Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PRODUKSI TEH KELOR UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN


MASYARAKAT DESA PANTI KECAMATAN PANTI KABUPATEN
JEMBER

Oleh :
Anisa Kirnawati (162310101186 – 2016)
Akhmad Naufal S. (162310101172 - 2016)
Faizatul Ulya (162310101264 - 2016)
Sabbih Azma R. (162310101234 - 2016)
Bagus Pria U. (162310101077 - 2016)
Dwiki Choirul (162310101245 - 2016)
Diah Ayuningrum A. (162310101029 - 2016)
Dhita Risky A. (162310101068 - 2016)
Yeti Novitasari (162310101193 - 2016)
Fidha Pradhina (172310101129 - 2017)
Hanifah Putri S. (172310101086 - 2017)
Tirsa Intania Dewi (172310101087 - 2017)
Mifta M. L. (172310101158 - 2017)
Aisyah Lely. (172310101127 - 2017)

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul :Produksi Teh Kelor untuk Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat Desa Panti Kecamatan
Panti Kabupaten Jember
2. Ruang Lingkup :
3. Nama Organisai : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
4. Ketua pengusul :
Nama lengkap : Anisa Kirnawati
Nim/NRP :162310101186
Program Studi/Jurusan : Ilmu Keperawatan
Perguruan Tinggi : Universitas Jember
No. Telepon/HP : 0822-3016-1526
E-mail : anisakirnawati16@gmail.com
5. Jumlah Anggota Pengusul
(orang) : 15 Orang
6. Dosen Pembimbing
Nama Lengkap, Gelar : Ns. Eka Afdi S., S. Kep., M. Kep
NIP/NIDN : 770018005
No. Telepon/HP` : 0853-3659-9568
7. Lokasi Kegiatan/Mitra
Kelurahan/Kec : Panti
Kabupaten/Kota : Jember
Provinsi : Jawa Timur
Jarak PT waktu tempuh
ke lokasi desa (km) : 16 km
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
(bulan)
9. Biaya Total (Rp) : Rp. 35.500.000,-
Ditjen Belmawa (Rp) :-
Sumber Lain (Rp) :-

Menyetujui, Jember, 25 Maret 2019


Ketua BEM Ketua Tim

Fahrur Rosi Anisa Kirnawati


162310101152 1622310101186
Wakil Rektor I
UniversitasJember

Drs. Zulfikar, Ph.D.


NIP. 196310121987021001
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember (2018),
Desa Panti berada dalam wilayah Kecamatan Panti Kabupaten Jember dengan
luas wilayah 11,22 km2 di ketinggian 215 m dari atas permukaan laut. Desa Panti
terletak di daerah daratan dengan berbagai penampang geografi seperti sawah,
tegalan, tambak, perkebunan dan pemukiman masyarakat itu sendiri, dimana
wilayah untuk pertanian cukup luas yakni ± 830,4 Ha (sawah dan perkebunan)
(BPS, 2018). Sebanyak 7 Dusun dengan rukun warga berjumlah 22 dan rukun
tetangga berjumlah 58, Desa Panti memiliki jumlah penduduk sebanyak 10.652
jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 5.239 jiwa serta perempuan sebanyak
5.413 jiwa (BPS Proyeksi Penduduk, 2015). Jumlah rumah tangga miskin di Desa
Panti memiliki angka yang tinggi yakni sebanyak 1.306 dan penduduk miskin
sebanyak 3.127 jiwa (BPS, 2018). Kondisi masyarakat Panti sebagaian besar
bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani di perkebunan pemerintah
maupun swasta, dan banyak ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan
dengan kondisi lingkungan yang cukup subur disana. Hal ini perlu mendapat
perhatian karena dengan kondisi alam yang bagus, namun perekonomian
masyarakat Panti masih rendah dan tingginya angka kemiskinan masyarakatnya.
Sektor pertanian dan perkebunan menjadi ladang mata pencaharian
masyarakat Panti dalam memenuhi perekonomian mereka. Kondisi sosial yang
berada di tingkat menengah ke bawah merupakan persoalan yang harus
diperhatikan, sehingga masyarakat perlu diberdayakan lebih untuk dapat
meningkatkan status perekonomian warga Panti. Ibu rumah tangga menjadi
sasaran yang cukup bagus untuk diberdayakan sehingga dapat membantu
perekonomian keluarganya. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat,
pemanfaatan tanaman warga seperti daun kelor yang banyak tumbuh di
pemukiman warga perlu dipertimbangkan. Daun kelor dapat pembuatan teh dauh
kelor yang tentunya bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomi bila
dikelola dengan baik.
Berbagai manfaat akan dirasakan masyarakat Desa panti dari kegiatan
pemberdayaan ibu rumah tangga dalam pembuatan teh daun kelor. Selain dapat
mengisi waktu luang, para ibu rumah tangga juga dapat mengasah
keterampilannya dalam mengolah daun kelor menjadi teh. Kegiatan ini perlu
bantuan dari berbagai pihak terkait terutama perangkat desa dalam upaya
menyejahterakan masyarakatnya dengan pemberdayaan ibu rumah tangga dalam
pemanfaatan teh daun kelor sebagai upaya meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa Panti Kabupaten Jember.
1.2 Rumusan Masalah
Melihat latar belakang yang dijelaskan diatas, maka bisa ditarik bahwa
maslah yang akan kita bahas dalam program ini yaitu:
1. Bagaimana cara agar masyarakat mampu memaximalkan waktunya itu
kegiatan yang bermanfaat untuk mereka, terutama bisa menambah
finansial mereka?
2. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai
kesadaran dalam ikut andil dalam kegitan masyarakat yang bermanfaat?
3. Bagaimana cara untuk menerapkan dan mengaktifkan semangat mereka
bergotong royong memajukan daerah mereka melalui sektor
produksi?bagaimana memberikan bekal pengetahuan mereka mengenai
pengolahan dan pembuatan teh dari tanaman kelor?
4. Bagaimana agar kualitas hidup masyarakat meningkat melalui
pengelolaan sumber daya yang ada di sekitar rumah mereka?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan dan memajukan daerah tersebut terutama masyarakatnya
menjadi lebih produktif dan mampu memaksimalkan keterampilan serta
memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan perekonomian masyarakat
b. Memberikan bekal pengetahuan mengenai pengolahan tanaman kelor
menjadi teh sebagai nilai tambah bagi daerah mereka
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas
hidup
d. Mendampingi masyarakat sekaligus membangun bersama daerah
mereka yang lumayan tertinggal
1.4 Indikator Kebersilan Program
1. Perubahan perilaku masyarakat
Penduduk Desa Panti terutama ibu rumah tangga dapat menjadi lebih
produktif dalam kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan perekonomian
serta derajat kesehatan dapat meningkat.
Perubahan fisik
2. Kerjasamadengankemitraan
Terjalinnyakerjasamadengankemitraan lain
dalammenunjanghasilproduksisertapendistribusianproduk.
3. Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat
Adanya pelatihan dan pembinaan di Desa Panti untuk dapat memproduksi
teh kelor.
4. Hasil rancangan program berlanjutpasca PHBD
Diharapkan produk teh kelor dapat dipasarkan secara luas agar dapat
menunjang perekonomian warga sekitar, dan dapat meningkatkan derajat
kesehatan.
1.5 Luaran yang diharapkan
Masyarakat Desa Panti Kabupaten Jember Jawa Timur tergolong
masyarakat dengan pengetahuan dan perekonomian yang rendah sehingga
produktifitas juga minim. Pada Desa tersebut banyak ditemukan hasil alam yang
yang
dapatdimanfaatkansebagaiprodukuntukmeningkatkanperekonomiansertamanfaat
lain sepertidalambidangkesehatan, tanamantersebutyaitutanaman kelor. Tanaman
kelor ini mempunyai berbagai khasiat, salah satunya yakni sebagai antioksidan,
dimana fungsinya yakni dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk itu dengan
adanya hasil alam yang melimpah diharapkan masyarakat lebih produktif dengan
cara memanfaatkan tanaman kelor sebagai teh kelor.
Produk ini dapat dikemas dengan menarik, dan dapat diolah dengan
berbagai varian teh, yakni dapat berupa teh celupataupun the kering. Sehingga
dapat mempermudah dalam mengkonsumsi dan menikmati. Dalam pemasarannya
dapat melalui berbagai media, seperti pemanfaatan media massa (online), maupun
media cetak.
1.6 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
a. Menambah mata pencaharian serta peluang usaha sekaligus penghasilan
dari masyarakat desa panti sehingga dapat meningkatka kesejahteraan
masyarakat desa tersebut.
b. Dengan pembekalan mengenai pengolahan daun kelor sebagai teh yang
bermanfaat untuk kejadian preeklamsi pada ibu hamil diharapkan akan
menurunkan angka kejadian dari pre eklamsi tersebut baik bagi masyarakat
desa panti maupun masyarakat secara umum lainnya
c. Melalui pembuatan tim dan organisasi dalam pengolahan tehh kelor
tersebut,masyarakat akan diberi pengetahuan bagaimana cara mengolah
organisasi dalam tim pengolahan dengan baik.
d. Melalui pembuatan dan pengelolaan daun kelor, masyarakat akan diberi
bekal tentang bagaiman memanfaatkan kelor sebagai hasil yang dapat
dimanfaatkan bagi khalayak umum.
1.7 Gambaran Umum Masyarakat
Lokasi yang dijadikan tempat Pengabdian Masyarakat adalah di Desa Panti,
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Dusun
Gebang. Dusun Gebang sendiri terletak di ujung bagian timur Desa Panti dan
berbatasan langsung dengan Desa Pakis. Menurut cerita para sesepuh di Dusun
Gebang ini, dulunya Desa Panti merupakan hamparan hutan yang sangat luas, dan
Dusun Gebang ini merupakan wilayah pertama yang ada di Desa Panti ini, disusul
dengan dusun-dusun yang lain.
Masyarakat Dusun Gebang, Desa Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
mayoritas para lelaki bekerja sebagai petani, buruh bangunan, tukang angkut batu dan
buruh lain di luar kota, sedangkan untuk isteri dan lain di Dusun Gebang rata-rata
sebagai Ibu Rumah Tangga dan penjaga toko. Untuk tingkat perekonomian di Dusun
Gebang Desa Panti ini bisa dikatakan masih dalam perekonomian tingkat menengah
kebawah. Untuk tingkat pendidikan, rata-rata masyarakat Dusun Gebang Desa Panti
adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),
tapi tak banyak ada beberapa penduduk yang melanjutkan pendidikan sampai
Perguruan Tinggi.
Dusun Gebang Desa Panti memiliki beberapa masalah terkait perekonomioan
mereka, salah satunya adalah masih banyaknya para Wanita khususnya Ibu Rumah
Tangga yang kurang produktif,hampir sekitar 100 orang ibu rumah tangga
menghabiskan aktivitasnya hanya di rumah. Kondisi ini yang menjadi fokus utama
menyelesaikan masalah para wanita yang masih kurang adanya kegiatan positif.
Sehingga diharapkan kegiatan Progam Hibah Bina Desa ini dapat mengurangi jumlah
ibu-rumah tangga pengangguran menjadi 50 orang dapat terbina di Dusun Gebang,
Desa Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

1.8 Metode Pelaksanaan


Kondisi sosial masyarakat Desa Panti berada di tingkat menengah ke bawah,
sehingga perlu adanya peningkatan perekonomian masyarakat. Hasil survei di Desa
Panti Kecamatan Panti terdapat sumber daya manusia terutama wanita yang berprofesi
sebagai ibu rumah tangga. Aktivitas setiap pagi hingga sore ibu rumah tangga ini
hanya mengurus rumah dan anak, tidak memiliki produktivitas yang dapat
meningatkan perekonomian keluarga. Selain itu di desa Panti ditemukan adanya
tumbuhan kelor di setiap rumah warga yang belum memiliki harga jual. Warga
memanfaatkan daun kelor untuk dimasak sayur, untuk memandikan orang mati. Dua
poin hasil survei tersebut, tim memiliki ide untuk memperdayakan ibu rumah tangga
dan potensi alam yaitu daun kelor untuk dimanfaatkan dan dibuat produk yang bernilai
jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Panti.
Dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan dilakukan secara bertahap. Berikut
merupakan tahap teknis pelaksaan kegiatan:
a. Tahap 1 sosialisasi kegiatan dan Membangun Kerjasama
Diadakan sosialisasi mengenai kegiatan yang akan dilaksakan serta membangun
Komitmen bersama antara mahasiswa dengan Ibu Rumah Tangga Desa Panti
Kecamatan Panti
b. Tahap 2 Penentuan lokasi, sarana dan prasarana
Menentukan dan mempersiapkan lokasi penempatan fasilitas dan sarana kegiatan
yang akan dilaksanakan
c. Tahap 3 Pelatihan
Memberikan pelatihan sebelum menjalankan program. Dalam hal ini kami bekerja
sama dengan mitra yang bergerak dalam penelitian kelor C.V KMCC yang
terletak di Wuluhan Jember. Diharapkan orang-orang yang berkompenten ini
dapat memberikan pelatihan sekaligus memberdayakan masyarakat.

Mitra C.V KMCC yang diajak untuk kerjasama


d. Tahap 4 Produksi
Pada tahap produksi ini dimulai dari pengolahan, pengemasan produk.
e. Tahap 5 Pemasaran
Target pemasaran yang dicapai adalah seluruh daerah baik indonesia maupun luar
negeri melalui leaflet, media masa, instagram, bisnis penjualan online, website.
f. Tahap 6 Pendampingan
Melakukan pendampingan hingga pemasaran hasil
g. Tahap 7 Evaluasi
Mengevaluasi program kegiatan yang telah dilaksanakan setiap bulan bersama.
1.9 Jangka Waktu Pelaksanaan
Adapun jangkawaktupelaksanaan program
kegiataniniselamasatutahundenganrincianjadwalsebagaiberikut :
Tabel Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan
Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Penawaran Pra
Proposal
2 Upload Pra proposal

3
a. Administrasi 23
b. Konten 24
c. Pengumuman
verifikasi Pra Proposal 25
tahap I
4 Verifikasi dan
penilaian Pra Proposal
29
tahap II (Proposal
Lengkap)
a. Batas akhir Unggah
20
Proposal Lengkap
b. Penilaian Proposal 22 -
Lengkap 25
c. Pleno Nominasi 26 -
Proposal Lengkap 27
d. Pengumuman
2
Proposal didanai
e. Penandatanganan
8
Kontrak
5 Penyaluran Bantuan
a. Bantuan Tahap I
17
(80%)
b. Bantuan Tahap II
(20%) 30

6 Pelaksanaan
17 Mei – 16 November 2019

7 Visitasi dan Evaluasi 16 11


8 Laporan Akhir
18
Penerimaan PHBD
9 Pemutakhiran Data
oleh Penerima PHBD

1.10 Biaya
Untuk kelancaran program ini, memerlukan biaya senilai Rp 35.500.000,- dengan
rincian anggaran sebagai berikut :
Nomor JenisPengeluaran BesaranBiaya (Rp)
1. Biaya Seminar dan Pelatihan 2.000.000,-
1. Biaya Publikasi 1.500.000,-
2. Mesin Continous sealer 8.800.000,-
3. Mesin oven pengering (16 Rak) 20.000.000,-
4. Tabung gas LPG 12 KG 250.000
5. Benang Teh Celup (10 roll) 200.000,-
6. Kantung teh celup (10 pack) 750.000,-
7. Kardus Kemasan (1000 box) 2.000.000,-
TOTAL 35.500.000,-

Anda mungkin juga menyukai