan pada :
 Capaian kinerja tahun sebelumnya
 Survey program dari kebutuhan dan harapan masyarakat
 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
 Pembahasan setiap bulan melalui Lokakarya Mini dg
pembahasan
 Analisa data
 Perumusan masalah
 Pemecahan masalah
 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
 Penyusunan Matrik Kerja (rencana kerja bulanan)
NO Jenis Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Ket
1. Penemuan kasus Masyarakat Januari –
DBD Desember
2. Penemuan kasus Penderita DBD Januari –
DBD meningeal Desember
3. ABJ Masyarakat Januari –
Desember
4.  PJB Masyarakat Januari –
Desember
5. Refresing Kader Kader jumantik April
Jumantik

RUK PROGRAM DBD 2020 25


6. PE Penderitasusp Januari-
DBD/DBD+Masyarakatsekitarnya Desember
7. Refreshing Nakes Juli
kePetugas
8. KunjunganRumah Nakes Januari -
Desember

Capaian penderita DBD Puskesmas Kabat tahun 2018


DBD
NO BULAN
S T C
1 JANUARI 14 3 0
2 FEBRUARI Desa 3 0
3 MARET 3 0
4 APRIL 3 0
5 MEI 2 0
6 JUNI 2 0
7 JULI 2 0
8 AGUSTUS 2 0
9 SEPTEMBER 2 0
10 OKTOBER 2 0
11 NOVEMBER 3 0
12 DESEMBER 3 0

Demam Berdarah Dengue (DBD) (Hasil Penilaian Kinerja Tahun 2018)


TARGET
NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
MINIMAL
Pemeriksaan
1 100% <29 4 -25
kasus DBD
2 PJB 100% 100% 100 % 0%
3 ABJ 100% 95% 94.85% 00.15%
Refresing kader
4 100% 100% 100 % 0%
jumantik
100%( bila
5 PE 100% 100% 0%
ada ks)

BAB IV

RUK PROGRAM DBD 2020 26


PERUMUSAN MASALAH

4.1 IDENTIFIKASI MASALAH

Hasil identifikasi pencapaian kegiatan Program DBD di Puskesmas


Kabat pada pemetaan target dan pencapaian kegiatan Tahun 2018 :
TARGET
NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
MINIMAL
Pemeriksaan
1 100% <32 4 -28
kasus DBD
2 PJB 100% 100% 100 % 0%
3 ABJ 100% 95% 94.85% 00.15%
Refresing kader
4 100% 100% 100 % 0%
jumantik
100%( bila
5 PE 100% 100% 0%
ada ks)

4.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, ditentukan urutan
prioritas masalah dengan menggunakan metode USG sebagai berikut :
KRITERIA MASALAH 1
Angka kasus DBD masih tinggi
Urgensi 1

Seriosnes 1

Growth 1

Total 1

PRIORITAS MASALAH / RUMUSAN MASALAH : (5W + 1 H)


Pertahankan capaian program DBD yaitu sebesar 5 kasus dari target 32
ks di wilayah PuskesmasKabat padaTahun 2018
Keterangan :
Penentuan prioritas masalah menggunakan skala likert 1-5 ( 5=sangat
besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil ).

RUK PROGRAM DBD 2020 27


Dari hasil analisa USG diatas maka yang merupakan prioritas utama
program DBD

RUK PROGRAM DBD 2020 28


4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap
masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish
bone analizer). PENYEBAB MASALAH MASIH ADANYA KASUS DBD 2018

Belum maksimalnya
LINGKUNGAN ALAT METODE pemeriksaan
Masihkurangnyake
Leafleet/poster Laboratorium di
sadaranmasyuntuk
sdh ada (minat wilayah yang
melakukankegiata
n PSN baca masy dilakukan oleh
kurang) petugas
Masih
ditemukannya
jentik saat PJB dan
PE serta masih
adanya kasu DBD
( 1 kasus ) pada
tahun 2018 di
Sakit panas perlu wilayah kerja
pemeriksaan laborat puskesmas kabat
masyarakat msh Kurangnya partisipasi
kurang(alasan fc ekonomi Masy untuk peduli
dan pengetahuan yang /waspada DBD Kurangnya
kurang tentangMATERIAL
DBD MASIHkurang pengetahuan
masyarakat / pasien ttg
MANUSIA penyakit DBD

RUK PROGRAM DBD 2020 29


4.5 MEMBUAT INOVASI

Program DBD melakukan program Inovasi untuk meningkatkan

kinerja dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam menunjang

pencapaian program dengan nama :

GErakan RUMA SATU JURU JUMANTIK.

RUK PROGRAM DBD 2020 30


BAB V
RENCANA KEGIATAN
5.1 RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGE KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHA T KEBERHASILAN PEMBIAYAAN
TAN DANA ALAT TENAGA
1 Program PE Memeriksa jentik Rumah 10 kali 20.000 x 2x 10:x 12 Form Koordinator DBD ABJ saat Di lakukan PE BOK
DBD saat ada kasus warga Per pe / Tenaga meningkat ( 100% )
DBD di wilayah bulan RP.4.800.000 / Tahun Senter kesehatan
( TRANSPORT Abate pemegang
PETUGAS PE wilayah
DIWILAYAH )

30.000 x 65 x 12
ABJ Saat dilakukan PJB
PJB Memeriksa jentik Rumah 100 RP 23.400.000 / Kader Jumatik meningkat / Sesuai target yang BOK
berkala setiap 3 warga rumah / Tahun Form dan Tenaga telah ditentukan
bulan sekali desa/ 3 ( TRANSPORT PJB Kesehatan ( target 95 % )
bulan KADER JUMANTIK Senter pemegang
) Abate Wilayah

30.000 x 2 x 10 Setelah dilakukan kegiatan foging


kasus DBD menurun/tidak ada
FOGING Membunuh Rumah/ 10 Kali Rp.600.000 per tahun lagi BOK
nyamuk dewasa lingkungan pertahun ( TRANSPORT
warga yang PETUGAS Alat
ada kasus FOGINGDIWILAYA Fogin
DBD H) g Koordinator DBD
Maltio / tenaga
n kesehatan Laporan kegiatan PJB Terlaksana
30.000 x 65 BBM pemegang setiap tiga bulan seaklai selama
Rp.1.950.000 wilayah satu tahun
( TRANSPORT
REFRESING UPDATE 65 Kader 1 kali KADER JUMANTIK BOK

RUK PROGRAM DBD 2020 31


KADER Pengetahuan jumantik pertahun )
JUMANTIK kader jumantik Pengetahuan siswa / masyarakat
tentang penyakit bertambah utamnya tentang
DBD LCD Koordinator DBD penyakit DBD
30.000 x 19 Proye
Rp.570.000 / Tahun ktor
Leafla
PENYULUHAN Memberikan Siswa / 10 ( TRANSPORT te BOK
pengetahuan Mayarakat institusi PETUGAS DI DBD
DBD tentang penyakit pendidik WILAYAH )
DBD pada siswa / an Bener terasang disetiap Desa
masyarakat Pemegang
Dan program DBD
LCD
9 desa 150.000 x 9 Desa Proye
ktor
Leafla
Rp. 1.350.000 / Tahun te Informasi penyakit DBD
PEMASANGAN Meng EDUCASI Masyarakat 9 Desa DBD tersampaikan kepada masyarakat BOK
BENER Masyarakat Melaluai Leaflate yang dibagikan
KEWASPADAA kepada masyarakat.
N DINI Rp. 100 x 3000
TENTANG DBD lembar leaflate Koordinator DBD
DISETIAP Perlengkapan kader
DESA Rp.300.000 / Tahun Jumatik terpenuhi

PEMBAGIAN Memberikan Masyarkat Post Bener BOK


LEAFLETE informasi tentang pelayan DBD
DBD penyakit DBD an .300.000 x 65 post

Rp.19.500.000/ Petugas kesehatan


Tahun

KELENGKAPA Penyeragaman Kader 65 post Leafla BOK


N ALAT kader diwilayah Jumantik te
KADER kerja UPTD DBD
JUMANTIK Puskesmas Kabat

RUK PROGRAM DBD 2020 32


Kader jumantik

Sraga
m
kader.
tas
kader.
senter.

LCD
Melatih petugas Leafle
PELATIHAN 50.000 x 14 desa
foging untuk t Koordinator Bisa mengoperasionalkan alat
TENAGA Masyarakat 14 Desa BOK
mengoperasionalk Proye DBD/FOGING foging
FOGING 700.000
an alat foging ktor
BBM

RUK PROGRAM DBD 2020 33


BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diatas Untuk meningkatkan cakupan perolehan
program demam berdarah diperlukan kerjasama terintegrasi lintas program,
lintas sektor, dan masyarakat, dan peran serta aktif dari Pembina wilayah,
pemegang Program dan Kader Kesehatan
Hal tersebut dituangkan dalam rencana usulan kegiatan (RUK)
tahunan untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu mulai dari Analisis data,
Rencana usulan Kerja, Rencana Pelaksanaan Kerja, dan jadwal pelaksanaan
kegiatan. Kerjasama lintas sektor dan lintas program perlu di
maksimalkan,dan di tambah adanya advokasi yang dapat menambah
perlindungan di bidang hukum dan membantu dlm menentukan kebijakan yg
berpedoman pada upaya kesehatan masyarakat.

 6.2  Saran
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pencapaian program
DBD di puskesmas Kabat Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi adalah :
1. Pemberantasan penyakit DBD sangat tergantung kepada praktik
pencegahan yang dilakukan di masyarakat. Pemberantasan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan 3M plus.
2. Memprioritaskan dilakukannya managemen lingkungan untuk
penyelesaian masalah DBD.
3. Pemberantasan sarang nyamuk dianggap lebih efektif dalam upaya
memberantas penyakit DBD dibandingkan penggunaan kimiawi
karena akan menimbulkan resistensi pada vektor penyakit.
4. Petugas kesehatan masih perlu melakukan kampanye pencegahan
dan penyebaran informasi tentang DBD secara aktif.

RUK PROGRAM DBD 2020 34

Anda mungkin juga menyukai