Anda di halaman 1dari 9

MATERI POKOK 1

ONE HEALTH DALAM EPIDEMIOLOGI DAN


ANALISIS RISIKO
Pendahuluan
Pengertian one health dalam epidemiologi, implementasi epidemiologi untuk memecahkan
masalah kesehatan di masyarakat dengan cara mendeteksi, memprediksi, mencegah,
mempromosikan, menanggulangi, serta monitoring dan mengevaluasi dan menganalisis
risiko yang dilakukan secara deskriptif dan secara analitik agar mampu melakukan one
health dalam epidemiologi dan analisis risiko di tempat kerjanya secara baik dan benar.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti materi pokok pelatihan ini, peserta mampu melakukan implementasi
one health dalam epidemiologi dan analisis risiko yang baik dan benar di Puskesmas

Sub Materi Pokok


Berikut ini adalah sub materi pokok 1:
1. Definisi one health, definisi epidemiologi dan definisi analisis risiko
2. Implementasi One Health dalam epidemiologi dan Analisis Risiko
Uraian Materi Pokok 1

Sebelum anda mempelajari lebih lanjut tentang one health dalam epidemiologi dan
analisis risiko, apa yang anda ketahui tentang one health dalam epidemiologi dan
analisis risiko, dalam Pelatihan Dasar One Health? Anda sebagai seorang
epidemiologi di Puskesmas sebaiknya mengetahui tentang implementasi
epidemiologi untuk memecahkan masalah kesehatan di masyarakat dengan cara
mendeteksi, memprediksi, mencegah, mempromosikan, menanggulangi, serta
monitoring dan mengevaluasi dan analisis risiko yang dilakukan secara deskriptif
dan secara analitik. Dibaca sampai tuntas ya supaya tidak gagal paham. Selamat
belajar!

Definisi One Health, Epidemiologi dan Analisis Risiko


Secara umum, epidemiologi digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan
di masyarakat dengan cara mendeteksi, memprediksi, mencegah, mempromosikan,
menanggulangi, serta monitoring dan mengevaluasi. Penyakit menular masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kematian, dan kecacatan
yang tinggi sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien. Epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari kejadian dan penyebaran penyakit atau masalah
kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, pada sekelompok manusia
tertentu. One health dalam epidemiologi merupakan hubungan binatang, hewan dan
satwa liar dengan timbulnya atau penyebaran penyakit atau masalah kesehatan.
Epidemiologi juga digunakan untuk mencari penyebab dan faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya yang berhubungan dengan kesehatan.
Sebagai ilmu yang mempelajari distribusi penyakit, epidemiologi memiliki peranan
penting dalam aplikasinya. Konsep baru ‘One World, One Medicine, One Health’ saat ini
untuk diperkenalkan secara luas dan berkesinambungan. Para pakar di banyak negara
menghimbau kerjasama yang lebih terintegrasi dan sinergis antara dokter hewan dan
dokter dalam mengantisipasi kebangkitan penyakit-penyakit zoonosis yang berpotensi
epidemik. Dewasa ini berkembangnya penyakit zoonosis yang menyebabkan kematian
pada manusia. Penyakit ini menular secara alamiah dari hewan ke manusia. Lebih dari
35 penyakit yang baru muncul berdasarkan cara penularannya, Penyakit Menular
dikelompokkan menjadi: a. penyakit menular langsung; dan b. penyakit tular vektor dan
binatang pembawa penyakit. Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit
terdiri atas:
a. Malaria;
b. Demam Berdarah;
c. Chikungunya;
d. Filariasis dan Kecacingan;
e. Schistosomiasis;
f. Japanese Encephalitis;
g. Rabies;
h. Antraks
i. Pes;
j. Toxoplasma,
k. Leptospirosis;
l. Flu Burung (Avian Influenza); dan
m. West Nile.

Ancaman ini juga akan berpotensi mempengaruhi perekonomian regional dan


global. Untuk mengantisipasi merebaknya wabah zoonosis diperlukan pemahaman
secara menyeluruh mengenai penyakit atau infeksi tersebut. Selain itu adanya kerjasama
lintas sektor yang dapat memutuskan rantai penyebab timbulnya zoonosis. Salah satu
upaya untuk mencegah penularan penyakit zoonosis adalah dengan meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap penyakit-penyakit
zoonosis strategis melalui sosialisasi. Zoonosis pada manusia dan hewan merupakan
kendala dalam usaha peternakan dan kesehatan manusia. Penyakit ini harus mendapat
perhatian yang serius dari lembaga terkait untuk menekan penyebarannya. Beberapa
kasus zoonosis di Indonesia diduga karena tertular ternak atau hewan kesayangan. Hal
ini menuntut kerja sama yang sinergis antara dokter hewan dan dokter manusia,
termasuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat, terutama pada daerah endemis.
Epidemiologi dan analisis risiko keduanya penting bagi praktik pendekatan One
Health, dan program ilmu kesehatan profesional menggabungkan topik-topik ini sampai
tingkat tertentu dalam kurikulum mereka. Menyadari bahwa pendekatan One Health
bersifat luas dan mencakup banyak disiplin ilmu yang berbeda dari Kesehatan ilmu
(seperti ekonomi, ilmu sosial, hukum dan kebijakan dan banyak lainnya), modul ini
dirancang untuk memperkenalkan mereka yang memiliki sedikit atau tanpa latar belakang
epidemiologi pada sejarah, konsep, teori, terminologi dan praktek miologi epidemi, untuk
meningkatkan kemampuan mereka untuk berkolaborasi dengan ahli epidemiologi

Implementasi One Health dalam Epidemiologi dan Analisis Risiko

Konsep ‘one health’ sudah ada sejak berabad-abad, akan tetapi kolaborasi
semakin diperlukan di abad ini. Kedokteran hewan memiliki akarnya pada kesehatan
manusia. Penyembelihan ternak sebagai salah satu jalan untuk mengendalikan PMK
atau rinderpest, penyakit yang sangat ganas pada sapi, dimulai pada abad ke-18 sebagai
jalan untuk melindungi suplai pangan. Lonie J. King (2008), seorang pakar epidemiologi
mengatakan: Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat adalah suatu rangkaian
kesatuan (continuum); kita tidak harus melihatnya sebagai sistem terpisah. Sebenarnya
dalam konsep tersebut tidak hanya merangkul beberapa sektor bidang medis saja
melainkan sektor lain yang berhubungan dengan lingkungan bahkan lalu lintas. Oleh
karena itu mulai sekarang untuk memberantas zoonosis berkembang semua aspek
dijalankan tanpa memandang tugas siapa. Semua berperan penting dalam
pemberantasan penyakit ini. Kemudian, bagaimana upaya untuk mencegah penularan
penyakit zoonosis pada manusia? Diantaranya dapat melakukan hal-hal sederhana
sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan gejala klinis awal penyakit zoonosis di peternakan atau rumah
potong hewan dan sesegera mungkin melaporkan dan mengambil tindakan
terhadap ternak maupun pekerja yang tertular penyakit
2. Memantau kesehatan ternak dan tata laksana peternakan di tingkat peternak
3. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum mengolah pangan setelah
memegang daging mentah.
4. Menangani karkas atau mengurus ternak
5. Memasak dengan benar daging sapi, daging unggas, dan makanan laut serta
menghindari mengonsumsi makanan mentah atau daging yang kurang masak
6. Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi hewan piaraan atau serangga
7. Menggunakan sarung tangan bila berkebun
8. Menghindari feses kucing saat menyingkirkan bak pasir yang tidak terpakai
9. Jika tergigit anjing atau kucing, segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun
di bawah kucuran air mengalir selama 10-15 menit agar dinding virus yang terbuat
dari lemak rusak oleh sabun dan segera ke dokter atau ke rumah sakit untuk
mendapat vaksinasi
Secara umum, upaya-upaya sederhana yang tersebut di atas merupakan bagian
dari aplikasi epidemiologi terapan, yakni dimensi epidemiologi yang menekankan aplikasi
untuk mengontrol masalah kesehatan atau pengendalian. Epidemiologi terapan dibagi
menjadi beberapa garis besar, di antaranya: upaya pencegahan, promosi kesehatan,
penanggulangan, serta monitoring dan evaluasi.

a. Pencegahan (prevention) merupakan upaya agar tidak terjadi penyakit pada


individu dan komunitas. Pencegahan dalam arti luas mencakup:
b. Pencegahan primordial adalah mencegah terjadinya faktor risiko atau kausa
penyakit.
c. Pencegahan primer adalah mencegah paparan (exposure) dengan faktor risiko
atau kausa, infeksi, ataupun dimulainya proses patogenik.
d. Pencegahan sekunder adalah mencegah penyakit klinis.
e. Pencegahan tersier adalah mencegah akibat-akibat penyakit, seperti kematian,
kecacatan, kekambuhan, komplikasi, dsb. Memprediksi promosi kesehatan
adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka
sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan
kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual.

Selain itu, penting mengetahui jenis-jenis surveilans, yaitu:


1. Surveilans Active Case Detection (ACD) Surveilans aktif adalah penyelenggaraan
surveilans epidemiologi dimana unit surveilans dalam pengumpulan data
dilakukan secara aktif, dimana cara mendapatkan data secara langsung dari
fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, melalui
kegiatan penyelidikan epidemiologi, surveilans aktif puskesmas/ rumah sakit,
survei khusus dan kegiatan lainnya.
2. Surveilans Passive Case Detection (PCD) Surveilans pasif adalah
penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans dalam
pengumpulan data dilakukan secara pasif dengan cara menerima data dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam
bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan/kematian,
laporan
3. Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based Surveillance) Surveilans EBS adalah
upaya menangkap informasi secara cepat dan terorganisir mengenai kejadian-
kejadian yang mempunyai potensi risiko bagi kesehatan masyarakat. Informasi
tersebut dapat berupa rumor atau laporan-laporan ad-hok yang disampaikan
melalui saluran formal (sistem pelaporan rutin yang ada) dan informal (media,
petugas kesehatan, LSM, dll). Sistem EBS digunakan untuk melaporkan kejadian
penyakit potensial wabah yang bersumber dari laporan cepat oleh petugas
kesehatan atau dari berbagai sumber lain. Laporan yang diterima akan dilakukan
verifikasi oleh Tim untuk kemudian diambil tindakan yang diperlukan sesuai
dengan penyakit yang dilaporkan.
SEKARANG SAYA TAHU

1. Secara umum, epidemiologi digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan di


masyarakat dengan cara mendeteksi, memprediksi, mencegah, mempromosikan,
menanggulangi, serta monitoring dan mengevaluasi. Penyakit menular masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kematian, dan
kecacatan yang tinggi sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan
melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan
efisien. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian dan penyebaran penyakit
atau masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, pada
sekelompok manusia tertentu. One health dalam epidemiologi merupakan hubungan
binatang, hewan dan satwa liar dengan timbulnya atau penyebaran penyakit atau
masalah kesehatan. Epidemiologi juga digunakan untuk mencari penyebab dan faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya yang berhubungan dengan kesehatan.
2. Konsepsi ‘one health’ sudah ada sejak berabad-abad, akan tetapi kolaborasi semakin
diperlukan di abad ini. Kedokteran hewan memiliki akarnya pada kesehatan manusia.
Penyembelihan ternak sebagai salah satu jalan untuk mengendalikan PMK atau
rinderpest, penyakit yang sangat ganas pada sapi, dimulai pada abad ke-18 sebagai
jalan untuk melindungi suplai pangan. Lonie J. King (2008), seorang pakar
epidemiologi mengatakan: Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat adalah suatu
rangkaian kesatuan (continuum); kita tidak harus melihatnya sebagai sistem terpisah.
Sebenarnya dalam konsep tersebut tidak hanya merangkul beberapa sektor bidang
medis saja melainkan sektor lain yang berhubungan dengan lingkungan bahkan lalu
lintas.

Anda mungkin juga menyukai