Anda di halaman 1dari 28

Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN SEBAGAI UPAYA


MENANGGULANGI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI RT 03 RW
27 DUSUN SADENGAN KELURAHAN KEBONSARI KECAMATAN
SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2018

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Oleh :
Kelompok 8
Milasari Lestia Devi NIM 162310101117
Muhamad Nazeh Aminudin NIM 162310101155
Hilma Izzuqi Muhasshonah NIM 162310101175
Vitalia Putri Pradana NIM 162310101185
Try Nurhayati NIM 162310101188

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus,
atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular
sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui
infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam
media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum,
dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013). Penyakit menular merupakan
hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi (Widoyono,
2008).
Salah satu jenis penyakit menular secara global adalah Tuberculosis
(TBC). Tuberkulosis (TBC) tetap menjadi salah satu ancaman terbesar di
dunia yang merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia.
Pada tahun 2014 TB membunuh 1,5 juta orang dengan lebih dari 95% terjadi
di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dari 60% total penderita
TBC disumbangkan oleh 6 negara yaitu India, diikuti oleh Indonesia, China,
Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan (WHO, 2015). Angka prevalensi TBC
Indonesia pada tahun 2014 sebesar 297 per 100.000 penduduk. Secara global
pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC yang setara dengan 120
kasus per 100.000 penduduk. Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak
420.994 kasus pada tahun 2017 (Kemenkes 2018).
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang menyerang paru
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. (Kemenkes,
2018). Mycobakterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang
berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar
komponennya adalah lipid sehingga kuman tersebut mampu bertahan terhadap
asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Bakteri ini bersifat
aerob sehingga sangat menyukai daerah yang banyak oksigen dan lembab.
Oleh karena itu, M. Tuberkulosis sangat senang tinggal dibagian apeks paru-
paru yang terdapat banyak oksigen (Somantri, 2007).
Rumah dengan kondisi tidak sehat atau tidak memenuhi syarat
kesehatan dapat menjadi media penularan penyakit tuberculosis. Penyakit
tuberkulosis diperburuk dengan kondisi sanitasi perumahan yang buruk,
khususnya pada pemukiman padat dan penduduk miskin. Penyakit
tuberkulosis merupakan penyakit berbasis lingkungan. Faktor risiko penularan
tuberkulosis adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku, faktor lingkungan
meliputi ventilasi,kepadatan hunian, suhu, pencahayaan dan kelembaban
(Achmadi, 2005). Penderita TBC dapat menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei) pada waktu batuk atau bersin, sekali
batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Percikan dahak yang
mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam.
Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan
komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit (agent
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

penyakit) (Achmadi, 2008). Kuman TB sangat mudah menyebar, satu orang


penderita TB dapat menularkan kuman tersebut kepada 10-15 orang lainnya,
10% darinya akan berkembang dan menderita penyakit tuberkulosis. Daya
penularan seorang penderita TB ditentukan oleh banyaknya kuman TB yang
dikeluarkan dari parunya ketika batuk (Cahyono, 2010). Orang dapat
terinfeksi jika percikan dahak itu terhirup dalam saluran pernafasan. Satu
penderita TBC BTA (+) berpotensi menularkankepada 10-15 orang per tahun
sehingga kemungkinan setiap kontak dengan penderita akan tertular
(Kemenkes, 2008 & Padmanesan, 2013). Apabila penderita TBC BTA (+)
batuk maka ribuan bakteri tuberculosis berhamburan bersama “Droplet”
penderita yang bersangkutan sehingga berpotensi menularkan ke orang lain
(Achmadi, 2005).
Individu yang rentan akan menghirup basil tuberkulosis dan akan
terinfeksi. Bakteri dapat berpindah melalui jalan napas ke alveoli, tempat
berkumpulnya bakteri tersebut dan berkembangbiak. Infeksi awal biasanya
terjadi 2-10 minggu setelah pemajanan (Brunner & Suddarth dalam Smelzert,
2002). Individu yang terpapar dan terinfeksi bakteri TBC akan mengalami
tanda gejala antara lain malaise, anoreksia, berat badan menurun, keringat
malam, demam tinggi, flu, menggigil sesak nafas, sianosis, batuk-batuk lama
lebih dari 2 minggu, sputum yang mukoid, nyeri dada, dan batuk darah
(Ardiansyah, 2012).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan pada tanggal 06 Oktober 2018 sampai 14 Oktober 2018
di lingkungan RT 03 RW 27 Dusun Sadengan Desa Kebonsari Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember ditemukan data terjadi 12 kasus TBC Paru
dalam 80 KK yang ada, kondisi lingkungan tergolong kumuh dan lembab
dengan letak rumah yang saling berhimpitan serta cahaya yang masuk ke
dalam rumah sangat kurang, 70% masyarakat mengatakan tidak mengetahui
cara pencegahan penularan dan pengobatan TBC Paru. Dengan adanya kasus
TBC Paru di lingkungan RT 03 RW 27 Dusun Sadengan Desa Kebonsari
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember memiliki angka kejadian yang
tinggi, mahasiswa mengambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat di lingkungan RT 03 RW 27 Dusun Sadengan
Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember terkait pencegahan
penularan dan pengobatan TBC Paru sebagai upaya untuk menanggulangi
kasus TBC Paru yang terjadi.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana cara meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
menambah pengetahuan masyarakat mengenai penanganan TBC Paru dengan
pengobatan dan pencegahan penularan TBC Paru di lingkungan RT 03 RW 27
Dusun Sadengan Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember?
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan di lingkungan RT 03 RW 27
Dusun Sadengan Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember diharapkan masyarakat memiliki perilaku yang sehat sehingga
akan menurunkan resiko penularan penyakit TBC paru di masyarakat.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan
penularan TBC Paru diharapkan masyarakat di lingkungan RT 03 RW
27 Dusun Sadengan Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember mampu:
a. Mengetahui pengertian TBC Paru
b. Mengetahui penyebab TBC Paru
c. Mengetahui tanda dan gejala TBC Paru
d. Mengetahui cara pencegahan TBC Paru
e. Mengetahui cara perawatan TBC Paru

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Komunitas
Manfaat yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan penularan TBC Paru pada masyarakat di lingkungan RT
03 RW 27 Dusun Sadengan Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember antara lain:
a. Mengingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TBC Paru
b. Meningkatkan perilaku sehat masyarakat untuk pencegahan TBC
Paru
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat penderita TBC Paru untuk
melakukan perawatan yang benar.

2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan


Mempengaruhi perilaku komunitas dengan penyampaian pesan untuk
mencapai tujuan yaitu meningkatnya derajat kesehatan di komunitas.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

1.1 Dasar Pemikiran


Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. TB sering
dikaitkan dengan lingkungan yang kumuh, lembab, serta tidak ada sinar
matahari yang masuk ke dalam rumah (Kemenkes, 2011). Pengetahuan
mengenai penyakit ini sangatlah penting terutama bagi penderita
Tuberkulosis Paru sehingga bisa menekan angka kejadian tuberkulosis
(Andarmoyo, 2015).
Salah satu peran perawat komunitas adalah Health Teacher yaitu
memberikan informasi atau pengajaran tentang kesehatan. Education Role
merupakan peran dominan perawat komunitas dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Pemberian informasi dapat dilakukan pada institusi formal atau
pilihan dengan sesuai tingkat kemampuan masyarakat (Allender, Rector, &
Warner, 2010).
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

1.2 Kerangka Penyelesaian

Terdapat 8 kasus Masyarakat tidak


dalam 80KK di mengetahui cara
lingkungan Rt 03 penanganan dari kejadian
Rw 27 Dusun kasus TB Paru
Sadengan

Pemateri Memberikan pendidikan


menjelaskan tentang kesehatan sebagai upaya
pencegahan penanganan kejadian kasus
penularan dan TB Paru
pengobatan
Tuberkulosis

Pemateri memberikan
Masyarakat
reinforcement positif kepada
memahami materi
masyarakat setelah
pendidikan
melakukan pengulangan
kesehatan yang
kembali
diberikan

Komunitas mencapai Defisien kesehatan di


kesehatan secara komunitas dapat teratasi
optimal
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan dilakukan dengan tujuan derajat kesehatan komunitas
dapat meningkat khususnya pada masyarakat di lingkungan RT 03 RW 27
Dusun Sadengan Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember yang dilaksanakan pada hari Senin, jam 08.00-selesai, dengan
memberikan penjelasan secara langsung terkait dengan cara pencegahan dan
pengobatan Tuberkulosis sebagai upaya penanganan penyakit Tuberkulosis
yang terjadi di lingkungan RT 03 RW 27 Dusun Sadengan Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Kegiatan tersebut
menjelaskan pengertian, penyebab, cara pencegahan, tanda dan gejala dan
cara perawatan TB Paru yang dilaksanakan dengan cara penyampaian yang
ringan, bahasa yang mudah dimengerti dan komunikasi bersahabat.

4.2 Khalayak Sasaran


Sasaran masyarakat yang dipilih oleh kelompok kami adalah masyarakat di
lingkungan RT 03 RW 27 Dusun Sadengan Kelurahan Kebonsari Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan Demonstrasi
2. Landasan teori: Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik dengan
memperkenalkan diri serta menjelaskan mengenai maksud dan
tujuan dari tindakan yang akan dilakukan, serta tak lupa kontrak
waktu
b. Mengkaji keadaan kesehatan yang ada dalam masyarakat
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan yang tepat untuk masyarakat
d. Mebuat kesepakatan dengan masyarakat terkait tindakan yang
dilakukan
e. Menetapkan tindak lanjut dari tindakan yang telah disepakati
f. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tindakan yang
sudah disepakati
g. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari tindakan yang diberikan
h. Melakukan kegiatan yang sudah disepakati
i. Melakukan penilaian terhadap masyarakat terkait kemampuan
masyarakat dalam melaksanakan tindakan
j. Mengevaluasi tindakan yang dilaksanakan
k. Menetapkan rencana tindak lanjut kegiatan
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

4. Setting Tempat

: Sasaran

: Pemateri
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi UF. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Edisi I. Jakarta: PT


Kompas Media Nusantara.

Allender Judith A, Rector C, Warner K. D. 2010. Community health nursing :


promoting and protecting the public’s health: 7th edition. China: Wholters
kluwer.

Andarmoyo, S. 2015. Pemberian Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet


Efektif Dalam Peningkatan Pengetahuan Perilaku Pencegahan
Tuberkulosis di Kabupaten Ponorogo. http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/077-Sulistya-A.pdf

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah untuk Mahasiswa.Yogyakarta:


Diva Press.

Cahyono, J.B., dkk. 2010. Vaksinasi: Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi.
Yogyakarta: Kasinius.

Chandra B, 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Depkes RI., 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta :


Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 4-6.

Kemenkes RI. 2008. Pedoman Penanggulangan TB Paru. Jakarta: Direktur


jenderal P2PL.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:


Pusat Data dan Informasi Kementrian RI.

Kemenkes RI. 2016. Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Kementrian RI.

Kemenkes RI. 2018. Tuberculosis : Dicari Para Pemimpin untuk Dunia Bebas TB.
Jakarta Selatan : Pusat Data dan Informasi.

Prasetyono D. S. 2012. Daftar Tanda dan Gejala Ragam Penyakit. Yogyakarta :


Flash Books.

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.vol


1. Jakarta: EGC.

Somantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan


Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Vatimatunnimah, Vina Noor. 2013. Makalah Epidemiologi penyakit Menular dan


Penyakit Tidak Menular”.

WHO. 2015. Global Tuberculosis Report. Geneva: Word Health Organitation.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan


Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (lembar balik)

Jember, 3 Desember 2018

Pemateri

Mila Sari Lestia Devi Muhamad Nazeh Aminudin

NIM 162310101117 NIM 162310101155

Hilma Izzuqi Muhashonah Vitalia Putri Pradana

NIM 162310101175 NIM 162310101185

Try Nurhayati

NIM 16231010118
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 1 : Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, Senin tanggal 3 bulan Desember 2018 jam 08.00 WIB Di Rt 03 RW 27
Dusun Sadengan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur, telah dilaksanakan
“Pendidikan Kesehatan Sebagai Upaya Menanggulangi Kejadian Tuberkulosis
Paru” pada masyarakat dengan penyakit menular.

Jember, 3 Desember 2018

Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan
Komunitas

Ns.
NIP.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 2 : Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan kesehatan sebagai upaya menanggulangi kejadian


tuberkulosis paru Pada hari Senin, tanggal 3 Desember 2018 jam 08.00 WIB-
selesai di Rt 03 RW 27 Dusun Sadengan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur
telah dihadiri oleh :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35
36 36
37
38 38
39
40 40

Jember, 3 Desember 2018

Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan
Komunitas

Ns. ..............................................
NIP. ......................................
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Tuberkulosis Paru (TBC Paru)


Sasaran : Masyarakat Rt 03 RW 27 Dusun Sadengan Desa Kebonsari
Kabupaten Jember
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Senin/ 03 Desember 2018
Tempat : Balai Desa Kebonsari

1. Standar Kompetensi.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Masyarakat Rt 03 RW 27 Dusun
Sadengan Kabupaten Jember dengan anggota masyarakat yang mengalami
dan berisiko terkena TBC paru dapat memahami penyakitnya dengan baik.

2. Kompetensi Dasar.
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan
Masyarakat Rt 03 RW 27 Dusun Sadengan Kabupaten Jember dengan
anggota masyarakat yang mengalami dan berisiko terkena TB paru mampu:
a. Menjelaskan pengertian TB Paru
b. Menyebutkan penyebab TB Paru
c. Mengetahui cara pencegahan TB Paru
d. Megetahui tanda dan gejala TB Paru
e. Mengetahui cara perawatan TB Paru

3. Pokok Bahasan : Tuberkulosis Paru

4. Sub pokok Bahasan


a. Pengertian TB Paru
b. Penyebab TB Paru
c. Cara pencegahan TB Paru
d. Tanda dan gejala TB Paru
e. Cara perawatan TB Paru

5. Waktu : 30 menit

6. Bahan/Alat yang Diperlukan : Materi dan Lembar balik

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: demonstrasi
b. Landasan teori :
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengidentifikasi pilihan tindakan
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

3. Menetapkan tindak lanjut sasaran

8. Setting Tempat

Keterangan :

: Pemateri
: Peserta

9. Persiapan
Persiapan Perawat:
1) Memeriksa data pengkajian, diagnosa dan intervensi
2) Memastikan kemampuan dan tingkat pengetahuan masyarakat
3) Membina hubungan saling percaya dengan masyarakat

Persiapan Peserta:
Masyarakat duduk rapi dan sudah siap diberikan pendidikan kesehatan.

Persiapan alat / media.


Lembar balik

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan TIU dan memperhatikan
TIK
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan

Penyajian 1. Menanyakan (review) 1. Menjawab 20 menit


kepada keluarga terkait pertanyaan
latihan gerak sendir penyuluhan
terhadap pasien stroke 2. Mendengarkan dan
menurut pengetahuan memperhatikan
warga 3. Bertanya pada
penyuluh bila masih
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

2. Menjelaskan materi ada yang belum


tentang: jelas
a. Pengertian TB Paru
b. Penyebab TB Paru
c. Cara pencegahan TB
Paru
d. Tanda dan gejala TB
Paru
e. Cara perawatan TB
Paru

penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab 4 m


2. Menyimpulkan pertanyaan e
3. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan n
penutup 3. Menjawab salam i
t

11. Evaluasi :
1) Evaluasi Struktur
a. 50 % masyarakat menghadiri penyuluhan
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2) Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
d. Suasana yang mendukung
3) Evaluasi Hasil
75 % masyarakat mampu menjawab pertanyaan lisan :
a. Apa pengertian TB Paru?
b. Apa penyebab TB Paru?
c. Bagaiamana cara pencegahan TB Paru?
d. Apa saja tanda dan gejala TB Paru?
e. Bagaiamana cara perawatan TB Paru?
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)

JUDUL SOP :

PENDIDIKAN KESEHATAN

PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
I
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
PROSEDUR TERBIT :
TETAP Ketua PSIK
Universitas Jember

1. PENGERTIAN Mengembangkan dan menyediakan


instruksi dan pengalaman belajar
untuk memfasilitasi perilaku adaptasi
yang disengaja yang kondusif bagi
kesehatan pada individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas.

2. TUJUAN Untuk memberikan pengetahuan


kepada masyarakat terkait adaptasi
perilaku untuk meningkatkan derajat
kesehatan.

4. PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri


pemateri.
2. Jelaskan mengenai materi yang
akan diberikan, maksud, tujuan,
dan prosedur pendidikan
kesehatan yang akan dilakukan
3. Berikan kesempatan kepada
masyarakat untuk bertanya dan
menjawab seluruh pertanyaan
masyarakat.

5. PERSIAPAN ALAT Media pembelajaran (leaflet, lembar


balik, poster, vidio, komputer/
laptop) atau peralatan yang
diperlukan.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

6. CARA BEKERJA :
1. Targetkan sasaran pada kelompok berisiko tinggi dan rentang usia yang
akan mendapat manfaat besar dari pendidikan kesehatan
2. Identifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk berperilaku sehat
3. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada
kelompok sasaran
4. Bantu masyarakat untuk memperjelas keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
5. Identifikasi karakteristik populasi target yang mempengaruhi pemilihan
strategi belajar
6. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan
7. Identifikasi sumber daya (misalnya, tenaga, ruang, peralatan, uang, dan
lain-lain) yang diperlukan untuk melaksanakan program
8. Tekankan manfaat kesehatan positif yang langsung atau manfaat jangka
pendek yang bisa diterima oleh perilaku gaya hidup positif daripada
menekankan pada manfaat jangka panjang atau efek negatif dari
ketidakpatuhan
9. Aplikasikan strategi untuk meningkatkan harga diri audiens yang
menjadi sasaran
10. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang
tidak sehat atau berisiko daripada memberikan saran untuk menghindari
atau mengubah perilaku
11. Jaga presentasi tetap fokus dan pendek, yang konsisten dimulai dan
berakhir pada maksud atau bahasan utama
12. Gunakan presentasi kelompok untuk memberikan dukungan dan
mengurangi ancaman bagi pembelajar yang mengalami masalah atau
keprihatinan yang sama
13. Gunakan peer leaders, guru, dan kelompok pendukung dalam
mengimplementasikan program bagi kelompok yang kecil yang
kemungkinannya mau mendengarkan profesional kesehatan atau orang
dewasa
14. Berikan ceramah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat
dalam jumlah besar pada saat yang tepat
15. Berikan diskusi kelompok dan bermain peran untuk mempengaruhi
keyakinan terhadap kesehatan, sikap dan nilai-nilai
16. Lakukan demonstrasi ketika mengajarkan keterampilan psikomotor
17. Gunakan instruksi dibantu komputer, televisi, video interaktif dan
teknologi lainnya untuk menyampaikan informasi
18. Libatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam perencanaan rencana
implementasi, gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
19. Gunakan berbagai strategi dan intervensi utama dalam program
pendidikan
20. Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk memperkuat perilaku
kesehatan atau adaptasi terhadap gaya hidup
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

7. HASIl :
Masyarakat dapat memahami mengenai masalah kesehatan yang sedang
terjadi di lingkungannya dan dapat melakukan adaptasi perilaku untuk
meningkatkan kesehatan.

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Pertimbangkan kemudahan akses, hal-hal yang disukai komunitas, dan
biaya dalam perencanaan program
2. Hindari penggunaan teknik dengan menakut-nakuti sebagai strategi untuk
memotivasi orang agar mengubah perilaku kesehatan dan gaya hidup
3. Rancang dan implementasikan strategi untuk menilai program dan
efektifvitas biaya pendidikan. Gunakan data ini untuk memperbaiki
efektivitas program berikutnya
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 5 : Materi

Pendidikan Kesehatan
TBC Paru
Sebagai Upaya Untuk Menanggulangi Kejadian TBC Paru

A. Pengertian TB Paru
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian bersar
kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh
lainnya (Depkes, 2008).
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ
tubuh mulai dari paru dan organ di luar paruseperti kulit, tulang, persendian,
selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal
TBC (Chandra,2012).
TBC/Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan
asam, dan dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit.

B. Penyebab TB Paru
a. Mycobacterium bovis
Penularannya scara peroral, misalnya minum susu yang mengandung basil
tuberkulosis yang biasanya Mycobacterium bovis.
b. Mycobacterium tuberculosis
Penularan melalui udara. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
terinfeksi oleh mycobacterium tuberculosis :
1) herediter : resistensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan
diturunkan secara herediter.
2) jenis kelamin : pada akhir masa kanak-kanak dan remaja angka
kematian dan kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
3) usia : pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi. Pada
masa puber dan remaja dimana terjadi masa pertumbuhan yang cepat,
kemungkinan terinfeksi sangat tinggi karena diet yang tidak adekuat.
4) keadaan stress : situasi yang penuh stres ( injuri, kurang nutrisi, stres
emosional, kelelahan kronik )
5) meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi
dan memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.
6) anak yang mendapat terapi kortikosteroid lebih mudah terinfeksi.
7) nutrisi : status nutrisi yang kurang.
8) infeksi berulang, contoh : HIV, measles, dan pertusis. tidak memenuhi
aturan pengobatan.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

C. Cara pencegahan TB Paru


Pengidap TB dapat menularkan penyakit ini jika belum menjalani
pengobatan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Berikut ini
adalah hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit TB kepada
teman dan keluarga dari infeksi kuman (Kemenkes RI, 2016):
a. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar
dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB
aktif
b. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan
tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih
kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam
ruangan ke luar.
c. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut
kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan
lupa untuk membuang masker secara teratur.
d. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan
desinfektan (air sabun).
e. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
f. Hindari udara dingin.
g. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
h. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
i. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
j. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
k. Pakai masker. Bila Anda terpaksa berada di sekitar orang lain, ide bagus
bila Anda memakai masker bedah yang menutup mulut dan hidung, paling
tidak selama tiga minggu pertama setelah infeksi. Ini membantu
mengurangi risiko virus beralih ke orang lain.

D. Tanda dan gejala TB Paru


a. Gejala umum : batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau
lebih. Pada TB paru anak terdapat pembesaran kelenjer limfe superfisialis.

b. Gejala lain yang sering dijumpai :


1) dahak bercampur darah
2) batuk darah
3) sesak nafas dan rasa nyeri dada
4) badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang
enak badan (malaise)
5) berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan
6) demam meriang lebih dari sebulan
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

E. Cara perawatan TB Paru


Pengobatan untuk individu dengan tuberkulosis aktif memerlukan
waktu lama karena basil resisten terhadap sebagian besar antibiotik dan cepat
bermutasi apabila terpajan antibiotik yang semula masih efektif. Saat ini,
terapi untuk pasien dengan infeksi aktif adalah kombinasi empat obat dan
berlangsung paling kurang 9 bulan dan biasanya lebih lama. Apabila pasien
tidak berespons terhadap obat-obat tersebut, maka obat dan protokol
pengobatan lain akan dicoba.
a. Individu yang memperlihatkan uji kulit tuberkulin positif setelah
sebelumnya negatif biasanya mendapat antibiotik selama 6-9 bulan
untuk membantu respons imunnya dan meningkatkan kemungkinan
eradikasi basil total.
b. Pengobatan terdiri atas 2 tahap yaitu tahap intensif yang berlangsung
selama 2 bulan dan tahap lanjutan yang berlangsung selama 4 – 6 bulan.
c. Obatnya:
1) Rifampisin dengan dosis 10 – 15 mg/KgBB/hari, 1 x sehari selama 6 –
9 bulan.
2) INH ( isoniazid ) 10 – 12 mg/KgBB/hari selama 18 – 24 bulan.
3) Streptomisin 30 – 50 mg/KgBB/hari selama 1 tahun.
4) PAS ( para-aminosalisilat ) 200 – 300 mg/KgBB/hari. Obat inii jarang
dipakai.
5) Kortikosteroid. Jika dalam bentuk prednison 1 – 3 mg/KgBB/hari, dan
kortison 10 – 15 mg/KgBB/hari.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 6 : Media (Lembar balik)


Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018

Anda mungkin juga menyukai