Anda di halaman 1dari 4

METABOLISME KALSIUM

TUGAS MATA KULIAH PATOLOGI KEPERAWATAN

oleh

Kelompok 6

1. Nova Firda Faradilah 162310101123

2. Liyah Esa Nur C 162310101141

3. Alvinda Apriiyatul J 162310101153

4. Fara Adibah 162310101160

5. Akhmad Naufal s 162310101172

6. Vitalia Putri P 162310101185

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
1. Metabolisme Kalsium
 Proses metaboisme kalsium

Proses absorbsi kalsium, yang terutama terjadi di dalam bagian atas usus
halus, ditingkatkan oleh 1,25-dehidroksikolekalsiferol (dan metabolit akti lain
dari vitamin D) disertai kerja hormon parathyroid yang sinergis. Adanya
metabolit aktif di dalam sirkulasi umum dan bukan di dalam lumen usus
dapat meningkatan sintesa protein pengikat kalsium dalam eritrosit. Aborbsi
kalsium dapat dikurangi dengan memberikan filtrat peroral ataupun asam
lemak atau fosfat berebihan (DN.Baron, 1995)

Kalsium di dalam feses terkandung dari diet yang tidak diabsobsi, juga
kalsium yang keluar dari plasma ke dalam usus. Dari masukan sehari-hari 25
mmol (1 kg) kalsium, 0,1-0,3 g diekskresikan ke dalam urin dan sisanya
ditemukan di dalam feses. Hampir semua kalsium yang difiltrasi akan
diabsorbsi kembali. Kalsium berlaku sebagai zat ambang dan bila kadar
kalsium turun, maka ekskresinya ke dalam urin berhenti. Pada fungsi ginjal
yang normal jumlah kalsium yang diekskresikan ke dalam urin menigkat
karena kadar kalsium serum meningkat. Sekitar 2,5 mmol (0,1 gr) kalsium
hilang setiap hari pada kuli dan keringat (DN.Baron, 1995)

2. Hormon yang bekerja pada metabolisme kalsium


a. Hormon Paratiroid
Peranan pokok hormon ini adalah mengatasi terjadinya hipokalsemi
dengan meningkatan konsentrasi Ca di dalam darah (cairan ekstra seluler)
untuk mencapai keseimbangan. PTH yang terbentuk akan bekerja dengan :
1. Mengurangi ekskresi kalsium (meningkatkan reabsorbsi di ginjal)
sehingga melalui kerja ini terjadi peningkatan konsentrasi kalsium dalam
CES
2. Meningkatkan laju resorpsi tulang dengan mengaktifkan
osteoklast, sehingga Ca yang ada di tulang dapat dipindah ke CES

b. Kalsitonin

Kalsitonin merupakan peptida dengan 32 asam amino yang disekresikan


oleh sel C parafolikel kelenjar tiroid. Hormon ini akan keluar pada saat
konsentrasi kalsium plasma tinggi hormon ini bekerja melalui 2 mekanisme
yang ada pada tulang dan ginjal.

• Di tulang, kalsitonin akan menghambat kerja ostoeklast dalam meresorpsi


tulang sehingga aktivitas perpindahan kalsium dari tulang ke darah
terhambat.
• Kalsitonin juga akan bekerja di ginjal dengan menstimulasi ekskresi
kalsium dan fosfat sehingga aktifitas reabsorbsi akan terhambat (martini,
2009)

c. Kalsitriol

• Meningkatkan penyerapan kasium dan fosfat di usus dan dianggap sebagai


fungsi utama kalsitriol dalam metabolisme kalsium.

• Menurunkan reabsorbsi kalsium di tubuli ginjal

3. Gangguan
1. Hypeparatiroid
Kelebihan hormon paratiroid dapat menyebabkan Hiperkalsemia yaitu
kondisi tubuh dimana kadar kalsium lebih dari 10,5 mg/100ml
Gejala :
 Pada sel cerna : anoreksia (tidak nafsu makan), mual, muntah,konstipasi
 sal kemih : polidipsia (dehidrasi), poliuria (produksi urin berlebihan),
nefrokalsinosis (banyak kalsium pada ginjal)
 Kardiovaskuler : hipertensi
2. Hypoparatiroid
Kekurangan hormon paratiroid dapat menyebbkan Hipokalsemia yaitu
kondisi tubuh dimana kadar kalsium kurang dari 9mg/100ml
Gejala : serangan kejang, gangguan mental, spasme otot (kram kaki),
gangguan pernafasan apabila otot-otot saluran nafas terkena.

4. Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengobati hiperkalsemia ?
2. Apakah benar ketika perut kosong tidak boleh mengkonsumsi kalsium
dan mengapa ?

5. Jawaban

 Pengobatan hiperkalemia tergantung kepada penyebab, tingkat keparahan,


dan status kesehatan pasien. Sebagai contoh, jika hiperkalemia disebabkan
oleh merembesnya kalium ke dalam pembuluh darah, maka untuk
mengembalikan zat tersebut ke dalam sel bisa dilakukan dengan
pemberian salbutamol atau penyuntikan insulin dan glukosa.
 Jenis pengobatan lain adalah pembuangan kalium melalui saluran cerna
menggunakan obat-obatan resin penukar ion yang mampu mengikat
kalium. Pada kasus hiperkalemia yang disebabkan oleh efek samping suatu
obat, maka penanganan bisa dilakukan dokter dengan meresepkan obat
lain.
 Selain dengan obat, penanganan hiperkalemia juga harus didukung
penderita dengan menjalani diet sehat di rumah, yaitu dengan
mengonsumsi makanan berkadar kalium rendah, seperti nasi, sereal, roti,
keju, susu, selada, lobak, buah tomat, buah pir, mentimun, dan lemon.

2. karena ketika kita mengonsumsi kalsium dalam keadaan perut kosong


membuat pennyerapan kalsium menjadi tidak sempurna itu akibat dari
ketika mengonsumsi kalsium dalam keadaan perut kosong membuat asam
lambung jadi tinggi sehingga penyerapannya menjadi tidak sempurna

DAFTAR PUSTAKA

Marjuk. Agus. (2016). Index of /files/disk1/106.


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-rinasetyan-5287-
2 bab2.pdf. [Diakses pada 12 April 2017]

Triawanti.(2016). Hormon yang mengatur metabolisme kalsium.


karyatulisilmiah.com/hormon-yang-mengatur-metabolisme-kalsium/. [Diakses
pada 12 April 2017]

Alodokter.com.(2016). Hiperparatiroid.
http://www.alodokter.com/hiperparatiroidisme. [Diakses pada 12 April
2017]

Alodokter.com.(2016). hipoparatiroid. www.alodokter.com/hipoparatiroid.


[Diakses pada 12 April 2017]

Anda mungkin juga menyukai