Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MULYAGUNA
Jl. Lintas Timur Desa Mulyaguna Kec. Teluk Gelam Kab. OKI 30673
Email : puskesmasmulyaguna79@gmail.com
No. Hp : 085811533570
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PRGRAM HIV-AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI PADA IBU HAMIL

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya
kualitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV/AIDS,
yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah,
terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang
akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya,
sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan
lain-lain. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit
pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut
walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat
menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi Menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual
dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk
mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang
kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif
dari kelompok populasi kunci yaitu: (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan
tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak
steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya
rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda
berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki
epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP,
Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci: Wanita
Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%;
pelanggan WPS 0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5.2%; pengguna napza suntik
52,4%. Di provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized
epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP,
Penduduk Papua, 2007). Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh,
terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif
dan berkelanjutan.
Puskesmas Mulyaguna sebagai salah satu Puskesmas ada di Kabupaten Ogan
Komering Ilir ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS
dengan mengadakan kegiatan berupa penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke
kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi
kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

III. TUJUAN
a. Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Mulyaguna adalah
pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di masyarakat
b. Tujuan khusus program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Mulyaguna adalah :
- menemukan kasus baru penderita HIV
- pencegahan penularan HIV dari ibu keanak
- meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan
tertular HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual
(IMS).

IV. KEGIATAN
1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
 Melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang
berkunjung kelayanan klinis Puskesmas Keman
 Merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV dan IMS
 Berkoordinasi dengan layanan klinik VCT terdekat dan Dinkes jika ditemukan
pasien dengan HIV positive (atas izin pasien)
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:
 Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.
V. SASARAN KEGIATAN
1. test terutama pada
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-Aids
dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS),
Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan
beresiko tinggi
b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Keman yang menunjukan adanya gejala
IMS
c. Ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas Keman maupun rujukan dari
fasilitas kesehatan lain
d. Pasien tbc paru
2. Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun
3. Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 5 setiap bulan

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pemeriksaan HIV/AIDS pada Ibu Hamil dilakukan pada bulan Maret dan
Juli di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

VIII. LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. Bidan Desa
2. Kader Posyandu

Mulyaguna, Juli 2023


Penanggung Jawab Program HIV/AIDS

Cyntia, A. Md. Kep.


NIP. 19970518 202203 2 010

Anda mungkin juga menyukai