Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM HIV-

AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

UPTD PUSKESMAS MAZO

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM
HIV-AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi
terciptanya kualitas manusia yang di harapkan, perlu peningkatan upaya
penanggulangan HIV /AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional
melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh.AIDS (Acuquired Immune
Defeciency Sindrom)Merupakan Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
HIV( Human Immuno Defeciency Virus)yang akan mudah menulardan mematikan.Virus
tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan
kehilangan daya tahan tubuh, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai
penyakit infeksi, kanker dan lain-lain. Sampai saat ini belum ada diitemukan vaksin
pencegahan atau obat untuk penyembuha nya. Jangka Waktu antara terkena infeksi
dan munculnya gejala penyakit padaorang dewasa memakan waktu 5-10 tahun.Selama
kurun waktu tersebut walaupun masihtampak sehat,secara sadar maupun tidak,
pengidap HIV dapan menularkan virusnya pada orang lain.Infeksi Menular Seksual
(IMS) adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan seksual.Infeksi menular
seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta
ganti pasangan, baik melalui vagina , oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan
mengurangi resiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi
dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,keluarga dan masyarakat,
agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat utuk pemanguan.Hal ini
memerlukan peranaktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka
yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penangulangan HIV
dan AIDS dapat di lakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pembangunan lingkungan yang kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan peran
aktif dari keompok populasi kunci yaitu: (1) Orang-orang beresiko tertular atau rawan
tertular karena prilaku seksual beresiko yang tidak terlindung bertukaran alat suntik tidak
steri; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena
pekerjaan,lingkungannya rentan terhadap penularan HIV,seperti buruh migran,
pengungsi dan kalangan muda beresiko dan (3) ODHA adalah Orang yang sudah
terinfeksi HIV .Seperti di ketahui situasi epidemi HIV dan Aids di indonesia
telah memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasi surveilans Terpadu HIV dan
Prilaku (STHP, populasi kunci2007) menunjukan prevalensi HIV pada populasi
terkunci;Wanita PekerjaSeks (WPS) langsung 10,4%,WPS tidak Langsung 4,6%,Waria
24,45;pelanggan WPS 0.8 %lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2 %:penguna nafza suntik
52,4%.Di Provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan kearah generalizd
epidemic dengan prevalensi HIV sebesar2,4% pada penduduk 15-49 tahun(STHP,
Penduduk papua,2017),Dalam rangka menghadapi epidemi HIV tersebut perlu
dilakukan upaya pencegahan dan penangulanga HIV dan AIDS yang lebih intensif,
menyeluruh,terpadu dan terkordinasi,menghasilkan program yang cakupanya tinggi,
efektif dan berkelanjutan.Puskesmas Niur Permai sebagai salahsatu puskesmas LKB yang
ada di Kab Karimun ikutserta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
dengan mengadakan kegiatan VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke
kelompok beresiko tinggi dankelompok yang rentan tertullar HIV yang menjadi
populasi kunci dalam keberhasilan penangulangan HIV-AIDS ini.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
 Pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di wilayah
kerja Kec.Mazo
Tujuan Khusus
 Menemukan Kasus Dini penderita HIV
 Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.

IV. KEGIATAN

No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Screening HIV Deteksi dini penyakit HIV-AIDS terhadap
ibu hamil serta kelompok resiko tinggi
dan rentan tertular dan penyakit IMS.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Cara Melaksanakan Kegiatan
Screening HIV- Melakukan pemeriksaan RDT HIV kepada Ibu Hamil serta
kelompok resiko tinggi dan rentan tertular .
B. Sasaran kegiatan
 Seluruh Ibu Hamil yang berkunjung ke Puskesmas maupun Posyandu.
 Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-
AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No
Kegiatan Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1 Screening - - - - - - -  
HIV

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus
menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncakan supaya dapat dilakukan Tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program
pemantauan dengan mengolah laporan pengamatan.

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1. PENCATATAN
a) Kegiatan penyelenggaraan UKP akan di catat pada format pencatatan harian
kemudian akan di rekap pada akhir bulan.
b) Kegiatan penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan.
2. PELAPORAN
Laporan bulanan program dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Nias
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai