OLEH :
NIM : 21212009
S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan lingkungan baik fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia belum
baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dari fasilitas penyehatan
lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena
berbagai penyakit termsuk diantaranya oleh penyakit menular. Peningkatan kesehatan
lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan
penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagai akibat
sampingan pembangunan. Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang
dilakukan oleh staf puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan
masyarakat secara bergotong-royong.
B. Rumusan Masalah
Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB), dan Wabah Penyakit
Menular
1. Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau
toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/
ditransmisikan kepada pejamu (host) yang rentan. Penyakit menular (Communicable
Desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang
mengakibatkan perpindahan atau penularan penyakit dari orang atau hewan yang
terinfeksi, kepada orang atau hewan yang rentan (potential host), baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Diare
Tuberkulosis paru
Patek (Framboesia)
Anjing gila (Rabies)
Antraks
HIV/ AIDS
Hepatitis-B
b) Penularan Melalui Vektor. Cara ini meliputi hal-hal yang sederhana seperti
terbawanya bibit penyakit pada saat serangga merayap ditanah baik terbawa pada
kakinya atau pada belalainya, begitu pula bibit penyakit terbawa dalam saluran
pencernaan serangga.
E. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
c) Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk menemukan kasus-kasus lagi dan untuk mengetahui sumber penularan.
f) Pendidikan kesehatan.
Cara-cara pencegahan penyakit menular secara umum, yaitu :
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
b) Memberi vaksinasi/imunisasi
G. Penyehatan Lingkungan
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan tersebut meliputi:
Sebagai gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat disajikan dalam per
kegiatan pokok melalui indikator yang telah disepakati serta beberapa kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut:
Kondisi kesehatan lingkungan pada sekolah dititik beratkan pada aspek hygiene,
sarana sanitasi di sekolah yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan sekolah.
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di sekolah
adalah :
b) Rumah Sehat
Pada tahun 2006, cakupan rumah sehat mencapai 69%. Kegiatan yang
dilakukan: menyusun persyaratan kualitas udara di dalam rumah serta menyusun
petunjuk pelaksanaan monitoring kualitas udara di dalam rumah.
Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak
terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.
Faktor risiko lingkungan dan perilaku masyarakat merupakan satu kesatuan yang
memiliki hubungan timbal balik yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan. fokus pelaksanaan yang perlu dilakukan baik
melalui fasilitasi kepada para pengelola program, advokasi dan sosialisasi kepada para
pengambil keputasan daerah adalah sebagai berikut:
a) AMDAL / ADKL
Kajian aspek kesehatan masyarakat perlu dikaji secara cermat dan mendalam,
dengan metode pendekatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) dan
metode epidemiologi. Metode analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) ini
dapat dipergunakan untuk identifikasi dampak potensial dari suatu hubungan antara
parameter lingkungan, media lingkungan, penduduk yang terpajan dan
dampaknya terhadap kesehatan.
Saat ini penurunan kualitas udara terutama di kota-kota besar telah menjadi
masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat sudah pada tingkat yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Penurunan kualitas udara terjadi karena
emisi yang masuk ke udara melebihi daya dukung lingkungan. Lingkungan tidak
mampu menetralisir-pencemaran-yang terjadi. Kota-kota besar maupun pusat-pusat
pertumbuhan industri adalah yang paling utama merasakan dampak penurunan
kualitas udara. Salah satu upaya Pemerintah mengatasi meningkatnya pencemaran
udara dari sumber bergerak adalah menghapus bensin bertimbal (Pb) sejak Juli 2006.
Harapannya konsentrasi Pb di udara ambien akan turun.
2. Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat.
Ini artinya bahwa rumah di perumahan itu harus sehat, rumah yang dapat menjadi
tempat berlindung / bernaung dan beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang
sempurna baik fisik, rohani maupun sosial. Kondisi perumahan yang layak huni artinya harus
layak sebagai tempat hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan
lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan adalah
fasilitas penunjang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan
ekonomi, social dan budaya.
3. Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit.
Dalam mengurngi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit diperlukan sara dan
utilitas. Utilitas umum merupakan bangunan bangunan yang dibutuhkan dalam sistem pelayanan
lingkungan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah atau swasta.
Utilitas yang dimaksud adalah penyediaan yang menyangkut jaringan air bersih, listrik,
pembuangan sampah, telepon dan gas
1. Mengendalikan dan memberantas penyakit menular dan penyakit parasit dan beban kesehatan
yang memberati penduduk dalam kawasan itu
2 Mengurangi bahaya kimiawi dan fisik di tempat tinggal, tempat kerja dan wilayah kota yang
lebih besar
4. Meminimalkan transfer biaya lingkungan ke wilayah dan masyarakat serta system lingkungan di
sekitar wilayah dan di luar
Suatu permukiman dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan jika telah dipenuhi hal -
hal berikut :
a. Jalan local yang terdiri dari jalan penghubung lingkungan perumahan, jalan poros
lingkungan perumahan, jalan lingkungan perumahan atau gang -gang
b. Air minum dengan ketentuan bahwa sistem penyediaan air minum kota : 100 liter / orang /
perhari, system penyediaan air minum lingkungan 60%, system penyediaan air minum ke
rumah rumah 60 %, sambungan air minum ke fasilitas umum 30 %
c. Pembuangan air limbah dan tinja : pembuangan air limbah kota sambungan ke system
yang tersedia, pembuangan air limbah lingkungan, tangki septic tank, bidang peresapan
sesuai daya serap tanah
d. Pembuangan air hujan dengan ketentuan tersedia saluran pembuangan air hujan, tersedia
badan penerima
a. Jarak antara pemukiman ke puskesmas pembantu atau praktek dokter 1,5 km,
b. Jarak fasilitas perbelanjaan dan niaga mudah dicapai oleh pemnghuni pemukiman
b. Jarak fasilitas peribadan dekat dengan rumah penduduk dengan fasilitas umum
masyarakat
7. Fasilitas rekreasi dan kebudayaan yang dapat melayani 6000 keluarga ada gedung serba guna.
8. Fasilitas Pendidikan sesuai dengan luas pemukiman dan jumlah penduduk yang menjadi
penghuni di dalamnya
9. Fasilitas Olah raga dan lapangan terbuka 50 keluarga ada taman / tempat bermain.
10. Untuk menjamin kesehatan penghuni, rumah - rumah harus memenuhi persyaratan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya,
yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan kepada
pejamu (host) yang rentan. Penyakit menular (Communicable Desease) adalah penyakit
yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau
penularan penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan yang
rentan (potential host), baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara
(vector) atau lingkungan hidup.
Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: malaria, demam
berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/ AIDS, diare, polio, filaria, kusta, pneumonia, dan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), termasuk penyakit
karantina dan risiko masalah kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian dunia
internasional (public health risk of international concern).
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.
B. Saran
Di era modern sekarang ini sudah banyak berkembang penyakit yang tidak ditemukan
obatnya termasuk diantaranya penyakit menular dan sekarang ini, masih banyak yang belum
memahami bagaimana cara menjaga lingkungan yang sehat. Oleh karena itu, perlu untuk
memperlajari tentang pembarantasan penyakit menular dan bagaimana penyehatan
lingkungan tersebut.
Sumber penyakit atau penderita penyakit perlu segera ditemukan dan diobati sampai
sembuh. Jika ini dilakukan, keberadaan vektor tidak akan berarti, karena tak ada sumber dari
virus, bakteri ataupun parasit yang bisa ditularkan. Hal kedua, vektor dalam hal ini binatang
yang menjadi perantara penularan misalnya nyamuk pada kasus malaria dan demam
berdarah dengue perlu dicegah perkembangbiakannya.
Setidaknya perlu satu petugas lapangan per desa untuk mencari kasus secara aktif,
merujuk ke pemberi pelayanan kesehatan, mensupervisi perawatan di rumah. Selain itu
mendeteksi faktor risiko kesehatan, misalnya pengawasan jentik nyamuk serta
mengembangkan upaya perilaku hidup sehat pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA