Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PJOK

PENYAKIT MENULAR

NAMA : RAUDHA FASHLI NUGRAHA


KELAS : X MIA 1
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan
yang berjudul “Penyakit Menular”.

Adapun penulisan laporan ini bertujuan untuk memaparkan jenis-jenis penyakit


menular.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis dengan ketulusan hati mengucapkan


terimakasih kepada Bapak Pengajar Mata Pelajaran PJOK kelas X MIA 1 yang telah
senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu-persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam menyusun laporan percobaan ini, penulis sangat menyadari banyaknya


kekurangan yang terdapat di dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih
baik lagi dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Medan, 7 Mei 2020


BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap
berbagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular demi
mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit.
Pengertian Epidemiologi menurut asal kata, jika ditinjau dari asal kata
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi
yang berarti pada atau tentang, Demos yang berarti penduduk dan kata terakhir
adalah Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian modern pada
saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
(penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau
masyarakat serta determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).

B.RUMUSAN MASALAH
a) Apa saja kelompok-kelompok penyakit menular
b) Apa saja tiga aspek pertama penularan penyakit dari orang ke orang
c) Bagaimana proses muculnya penyakit COVID-!9 di belahan dunia serta terjadi pada
indonesia

C.TUJUAN MASALAH
a) Untuk mengetahui kelompok-kelompok penyakit menular
b) Agar mengetahui tiga aspek pertama penularan penyakit dari oarng ke prang
c) Agar mengetahui bagaimana proses muculnya COVID-19
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tiga Kelompok utama penyakit menular


1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
2. penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat,
walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
B. Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
1. Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.
Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa
tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala
penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang
terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur
penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik / terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu
kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab
penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu
anggota kelompok tersebut.
Herd immunity merupakan factor utama dalam poses kejadian wabah di
masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit
tertentu.
Wabah terjadi karena 2 keadaan
a. Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika
agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah
terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu agen penyakit menular
yang sudah lama absent dalam populasi tersebut.
b. Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat
tertutup dan mudah terjadi kontak langsung masuknya sejumlah
orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi
tersebut.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu
satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak
serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan
dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep
keluarga, system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan
individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu
merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.

C. Manisfestasi Klinik Secara Umum


1. Spektrum penyakit menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai
manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai
keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat / meninggal
dunia.
Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal
2. Infeksi terselubung (tanpa gejala klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas
dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di
diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur tenggorokan,
pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain.
D. Gambar Penyebaran Karakteristik Manistestasi Klinik
Dari 3 jenis penyakit menular
1. Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung) contoh: tubekulosis,
poliomyelitis, hepatitis A
2. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contoh: measles, chiceplax
3. Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian contoh: rabies
F. Komponen Proses Penyakit Menular
1. Faktor penyebab Penyakit Menular
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor
yang memegang peranan pentingya adalah:
a. Faktor penyebab / agent yaitu organisme penyebab penyakit menular
b. Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources
c. Cara penularan khusus melalui mode of transmission
Unsur penyebab dikelompokan dalam :
1. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis dll
2. Kelompok cacing / helminth baik cacing darah maupun cacing perut
3. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll
4. Fungus / jamur baik ini maupun multiseluler
5. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia
6. Virus dengan kelompok penyebab yang paling sederhana
Sumber penularan:
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan / benda
Cara penularan:
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan / minuman
4. Melalui vector
Keadaan penderita :
1. Keadaan umum
2. Kekebalan
3. Status gizi
4. Keturunan
Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke penderita melalui :
1. Mukosa / kulit
2. Saluran Pencernaan
3. Saluran Pernapasan
4. Saluran Urogenitalia
5. Gigitan suntikan, luka
6. Plasenta
Interaksi penyakit dengan penderita :
1. Infektivitas
Adalah kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan
berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu

2. Patogenesis
Adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala
klinis yang jelas
3. Virulensa
Adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas
terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas
4. Imunogenisitas
Adalah suatu kemampuan menghasilkan kekabalan / imunitas
Mekanisme potogenesis :
1. Inuasi jaringan secara langsung
2. Produk toksin
3. Rangsangan imunologis / reaksi alergi yang menyebabkan
kerusakan pada tubuh pejamu
4. Infeksi yang menetap (infeksi paten)
5. Merangsang kerentanan penjamu terhadap obat dalm menetralinsa
toksisitas
6. Ketidakmampuan membentuk daya tangan
Sumber penularan :
1. Manusia sebagai reservoir
2. Reservoir binatang / benda lain
Penyakit utama dan reservoir utamanya untuk
- Pes tikus
- Rabies
- Leptospirosis tikus
- Virus encephlitides kuda
- Trichnosis babi dll
Melihat perjalanan penyakit pada penjamu, bentuk pembawa kuman
(carrier) dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Healthy carrier (inapparent)
2. Incubatory carrier(masa tunas)
3. Convalescent carrier (baru sumber klinis)
4. Chronis carrier (menahun)
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyalur menular di
bagi dalam 3 kategori utama yaitu:
1. Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
2. Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
3. Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat
menularkan langsung penyakitnya ke penderita potensial lainnya, tetapi
harus melalui perantara hidup.
PROSES TERJADINYA/MUCULNYA COVID-19

Dilihat dari sejarahnya, virus corona pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab flu
biasa pada tahun 1960. Hingga sampai tahun 2002, virus itu belum dianggap fatal.
Tetapi, pasca adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, para
pakar mulai berfokus pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini
diakibatkan oleh bentuk baru corona.
Pada tahun 2012, terjadi pula wabah yang mirip yakni Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-Cov) di Timur Tengah. Dari kedua peristiwa itulah diketahui
bahwa corona bukan virus yang stabil serta mampu berdaptasi menjadi lebih ganas,
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sejak itulah, penelitian terhadap corona
semakin berkembang.

Prof Soewarno yang juga Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
Universitas Airlangga tersebut berpendapat bahwa virus corona jenis baru atau Novel
Corona Virus ( 2019-nCoV ) yang sekarang sedang berkembang, bukan merupakan
sebuah hal baru, melainkan hasil dari mutasi. Virus itu serupa dengan corona yang
menjadi penyebab SARS-Cov dan MERS-Cov.

"Sebenarnya virus corona sudah ditemukan sejak lama, baik pada manusia maupun
hewan. Contohnya unggas, kalkun, babi, tikus, kucing, dan anjing yang
masing-masing ada sendiri. Begitu juga manusia," ujarnya seperti dikutip dari laman
resmi Unair.
Sementara ini, terdapat tujuh jenis virus corona yang ditemukan sejak tahun 1960
hingga tahun 2019 kemarin dengan nama Novel Corona Virus.

Namun, virus corona yang menyerang manusia hanya berasal dari genus alpha dan
genus beta (paling berbahaya). Sementara virus corona yang menyerang hewan adalah
genus delta serta genus gamma.

Dari sejumlah pemberitaan yang beredar, penyebaran 2019-nCoV, diduga memiliki


keterkaitan dengan aktivitas sejumlah masyarakat dalam mengonsumsi satwa liar
seperti tikus, kelelawar, curut, karnivora, dan primata.
Meskipun masih terdapat polemik mengenai perihal penyebab pasti dari 2019-nCoV,
baik pakar maupun otoritas kesehatan terus bergerak untuk melakukan penelitian
lanjutan maupun penanganan terkait virus ini.

"Berbeda dengan virus corona yang beredar sebelumnya, dimana SARS-Cov berasal
dari kelelawar, sementara MERS-Cov ditularkan oleh unta. Sejauh ini, diperoleh
kesimpulan apabila 2019-ncov, mengalami mutasi pada kelelawar, lalu berlanjut ke
ular, dan berakhir masuk ke manusia. Karena itu, masyarakat disarankan untuk
menghindari konsumsi satwa liar," ujar Prof. Soewarno

Dia mencontohkan pada hewan kelelawar. Menurutnya, terdapat tiga jenis kelelawar,
yakni kelelawar pemakan serangga, kelelawar penghisap darah, dan kelelawar
pemakan buah.

Ketiga jenis kelelawar tersebut sama-sama bertindak sebagai vektor virus atau
perantara penyakit sehingga tak disarankan untuk dikonsumsi manusia.
"Selain itu, kelelawar juga dapat membawa virus dari beberapa jenis, seperti
halnya lyssavirus, coronavirus, adenivirus, dan paramyxovirus, yang ditularkan
melalui gigitan atau air liur. Jika hal itu terjadi, maka akan berbahaya bagi manusia,"
katanya.

Upaya pencegahan

Tak hanya menyebar melalui satwa liar, 2019-nCoV juga menginfeksi antar manusia
melalui batuk maupun bersin. Oleh karena itu, masyarakat diimbau ikut mencegah
penyebaran virus, antara lain dengan:
Menjaga imunitas
Menjaga lingkungan
Menggunakan masker saat berada di ruang terbuka
Mengolah makanan dengan tepat
Jangan konsumsi satwa liar
Segera ke dokter apabila mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, flu, batuk,
demam, atau sesak nafas.
Agar tak tertular, maka masyarakat harus:
Menghindari kontak jarak dekat dengan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA)
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Sering mencuci tangan setelah melakukan kontak bersama lingkungan orang sakit
Mengingatkan mengenai etika batuk kepada pasien ISPA.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Epidemiologi untuk ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan


epideminologi dalam arti modern untuk ilmu yang mempelajari: tentang frekuensi dan
distribusi (penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang /
masyarakat serta determinannya (faktor-faktor yang mempelajari)
Contoh penyakit menular dapat tertular melalui 2 cara yaitu dengan cara kontak
langsung dan lewat factor. Contoh penyakit yang melalui kontak langsung yaitu
penyakit TBC. ISPA Kusta dan Campak. Sedangkan yang melalui factor yaitu
penyakit Malaria, filiariasis, dan DHF.

Salah satu penyakit menular yang sekarang sedang hangat di kalangan masyarakata
ada COVID-19. Virus corona yang menyerang manusia hanya berasal dari genus
alpha dan genus beta (paling berbahaya). Sementara virus corona yang menyerang
hewan adalah genus delta serta genus gamma.

Upaya pencegahan COVID-19 adalah menjaga imunitas, menjaga lingkungan,


menggunakan masker saat berada di ruang terbuka, mengolah makanan dengan tepat,
jangan konsumsi satwa liar, segera ke dokter apabila mengalami gejala seperti sakit
tenggorokan, flu, batuk, demam, atau sesak nafas.

Agar tak tertular, maka masyarakat harus menghindari kontak jarak dekat dengan
penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), menggunakan alat pelindung diri
(APD), sering mencuci tangan setelah melakukan kontak bersama lingkungan orang
sakit, mengingatkan mengenai etika batuk kepada pasien ISPA.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. 2003, Pengantar Epidemiologi. Jakarta: penerbit buku kedokteran egc.
Bustan Mn. 2002. Pengantar epidemiologi. Jakarta Rineka Cipta
Nasry, Nur Dasar-Dasar Epidemiologi
Arsip Mata Kuliah FKM Unhas 2006
Sumber : http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-kesehatan-tentang-epidemi
ologi.html

Anda mungkin juga menyukai