Anda di halaman 1dari 10

lOMoARcPSD|14743248

TUGAS PRAKTIKUM
MANAJEMEN KEPERAWATAN
RONDE DALAM KEPERAWATAN

Tahapan Ronde Keperawatan

Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan ialah :

a. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning

(perencanaan),orientation (orientasi).

b. Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi),


observation(pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).

c. Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran),


reflection(refleksi), Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasandifokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala
ruangantentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akanditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.

a. Struktur
1) Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.

b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telahditentukan.
c. Hasil
1) Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2) Masalah klien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
padamasalah klien.
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja. reparation (persiapan).

Hal yang Dipersiapkan dalam RondeKeperawatan

Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan


persiapan sebagai berikut:
1) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yanglangka).
2) Menentukan tim ronde keperawatan.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

6) Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?;


Bagaimanaintervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan
selama perawatan?

Komponen Terlibat dalam RondeKeperawatan

Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah


perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
a. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim :
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2) Menjelaskan masalah keperawata utama.
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan.
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan
diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
1) Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

 Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien


 Menjelaskan masalah keperawatan utama
 Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukano
Menjelaskan tindakan selanjtunya
 Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2) Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
 Memberikan justifikasio Memberikan reinforcement
 Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
 Mengarahkan dan koreksi
 Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde


keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :
 Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukantindakan keperawatan
 Pasien dengan kasus baru atau langka

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

SKENARIO ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

1. KATIM A : Ahmad
2. KATIM B : Gally
3. KARU : lulu
4. PA: Dwi Pratiwi
5. PASIEN : Saiful Huda
6. Kel PASIEN: Widya
7. Narator : Andi Arista
8. Konselor : ima

NARATOR : Tahap Pra Ronde (1 hari sebelum pelaksanaan yaitu tgl 24 november
2019).

KATIM A menemui KARU diruangannya untuk melaporkan kegiatan ronde


keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

Katim A: Tok…tok…tok,”Assalamualaikum Ns.Kintan…!””


KARU: “Waallaikumsalam Ns. Sri…,ada keperluan apa Ners Yolan….?”

Katim A: Begini Ners kintan , “saya ingin melaporkan pasien Ny. W umur 34 tahun di
kamar D4 dengan diagnosa DM + Ganggren, selama ini pasien dalam kedaan sadar penuh
Pasien datang dengan luka ganggren di cruris 1/3 distal. Keadaan umum pasien lemah.
Selama ini pasien sudah mendapatkan antibiotik dan rawat luka setiap hari tetapi
keadaannya tidak kunjung membaik. Pasien juga hipertermi dan suhunya tidak kurang
dari 380C. Tindakan yang telah saya berikan yaitu memberikan kompres dingin pada
daerah frontal dan aksila, kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan analgesik,
melakukan rawat luka dengan teknik aseptik setiap hari,observasi TTV setiap hari. Dari
hasil laboratorium didapatkan albumin 2,4 Hb 12,4 gr%. Sementara ini pasien
mendapatkan infuse martos 500 cc dan Panamin G 500 cc dengan pemberian insulin drip.
Selain itu pasien juga mendapatkan diet Sonde B1 2100 kalori, bila menurut perhitungan
pasien sudah mencukupi kebutuhan kalorinya. Namun jika dilihat dari kondisi luka dan
kadar albumin nutrisi yang masuk belum mencukupi “ bagaimana menurut ners kintan?

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

KARU : Oh….,kalau begitu sebaiknya besok kita laksanakan ronde keperawatan pada
pasien tersebut. Tolong Ners Yolan menyiapkan pasien, status pasien dan jangan lupa
informed consentnya ya.

Katim A: Baik ners kintan akan saya siapkan, kalau begitu saya permisi dulu.

NARATOR: Setelah selesai menghadap KARU,PP1 mengambil status pasien lengkap


dengan informed consentnya serta langsung menemui pasien dan keluarganya.

Katim A: “Selamat Pagi, Ny. W ?”.Bagaimana keadaan pasien W hari ini?”

Pasien: baik sus, sama seperti kemaren

Kel pasien : Selamat pagi suster, keadaannya hampir sama seperti kemarin, keluarga
pengin cepat pulang.

Katim A: Sabar ya buk! Kita dan bapak sekeluarga sedang berusaha, tinggal berdoa .“Oh
ya buk,maaf mengganggu sebentar soalnya ada yang mau saya bicarakan bisa kita bicara
di nerstation sebentar.

Kel Pasien : Boleh suster,emangnya ada apa?”


Katim A : Begini buk , keluarga ibuk selama dalam perawatan kami, mempunyai
beberapa masalah keperawatan antara lain mobilisasi dan kulitnya yang luka. Untuk
itulah besok kami bermaksud hendak melaksanakan ronde keperawatan yang bertujuan
untuk memecahkan masalah ysng dihadapi keluarga buk. Pada pelaksanaannya nanti akan
diikuti oleh perawat-perawat yang bertugas. Bagaimana,buk…..?

Kel pasien ; Oh iya saya sangat setuju sekali tujuannya baik,berapa lama kegiatan ronde
nya berlangsung buk ”

Katim A : Nggak lama kok, kira-kira 15 menit. Untuk itu ada surat persetujuan yang
harus ditandatangani oleh ibuk.

Kel Pasien : Dimana saya harus tandatangan suster ?

Katim A : Sambil menunjuk tempat untuk tandatangan keluarga, katim A menyerahkan


bolpoint.

Kel Pasien: Mengambil ballpoint dan langsung menandatangani surat persetujuan dan
menyerahkan ke katim

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

Katim A : Memeriksa kelengkapan surat tersebut dan dan ikut menandatangani sebagai

penanggungjawab. Setelah itu katim mengucapkan terimakasih dan

mengingatkan waktu pelaksanaannya besok jam 11.

Narator : Keluarga pasien meninggalkan nurse station diikuti katim A yang langsung
menemui PA untuk memeriksa persiapan untuk besok

Tahap Ronde di nurse station pada hari kamis tgl 25 november 2019

Narator : Pada jam 11.00 di nurse station sudah berkumpul KARU,Katim A dan PA serta
Katim B dan PA lainnya, Serta konselor. Setelah itu KARU langsung membuka acara
tersebut.

KARU : “Selamat siang saudara-saudara, hari ini kita berkumpul disini akan
mengadakan ronde keperawatan pada pasien dari Katim A Ny. W dengan diabetes
melitus + gangren dan masalah keperawatan yang muncul anatara lain adalah gangguan
nutrisi dan integritas kulit, dimana tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan adalah
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien Katim A”. Kemudian KARU
mempersilahkan Katim A untuk melaporkan permasalahan yang dihadapi.

Katim A : “Terima kasih Buk,atas waktu yang diberikan pada saya. Baiklah saya akan
mulai melaporkan masalah Ny. W dengan diagnosa diabetes mellitus+ gangren dengan
beberapa masalah keperawatan diantaranya gangguan nutrisi dan integritas kulit. Saat ini
didaerah lumbosacral mulai terjadi dekubitus grade 1, dan adanya luka grade 3 didaerah
calcaneal kiri akibat tirah baring lama. Ekstremitas pasien terlihat oedem. Pasien sekarang
mendapatkan infus Martos dan Pan amin G masing-masing 500 cc. Sedangkan untuk
nutrisinya pasien mendapat sonde 6 x 350 cc, tidak ada retensi dan muntah juga tidak ada.
Selain itu pasien juga mendapat ekstra jus dan putih telur untuk meningkatkan albumin,
namun dari semua intake yang diberikan ternyata kadar albumin darah Ny.W justru tidak
menunjukkan normal namun fluktuatif cenderung menurun. Sedangkan dari lukanya
terlihat jaringan keputihan dan nekrotik. Selain itu proses kesembuhan dari luka pasien
selain dicruris berjalan lambat dan oedema pada pasien menunjukkan kalau status nutrisi
juga kurang. Intervensi yang sudah kami lakukan adalah rawat luka tiap hari, mobilisasi
tiap 2 jam dan pasien sudah lama memakai bantal air.

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

KARU : Terimakasih saudara Katim A, sekarang saya persilahkan Katim B untuk


memberi masukan sehubungan dengan masalah yang dihadapi pasien Katim A.

Katim B : Terima kasih buk, Saudara Katim A berapa tadi kadar albumin yang terbaru
dan sebelumnya dari Ny W dan obat-obatan apa saja yang sudah diberikan untuk pasien?”

Katim A : Ny. W kadar albumin terbaru adalah 2,4 dan sebelumnya adalah 2,8 dan pasien
mendapat infuse Martos dengan drip insulin.

Katim B : “Jadi pasien juga mempunyai penyakit diabetes mellitus yang


lama ?”Bagaimana mobilisasi selama ini, apakah tetap dilakukan ?”

Katim A : Iya, sudah dilakukan tiap 2 jam!”

Katim B :“Cukup pertanyaan dari saya Buk”

KARU : “Baiklah kalau tidak ada pertanyaan lagi,kita validasi data ke pasien Ny. W?”

Tahap Ronde di Bed pasien

Narator : Tim ronde keperawatan menuju ke bed pasien menemui pasien dan
keluarganya.

Katim A : “Selamat Siang Buk !” Sesuai janji kita yang kita sepakati kemarin, hari ini
kita akan melakukan ronde keperawatan, dimana saat ini tim ronde keperawatan akan
sama-sama membantu memecahkan masalah keperawatan yang dihadapi oleh Ny. W.
Kemudian mempersilahkan Katim B memvalidasi data.

Katim B : “Selamat Pagi Buk!” Apa selama ini sondenya sudah masuk semua ?”

Kel Px : Sudah.

Katim B : Berapa tensi, nadi dan suhunya ?

Katim A : Saudari PA minta tolong ukur suhu, tensi dan nadinya

PA : Baik. Tensinya 120/80, nadi 88x/mnt, suhu 37,8C

Katim B : “Ekstremitas pasien memang oedem, dan lukanya juga terlihat banyak
rembesan. CRT < 3dtk. “Buk bagaimana sondenya bisa masuk semua ?”

Kel Px : Masuk semua sus!

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

Katim B : Bagus kalau begitu. Dari saya cukup ,Buk KARU

KARU : Baiklah kita kembali ke nurse station

Narator : Setelah itu KARU,Katim A, Katim B diikuti PA kembali ke nurse station

Tahap Ronde di nurse station

KARU : Setelah melihat pasien Ny.W, apa ada yang mau dipertanyakan lagi?

Katim B : “Saya masih ada pertanyaan?”

KARU : “Silahkan !”

Katim B : “Apa yang sudah diberikan pada luka pasien ?”

Katim A : “Kami sudah memberikan kompres PZ dan soefratul, namun di luka decubitus
tidak kami berikan.”

Katim B : “Apa di daeran calcaneal sudah diberi bantalan?”


Katim A : Kami sudah memberikan bantalan dari handschoen yang diisi air”.

Katim B : Alangkah baiknya kalau dinekrotomi dan juga diberikan soefratul.” Juga
unutuk dietnya diusulkan utuk ditambah karena dengan luka seperti itu jelas tidak
mencukupi”

KARU : Apakah ada masukan dari konselor?”

Konselor : Setelah melihat pasiennya, memang lebih baik kalau kalori dari dietnya
ditingkatkan namun kita perlu konsultasi dengan interna dan tim gizi untuk
penambahan kalorinya karena mempertimbangkan fluktuatif dari kadar GDA
pasien. Dan pasien terlihat sudah berespon dengan baik, saya rasa jika retensi
negative dan tidak ada mual, diet sondenya ditambah atau peroral tidak lewat
sonde Juga diusulkan untuk tranfusi albumin, karena dari diet saja ditambah
ekstra putih telur dan jus kutuk, untuk menaikkan albumin memerlukan waktu
lama. Sedangkan untuk kulit pasien juga perlu dimassage dengan baby oil
untuk menjaga atau meningkatkan vaskularisasi didaerah punggung. Untuk
calcaneal lebih baik kalau memakai donat yang terbuat dari kapas digulung
dengan kassa, karena menurut penelitian terakhir handschoen berisi air masih
memberikan tekanan pada kulit. Selain itu perlu diperhatikan balance

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

cairannya,karena pasien terlihat oedem, tidak baik untuk pasien jika kelebihan
cairan. Dari saya cukup pak KARU.

KARU : Terima kasih saudari konselor dan saudari Katim A dan Katim B juga Saudara
PA atas kerjasamanya. Jadi untuk memecahkan masalah pasien kita harus
meningkatkan kalori yang masuk ke pasien jika dibandingkan dengan kondisi
luka pasien. Juga diperhatikan untuk balance cairan dan kolaborasi untuk
pemberian albumin. Dan untuk luka lebih baik juga diberikan soefratul untuk
luka dicalcaneal dan pemberian donat untuk mencegah dicubitus. Pemberian
massage juga penting untuk mencegah dicubitus. Terima kasih atas
perhatiannya dan saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semua selamat
siang semuanya.
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN

RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : .....................................................................

Umur : .....................................................................

Alamat : .....................................................................

Adalah suami / istri / orangtua / anak dari pasien :

Nama :......................................................................

Umur :......................................................................

Alamat :......................................................................

Ruang :...................................................................... No.

RM :......................................................................

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Banjarmasin, April 2014


Perawat yang menerangkan Penanggung jawab

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)


lOMoARcPSD|14743248

………………………… ………………………
Saksi-saksi : tanda tangan

1. …………………… ……………………

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rondekeperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit Panduan
Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika

Downloaded by DWI PRATIWI TAJUDDIN (dwi.pratiwi.tajuddin_kep18@poltekkes-mks.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai