DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular adalah penyakit yang ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis
ini masih menjadi masalah besar kesehatan karena meningkatkan angka kesakitan dan kematian
dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit ini menyerang semua lapisan masyarakat dan
berdampak buruk pada kondisi sosial ekonomi mengingat sifat menularnya yang bisa
menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian besar. Meskipun beban penyakit global mulai
berganti dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, namun dampak dari penyakit menular
ini tidak bisa diabaikan
Tahun 2012, WHO mengestimasi 56 juta kematian di dunia, sebesar 13 juta kematian
diakibatkan oleh penyakit menular dan dominan terjadi di negara-negara dengan pendapatan
rendah. Salah satu penyakit menular yang mengakibatkan sepertiga kematian di negaranegara
berpendapatan rendah ini adalah penyakit Tuberkulosis
Pentinganya pengetahuan tentang penyakit tidak menular dilatar belakangi dengan
kecendrungan semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyaraka, khususnya masyarakat
Indonesia. Bangsa Indonesia yang semantara membangun dirinya dari suatu Negara agaris yang
sedang berkembangan menuju masyarakat industry membawa kecendrungan baru dalam pola
penyakit masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.
Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu Negara agaris yang sedang
berkembang menuju masyarakat industry membawa kecendrungan baru dalam pola penyakit
dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agaris ke masyrakat industri banyak
memberi andil terhadap perubahan pola fertilisasi, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada giliran
nya dapat memacu semakin meningkatnya PTM. Di Indonesia keadaan perubahan pola dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dalam sebutan transisi epidemiologi
(dalam Putri I, 2015)
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penyakit menular
2. Apa karakteristik penyakit menular
3. Apa jenis penularan penyakit menular
4. Apa kelompok utama penyakit menular
5. Bagaimana komponen proses penyakit menular
6. Bagaimana sumber penularan
7. Bagaimana cara penularan
8. Apa saja penyakit menular
9. Bagaimana cara pencegahan penyakit menular secara umum
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut tujuan penulisan makalah ini
1. Untuk mengetahui penyakit menular ?
2. Untuk mengetahui cara penularan penyakit menular?
3. Untuk mengetahui jenis penyakit menular yang bersumber dari lingungkan tidak sehat ?
4. Untuk mengetahui usaha pencegahan dan perawatan terhadap penyakit menular ?
BAB II
PEMBAHASAN
G. Cara penularan:
1. Kontak langsung(Direct contact), yaitu cara penularan penyakit karena kontak antara
badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari, misalnya :
penyakit kelamin dan lain-lain.
2. Kontak tidak langsung (indirect contact), yaitu cara penularan dengan perantara
benda-benda kontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita. misalnya :
pakaian dan lain-lain.
3. Melalui makanan / minuman(Food borne infection) yaitu cara penularan suatu
penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Penyakit yang menular dengan cara ini biasanya penyakit saluran pencernaan,
misalnya : cacingan, demam tifoid dan lain-lainnya. Cara penularan ini juga disebut
sebagai "water borne diseases" dimana kebanyakan masyarakat menggunakan air
yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga.
4. Melalui udara (air borne infections), yaitu cara penularan penyakit melalui udara
terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti melalui debu diudara yang sangat
banyak mengandung bibit penyakit, seperti pada penularan penyakit Tuberculosa.
Dan melaui tetes ludah halus (Droplet infections), penularan penykit dengan percikan
ludah seperti pada pederita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada
penyakit Diphtheri.
H. Contoh Penyakit Menular
1. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan mudah
menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah
melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh
penderita, contohnya handuk, baju, dll. Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat cepat
seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit
ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau
subklinis. Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang
ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak
bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan
melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan – tonjolan protein
pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel
( protein F). Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang
teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak – anak
biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan
penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun.
Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan musim
gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel
pernapasan tanpa bukti adanya penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan
penyakit pada jalan napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran
sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan
trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder
ruang telinga tengah dan otitis media akut
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang
menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti
pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi
dapat menjalar ke organ lain.
5. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini
tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti
menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh
telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh
akan rentan terhadap penyakit.
6. TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
“mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan juga
dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri
mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan
gejala yang mirip. Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika
penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat.
Biasanya penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit
TBC.
I. Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara Umum
a. Mempertinggi nilai kesehatan
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
c. Pengebalan aktif
yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang telah dilemahkan),
sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin BCG,
DPT, campak, dan hepatitis
d. Pengebalan pasif
yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi. Contohnya pemberian ATS
(Anti Tetanus Serum).
e. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga
munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga, masyarakat
bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi Selain cara di
atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk mencegah penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari penyakit ada
beberapa cara, antara lain :
1) Udara bersih
paru-paru pun sehat Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara
yang bersih dan sehat. Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan,
udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara
tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan
ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2) Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air
putih8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi
ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air
sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon
atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus
membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh
3) Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi
yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan
olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan
pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
4) Seimbangkan antara kerja,
olahraga dan istirahatKerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya
bagi Anda. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering
begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk
berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan
berolahraga 2 – 3 kali per minggu, selama 30 – 45 menit, cukup membuat tubuh
bugar dan stamina prima.
5) Kontrol kerja otakOtak,
seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban
terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan kegiatan
di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan melakukan
hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru atau hanya
sekedar mendengarkan musik.
6) Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai
makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya, jangan
mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup
yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau
menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara
harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis
7) Gunakan suplemen gizi
Hanya jika perlu, tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C,
vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk
meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk
memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.Selain mengkonsumsi makanan
segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak
dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan suplemen makanan lebih dianjurkan
sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan jenis suplemen makanan yang
sudah diteliti dan bermanfaat.
BAB III
A. Kesimpulan
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau
parasite yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering disebut
juga penyakit infeksi, karena penyakit ini diderita melaui infeksi virus, bakteri, atau
parasite yang ditularkan melalui berbagai macam media, seperti udara, jarum suntik,
tranfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya.
Penyakit menular erat kaitan dengan epidemiologi. Epidemiologi berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu Epi yang berarti “pada”, Demos yang berarti “penduduk”. Jadi
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Penyakit menular dapat dicegah dengan cara membiasakan diri untuk mencuci
tangan dengan menggunakan air dengan sabun, terutama setelah buang air kecil dan
besar, membuang sampah, sebelum masak, dan sebelum makan, memasak makanan atau
minuman hingga matang sebelum dikonsumsi, menggunakan masker ketika sedang
berada diluar rumah atau ketika sedang sakit, tidak berbagai peralatan kebersihan pribadi,
seperti sikat gigi, pisau cukur, handuk, dan alat makan, dengan orang lain, melengkapi
imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau ketika hendak berpergian ke
daerah dengan penyakit endemik, melakukan hubungan seks aman, yaitu menggunakan
kondom ketika berhubungan intim dan tidak berganti pasangan seksual, menjaga
kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Dan juga menjaga daya tahan tubuh, karena apabila sistem kekebalan
tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah referensi tentang penyakit menular seksal,
serta dijadikan bahan acuan untuk referensi tentang penyakit menular seksual dengan
pokok Bahasa pengatahuan keluarga tentang penyakit menular seksual berdasarkan
karakteristik keluarga yang lain seperti berdasarkan minat, pengalaman, kebudayaan
lingkungan sekitar, dan informasi.
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi sempurnahnya makalah ini.
Daftar Pustaka