Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA/TEAM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KOTA TERNATE


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROGRAM MALARIA
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Berisi dasar hukum pelaksanaan kegiatan bersumber BOK
2. Gambaran Umum
infeksi malaria disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang menyerang sel
eritrosit ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil, anemia,dalam kondisi akut
ataupun kronis yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
yang terinfeksi.

No Kegiatan Malaria Uraian


survey dan Dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (Breading
memantau tempat Place)tersebut kita bisa mengetahui peningkatan kasus malaria di masyarakat
perindukan nyamuk agar melakukan kunjungan rumah untuk melakukan konseling, sehingga dari
hasil kunjungan tersebut kita bisa kerjasama antara lintas program dan lintas
sector melalui penyuluhan baik dalam gedung maupun luar gedung, dan
masyarakat dapat memahami permasalahan tentang penyakit khususnya
1
penyakit malaria dengan cara pencegahan, pengobatan dan
penanggulangannya.
1. Untukmencegah dan membatasi penularan penyakit malaria
2. Untuk memutuskan mata rantai penularan setempat
3. Menanam tanaman yang tidak di sukai nyamuk di lingkungan rumah
Masyarakat
4.Melakukan penyuluhan dan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
penyakit malaria

MBS (Mass Blood Penemuan penderita malaria melalui survei yang ditujukan pada seluruh
Survey) penduduk daerah focus dengan gejala demam, yang diikuti dengan pemberian
2 MFS( Mass Fever pengobatan klinis sehingga, bagi masyarakat yang punya gejala demam dan
Survey) punya riwayat sakit malaria sebelumnya dapat terpantau.

Semua pasien yang berkunjung di fasilitas kesehatan dan atau rumah sakit
swasta dalam wilayah puskesmas dalam jumlah kunjungan peserta atau pasien
serta diagnose pasien yaitu :

Fasilitas Kesehatan 1. Melihat data/angka kasus positif yang ada wilayah kerja puskesmas
3
(Faskes) tersebut
2. Jika ada kasus terlaporkan
3. Kerja sama dengan Dinkes dalam penanganan kasus
4. Penyelidikan epidemiologi dan melalukan follow up
5. Pengobatan dan tindak lanjut

Survey imigrasi merupakan salah satu cara menemukan penderita di masyarakat,


yaitu kegiatan pengambilan darah masyarakat yang datang dan pergi dari daerah
Survey imigrasi wilayah
endemis,dan kegiatan ini akan di tindak lanjut jika ada penderita yang hasil
4 kerja Puskesmas
pemeriksaan malariannya positif memakai alat RDT ( Rapid Detection test) maka
Perawatan Siko
akan di tindak lanjut oleh krosceker malaria untuk pemeriksaan ke laboratorium
lanjutan.
5 Penyelidikan Penyelidikan epidemiologi kasus malaria adalah suatu kegiatan penyelidikan atau
Epidemiologi dan follow survey terhadap penderita malaria atau tersangka malaria lainnya dan
up penderita malaria menemukan daerah endemic wabah penularan serta mempelajari segala aspek
positif yang menunjang penyebaran penyakit malaria. Penyelidikan epidemiologi (PE)
kasus malaria dilakukan terhadap setiap laporan kasus dengan konfirmasi
laboratorium (positif malaria).dengan tujuan
a. Untuk mendapatkan gambaran klinis penyakit malaria.
b. Untuk mengetahui asal penularan, luasnya penularan, waktu terjadinya
penularan, dan kelompok umur yang terkena resiko.
c. Untuk mendapatkan informasi tentang penyebab dan factor resiko
penyakit malaria (lingkungan, vector, perilaku, dll)

d. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria.

6 Distribusi dan Penggunaan kelambu berinsektisida menjadi salah satu cara efektif mencegah
pemakaian kelambu terjadinya penyakit malaria,untuk itu.
a. Cakupan penggunaan kelambu di atas 80%,penduduk menggunakan
kelambu secara benar, kebiasaan penduduk tidak berada di luar rumah
pada malam hari dan menggunakan kelambu berinsektisida yang
berkualitas yaitu efektivitasnya lama (minimal 3 tahun ) dan kelambu terbuat
dari bahan yang tidak cepat rusak.
b. Pengelolah program malaria mengikuti Pertemuan lintas sector (Camat dan
Kepala Kelurahan) tentang Mikroplanning distribusi kelambu massal yang
dilakukan oleh Dinas kesehatan kota ternate.
c. Pengelola Program malaria melakukan sosialisasi kepada Kader Malaria
dan staf kelurahan tentang teknik distribusi kelambu massal di Kelurahan.
d. Kader Malaria melakukan sensus data KK dan jumlah kelompok tidur.
e. Memberitahu masyarakat tempat dan waktu pelaksanaan distribusi kelambu
massal.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Survey dan tempat perindukan nyamuk :pengelola, petugas surveilans kader PLA Malaria, ketua
RT,Lurah kelurahan, dinas terkait seperti Dinas PU,dinas kebersihan dan pengelola dinas
kesehatan

2. MBS ( Mass Blood Survey) :pengelola malaria, petugas laboratorium, krosceker malaria
dan pengelola dinas kesehatan
3. Fasilitas kesehatan : dokter praktes swasta, dokter praktek mandiri, rumah sakit,
pengelola malaria puskesmas, krosceker puskesmas dan pengelola dinas kesehatan.
4. Survey imigrasi : pengelola malaria, petugas laboratorium, krosceker puskesmas,
pengelola malaria dinas kesehatan
5. Penyelidikan epidemiologi dan follow up penderita malaria: pengelola malaria, petugas
laboratorium, krosceker malaria dan pengelola dinas kesehatan.
6. Distribusi kelambu: pengelola malaria, Kader PLA malaria,ketua RT/RW, lurah kelurahan
dan pengelola malaria dinas kesehatan.

No KEGIATAN JUMLAH PENERIMA MANFAAT


Survey dan tempat 20 Rumah pengelola, petugas surveilans kader
perindukan nyamuk PLA Malaria, ketua RT,Lurah
1 kelurahan, dinas terkait seperti Dinas
PU,dinas kebersihan dan pengelola
dinas kesehatan
MBS ( Mass Blood 200 siswa yang diperiksa di sekolah pengelola malaria, petugas
Survey) laboratorium, krosceker malaria dan
2
pengelola dinas kesehatan

Fasilitas kesehatan Laboratorium nita =1 dokter praktes swasta, dokter praktek


( faskes) RS islam =1 mandiri, rumah sakit, pengelola
3 RSUD=1 malaria puskesmas, krosceker
RS Dharma ibu=1 puskesmas dan pengelola dinas
kesehatan.
Survey imigrasi 203 orang personil Polri yang datang pengelola malaria, petugas
4 dari papua laboratorium, krosceker puskesmas,
pengelola malaria dinas kesehatan
Penyelidikan Kasus tahun pengelola malaria, petugas
epidemiologi 2019 = 5 orang laboratorium, krosceker malaria dan
5 2020 = 3 orang pengelola dinas kesehatan.
2021 = 2 orang

9 kelurahan untuk ibu hami/bayi balita pengelola malaria, Kader PLA


a. Akehuda=10 kelambu malaria,ketua RT/RW, lurah kelurahan
b. Sangaji =15 kelambu dan pengelola malaria dinas
6 Distribusi kelambu c. Toboleu = 10 kelambu kesehatan
d. Kasturian =15 kelambu
e. Salero = 20 kelambu

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

N RINCIAN OUTPUT METODE TAHAPAN


O MENU/KOMPONEN PELAKSANAAN PELAKSANAAN
SATUAN VOLUME
1 Survey dan tempat Hasil laporan, surat Lingkungan
perindukan nyamuk tugas dan masyarakat Bulan januari,
3
dokumentasi maret, april dan juni
kegiatan
2 MBS ( Mass Blood Hasil kegiatan, surat Masyarakat, TNI/
Bulan januari s/d
Survey) tugas dan 3 Polri yang bertugas
desember
dokumentasi luar kota ternate
3 Fasilitas kesehatan Hasil kegiatan, surat Klinik
( faskes) tugas dan DPS,DPM,dan RS Bulan Januari dan
3
dokumentasi yang sudah ada juni
MOU (kerja sama)
4 Survey imigrasi Hasil kegiatan, surat Masyarakat, TNI/
Bulan september
tugas dan 3 Polri yang bertugas
dan oktober
dokumentasi luar kota ternate
5 Penyelidikan epidemiologi Hasil kegiatan, surat Masyarakat, ibu
Bulan januari s/d
tugas dan 3 hamil dan
desember
dokumentasi bayi/balita
6 Distribusi kelambu Hasil kegiatan, surat Masyarakat, ibu
Bulan Januari s/d
tugas dan 3 hamil dan
Mei
dokumentasi bayi/balita

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

N
RINCIAN MENU KEGIATAN KEBUTUHAN BIAYA
O
1 Survey dan tempat perindukan nyamuk -
2 MBS ( Mass Blood Survey) -
3 Fasilitas kesehatan ( faskes) -
4 Survey imigrasi -
5 Penyelidikan epidemiologi -
6 Distribusi kelambu -

KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SIKO

Dr. MASITAH, M.MKES

Anda mungkin juga menyukai