Oleh :
AMIR MUSTOFA IRAWAN, SST
DESAK PUTU OKTAVEANTI, SST
RISTA HERNANDI VIRGIANTO, SST
CUACA DAN IKLIM
BMKG
RESIKO
MONITOR DAN
PRAKIRAAN
CUACA/IKLIM
PERENCANAN
KEGIATAN
• Pola tanam
• Pengairan
• Debit waduk
• Penelitian
SISTEM IKLIM DAN SIKLUS
BMKG
HIDROLOGI
SISTEM IKLIM DAN SIKLUS
BMKG
HIDROLOGI
VOLUME PROSEN
N0 LOKASI (KM3) (%)
LAUTAN
1.320.000.00
1 LAUT 0 97,2000
DARATAN
DANAU DALAM
3 TANAH 8.300.000 0,6200
DALAM BUTIRAN
6 TANAH 670.000 0,0050
1.358.006.00
JUMLAH 0 100,0000
• Suhu muka laut yang panas akan memberikan lebih banyak uap air
sehingga cenderung akan terjadi lebih banyak hujan
EL NINO DAN LA NINA
BMKG
1,2 m
PERAWATAN SANGKAR
METEOROLOGI
•Periksa atap dari kebocoran
•Bersihkan ventilasi
•Permukaan sangkar /cat harus
putih
PENAKAR HUJAN
• Curah hujan (dalam satuan mm.) merupakan
ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak
mengalir.
• Jadi jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya
adalah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan
yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan
tanah.
• Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan
1 m2 pada tempat yang datar tertampung air setinggi
1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter atau 1000
ml
HUJAN
BMKG
• Hujan adalah titik-titik air yang jatuh ke permukaan bumi
• Curah hujan (dalam satuan mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul
dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir
dalam setiap luasan 1 m2.
• Jadi jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya
permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan tanah.
INTENSITAS CURAH HUJAN
BMKG
HUJAN NORMAL/SEDANG 5 – 10 20 – 50
Normal :
Diperoleh berdasarkan perhitungan rata-rata selama 30 tahun, dengan
Rata-Rata
Diperoleh berdasarkan perhitungan rata-rata dengan periode paling
sedikit
selama 10 tahun. Contoh periode tersebut, yaitu : 1951-1960, 1961-1980,
1975-1985, dst.
CONTOH
Rata – rata Bulanan Curah hujan Banjarbaru = 100 mm
Rata – rata
Bawah Normal Atas Normal
(30 TH)
<85% >115%
85 100 115
Kelemahannya :
•Jaringannya jarang di negara berkembang, jumlahnya di negara berkembang cenderung sedikit.
•Tidak efesien untuk representasi secara spasial.
•Efek angin dapat menahan hujan (terutama saat terjadi salju turun di daerah lintang sedang).
(Xie, 2011)
Pengukuran dari penakar hujan
Corong Penadah
Gelas Pengukur
Kran
Pengukuran dari penakar hujan
• Penakar hujan otomatis Hellman
• Penakar hujan recording (mencatat sendiri)
melalui grafik yang dituliskan pena di kertas
pias.
• Data yang dihasilkan : waktu terjadi hujan
(jam), intensitas curah hujan (mm/menit) atau
(mm/jam), jumlah curah hujan (mm)
• Penggantian pias jam 07.00 waktu setempat
• Jangka waktu rekam harian, jam pias
digerakkan per, pena dengan tinta catridge,
pelampung untuk naik-turun pena.
TYPE HELLMANN
TYPE HELLMANN
4. Pena Pencatat
3. Pias / Kertas
Record
5. Sifon
(Pipa Kapiler) 6. Tabung Penampung, dimana
didalamnya terdapat
pelampung yang terhubung
dengan pena dan berfungsi
sebagai indikator dalam
7. Tempat pengukuran
penampungan akhir
Pembacaan Hasil Pengkuran Penakar Hujan
Otomatis (Hellman)
• Kasus hujan banjarbaru tgl 9 januari 2014 (213.8 mm)
Pengukuran dari penakar hujan
• Penakar hujan otomatis Tipping Bucket
• Penakar hujan otomatis yang recording hasil
tersimpan di data logger. Data dapat diambil
dari komputer atau online.
• Biasanya ada pada ARG (automatic rain gauge),
AWS (automatic weather station) ataupun aaws
(automatic agroclimate and weather station).
• Tenaga dengan baterai solar cell
• Mekanisme kerjanya : hujan masuk
Corong, air turun ke ember (small bucket)
Saling berjungkit, kontak secara elektrik,
Hasil keluaran di counter.
TYPING BUCKET
Penadah
Timbangan
Filter
Penyeimbang
Timbangan
Tabung Pembuangan
PRECIPITATION OPTICAL DETECTOR
Prinsip Kerja :
Memanfaatkan sensor infra red (IR-light barrier) untuk
mendeteksi butiran air hujan yang melewati celah
yang diaktifkan cahaya infra red (lihat gambar)
dan selanjutnya dikonversi menjadi besaran
intensitas air hujan .
0
Air 0
0
Hujan 0
0
1
1
Tx
1
Sinar LASER 1
1
Rx
1
1
ALAT UKUR SUHU UDARA
• Thermometer Bola Kering Bola Basah (BK BB)
• Thermometer Maksimum
• Thermometer Minimum
• Thermograph
• Thermometer Tanah
• Thermometer Apung
TERMOMETER BK - BB
• Digunakan untuk mengukur suhu udara
aktual yang terjadi (thermometer BK).
Adapun thermometer BB adalah
thermometer yang pada bola air raksa
(sensor) dibungkus dengan kain basah agar
suhu yang terukur adalah suhu saturasi/titik
jenuh( yaitu suhu yang diperlukan agar uap
air di udara dapat berkondensasi).
• Gabungan kedua thermometer ini
selanjutnya dapat digunakan pula untuk
mengetahui besarnya kelembaban udara
yang terjadi
TERMOMETER MAKSIMUM
• Apabila temperatur naik dan air raksa tidak terputus, maka air raksa
terdesak melalui bagian yang sempit.
• Ujung air raksa menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, air
raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola
temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
• Untuk pengamatan suhu udara ujung air raksa ini menunjukkan suhu
udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan.
Kerusakan yg sering terjadi
• Kerusakan yg sering terjadi pada termometer air
raksa adalah terputusnya air raksa sehingga data yg
dibaca tidak akurat.
• Untuk mengembalikan ke posisi semula termometer
di kibas-kibaskan, bila tidak berhasil maka
menggunakan cara berikutnya
• Untuk memperbaikinya gunakan air es (es batu)
untuk mencelup bola termometer
TERMOMETER MINIMUM
• Dipakai untuk mengukur suhu terendah udara
• Menggunakan alkohol, karena alkohol memiliki titik beku lebih rendah,
sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum.
• Prinsip kerjanya menggunakan sebuah penghalang (indek) pada pipa
alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indek ikut
tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada
posisi dibawah.
• Peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat,. supaya indek
tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
• Untuk mengembalikan posisi indek ke posisi aktual dapat dilakukan dengan
memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke
ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
Kerusakan yang sering terjadi
• Sama seperti halnya termometer maksimum,
kerusakan yg sering terjadi pada termometer
minimum adalah alkohol yang terputus
• Untuk mengembalikan ke posisi semula digunakan air
panas dengan cara yg sama seperti pada termometer
maksimum
TERMOMETER TANAH
• Suhu tanah dapat diukur dengan cara memasukan termometer kedalam
tanah sesuai kedalaman yang dikehendaki.
• Standar penempatan suhu tanah ini ada dua macam yaitu :
a) Didalam tanah yang berumput pendek.
b) Didalam tanah yang gundul.
• Untuk keperluan tujuan perbandingan hendaknya kedua setandar tersebut
diusahakan pengamatannya secara bersamaan. Standar kedalaman
pengukuran suhu tanah adalah : 0, 5, 10, 20, 30, 50 dan 100 cm dari
permukaan tanah
TERMOMETER APUNG
• Thermometer ini merupakan kelengkapan dari Open Pan.
• Untuk mengukur suhu permukaan air yang terjadi di permukaan
bumi/tanah.
• Terdiri dari thermometer maksimum dan thermometer minimum.
• Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu makimum dan
minimum, kemudian dibagi dua.
• Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga
dilengkapi dengan pelampung dibagian depan dan belakang yang terbuat
dari bahan yang tahan air/karat (biasanya almunium).
• Setelah dilakukan pembacaan, posisi indek pada thermometer
dikembalikan pada suhu actual dengan menggunakan magnet
PSYCHROMETER BK-BB
• Psychrometer ini terdiri dari dua buah
thermometer air raksa,yaitu:
• Thermometer Bola Kering - tabung air raksa
dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu
udara sebenarnya.
• Thermometer Bola Basah - tabung air raksa
dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu
saturasi / titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan
agar uap air dapat berkondensasi.
• Suhu Udara didapat dari suhu pada termometer
bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara)
didapat dengan perhitungan tabel/rumus
PENGUAPAN
RUMUS : EP = ( P1 – P2 ) + CH
EP = ( PI – P2 ) + CH
= (45.8 – 60.8) + 20.0 mm
= ( - 15 ) + 20 mm
EP = 5 mm
PEMELIHARAAN/PERAWATAN
OPEN PAN
• Permukaan air harus selalu dipertahankan selalu 5 cm. Dari bibir panci
• Jika terjadi hujan lebat > 50 mm dan muka air meluap. Maka air harus
dikurangi hingga 5 cm. Dari bibir panci
• Panci harus sering dibersihkan terutama jika ada endapan dan lapisan
minyak. Minimal sebulan sekali
• Sebulan sekali sambungan panci diperiksa mungkin terjadi kebocoran.
• Alat pengukur tinggi air harus dijaga jangan sampai kotor.
• Sekali dalam setahun panci harus di cat dan Hook Gauge dibersihkan
dengan menggunakan karosin.
• Still well harus sering diceck terutama bagian lobang yg ada di dasar
alat, karena bisa tersumbat yang menyebabkan tinggi permukaan air
tidak tepat
EVAPORIMETER JENIS PICHE
• Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari :
• Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis
tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas terdapat skala,
yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan
ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat
menggantungkan alat tersebut.
• Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini
berpori-pori banyak sehingga mudah menyerap air.
Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
• Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti
lembaran per. Per ujung yang melekat disekeliling pipa
dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter
pipa
• Kertas filter diganti setiap kali mengganti air
ALAT PENGUKUR RADIASI
MATAHARI
• CAMPBEL STOKES untuk mengukur lamanya penyinaran
matahari.
• ACTINOGRAPH untuk mengukur intensitas radiasi
matahari total yang jatuh pada bidang horizontal.
CAMPBLE STOKES
Sinar Matahari
ACTINOGRAPH
• Digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari total
yang jatuh pada bidang horizontal.
• Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan secara mekanis
• Satuan Intensitas Radiasi Matahari adalah :
Calori / cm2 / menit
ACTINOGRAPH
Prinsip Kerja :
Memanfaatkan perbedaan muai
dua logam (bimetal) untuk
menggerakkan pena dan akan
terekam pada pias yang berputar.
Bimetal
Pias pada
silinder yang
berputar
Cup Counter
Display
AWS
• 2.1.1. Sensor
a. Wind speed
b. Wind direction
c. Humidity
d. Temperature
e. Solar radiation
f. Air Pressure
g. Rain gauge
• 2.1.2. Data Logger
• 2.1.3. Komputer (sistem perekam dan sistem monitor)
• 2.1.4. Display (optional)
• 2.1.5. Tiang untuk dudukan sensor dan data logger
• 2.1.6. Penangkal petir
Spesifikasi teknis dari masing-masing komponen biasanya ditentukan, sesuai dengan
dimana AWS tersebut akan dipasang.
AWS