DISUSUN OLEH :
dr. RATU RENI SETIA RESMIATI
Mengetahui,
Hj. Melly Siltina, S.ST, M.Kes dr. Ratu Reni Setia Resmiati
NIP.197312051993032002 NIP.199002082019032001
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karuniaNya bagi saya di dalam menyelesaikan penyusunan “Laporan Tahunan UPT
Puskesmas Baros Tahun 2022”. Laporan Tahunan ini berisi hasil kegiatan Puskesmas
selama 1 (satu) Tahun, yang kemudian dianalisa untuk diketahui permasalahannya
dan pemecahannya.
Segala kegiatan ini tentunya tidak akan berhasil baik tanpa kesatuan tekad dan
semangat tinggi dari seluruh tenaga yang ada di UPT Puskesmas Baros. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan laporan tahunan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
untuk menyempurnakan laporan ini. Saya berharap, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
Hj. Melly Siltina, S.ST, M.Kes dr. Ratu Reni Setia Resmiati
NIP.197312051993032002 NIP.199002082019032001
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan penulisan.......................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
GAMBARAN UMUM.........................................................................................................3
B. Keadaan Demografis................................................................................................3
C. Sarana Kesehatan....................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................7
BAB IV.............................................................................................................................12
A. Masalah...................................................................................................................12
B. Analisis Masalah.....................................................................................................12
BAB V..............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. Kesimpulan.............................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................15
LAMPIRAN......................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS menjadi bagian dari masalah
kesehatan masyarakat baik dari segi kesehatan, politik , maupun sosial ekonomi.
Dalam beberapa tahun terakhir penyakit ini cenderung mengalami peningkatan di
berbagai Negara di wilayah Indonesia termasuk Provinsi Banten Kabupaten Serang.
Di Kabupaten Serang, kejadian kasus penyakit infeksi menular seksual dan HIV
AIDS ini terjadi peningkatan dalam setiap tahunnya. Untuk di Kecamatan Baros sendiri
tidak terdapat kasus baru HIV pada tahun 2022 hanya untuk penyakit infeksi menular
seksual terdapat kasus baru untuk siphilis di usia remaja.
Peningkatan kejadian penyakit IMS dan HIV AIDS ini dipengaruhi pula oleh faktor
sosial, ekonomi, dan politik yang tidak sehat yang menimbulkan masalah tersendiri
seperti meningkatnya angka kemiskinan, rendahnya produktifitas, pengetahuan
masyarakat dan masih belum baiknya sistem koordinasi penanggulangan penyakit ini
dengan berbagai lintas sektoral.
1
Tahun 2022“ untuk melihat situasi dan kondisi mengenai kejadian penyakit IMS/HIV
AIDS di wilayah kerja UPT Puskesmas Baros.
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Untuk mengetahui hasil pencapaian program P2 IMS/HIV AIDS selama tahun 2022,
sehingga dapat dianalisis berbagai faktor penghambat atau pendorong keberhasilan
suatu program dan dicari berbagai upaya untuk meminimalisir permasalahan yang ada.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan berjalan sesuai dengan
perencanaan dan seberapa besar masalah yang muncul memberi hambatan
terhadap keberhasilan program.
2. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan perencanaan program satu
tahun berikutnya.
3. Menjaring kasus IMS, HIV/AIDS pada kelompok yang beresiko.
4. Mengetahui gambaran jumlah kejadian Penyakit IMS dan HIV/AIDS yang ditangani
di UPT Puskesmas Baros.
5. Mengetahui gambaran penyebaran penyakit IMS, HIV/AIDS di wilayah kerja UPT
Puskesmas Baros.
6. Sebagai bahan penilaian kinerja program IMS, HIV/AIDS.
7. Mengetahui gambaran proporsi penyakit IMS dan HIV/AIDS menurut jenis kelamin
penderita.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
Lokasi Kecamatan Baros terletak kurang lebih 12 KM dari Kota Serang. Letak
Kecamatan Baros ini juga ditengah-tengah jalan raya yang menghubungkan antara
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang. dan batas-batas wilayahnya sebagai
berikut :
Luas Kecamatan Baros ± 3477.773 ha dan terdiri dari 14 desa yaitu Desa Baros,
Sukamanah, Sidamukti, Sinarmukti, Panyirapan, Tejamari, Sukamenak, Padasuka,
Sukacai, Sukaindah, Tamansari, Curug Agung, Sindangmandi, dan Cisalam.
Jumlah penduduk berjumlah 58.256 jiwa dengan perbandingan laki-laki lebih besar
dari perempuan. Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani dan buruh serta
pegawai swasta dan pegawai negeri. Tingkat pendidikannya tamatan SD/ sederajat,
dan tamat SMP/ sederajat, tamatan SMA/ sederajat, serta lulusan Akademi/ Perguruan
Tinggi.
B. Keadaan Demografis
Berdasarkan data pada tahun 2020 diketahui bahwa jumlah penduduk Kecamatan
Baros adalah 58.256 jiwa. Dengan jenis kelamin perempuan adalah 27.955 dan laki-
laki adalah 30.301.
3
DATA DEMOGRAFI DI KECAMATAN BAROS
TAHUN 2022
C. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Induk :1
2. Puskesmas Pembantu :2
3. Wahana :1
4. Polindes :1
5. Poskesdes :3
6. Posyandu : 73
4
3. Bidan Puskesmas : 9 orang
5. Perawat : 10 orang
6. Farmasi : 2 orang
8. Sanitarian : 1 orang
9. Penyuluh : 1 orang
5
Sistem alur pelayanan P2 IMS/HIV AIDS:
Penemuan Apotek
Penderita di Desa
Ruang Konseling
Penemuan Penderita di IMS/HIV AIDS Resep
Ruang Pelayanan Dokter
Penemuan Penderita di
Ruang UGD/PONED
6
BAB III
- Pemeriksaan pasien di ruang periksa BP umum, KIA, MTBS, UGD dan PONED.
- Screening IMS, HIV/AIDS untuk penderita IMS, TB Paru, dan Calon Pengantin
7
Pada tahun 2022 Puskesmas Baros menemukan penderita IMS sejumlah 9
kasus. Penemuan kasus tersebut didapatkan dari kunjungan rawat jalan yang dijalani di
8
Dari grafik di atas, jenis kasus IMS yang tertinggi adalah duh tubuh, terdapat
Dari grafik di atas jumlah ibu hamil yang di periksa hiv dan siphilis masih belum
mencapai target ,target yang harus dicapai dalam pemeriksan hiv/aids pada ibu hamil
ada 100% dari semua ibu hamil, sasaran ibu hamil yang ada di Kecamatan Baros
tahun 2022 adalah 1140 sedangkan yang baru di periksa dalam setahun ini adalah 679
9
Semua pasien TB paru yang baru datang ke puskesmas baros di rujuk ke klinik
ims/hiv untuk di konseling dan di periksa hiv/aids untuk menjaring pasien hiv/aids P2
ims /hiv bekeja sama dengan pemegang program TB Paru dan Petugas laboratorium .
10
Selain Ibu hamil dan penderita TB, screening untuk pemeriksaan HIV AIDS dan Siphilis
juga disarankan untuk calon pengantin. UPT Puskesmas Baros telah bekerjasama
dengan KUA setempat untuk calon pengantin diwajibkan untuk cek kesehatan ke UPT
Puskesmas Baros.
Untuk hari pelayanan IMS, HIV/AIDS setiap hari selasa semua pasien yang
datang ke BP, KIA, PONED, UGD, KLINIK TB PARU dan MTBS yang beresiko di
Untuk Pasien yang beresiko seperti komunitas LSL, Waria, dsb. UPT
Puskesmas Baros bekerja sama dengan penjangkau komunitas tersebut melalui mobile
VCT. Sejauh ini tidak ada kendala selama mobile VCT hanya saja kebanyakan yang
HAMBATAN – HAMBATAN
optimal. Selain itu kolaborasi dengan sektor terkait belum berjalan dengan baik.
11
- Kurangnya informasi kepada masyarakat pentingnya pemeriksaan darah pada ibu
hamil.
- Belum adanya fasilitas ruangan khusus konseling bagi penderita IMS, HIV/AIDS
BAB IV
MASALAH DAN ANALISIS MASALAH
12
A. Identifikasi Masalah
Pelaksanaan pemeriksaan terhadap pasien IMS, HIV/AIDS tahun 2022 program P2
IMS, HIV/AIDS yang meliputi :
1. Jumlah ibu hamil yang di periksa hiv masih belum tercapai, persentasi yang
harus dicapai 100% sedangkan pencapaian target tahun 2021 hanya 59,5 %
2. Jumlah calon pengantin yang diperiksa hiv, siphilis masih sangat sedikit
3. Masih adanya kasus IMS terutama di kalangan remaja.
B. Prioritas Masalah
Menggunakan Metode USG
Masalah U S G Total
Bumil yang 5 5 5 15
diperiksa
HIV/Siphilis
belum 100%
Calon 4 5 3 12
pengantin yang
diperiksa
HIV/Siphilis
masih sedikit
Adanya 5 4 4 13
kejadian IMS
pada remaja
Dari metode USG didapatkan Prioritas Masalah yaitu Pemeriksaan HIV/IMS pada ibu
hamil belum mencapai 100%.
B. Analisis Masalah
Analisis Masalah Program Promosi Kesehatan dengan menggunakan metode
Fishbone anality.
13
Masih rendahnya capaian ibu hamil yang diperiksakan IMS/HIV
a. Man/ Manusia (SDM)
- Kurangnya Tenaga dalam pemeriksaan HIV/AIDS terutama dalam
pengambilan sampel darah apabila petugas lab tidak ada.
b. Methode/ Metode
- Pemeriksaan HIV/IMS harus menyertakan NIK yang terkadang ibu hamil
tidak membawa KTP ataupun KK.
- Kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat tentang
pentingnya memeriksakan darah ibu hamil secara lengkap ke fasilitas
kesehatan.
- Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektor.
c. Material/ Sarana dan Alat
- Media promosi kurang (leaflet).
d. Money/ Dana
- Kurangnya dana untuk memfotocopy kuesioner pada saat penyuluhan
e. Mother Nature Environment
- Akses yang cukup jauh bagi sebagian warga untuk ke fasilitas kesehatan
14
ANALISIS FISHBONE KUNJUNGAN RT PHBS DAN PIS-PK
MANUSIA METODE
Kurangnya
Kerjasama lintas
program dan lintas
sektor kurang
Rendahnya
pemeriksaan IMS/HIV
Akses yang sulit AIDS ibu hamil
Media Promosi kurang
bagi beberapa
(leaflet) Fotokopi kuisioner masyarakat ke PKM
SARANA LINGKUNGAN
DANA
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
C. Saran
Laporan tahunan IMS/HIV AIDS tahun 2022 ini disusun sebagai acuan bagi
pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. Dimana, pada tahun 2023 nanti akan
difokuskan untuk meningkatkan penemuan kasus baru, memulai pengobatan segera
penderita yang terdeteksi HIV, serta pemeriksaan pada kelompok pada ibu hamil
semakin ditingkatkan, calon pengantin, penderita IMS, TB paru, dan faktor resiko
lainnya, agar penyebaran penyakit tidak semakin meluas.
16
LAMPIRAN
17