Anda di halaman 1dari 4

TUGAS JURNAL ONE HEALTH

Disusun Oleh:
Mohamad Fadli 03011195
Azmi Kamil 03012046
Clara Elitha 03012060

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 10 JUNI – 17 AGUSTUS 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
Emerging Zoonoses: the “One HealthApproach”

Giulia RABOZZI1, Luigi BONIZZI2, Eleonora CRESPI1, Chiara


SOMARUGA1, Maryam SOKOOTI1, Ramin TABIBI1, Francesca VELLERE1,
Gabri BRAMBILLA1 and Claudio COLOSIO1

RANGKUMAN
Zoonosis menunjukan risiko kesehatan masyarakat baru-baru ini terutama oleh penyebaran
penyakit manusia yang sebelumnya tidak diketahui,infeksi muncul dari waduk hewan seperti
sindrom pernapasan akut berat dan flu burung disebabkan oleh H5N1-virus. Wabah ini telah
menunjukkan bahwa kegiatan pembiakan hewan dapat menimbulkan risiko kesehatan
masyarakat secara signifikan. Sampai sekarang, risiko zoonosis telah diremehkan, terutama
dalam aturan bekerja. Kemunculan ataupun muncul kembali bakteri (Mycobacterium bovis dan
Brucella SPP) atau virus (virus hepatitis E) menunjukkan bahwa zoonosis harus dipertimbangkan
sebagai risiko yang muncul dalam pembibitan Agri-budaya dan hewan harus diatasi dengan
intervensi pencegahan yang spesifik. Kerjasama dan interaksi yang erat antara dokter hewan,
dokter kesehatan kerja dan operator kesehatan masyarakat diperlukan, untuk strategi di seluruh
dunia agar memperluas kolaborasi yang lebih disiplin serta komunikasi dalam semua aspek
perawatan kesehatan untuk manusia, hewan dan lingkungan. Ini merupakan satu pendekatan
kesehatan yang di harapkan dapat terjadi.

Menurut WHO sebuah zoonosis dapat didefinisikan sebagai "setiap penyakit atau infeksi
yang disebabkan oleh semua jenis agen (bakteri, parasit, jamur, virus dan agen yang tidak
konvensional) menular dari hewan vertebrata ke manusia begitu pula sebaliknya. Selama
beberapa dekade terakhir, risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh zoonosis dilihat dari
terjadinya wabah dan epidemi penyakit menular pada manusia yang tidak diketahui penyebabnya
yang muncul dari waduk hewan seperti virus Ebola, virus West Nile, Nipah virus, HANTA virus,
penyakit Creutzfeldt-Jakob.
Baru-baru ini, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), virus highly pathogenic avian
influenza (HPAI), telah menunjukkan bahwa agen biologi dan kegiatan pembiakan hewan dapat
menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan, karena beberapa penyakit menular
melalui hewan tidak hanya endemik tetapi juga rentan terhadap epidemi, seperti Leptospirosis,
Brucellosis dan rabies. Oleh karena itu, agen ini berpotensi dapat menyebabkan epidemi setiap
saat. Hal tersebut telah dibuktikan dari epidemi yang terjadi pada sektor pengembangbiakan
hewan dan pada beberapa kasus spesifik dan diidentifikasi dari pengembangbiakan hewan dan
modalitas makanan.
Kesimpulannya, yang terpenting adalah bahwa "satu konsep kesehatan” adalah strategi di
seluruh dunia untuk memperluas kolaborasi yang lebih disiplin serta komunikasi dalam berbagai
semua aspek perawatan kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan. Namun, "satu
pendekatan kesehatan" tetap dikenal sedikit di luar sektor khusus dan lembaga yang berkaitan
dengan penyakit infeksi dan terutama zoonoses. Sektor kesehatan masyarakat nasional dan
regional harus mengutamakan sistem surveilans dan diagnosis yang ditingkatkan kembali dan
menimbulkan patogen yang muncul. Sebuah kolaborasi yang luas di antara klinisi, pekerja
kesehatan masyarakat, kedokteran hewan dan pejabat kesehatan masyarakat memerlukan strategi
yang tepat untuk memastikan pencegahan dan pengelolaan infeksi tersebut. Selain itu, negara
maju harus berinvestasi dalam pembentukan dan penguatan sistem surveilans di negara-daerah
yang terbatas sumber dayanya, mengingat munculnya penyakit zoonosis internasional yang
signifikan.

Berdasarkan peraturan kesehatan internasional yang baru, harus ditekankan untuk


membangun kesadaran dan kemampuan respon yang sesuai di semua negara dan
mempromosikan kolaborasi dan koordinasi yang lebih disiplin. Mengintegrasikan sistem
peringatan dini dari organisasi internasional harus dilakukan untuk memudahkan jalan keluar
deteksi dari penyakit menular demi kepentingan kesehatan masyarakat internasional. Akhirnya,
pengurangan risiko zoonosis di peternakan harus menjadi prioritas dalam rangka meningkatkan
kesehatan secara keseluruhan manusia dan hewan. Untuk mencapai tujuan ini, butuh kerjasama
dan interaksi yang erat antara dokter hewan, dokter kesehatan kerja dan operator kesehatan
masyarakat diperlukan.

PENDAPAT
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian zoonosis pada manusia, yaitu
dengan pendekatan One Health, berupa :

1. Kesehatan masyarakat secara nasional maupun regional memprioritaskan sistem


surveilans dan diagnosis pada kemunculan pathogen.
2. Selama ini penyakit menular melalui hewan diremehkan terutama dalam pekerjaan di
mana penyakit tersebut dapat meningkatkan resiko wabah.

3. Dibutuhkan kerjasama antara pekerja kesehatan masyarakat, dokter hewan, dokter


kesehatan kerja, pejabat kesehatan masyarakat untuk membuat strategi yang tepat dan
memastikan pencegahan serta pengelolaan penyakit tersebut.

4. Selain itu, Negara maju harus berinvestasi dalam pembentukan dan penguatan system
surveilans di Negara – daerah yang terbatas sumber dayanya, mengingat munculnya
penyakit zoonosis internasional yang signifikan.

5. Membangun kesadaran dan kemampuan respon yang sesuai di semua Negara dan
mempromosikan kolaborasi dan koordinasi yang lebih disiplin.

6. Dengan mengintergrasikan sistem peringatan dini dari organisasi internasional harus


dilakukan untuk memudahkan deteksi dari penyakit menular demi kepentingan kesehatan
masyarakat internasional.

Anda mungkin juga menyukai