BAB I PENDAHULLUAN
A.Latar Belakang
tidak memperlihatkan gejala klinis yang nyata. Infeksi T. gondii merupakan penyebab
utama kematian janin karena T. gondii dapat ditularkan ke janin melalui plasenta
(transplasenta) dari ibu yang terinfeksi atau saat melahirkan pervaginam.
Selanjutnya, toksoplasmosis terlibat dalam aborsi, prematur, kelahiran mati dan
kematian postnatal awal. T. gondii juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada
organ jaringan yang berbeda dari inang terinfeksi yang tergantung pada tempat di
mana bentuk kista nya. Mekanisme imunitas toxoplasmosis yang seperti apa yang
dapat mempengaruhi terjadinya blighted ovum sampai sekarang belum diketahui
secara pasti. Hal ini kemungkinan dikarenakan oleh sulitnya memperoleh bahan
biopsi yang cocok, penyelidikan gagal untuk memberikan data informatif pada tahap
infeksi dan pengaruh perlakuan yang diberikan. Faktor biaya juga tidak dipungkiri
menjadi kendala karena biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit baik dari
segi pegumpulan sampel maupun pada proses penelitiannya sendiri. Oleh karena itu
sebagai mahasiswa kesmas unsoed mempunyai peran yang penting dalam
memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga
berkontribusi dalam meminimalkan kemungkinan timbulnya komplikasi Berdasarkan
fenomena tersebut penulis merasa tertarik untuk memberikan informasi dan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama ibu hamil demi pencegahan
penyakit toxoplasmosis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
untuk membuka wawasan dan cara berpikir kita agar dapat memahami berapa
pentingnya menjaga kesehatan terutama pada penyakit malaria
2) Tujuan Khusus
tentang
Toxsoplasma
gondii
A Kesehatan Secara Umum Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah
proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai halhal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan
lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa
pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia
tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang
pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan
masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan. 5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
B. Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar
manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja
dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat
Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Tujuan dan ruang lingkup
kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus.
Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman
pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular. Adapun tujuan dan
ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau
pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya
berupa:.
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan
dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran
hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk
hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan
D. Tujuan Pembangunan Kesehatan Untuk jangka panjang pembangunan bidang
kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
B. Pengertian Sakit. Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan illness dan
disease perbedaan kedua istilah ini sebagai berikut;
1. Illness:
Konsepnya abstrak.
Sifatnya subyektif.
2. Disease:
Ketidak bahagian.
Kehilangan kegembiraan.
Ketegangan.
Keragu-raguan.
Spontan.
C. Sakit. Sakit merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia
diantaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian. Sakit menurut Bauman, 1985.
mengemukakan tiga kriteria dari keadaan sakit:
Adanya gejala
Sehat jiwa tak dapat dijelaskan dengan konsep sederhana dan item tunggal
dari perilaku tidak adekuat
Kriteria untuk menilai sehat jiwa harus dalam bentuk yang operasional
dengan sekala dan utama. Masing-masing kriteria dengan rentang.
Sikap positif pada diri sendiri, menerima diri sendiri identitas diri yang
memadai, penilaian yang realistik terhadap kemampuan dan kekurangannya.
yang biasanya ditemukan dalam tinja di tanah, tumbuhan dan sayuran. Definisi
Penyakit Toxsoplasmosis Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi vertebrata obligat intraselular, parasit protozoa yakni Toxoplasma gondii.
Biasanya menyerang binatang menyusui, burung, dan manusia. Pola transmisinya
adalah transpalsenta pada wanita hamil. Mempunyai masa inkubasi 10 23 hari bila
penularan melalui makanan (daging yang kurang matang) dan 5 20 hari bila
penularanya melalui kucing. Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang
disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Parasit ini menginfeksi hewan
berdarah panas, termasuk manusia, tetapi tuan rumah (host) utamanya adalah
kucing. Hewan atau manusia terinfeksi melalui makanan daging yang terinfeksi, atau
tanpa sengaja mengkonsumsi kotoran kucing yang terdapat toxoplasma, atau
penularan bisa juga penularan secara vertikal dari ibu ke janin. Sampai dengan
sepertiga dari populasi manusia di dunia diperkirakan membawa infeksi Toxoplasma.
Catatan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan bahwa seroprevalensi
secara keseluruhan di Amerika Serikat sebagaimana ditetapkan dengan spesimen
yang dikumpulkan oleh Kesehatan Nasional dan Pemeriksaan Gizi Survey
(NHANES) antara tahun 1999 dan 2004 ditemukan 10,8% manusia terinfeksi
toxoplasma, dengan prevalensi pada wanita usia subur (15 sampai 44 tahun)
sebesar 11%. Penelitian lain mangatakan bahwa prevalensi di AS sebesar 22,5%.
Penelitian yang sama mengklaim seroprevalensi dari 75% di El Salvador.
Sedangkan sebuah sampel dari 273 orang di pedesaan Prancis diukur pada
prevalensi 47%. Perjalanan Penyakit Toxoplasma Selama beberapa minggu pertama
setelah terpapar, infeksi biasanya menyebabkan gejala penyakit yang ringan seperti
flu atau malah gejala penyakit tidak nampak. Pada manusia dengan sistem
kekebalan yang lemah, seperti pasien AIDS atau wanita hamil, bisa menjadi sakit
parah, dan kadang-kadang bisa berakibat fatal. Parasit ini dapat menyebabkan
ensefalitis (radang otak) dan penyakit neurologis, dan dapat mempengaruhi jantung,
hati, telinga bagian dalam, dan mata (korioretinitis). Penelitian terbaru juga
mengaitkan antara toksoplasmosis dengan kanker otak, gangguan perhatian defisit
hiperaktif, gangguan obsesif kompulsif, dan skizofrenia.
ikut mati. Toxoplasma membentuk pseudocyste dalam jaringan tubuh atau jaringanjaringan tubuh hewan yang diserangnya secara khronis. Bentuk pseudocyste ini
lebih tahan dan dapat bertindak sebagai penyebar toxoplasmosis.
D. Siklus Hidup dan Morfologi Toxoplasmosis. Toxoplasma gondii terdapat dalam 3
bentuk yaitu bentuk trofozoit, kista, clan Ookista. Trofozoit berbentuk oval dengan
ukuran 3-7 um, dapat menginvasi semua sel mamalia yang memiliki inti sel. Dapat
ditemukan dalam jaringan selama masa akut dari infeksi. Bila infeksi menjadi kronis
trofozoit dalam jaringan akan membelah secara lambat dan disebut bradizoit. Bentuk
kedua adalah kista yang terdapat dalam jaringan dengan jumlah ribuan berukuran
10-100 um. Kista penting untuk transmisi aan paling banyak terdapat dalam otot
rangka, otot jantung dan susunan syaraf pusat. Bentuk yang ke tiga adalah bentuk
Ookista yang berukuran 10-12 um. Ookista terbentuk di sel mukosa usus kucing dan
dikeluarkan bersamaan dengan feces kucing. Dalam epitel usus kucing berlangsung
siklus aseksual atau schizogoni dan siklus atau gametogeni dan sporogoni. Yang
menghasilkan ookista dan clikeluarkan bersama feces kucing. Kucing yang
mengandung toxoplasma gondii dalam sekali exkresi akan mengeluarkan jutaan
ookista. Bila ookista ini tertelan oleh hospes perantara seperti manusia, sapi,
kambing atau kucing maka pada berbagai jaringan hospes perantara akan dibentuk
kelompok-kelompok trofozoit yang membelah secara aktif. Pada hospes perantara
tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista. Bila
kucing makan tikus yang mengandung kista maka terbentuk kembali stadium
seksual di dalam usus halos kucing tersebut.
E. Cara Penularan Toxoplasmosis Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging
mentah atau kurang matang yang mengandung kista. Infeksi ookista dapat
ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih.
Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi
penyakit ini. Infeksi juga terjadi di laboratorium, pada peneliti yang bekerja dengan
menggunakan hewan percobaan yang terinfeksi dengan toxoplasmosis atau melalui
jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan toxoplasma
gondii. Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena
infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung ookista dan
yang dimasak kurang matang. Kemungkinan ke dua adalah melalui hewan
peliharaan. Hal ini terbutki bahwa di negara Eropa yang banyak memelihara hewan
peliharaan yang suka makan daging mentah mempunyai frekuensi toxoplasmosis
lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.
F. Patologi dan Gambaran klinik Pada manusia dewasa dengan daya tahan tubuh
yang baik biasanya hanya memberikan gejala minimal dan bahkan sering tidak
menimbulkan gejala. Apabila menimbulkan gejala, maka gejalanya tidak khas seperti
: demam, nyeri otot, sakit tenggorokan,kadang-kadang nyeri dan ada pembesaran
kelenjar limfe servikalis posterior, supraklavikula dan suboksiput. Pada infeksi berat,
meskipun jarang, dapat terjadi sakit kepala, muntah, depresi, nyeri otot, pnemonia,
hepatitis, miokarditis, ensefalitis, delirium dan dapat terjadi kejang. Sesudah terjadi
penularan, parasit dengan perantara aliran darah akan dapat mencapai berbagai
macam organ misalnya otak, sumsum tulang belakang, mata, paru-paru, hati, limpa,
sumsum ulang, kelenjar limfe dan otot jantung. Gejala-gejala klinik pada
toksoplasmosis pada umumnya sesuai dengan kelainan patologi yang terjadi yang
dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu gejala-gejala klinik pada
toksoplasmosis congenital dan toksoplasmosis didapat.
BAB IV PENUTUP
itu berlebihan,
penghinaan......,,
hanya
wanita
apa adanya.....
THATY ^^
ARTIKEL KU
2013 (6)
Mei (2)
April (4)
g
n
a
y
a
C
y
t
a
h
T