Di susun
Oleh:
KENCANA NALTIPIONA
RANI SOPIA
HANIFAH RAMADHANI
Dosen Pengampu
Ns.Milya novera M,kep
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia, serta
taufik, dan hidayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan
sebaik-baiknya dan tepat waktu. Kelompok kami juga mengucapkan terimakasih
banyak kepada setiap dukungan yang telah mendorong kelompok untuk
menyelesaikan tugas asuhan keperawatan penyakit infeksi ini.
Kelompok kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai "penyakit infeksi" kelompok kami juga
menyadari sepenuhnya didalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kelompok kami mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan dari para
pembaca demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak adanya sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk para pembaca.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
2. Tujuan Khusus :
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini kami memfokuskan lingkup penulisan mengenai asuhan
keperawatan komunita sagregat pada masalah kesehatan populasi penyakit infeksi
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi Penyakit Infeksi
Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen,
dengan/tanpa disertai gejala klinik. (Permenkes, 2017).
Infeksi merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi
(organisme), dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik. (Buku
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI), 2019). (PPI), 2019).
Penyakit Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang
berkembang biaknya mikroorgan biaknya mikroorganisme yaitu isme yaitu bakteri,
virus,jamur, bakteri, virus,jamur, prion, dan prion, dan protozoa ke dalam tubuh sehingg
protozoa ke dalam tubuh sehingga menyebabkan kerus a menyebabkan kerusakan organ.
(Brooks akan organ. (Brooks et al., 2013).
Penyakit infeksi merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi
(organisme) yang disertai adanya respon imun dan gejala klinik.(Buku Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi (PPI), 2019)
b) Tahap Inkubasi
Setelah masuk ke tubuh pejamu, mikroba patogen mulai bereaksi, namuntanda dan
gejala penyakit belum tampak.Saat mulai masuknya mikrobapatogen ke tubuh
pejamu hingga saat munculnya tanda dan gejala penyakitdisebut
inkubasi.Masa inkubasi satu penyakit berbeda dengan penyakit lainnya, ada yang
hanya beberapa jam, dan ada pula yang bertahun-tahun.
c) Tahap Klinis
Merupakan tahap terganggunya fungsi organ yang dapat memunculkan tanda dan
gejala penyakit. Dalam perkembangannya, penyakit akan berjalan secara bertahap.
Pada tahap awal, tanda dan gejala penyakit masih ringan.Penderita masih mampu
melakukan aktivitas sehari-hari.Jika bertambah parah,penderita sudah tidak mampu
lagi melakukan aktivitas sehari-hari.
a. Tuberkulosis
sistem imun yang lemah seperti penderita HIV,orang yang sudah tertular bakteri ini
dalam kurun waktu 2 tahun atau lebih,mempunyai penyakit sistemik, pecandu alkohol
atau orang dengan kondisiimun tubuh yang sulit dalam melawan bakteri ini
kemungkinan tertular dan menderita TBC jauh lebih tinggi dari pada orang lain dengan
sistem imun normal. Gejala TBC akan mengalami batuk parah yang disertai dengan
darah dan dahak selama kurang lebih 2 minggu atau bahkan lebih. Penderita juga akan
merasakan sakit di dada, sakit atau kelelahan, kehilangan berat badan, kurangnafsu
makan, menggigil, demam dan berkeringat dingin di malam hari.
Sebenarnya virus HIV sama seperti virus yang lain seperti virus flu, tetapi jika
virus flu bisa disembuhkan dengan sistem imun tubuh, berbeda dengan virus HIV. Pada
virus HIV, sistem imun tidak bisa menyingkirkan nya. Maka virus HIV akan terus
menetap di dalam tubuh penderita hingga meninggal.Virus HIV dapat hidup dan tinggal
di dalam tubuh penderita dalam jangka waktu yang sangat lama.Virus HIV
menyerang T-sel dan CD4 sel di dalam sistem imun tubuh, yang merupakan kunci
penting dari sistem imun.Karena tugas T-sel dan CD4 sel adalah untuk melawan infeksi
dan penyakit yang masuk kedalam tubuh dan menyerang sistem imun. Tetapi pada
kasus HIV, Tsel dan CD4 sel lah yang diserang, dengan cara menduplikasi T-sel dan
CD4sel menjadi virus HIV lalu menghancurkan sistem imun tubuh. Jika CD4 selsudah
terlalu banyak hancur, sehingga sistem imun tubuh tidak bisa melawan virus HIV lagi,
maka infeksi ini akan berlanjut menjadi AIDS.Pada awal gejala, setelah 2-4 minggu
setelah tertular pasien akan merasakan gejala flu berat, gejala ini disebut dengan Acute
RetroviralSyndrome (ARS) yang merupakan respon umum dari sistem imun
terhadapvirus HIV. Gejala flu berat yang sering terjadi pada tahap awal adalah
demam,sakit tenggorokan, mudah lelah, sakit dan ngilu pada otot dan sendi-sendi
dan sakit kepala. Setelah beberapa lama, pasien akan memasuki tahap klinis laten. Pada
tahap ini pasien sama sekali tidak akan merasakan adanya gejala di dalamtubuhnya
atau hanya gejala kecil yang dirasakan. Hal ini terjadi karena virusHIV akan berdiam di
dalam tubuh dan sedikit menduplikasikan virusnya.Tetapi walaupun dalam fase laten,
virus HIV tidak mati dan dapat juga menular. Fase ini dapat terjadi selama puluhan
tahun bahkan ada yang bisalebih cepat.Pada fase terakhir, HIV akan berlanjut menjadi
AIDS yang memiliki gejala penurunan berat tubuh secara signifikan, demam
tinggi dan tidak sembuh, keringat yang banyak di malam hari, kelelahan yang parah
dan tidakdapat dijelaskan secara pasti, pembengkakan kelenjar limfe (di
ketiak,selangkangan atau leher), diare yang berlangsung lebih dari seminggu, lukapada
(mulut, anus, dan alat kelamin), pneumonia, terdapat bercak berwarna(merah, coklat,
merah muda atau keunguan di bawah kulit atau di dalam mulut,hidung atau kelopak
c. Hepatitis C
Virus hepatitis C menyerang organ hati. Hepatitis C dapat terjadi karena
komplikasi dari hepatitis yang lain, cirrhosis, kanker hati dan transplantasi organ hati.
Virus hepatitis C diklasifikasikan ke dalam famili Flaviviridae, diambil dari bahasa latin
Flavus. Semua virus dari famili ini dapat membuat penyakit jaundice yaitu penyakit
kuning. Virus hepatitis C tidak menghancurkan sel hepatosit dari organ hati.Tetapi
seperti penyakit periodontitis, kerusakan yang ditimbulkan oleh virus hepatitis C adalah
peradangan akibat dari reaksi sistem imun tubuh yang diserangnya.
Infeksi oleh VHC dapat diidentifikasi dengan memeriksa antibodi
yangdibentuk tubuh terhadap VHC bila virus ini menginfeksi dan memeriksapartikel
virus dengan pemeriksaan molekuler.Tidak seperti hepatitis B,pemeriksaan
konvensional untuk mendeteksi antigen VHC tidak tersedia.Diagnosis infeksi VHC
membutuhkan pemeriksaan baiknantibodi (anti-VHC)maupun VHC RNA.
Pemeriksaan ini ditandatai dengan peningkatan ALT dandurasinya karena berguna
untuk mengetahui kadar virus dalam darah. Setelahpaparan akut, VHC RNA biasanya
terdeteksi dalam serum sebelum antibodi.VHC RNA dapat diidentifikasi paling cepat
dua minggu setelah paparan,sedangkan anti- VHC biasanya tidak terdeteksi sebelum
minggu ke 8 sampai 12.Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan
pemeriksaan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Recombinant
Immuno Blot Assay(RIBA). Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah
Polymerase ChainReaction (PCR). Pemeriksaan ini mendeteksi sejumlah kecil zat
genetik darivirus hepatitis C.
a) Infeksivitasi
dan menyesuaikan diri, serta bertempat tinggal pada jaringan tubuh pejamu.
b) Patogenitas
c) Virulensi
d) Toksigenitas
e) Antigenitas
Walaupun sebenarnya setiap infeksi dapat diperoleh dari pasien atau staf fasilitas
kesehatan ada beberapa organisme patogen tertentu yang terutamaberkaitan dengan
infeksi di fasilitas kesehatan, dan beberapa jarang menyebabkan infeksi dalam
c. Lingkungan
Tempat ketika pasien ditangani mempunyai suatu pengaruh penting pada
kemungkian infeksi yang diperolehnya serta pada sifat infeksinya.Berbagailokasi di
fasilitas kesehatan yang berbeda mempunyai infeksi tersendiri.Suatu tujuan dalam
pengendalian infeksi rumah sakit adalah untukmeminimalkan infeksi dari bahaya
mikroba patogen yang didapat di luarrumah sakit.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah suatu upaya yang ditujukan
untuk mencegah transmisi penyakit menular di semua tempat pelayanan
kesehatan.Pencegahan memiliki arti mencegah agar tidak terjadi infeksi,sedangkan
pengendalian memiliki arti meminimalisasi resiko terjadinya infeksi.Dengan
demikian, tujuan utama dari pelaksanaan program ini adalah mencegahdan
mengendalikan infeksi dengan cara menghambat pertumbuhan dan transmisimikroba
yang berasal dari sumber di sekitar penderita yang sedang dirawat. Infeksi Terkait
Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections)yang selanjutnya disingkat
HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selamaperawatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketikamasuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalamrumah sakit tapi muncul setelah pasien
pulang, juga infeksi karena pekerjaan padapetugas rumah sakit dan tenaga kesehatan
terkait proses pelayanan kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan.
1. Kebersihan Tangan
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. Dengan
munculnya Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) dan Hepatitis C, serta
meningkatnya kasus Tuberculosis (TBC),pemakaian APD menjadi sangat penting
dalam melindungi petugas. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator
Partikulat, pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
Konsep ini meliputi cara memproses instrumen yang kotor, sarung tangan,
linen, dan alat yang akan dipakai kembali dengan menggunakanlarutan klorin 0,5%,
mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh sertamemilih proses penanganan
yang akan digunakan secara tepat.Penatalaksanaan ini dapat dilakukan dengan
precleaning, pencucian danpembersihan, Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), serta
sterilisasi.
4. Pengendalian Lingkungan
5. Pengolahan Limbah
6. Penatalaksanaan Linen
8. Penempatan Pasien
Penerapan program ini diberikan pada pasien yang telah atau sedang dicurigai
menderita penyakit menular. Pasien akan ditempatkan dalam suaturuangan
tersendiri untuk meminimalkan proses penularan pada orang lain.
Jarum yang digunakan untuk menyuntik sebaiknya jarum yang steril dan sekali
pakai pada setiap kali suntikan.
BAB III
Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
a. Desa/kampung olo merupakan satu diantara desa yang berada di kabupaten olo
padang barat. Luas Wilayah daratan Desa olo kurang lebih 28,43 km². Dusun-
dusun yang terdapat di Desa olo antara lain Dusun olo ladang, ujung pandan,
koto merapak dan ujung gurun.Jumlah penduduk di desa olo kurang lebih
sebanyak 5,887 dengan perbandingan 3,074 laki dan 2,813 perempuan. Fasilitas
kesehatan di desa olo terdapat satu Puskesmas dan satu Polindes/ Poskesdes.
b. Riwayat :
1) Usia penderita :
Anak : 15 – 29
3) Riwayat utama : -
4) Konflik : -
2. Data Demografi
• Pria 3.074
•Wanita 2.813
Pendidikan Frekuensi
TK 985
SD 1.256
SMP 743
SMA 699
Total 5.887
Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan terdiri dari belum sekolah yaitu bayi
sampai balita 0-5 tahun sebanyak 1.034 anak, tidak sekolah sebanyak 789, TK
sebanyak 985 orang, SD terdiri dari anak usia sekolah dan masyarakat yang hanya
lulusan SD 1.256, SMP terdiri dari anak remaja dan masyarakat yang lulusan SMP 743,
SMA terdiri dari remaja dan masyarakat yang lulusan SMA sebanyak 669 dan
perguruan tinggi terdiri dari masyarakat yang menempuh perguruan tinggi sebanyak
411.
b. Distribusi Pekerjaan
Distribusi pekerjaan yakni pelajar/belum bekerja terdiri dari anak belum sekolah
dan pelajar SD, SMP, SMA, dan mahasiswa Universitas banyak 1.545, tidak
bekerja atau IRT sebanyak 993, PNS sebanyak 1.095, TNI/ POLRI sebanyak 162,
pensiunan 907,swasta sebanyak 1.185.
Islam 1.147
Kristen 1.564
Katolik 1.347
Budha 856
Hindu 345
Tionghoa 628
Total 5.887
Kondisi air 17
Berbau 23
Berasa 11
Jumlah 2.421
a. Kualitas air
Kualitas air yang terdapat dalam desa olo sebagian besar tidak berasa/tidak
berwarna dan hanya terdapat 17 berwarna, 23 berbau, 11 berasa. DesaLingga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari ada yang memakai air sungai, sumur dan ada yang
menggunakan PAM.
b. Pembuangan limbah
Respan 167
selokan 173
Sembarangan tempat 49
Jumlah 389
c. Kualitas udara
Kualitas udara di desa olo cukup bersih tidak ada polusi udara, karena desa tersebut
masih banyak terdapat pohon- pohon rindang dan jauh dari polusi udara seperti
asap kendaraan dan pabrik
d. Perumahan
Permanen 224
Tidak permanen 0
Jumlah 3.321
Kepemilikan Frekuensi
Numpang 876
Sewa 1.103
Jumlah 3.321
Status kepemilikan rumah sebanyak 1.342 kepala keluarga rumah milik sendiri,876
b. Komunikasi
1. Komunikasi Formal : Informasi kesehatan melalui komunikasiformal seperti
surat kabar, radio, dan Tv namun seiring zaman penggunaan surat kabar sudah
mulai berkurang, yangmendengarkan melalui radio masih terdapat beberapa
orang saja,dan televisi sebagian besar.
2. Komunikasi Informal : Masyarakat juga biasa memperoleh informasi kesehatan
dari 1 papan pengumuman di desa, beberapa mendapatkan leaflet dan brosur
dari rumah sakit dan seiringzaman sebagian besar masyarakat menerima
informasi kesehatan melalui smathphone.
c. Pendidikan
1. Sekolah yang ada dikomunitas : Di desa olo terdapat 3 SD dan 1 SMP,1 SMA
2. Perpustakaan : Perpustakaan hanya ada pada sekolah. Untuk umum belum
terdapat perpustakaan.
3. Pendidikan khusus : Tidak terdapat pendidikan khusus
4. Pelayanan kesehatan disekolah : Kunjungan puskesmas tanpa pelayanan
kesehatan di sekolah berupa imunisasi
d. Rekreasi
1. Taman : tidak terdapat taman di desa olo
2. Area Bermain : Tidak terdapat area bermain
3. Rekreasi Umum dan Privat : Masyarakat desa olo biasanya menghabiskan waktu
untuk rekreasi ke beberapa tempat seperti; di pantai dan gunung
perawatan/pengobatan sehat
membaik
Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
CATATAN PERKEMBANGAN
NO DIAGNOSA HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI1
TANGGAL
1 Pemeliharaan Senin Melakukan S :klien mengatakan sudah
kesehatan 26 juni 2023 penyuluhan tentang mengerti dengan
tidak efektif t (08.00-10.00) menjalankan pola penyuluhan yag telah
hidup sehat. disampaikan.
O :klien tampak sudah
paham.
A :prevensi primer tentang
menjalan pola hidup sehat
tercapai
P : intervensi dilanjutkan
dengan prevensi sekunder
tentang kemampuan
melakukan tindakan
pencegahan masalah
kesehatan