Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI LAHAT
Jln. BeringinRayaPrumnasGriyaSelawi Indah Lahat Pos. 31416
Email : puskesmas_selawilahat@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN
Surveilans Kasus Gigitan Binatang Pembawa Penyakit

I. PENDAHULUAN
Surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit adalah suatu pendekatan yang
penting dalam upaya mengidentifikasi dan mengendalikan penyebaran penyakit yang
ditularkan oleh hewan, seperti anjing, kucing, atau hewan liar lainnya. Surveilans ini
melibatkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data mengenai kasus gigitan yang
terjadi pada manusia oleh hewan yang dicurigai sebagai pembawa penyakit.
Melalui surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit, dapat dilakukan identifikasi
awal kasus penyakit yang ditularkan melalui gigitan hewan dan dilakukan tindakan yang
cepat dan efektif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Surveilans ini juga memainkan
peran penting dalam membangun sistem peringatan dini untuk mengidentifikasi daerah
yang berisiko tinggi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Dalam pendahuluan ini, membahas lebih lanjut mengenai metode dan pendekatan yang
digunakan dalam surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit, manfaatnya dalam
mengurangi risiko penyebaran penyakit, serta peran penting masyarakat dan pihak
berwenang dalam melaksanakan surveilans ini. Dengan meningkatkan pemahaman dan
kesadaran tentang kasus gigitan hewan pembawa penyakit, diharapkan dapat tercipta
upaya yang lebih efektif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit yang ditularkan
melalui gigitan hewan.

II. LATAR BELAKANG


Surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit menjadi penting karena penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui gigitan hewan memiliki dampak yang signifikan terhadap
kesehatan masyarakat. Beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan
hewan adalah rabies, penyakit Lyme, leptospirosis, dan infeksi bakteri, dan penyakit
zoonosis lainnya. Rabies, misalnya, adalah penyakit yang sangat fatal dan menyerang sistem
saraf pusat. Virus rabies dapat ditularkan melalui gigitan atau kontak dengan saliva hewan
yang terinfeksi. Setiap tahunnya, ribuan orang meninggal akibat rabies di seluruh dunia,
terutama di negara-negara dengan penanganan penyakit yang terbatas. Selain itu, gigitan
hewan juga dapat menyebabkan infeksi bakteri serius seperti Streptococcus,
Staphylococcus, dan Pasteurella, yang dapat mengakibatkan abses atau infeksi sistemik.
Selain risiko kesehatan, surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit juga
memberikan informasi penting tentang penyebaran penyakit dan potensi wabah di suatu
wilayah. Data mengenai kasus gigitan hewan dapat membantu mengidentifikasi pola
penyebaran, memperkirakan risiko yang lebih tinggi di daerah tertentu, serta
merencanakan tindakan pencegahan yang sesuai. Selanjutnya, surveilans ini juga
membantu mengumpulkan informasi tentang jenis hewan yang berperan sebagai pembawa
penyakit. Hal ini penting untuk memahami populasi hewan yang berisiko tinggi dan
menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif, seperti vaksinasi, karantina, atau
sterilisasi hewan.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menekan serendah-rendahnya kasus rabies, laptosirosis, dan penyakit zoonosis lainnya

B. Tujuan Khusus
1. Penemuan dini kasus gigitan anjing, kucing, tikus, nyamuk, ataupun hewan penular
lainnya
2. Penatalaksanaan kasus gigitan anjing, kucing, tikus, nyamuk, ataupun hewan penular
lainnya
3. Mengedukasi masyarakat tentang pemberian vaksin pada hewan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Sosialisasi tentang penyakit zoonosis pada masyarakat
B. Mendata masyarakat yang memliki hewan peliharaan terutama kucing dan anjing
C. Menghimbau masyarakat untuk segera melakukan perawatan ke puskesmas apabila
terjadi kasus gigitan hewan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Menyusun kuisioner pertaanyaan
B. Mendata secara langsung ke lapangan terkait warga yang mimiliki hewan yang beresiko
membawa penyakit
C. Mendata secara langsung ke lapangan terkait warga yang memiliki riwayat terkena
gigitan hewan pembawa penyakit
D. Menganalisis hasil kunjungan lapangan dan menyajikannya dalam data tahunan

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit dilaksanakan di 6 desa dan 1
kelurahan dilaksanakan pada bulan berjalan dari januari sampai dengan desember dalam
satu tahun anggaran,

VII. BIAYA
Sumber pembiayaan untuk kegiatan Surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit dari
dana BOK tahun 2023.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Surveilans kasus gigitan hewan pembawa penyakit dilakukan setiap akhir bulan,
dan diakumulasi pada akhir tahun.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilaporkan melalui SKDR dan laporan bulanan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Selawi Penanggung Jawab Surveilans

Saptosirah, S.K.M., M.M. Riyan Haryadi, S.K.M.

Anda mungkin juga menyukai