Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
1. Sejarah Perumusan
Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah disahkan oleh Mutamar Muhammadiyah ke-37
yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta. Dalam sidang Tanwir menjelang
Muktamar ke-37 dibahas berbagai masalah yang akan dijadakan acara Mutamar, antara lain
dibahas tentang perlunya tajdid di segala bidang, termasuk tajdid ideologi Muhammadiyah.
Gagasan tersebut dapat diterima oleh sidang, dan untuk merumuskannya, oleh sidang
diserahkan kepada suatu panitia. Hasil rumusan dari panitia ini selanjutnya dibawa ke Mutamar
ke37. Setelah melalui berbagai pembahasan akhirnya disetujui oleh Mutamar dengan catatan
agar rumusan tersebut disempurnakan oleh PP Muhammadiyah.
Rumusan PP Muhammadiyah dalam hal ini biro ideologi yang melaksanakan amanat dan tugas
dari Mutamar seterusnya menyerahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo.
2. Matan atau Teks
Rumusan yang kemudian menjadi gagasan adalah sebagai berikut:
KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam, bercita-cita dan berkerja untuk terwujudnya
masyarakat utama adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT untuk melaksanakan fungsi dan
misi manusia sebagai hamba dan khalifah dimuka bumi.
Muhammadiyah juga berkeyakinan bahwa islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul-Nya sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi
penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa dan menjamin kesejahteraan materil dan spiritual duniawi dan ukhrowi.
Muhammadiyah dalam mengamalkan islam juga berdasarkan Al Quran kitab Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan sunah Rasul yang berisi penjelasan dan
pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan
menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam.
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidangbidang aqidah, ahlak, ibadah, muamalat duniawiyah.
Dalam bidang aqidah muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya aqidah islam yang murni
bersih dari gejala-gejala kemusrikan, bidah dan khurofat tanpa mengabaikan prinsip toleransi
menurut ajaran islam , sedangkan dalam bidang aqlak, muhammadiyah bekerja untuk tegaknya

nilai-nilai aqlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al Quran dan sunah Rosul,
tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
Muhammadiyah dalam bidang ibadah bekerja sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW tanpa
tambahan dan perubahan dari manusia, sedangkan dalam muamalat duniawiyah (pengolahan
dunia dan pembinaan masyarakat)denagn berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapatkan karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan
Negara republik Indonesia berfalsafah pancasila,agar menjadikan Negara yang adil dan makmur
diridhoi Allah SWT.
Rumusan Matan keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah terdiri dari lima angka,kelima angka
tersebut dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Pokok-pokok persoalan yang besifat ideologis sebagaimana tersimpul dalam angka satu dan
dua adalah:

1) Dasar

: Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam

2) Cita-cita

: Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat


utama adil makmur yang di ridhoi oleh Allah SWT.

3) Ajaran

: Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan dasar


dalam mencapai cita-cita ajaran islam yaitu agama
Allah,hidayat dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa,dan menjamin kesejahteraan hidup
materi dan spiritual duniawi dan ukhrowi.

Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah ditentukan dan disinari oleh islam ,islam sebagai
sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah.Hidup beribadah
menurut ajaran islam adalah hidup bertaqarub kepada Allah denagan menunaikan amanat
serata mematuhi ketentuan yang telah menjadi peraturan agar mendapatkan ridho dari Allah
SWT.
4. Faham Agama
Agama islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Ra
sulNya sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW .Nabi Muhammad SAW sebagai nabi
terakir yang di utus Allah dengan membawa syariat agama yang sempurna untuk seluruh umat
sepanjang masa.Oleh karena itu agama yang diturunkan Nabi Muhammad SAW tetap berlaku
sekarang dan untuk masa-masa yang akan datang.Ajaran islam telah menegaskan bahwa islam
diturunkan kepada umat manusia tidak lain untuk menyebar luaskan rahmat Allah diseluruh alam
,sehingga jelas bahwa fungsi utama agama islam adalah sebagai pengayoman bagi hidup dan
kehidupan umat manusia dimana dan kapanpun juga Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam

melaksanakan agama hendaknya dilakukan berdasarkan pengertian yang benar dengan denag
jalan ijtihad dan ittiba.Muhammadiyah dalam agama ,baik bagi kehidupan perorangan ataupun
bagi kehidupan kemasyarakatan dan gerakan adalah dengan dasar-dasar dengan dilakukannya
musyawarah oleh para ahlinya,denagan cara yanmg sudah lazim dikenal denagn istilah tarjih.
Tarjih adalah usaha membanding-bandingkan berbagi para ulama ahlinya kemudian mengambil
pendapat yang didukung oleh alas an dalil yang paling laut.
5. Fungsi dan Misi Muhammadiyah
Berdasar keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumber ajaran islam yang murni
,muhammadiyah menyadari akan kewajibanya berjuang dan mengajak segenap golongan dan
lapaisan bangsa Indonesia untuk mengatur dan membnagun tanah air dan Negara republik
Indoneia sehinga tercapai kebahagian materiil dan spiritual yang di ridhoi Allah SWA .Semua
yang ingin dilaksanakan dan dicapai Muhammadiyah bukanlah hal yang baru tetapi
wajar,sedangkan pola perjuangan muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai
keyakinan dan ciuta-cita hidupnya dalam masyarakat Negara republik Indonesia,satu-atunya
jalan yang ditempuh ialah menggunakan dakwah islam dan amar makruf nahi mungkar dalam
arti dan proporsi yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai