DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
Kharisma Diva 211000303
Ilmi Lubis 211000321
Lamsari Angella 211000324
Saskia Berutu 211000330
Patika Indah 211000350
Trifesa Manalu 211000355
Rahmah Annisa 211000359
Alvera Teresia 211000364
Hosana Ginting 211000378
Thasya Angelina 211000386
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kejadian wabah penyakit sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat
perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Letusan penyakit akibat
pangan (foodborne disease) dan kejadian wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di
berbagai negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi juga
di negara-negara maju. Oleh karena itu disiplin ilmu epidemiologi berupaya menganalisis sifat
dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta
mempelajari sebab timbulnya masalah dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan
pencegahan maupun penanggulangannya.
Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan oleh suatu penyakit di
wilayah tertentu, kadang-kadang dapat merupakan kejadian yang mengejutkan dan membuat
panik masyarakat di wilayah itu. Secara umum kejadian ini kita sebut sebagai Kejadian Luar
Biasa (KLB), sedangkan yang dimaksud dengan penyakit adalah semua penyakit menular yang
dapat menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan dan keracunan
lainnya. Penderita atau yang beresiko penyakit dapat menimbulkan KLB dapat diketahui jika
dilakukan pengamatan yang merupakan semua kegiatan yang dilakukan secara teratur, teliti
dan terus-menerus, meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa/interpretasi, penyajian data
dan pelaporan. Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka perlu
dilakukan penyelidikan epidemiologis yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengenal
sifat-sifat penyebab dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya dan
penyebarluasan KLB tersebut di samping tindakan penanggulangan seperlunya. Hasil
penyelidikan epidemiologis mengarahkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya
penanggulangan KLB. Upaya penanggulangan ini meliputi pencegahan penyebaran KLB,
termasuk pengawasan usaha pencegahan tersebut dan pemberantasan penyakitnya. Upaya
penanggulangan KLB yang direncanakan dengan cermat dan dilaksanakan oleh semua pihak
yang terkait secara terkoordinasi dapat menghentikan atau membatasi penyebarluasan KLB
sehingga tidak berkembang menjadi suatu wabah (Efendy Ferry, 2009).
B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui definisi Kejadian Luar Biasa (KLB).
2. Untuk mengetahui kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB).
3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB).
4. Untuk mengetahui klasifikasi Kejadian Luar Biasa (KLB).
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian Luar Biasa
(KLB).
6. Untuk mengetahui defenisi dan tujuan Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB)
7. Untuk mengetahui langkah-langkah penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Infeksi
Virus
Bakteri
Protozoa
Cacing
c. Toxin Biologis
Racun jamur
Alfatoxin
Plankton
Racun ikan
Racun tumbuh-tumbuhan
d. Toxin Kimia
Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain cyanida,
nitrit, pestisida.
Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya.
2. Berdasarkan sumber
a. Sumber dari manusia
Misalnya: jalan napas, tangan, tinja, air seni, muntahan seperti: Salmonella, Shigella,
hepatitis.
Memperoleh gambaran kejadian luar biasa berdasarkan variable orang, tempat, dan
waktu.
Mengidentifikasi penyebab kejadian luar biasa.
Menetapkan sumber dan cara (pola) penularan penyakit.
Mengidentifikasi factor resiko terjadinya kejadian luar biasa.
Merumuskan saran untuk tindakan mengehntikan kejadian luar biasa.
9. Penyusunan Rekomendasi
a. Program Pengendalian
Program pengendalian dilakukan oleh institusi kesehatan dalam upaya menurunkan angka
kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Tahapan – tahapan program, yaitu:
1) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan dilakukan analisis situasi masalah, penetapan masalah prioritas,
inventarisasi alternatif pemecahan masalah, penyusunan dokumen perencanaan. Dokumen
perencaan harus detail terhadap target/tujuan yang ingin dicapai, uraian kegiatan dimana,
kapan, satuan setiap kegiatan, volume, rincian kebutuhan biaya, adanya petugas
penanggungjawab setiap kegiatan, metode pengukuran keberhasilan.
2) Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan dilakukan implemantasi dokumen perencanaan, menggerakan dan
mengkoordinasikn seluruh komponen dan semua pihak yang terkait.
3) Pengendalian (Monitoring/Supervisi)
Supervisi dilakukan untuk memastikan seluruh kegiatan benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan dokumen perencanaan.
b. Penanggulangan KLB
Penanggulanagn dilakukan melalui kegiatan yang secara terpadu oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat, meliputi:
1. Penyelidikan epidemilogis
Penyelidikan epidemiologi pada Kejadian Luar Biasa adalah untuk mengetahui keadaan
penyebab KLB dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
tersebut, termasuk aspek sosial dan perilaku sehingga dapat diketahui cara penanggulangan
dan pengendaian yang efektif dan efisien.
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita termasuk tindakan
karantina.
Tujuannya adalah:
Memberikan pertolongan medis kepada penderita agar sembuh dan mencegah agar
mereka tidak menjadi sumber penularan.
Menemukan dan mengobati orang yang tampaknya sehat, tetapi mengandung
penyebab penyakit sehingga secara potensial dapat menularkan penyakit (carrier).